Anda di halaman 1dari 4

TEORI HUMANISTIK

A. Konsep Teori belajar Humanistik


Teori belajar Humanistik yaitu proses memanusiakan manusia, dimana seorang
individu diharapkan dapat mengaktualisasikan diri artinya manusia dapat menggali
kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan. Proses belajar Humanistik
memusatkan perhatian kepada diri peserta didik sehingga menitikberatkan kepada kebebasan
individu. Teori Humanistik menekankan kognitif dan afektif memengaruhi proses. Kognitif
adalah aspek penguasaan ilmu pengetahuan sedangkan afektif adalah aspek sikap yang
keduanya perlu dikembangkan dalam membangun individu. Belajar dianggap berhasil jika si
pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Hal yang penting lagi pada proses
pembelajaran Humanisme harus adanya motivasi yang diberikan agar peserta didik dapat
terus menjalani pembelajaran dengan baik. Motivasi dapat berasal dari dalam yaitu berasal
dari diri sendiri, maupun dari guru sebagai fasilitator.
B. Karakteristik Teori Humanistik (Suprayogi, 2005)
- Mementingkan manusia sebagai pribadi.
- Mementingkan kebulatan pribadi.
- Mementingkan peranan kognitif dan afektif.
- Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self concept.
- Mementingkan persepsual subjektif yang dimiliki tiap individu.
- Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri.
- Mengutamakan insight (pengetahuan/pemahaman).
C. Prinsip teori Humanistik
1. Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar.
2. Belajar menjadi signifikan apabila apa yang dipelajari memiliki relevansi dengan
keperluan mereka.
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar itu
semakin kecil.
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya.
7. Belajar lancar jia siswa dilibatkan dalam proses belajar.
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.
9. Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri.

10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.


D. Implementasi terhadap Pembelajaran
Dalam teori Humanistik Guru bertindak sebagai Fasilitator, sehingga disini guru
mempunyai banyak tugas diantaranya :
1. memberi perhatian dan motivasi
2. membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam
kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum
3. Memahami karakteristik siswa
4. mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar
5. Dapat menyesuaikan dirinya bersama siswanya
6. Berbaur dengan siswanya, berkomunikasi dengan sangat baik bersama siswanya
7. Dapat memahami dirinya dan tentunya agar dapat memahami siswanya
8. Dalam penerapan teori belajar humanistik proses lebih diutamakan daripada hasil,
dimana proses dari penerapan teori belajar humanistik antara lain :
9. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
10. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas ,
jujur dan positif.
11. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas
inisiatif sendiri
12. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri.
E. Tokoh-tokoh teori humanistik
1. Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang.
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Berkaitan dengan pendapat tersebut Maslow mengemukakan adanya 5 tingkatan
kunci kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian
dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Karena sesungguhnya
dalam teori humanistik ini sangat diperlukannya motivasi. 5 tingkatan tersebut antara lain :

2. Carl Sam Rogers


Carl Sam Rogers mengemukakan Kebutuhan individu ada 4 yaitu : (1) pemeliharaan, (2)
peningkatan diri, (3) penghargaan positif (positive regard) dan (4) Penghargaan diri yang
positif (positive self-regard).
Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai
proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya
ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
3. Arthur Combs
Arthur mengemukakan bahwa Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak
bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan
mereka.Untuk mengerti tingkah laku manusia, yang penting adalah mengerti bagaimana
dunia ini dilihat dari sudut pandangnya. Pernyataan ini adalah salah satu dari pandangan
humanistik mengenai perasaan, persepsi, kepercayaan, dan tujuan tingkah laku inner (dari
dalam) yang membuat orang berbeda dengan orang lain. untuk mengerti orang lain, yang
terpentng adalah melihat dunia sebagai yang dia lihat, dan untuk menentukan bagaimana
orang berpikir, merasa tentang dia atau dunianya
F. Kelebihan dan kekurangan Teori Humanistik
Kelebihan :
- Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena
sosial.
- Siswa merasa senang, berinisiatif dalam belajar.
- Guru menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
- Siswa mempunyai banyak pengalaman yang berarti.
- Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar
secara lebih mudah.
- Indikator dari keberhasilan aplikasi ini ialah siswa merasa senang dan bergairah.

- Terjadinya perubahan pola pikir.


- Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang
lain dan mengatur pribadinya sendiri secara tanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak
orang-orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin, atau etika yang berlaku.
- Siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisai diri dengan
sebaik-baiknya.
Kekurangan :
- Bersifat individual.
- Proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung.
- Sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
- Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
- Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
- Siswa tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.
- Peran guru dalam proses pembentukan dan pendewasaan kepribadian siswa menjadi
berkurang.
- Keberhasilan proses belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa itu sendiri.
Referensi:
http://whendikz.blogspot.com/2013/11/resume-teori-belajar-humanistik.html

Anda mungkin juga menyukai