Anda di halaman 1dari 12

2.

2 Dokumentasi Pediatrik Anak Sakit


1. PENGERTIAN ANAK
Menurut UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa
anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan
bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan
yang sah.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang
sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
2. FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus
memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak harus berpusat pada
keluarga ( family center care ) dan mencegah terjadinya trauma ( atraumatik
care )
Family

center

care (

perawatan

berfokus pada

keluarga

merupakan unsur penting dalam perawatan anak karena anak merupakan


bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh
lingkungan keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga
sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak
yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan

maksud

dari atraumatic

care adalah

semua

tindakan

keperawatan yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada


anak dan keluarga dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg
diberikan. Prinsip dari atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah
dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol
cedera

perawatan

pada

anak,

mencegah

dan

mengurangi

( injury ) dan nyeri ( dampak psikologis ), tidak melakukan

kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik

3. PRINSIP KEPERAWATAN ANAK


Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip
keperawatan anak adalah :

Anak bukan miniatur orang dewasa

Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap


perkembangan

Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan


derajat kesh, bukan mengobati anak sakit

Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada


kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif
dalam memberikan askep anak

Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek
hukum ( legal )

Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi /


kematangan

Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan


4. PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
2. Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah
satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya,
anak di kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu

1.

Bayi

: 0 1 th

2.

Toddler

: 1 2,5 th

3.

Pra Sekolah

: 2,5 5 th

4.

Sekolah

: 5 11 th

5.

Remaja

: 11 18 th

Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara


orang dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari

struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur
sepenuhnya. Sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak
berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang
keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam
membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya
tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek
kognitif, kemampuan berfikir anak serta tanggapan terhadap pengalaman
masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak
menyenangkan selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga
pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak traumatis anak.
3. Konsep Sehat Sakit
Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik
fisik, mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau
cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap
waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil
interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya
4. Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun
sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan
Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar
belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan
spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status
kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya
5. Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif
meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu,
keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi


sehat maupun sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan
sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang
memiliki

kebutuhan

tersendiri

sesuai

dengan

pertumbuhan

dan

perkembangannya.
2.2.4

PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK

a. Pemberi perawatan
Merupakan

peran

utama

perawat

yaitu

memberikan

pelayanan

keperawatan kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai


dengan masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana
sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan
adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi
makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.
b. Sebagai Advocat keluarga
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu
klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai
pemberi pelayanan daninfo rmasi yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya. Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan
dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di
lakukan sebelum pasien melakukan operasi.
c. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan
lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah
aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu
sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai

pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi


penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh
peran perawat sebagai pendidik ( health educator )
d. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi
klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini
merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling
diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan
pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola
interaksi).
e. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain
berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk
tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian
dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional
pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik
syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis
yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi
f. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam
ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap
terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh
diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan
evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh
mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil penelitian,
perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti
perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari
berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka

mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi


keperawatan.
2.2.5

LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK

Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), Lingkup praktek keperawatan anak


merupakan batasan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien anak usia
28 hari sampai usia 18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir ) sampai usia 12 th.
Sedangkan Sularso ( 1993 ) memberikan penjelaskan bahwa asuhan
keperawatan anak meliputi tumbang anak yang mencakup ASAH ( stimulasi
mental ), ASIH ( Kasih sayang ), ASUH ( pemenuhan kebutuhan fisik )
2.2.6

FORMAT DOKUMENTASI KEPERAWATAN ANAK

Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Nama

6) Agama

2) Usia

7) Suku Bangsa

3) Alamat

8) Tanggal Masuk

9) Pengantar

4) Jenis Kelamin:
5) Pendidikan

10) doagnosa Medis ;

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama :
2) Sekarang

P :

Q :

R :

S :

T :

3) Riwayat Kesehatan Masa Lalu


....................................................................................................................................
.............................................................................................................................
........................................................................................................

4) Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pre Natal :

Natal

Post Natal:

5) Kebutuhan Dasar

Nutrisi

ADL

Eliminasi :

Pola Tidur:

Bermain :

Sosial

c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi :
2) Palpasi
3) Perkusi

:
:

4) Auskultasi

d. Tanda-Tanda Vital

BB

TB

RR

HR

BP

Suhu

e. Pemeriksaan Diagnostik

EKG

LED

CRP

ASTO

f. Pemeriksaan Darah dan Kimia Darah

Er :

Leu

Tro

Ht :

Hb

Protein Total

Nitrogen Utama :

Kreatinin

Glukosa

pCO2

Ca :

Albumin

:
K:

pH

pO2
Mg :

:
:

Bilirubin

:
Na :

Cl :

H2CO3 :

g. Tumbuh Kembang (Tulis dengan Rinci)


....................................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.
No

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasioal

2.2.7

PRINSIP-PRINSIP DOKUMENTASI PROSES KEPERAWATAN


PADA ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SAKIT

I.

PENGKAJIAN
a. Proses yang berkesinambungan, diterapkan di seluruh tahap
penyelesaian masalah.
b. Dasar pengambilan keputusan.
c. Terdiri dari pengumpulan, pengelompokan, dan analisis data.
d. Dilakukan secara menyeluruh (bio-psiko-sosiokultural-spiritual).

II.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Adalah keputusan klinis tentang respon individu, keluarga, atau


komunitas terhadap masalah kesehatan/proses hidup yang aktual
maupun potensial (NANDA).

Perawat menginterpretasi dan membuat keputusan tentang data


yang telah dikumpulkan.

III.

Komponen: PES (problem, etiology, symptom).

Jenis: aktual, risiko, potensial.

PERENCANAAN
Prinsip:

a. Memahami konsep dan karakterisik tum-bang anak.


b. Memahami hubungan anak dengan pengasuh
c. Melibatkan keluarga
d. Orientasi
e. Menciptakan lingkungan yang kondusif
f. Meminimalkan trauma fisik

g. Universal precaution
h. Membantu keperluan pasien
Hal-hal yang didokumentasikan pada tahap perencanaan :
a. Seperangkat tujuan dan kriteria hasil sesuai dengan prioritas masalah.
b. Tindakan keperawqatan mandiri diprioritaskan kemudian tindakan
keperawatan kolaborasi.
c. Pendidikan kesehatan kepada klien dan atau kepada keluarga.
d. Rencana tindakan harus logis dan operasiona
e. Berikan tanda tangan dan nama jelas
IV.

IMPLEMENTASI
Menerapkan intervensi yang dipilih dan melakukan umpan balik
Prinsip:

a. Jangan menawarkan pilihan apakah bersedia dilakukan tindakan atau


tidak
b. Beri kesempatan anak memilih tempat dilakukannya tindakan
c. Jangan membohongi anak bahwa tindakan yang akan dilakukan tidak
menimbulkan rasa sakit
d. Jelaskan tindakan secara singkat dan sederhana
e. Perkenankan anak untuk mengeluh/menangis jika terasa sakit
f. Jangan berbisik kepada perawat lain atau keluarga di depan anak
g. Berpikir positif dan asertif
h. Waktu tindakan sesingkat mungkin
i. Libatkan keluarga.
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi :
a. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
b. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi
tersebut
c. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk hasilnya

Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %


d. Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
e. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi
Petunjuk Pendokumentasian Pelaksaaan (Implementasi)
a. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak
jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis
kembali diatas atau disamping.
b. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
c. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk
mengisi tempat yang tidak digunakan
d. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna
menghindari kealpaan (lupa)
e. Gunakan kata kerLa akbf, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
f. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
g. Dokumentesikan aspekkeamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi
terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
h. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian
dari tindakan keperawatan.
i. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan tindakan
invasif yang mempunyai resiko tambahan.
j. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
k. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus
ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah
baku/lazim dapat digunakan
l. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan
ungkapan klien untuk memperjelas maksud.

V.

EVALUASI
Perawat mengumpulkan, mensortir, dan menganalisis data untuk
menentukan apakah tujuan tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu
alternatif.
Macam Evaluasi
1. Evaluasi formatif

Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera


pada saat / setelah dilakukan tindakan keperawatan

Ditulis pada catatan perawatan

Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk


selama 30 menit tanpa pusing

2. Evaluasi Sumatif SOAPIER

Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status


kesehatan sesuai waktu pada tujuan

Ditulis pada catatan perkembangan

Riadi, Ahmad. 2013. Format Dokumentasi Askep Pada Ibu Bersalin Dan
Pediatrik.
(Online).
Available
:
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/230801858?
extension=docx&ft=1431431617&lt=1431435227&user_id=285476476&ua
hk=dcSQx9l+CjN2/KPjbyQp7lgnuZc Tanggal 12 Mei 2015
Iswari, Yeni. 2010. Pendokumentasian Keperawatan Dengan Menggunakan
Electronic
Health
Record
(Ehr).
(Online).
Available
:
http://pkko.fik.ui.ac.id/files/Tugas%20UTS%20SIM_%20Yeni_%20Kep.
%20Anak.pdf Tanggal 12 Mei 2015
Seprianti, Sosya Mona. 2010. Prinsip-Prinsip Dokumentasi. (Online) Available :
http://sosyamonaseprianti.blogspot.com/2011/10/prinsip-prinsipdokumentasi-proses.html Tanggal 12 Mei 2015

Anda mungkin juga menyukai