Anda di halaman 1dari 50

UPAYA PENINGKATAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PASAR

DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN


DI UPT DINAS PENDAPATAN NGUNUT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :

HENDRO BIANTORO
NIM.1105510035

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR
2014

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Di ajukan Kepada
Universitas Islam Balitar Blitar
Untuk Memenuhi Nilai Salah Satu Persyaratan
Menyusun Karya Ilmiah II (SKRIPSI)

Oleh :
Hendro Biantoro
1105510035

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2015

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL :
UPAYA PENINGKATAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PASAR
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN
DI UPT DINAS PENDAPATAN NGUNUT
Oleh :
Nama

: Hendro Biantoro

Nim

: 1105510035

Program Studi

: Ilmu Administrasi Niaga

Telah Di Periksa Dan Di Setujui Untuk di Uji :

Blitar, 15 April 2015


PEMBIMBING

PEMBIMBING LAPANGAN

DRS. HERY BASUKI,MM

SUTRISNO,SH.

NIDN. 0721015303

NIK : 15163

iii

JUDUL :
UPAYA PENINGKATAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PASAR
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN
DI UPT DINAS PENDAPATAN NGUNUT
Disusun oleh :
Nama

: Hendro Biantoro

Nim

:1105510035

Program Studi

: Ilmu Administrasi Niaga

Telah Di Pertahankan Di Depan Majelis Penguji Pada Tanggal2015 Dan


Dinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Majelis Penguji,

Penguji I

Penguji II

Drs. Hery Basuki, MM

NIDN. 0721015303

NIDN.

Mengetahui,

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Administrasi Niaga

Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Indria Guntarayana, SE, MM, MAB


NIDN. 07200219711

Drs. Hery Basuki, MM


NIDN. 0721015303

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah

melimpahkan segala Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga pelaksanaan


tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UPTD Pendapatan Ngunut dan
dapat di selesaikan dengan baik.
Secara umum , kegiatan PKL yang di laksanakan merupakan suatu
bentuk kegiatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan isi dan bobot
keilmuan di luar bangku kuliah dan sekaligus untuk meningkatkan relevansi
pendidikan yang di peroleh di bangku kuliah dengan kenyataan di dalam
praktek kerja instansi yang menjadi lokasi PKL selaku lembaga di Bidang
Pendapatan Daerah.Dengan demikian, kami sebagai mahasiwa yang telah
di beri tugas PKL selain telah mendapatkan berbagai tambahan keilmuan
juga merasa terpanggil di dalam mewujudkan sesuatu yang bermanfaat bagi
kami sebagai mahasiswa ,instansi , dan kampus tercinta Universitas Islam
Balitar .Sebagai wujud konkret pelaksanaan PKL ini,maka di susunlah
laporan hasil pelaksanaan tugas Praktek Kerja Lapangan yang di beri judul

UPAYA PENINGKATAN

PEMUNGUTAN

RETRIBUSI

PASAR

DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN DI UPT DINAS


PENDAPATAN NGUNUT .
Laporan ini tentunya tidak dapat terwujud begitu saja . Banyak pihak
dengan kerendahan hati ikut andil di dalam memperlancar pelaksanaan tugas
PKL dan penyusunan laporan ini .Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi tingginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs.Hadi Siswanto .MM, Selaku Rektor Univeritas Islam Balitar
2. Bapak Drs.Heri Basuki MM,Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Univesitas Islam Balitar.
v

3. Bapak Subagio. s.sos , selaku Kepala UPTD Pendapatan Ngunut.


4. Bapak Arip R ahartono , selaku staf UPTD Pendaptan Ngunut .
5. Ibu Sri Setyowati .S.Pt, selaku selaku dosen koordinator kelas yang telah
memberikan pengarahan dalam pembuatan PKL ini .
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan selama
masa Perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik .
7. Kedua orang tua , teman teman dan semua pihak yang tidak dapat di
sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini .
Harapan kami semoga laporan yang sangat sederhani ini dapat di terima
dengan segala kekurangannya dan juga semoga dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak .

Blitar ,

april

Penyusun

Hendro Biantoro

vi

DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL i
LEBAR PERSETUJUAN .ii
LEMBARPENGESAHANiii
LEMBAR PERYATAAN.iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI.vi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah..2
Tujuan dan Manfaat 3

vii

Viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.3 Tarjet Realisasi Pendapatan Retribusi .. 41


Tabel 4.1.5 Daftar karyawan karyawati UPT Dinas Pendapatan Ngunut .. 42

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Foto kegiatan

Lampiran 2

Lembar konsultasi

Lampiran 3

Lembar Kegiatan Mahasiswa

xi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Munculnya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran system
pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi pemerintahan desentralisasi yaitu
memberikan keleluasaan kepada daerah otonom yang luas dan bertanggung jawab
,untuk mengatur dan mengurus kepentingan masayarakat setempat sesuai kondisi dan
potensi wilayahnya sesuai dengan undang undang NO.32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah otonomi daerah pada dasarnya bertujuan meningkatkan dayaguna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah daerah ,pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan terhadap masarakat setempat sejalan dengan dinamika kehidupan
masarakat yang harus di jalani .
Penyelengaraan kegiatan pemerintaah daerah senantiasa terus meningkat
sehingga biaya yang di butuhkan juga akan bertambah. Peningkatan penerimaan
daerah harus senantiasa di upayakan secara periodic oleh setiap daerah otonom
melalui penataan administarasi pendapatan daerah yang efektif dan efisien sesuai
dengan pola yang telah di tetapkan dalam berbagai peraturan perundang undangan
dan petunjuk pelaksanaan.
Dengan adanya pelaksanaan Otonomi Daerah yang di titik beratkan pada daerah
atau kota maka pemerintah Tulungagung berupaya meningkatkan pembiayaan dengan
menggali berbagai bentuk pembiayaan yang potensial yang ada di daerah untuk
menunjang pembangunan di daerah dan meningkatkan mutu pelayanan ,untuk
memenuhi pembiayaan tersebut, retribusi pasar tradisional merupakan contributor
Pendapatan Asli Daerah mengingat jumlah pasar tradisional yang tersebar di seluruh
kabupaten cukup banyak dan ada di setiap kecamatan .Dalam mencapai sumber
sumber pendapatan tentunya sangat di perlukan tenagatenaga teknis yang ahli dalam
bidangnya, UPT Pendapatan Ngunut merupakan pelaksana pemungut retribusi dan
pajak daerah di dalam lingkup wilayah kecamatan Ngunut dan tentunya merupakan
1
Tangung jawab besar untuk melaksanakan tugas tersebut. Seiring dengan
pelaksanaan

untuk meningkatkan penerimaan daerah dan mencapai sumber sumber


pendapatan peran serta petugas pelaksana yang professional sangat penting
keberadaannya dan pada akirnya menentukan pencapaian tarjet yang telah ditetapkan.
Selaras dengan uraian di atas beberapa hal yang menarik dan menjadi focus
dalam kajian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan UPT Dinaspendapatan Ngunut
yang di embanya dalam melaksakan tugas tugas dari kabupaten ,kususnya upayaupaya yang di tempuh untuk meningkatkan kinerja organisasi di dalam mencapai
sumber sumber pendapatan yang dari waktu k ewaktu di tuntut lebih baik .
1.2.Rumusan Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang di pilih sebagai kajian ini ,maka dapat di tarik
perumusan masalah yaitu :
1. Bagaimankah pelaksanaan pemungutan retribusi yang di lakukan petugas
pasar Ngunut ?
2. Faktor faktor apa saja yang menjadi penghambat pelaksanaan Pemungutan
Retribusi Pasar Ngunut ?
1.3 Tujuan PKL
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan pelaksanaan pemungutan retribusi
yang di lakukan Petugas Pasar Ngunut .Untuk mengetahui Faktor faktor apa
saja yang menjadi penghambat pelaksanaan pemungutan Retribusi Pasar
Ngunut .
1.4 Manfaat PKL
a.Bagi Mahasiswa
1. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreatifitas diri dalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang di miliki.
2. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal untuk terjun
di masyarakat nanti.
b.Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
1. Sebagai sarana untuk mengimplementasikan bidang studi yang selama ini di
pelajari pada program studi Administrasi Niaga .
2. Sebagai wahana mencetak tenaga yang kreatif,terampil dan jujur dalam
melaksanakan tugas .

2
c.Bagi Instansi
1. Mendapat bantuan tenaga terampil dalam melaksanakan tupoksi .

2. Mendapat sumbangan pemikiran


pengembangan organisasi .

yang

3
BAB II

kritis

dan

konstruktif

bagi

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian Pasar
Sebelum membahas tentang retribusi penulis terlebih dahulu penulis
membeikan definisi pasar .Pasar adalah Tempat bertemunya penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi atas barang yang diperdagangkan (Kamus Bahasa
Indonesia).
Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk / barang atau jasa
dengan uang sebagai alat pembayaran yang sah melalui melaui proses tawar
menawar untuk memenuhi kesepakatan jual beli dari dua belah pihak yang
bertransaksi .
Dalam Peraturan Daerah NO.3 Tahun 2001,Pasar adalah suatu area lokasi
tertentu yang di sediakan oleh pemerintah daerah sebagai tempat jual beli barang
dan jasa secara langsung dan teratur ,terdiri atas pelataran ,banguanan yang
berbentuk kios ,los dan bentuk bangunan lainanya
2.1.2 Pengartian Retribusi Daerah
Sumber pendapatan daerah yang penting lainya adalah Retribusi Daerah
.Retribusi daerah memilki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Retribusi merupakan pungutan yang di pungut berdasarkan undang
undang dan peraturan daerah yang berkenaan .
2. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah .
3. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas jasa )
secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang di
lakukannya.
4. Retribusi terutang apabila ada jasa yang di selenggarakan oleh pemerintah
daerah yang di nikmati orang atau badan .
Sanksi yang di kenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis yaitu
yang tidak membayar retribusi ,tidak akan memperoleh jasa yang di
selenggarakan oleh pemerintah daearah .

4
Menurut Nasrun pengertian retribusi dapat di rumuskan sebagai berikut :

Retribusi daerah adalah pungutan daearah sebagai pembayaran pemakean atau


memperoleh
jasa pekerjaan ,usaha atau milik daeah untuk kepentingan umum ,atau karena jasa
yang di berikan oleberikan oleh daerah baik langsung maupun tidak lansung
(Riwu Kaho ,2003:171)
Menurut Soeparmoko (1997;94) pengertian retribusi adalah :
Retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah daerah di
mana kita dapat melihat adanya hubungan antar balas jasa secara langsung
diterima dengan adanya pembayaran retribusi tersebut .
Dan menurut Marihot siahaan (2005;5)Retribusi adalah pembayaran pembayaran
wajib dari penduduk kepada Negara karena adanya jasa tertentu yang di berikan
oleh Negara bagi penduduknya secara perorangan .
Jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung ,yaitu hanya membyar
retribusi yang menikmati balas jasa dari Negara . Hal tersebut berarti hak
mendapatkan jasa dari pemerintah didasarkan pada pembayaran retribusi yang
telah di tetapkan oleh pemerintah pemerintah daerah dan di penuhi oleh orang
yang menginginkan jasa tersebut .
Sesuai dengan peraturan perundang undangan di Indonesia saat ini penarikan
retribusi hanya dapat di pungut oleh Pemerintah Daerah .Jadi retribusi yang di
pungut di Indonesia Dewasa ini adalah retribusi daearah.Berdasarkan UndanUndang NO .34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah , pasal 1
angka 26 ,Retribusi darearah adalah :
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusu di sediakan dan atau di berikan oleh pemerintah daearah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan (UU No.34/2000).
Dalam hal ini ,retribusi daerah tidak mencari keuntungan atas hasil tersebut .
karena yang terpenting dari hasil retribusi adalah untuk pemeliharaan atas
kelangsungan pekerjaan ,milik dan jasa masyarakat ,di samping agar sarana dan
prasana unit unit jasa pelayanan dapat di tingkatkan dan di kembangkan
sebaikmungkin sesuai dengan perkembangan masyarakat serta peradaban zaman.
5

Oleh karena itu , penentuan tarif retribusi daerah yang berlaku pada suatu
waktu ditetapkan untuk mencapai maksud di atas ,yang wajar sesuai imbalan yang
di harapkandapat mereka peroleh karena memakai jasa atau pelayanan yang di
sediakan oleh pemerintah.
Pengertian Pajak Daerah
Menurut Davey (1988: 34-40), Perpajakan dapt di artikan sebagai :
1. Pajak yang di pungut oleh pemerintah daerah dengan pengaturan dari
daerah sendiri ;
2. Pajak yang di pungut berdasarkan peraturan Nasional tetapi penetapan
tarifnya di tetapkan oleh pemerintah daerah ;
3. Pajak yang di tetapkan dan / atau di pungut oleh pemerintah daearah ;dan
4. Pajak yang dipungut dan di administrasikan oleh pemerintah pusat tetapi
hasil pungutannya di bagi hasilkan dengan atau di bebani pungutan
tambahan (opsen ) oleh pemerintah daerah .
Dalam ketentuan umum peraturan pemerintah NO.65 Tahun 2001 tentang pajak
daerah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran
wajib yang di lakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku ,yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaran pemerintahan daerah dan pembangunan di daerah.
Mamesah mendefinisikan pajak daerah adalah pajak yang di pungut oleh daerah
menurut peraturan pajak yand di tetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah
tangganya sebagai badan hukum publik.(Mamesah ,1995:98).
Syarat pemungutan Pajak
Agar dalam pemungutan pajak tidak menimbulkan berbagai hambatan dari
masyarakat untuk mau dan mampu membayar pajak .
Maka dalam pungutanya harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pemungutan Pajak Harus Adil (Syarat keadilan ).
Sesuai dengan tujuan hukum , yakni mencapai keadilan. Undang undang
dan pelaksanaan pemungutan harus adil .Adil dalam perudang undangan
di antaranya mengenakan pajak secara umumdan merata .serta di
sesuaikan dengan kemampuan masing masing .
6
Sedang adil dalam pelaksanaanya yakni dengan memberikan hak bagi
wajib pajak untuk mengajukan keberatan ,penundaan dalam pembayaran
dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

2. Pemungutan Pajak harus berdasarkan Undang Undang (Syarat Yuridis )


Di Indonesia ,Pajak diatur dalam UUD 1945 Pasal 23 ayat 2.Hal ini
memberikan jaminan hokum untuk menyatakan keadilan ,baik bagi
Negara maupun warganya .
3. Tidak Menggangu Perekonomian (Syarat Ekonomis)
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi
maupun

perdagangan

,sehingga

tidak

menimbulkan

kelesuan

perekonomian masyarakat .
4. Pemungutan Pajak Harus Efisien (Syarat Finansiil)
Sesuai fungsi bugetair , biaya pemungutan pajak harus adapat di tekan
sehingga lebih rendah dari hasil pungutanya.
5. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana.
Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak di Indonesia di bagi menjadi tiga ,antara lain :
Sistem Self Assestment
Dalam system self assestment,wajib pajak sendiri yang menghitung
,menetapkan ,menyetorkan dan melaporkan pajak yang terutang .Fiskus
hanya berperan untuk mengawasi , misalnya melakukan penelitian apakah
Surat Pemberitahuan (SPT) Telah diisi dengan lengkap dan semua
lampiran sudah di sertakan meneliti kebenaran penghitungan dn meneliti
kebenaran penulisan . Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan kebenaran data yang terdapat pada SPT wajib pajak ,fiskus
dapat melakukan pemeriksaan .Pph orang pribadi dan badan serta PPN

menggunakan sistem ini.


Sistem official Assestment
Berbeda dengan sistem self assessment ,dalam system official assestment ,
fiskus yang berperan aktif dalam menghitung dan menetapkan besarnya 7
pajak yang terhutang.
PBB menganut system ini , karena besarnya pajak yang terutang di hitung
dan di tetapkan oleh fiskus melalui Surat pemberitahuan Pajak Terutang

(SPPT).
Sistem Withholding
Dalam system withholding , pihak ketiga yang wajib menghitung
,menetapkan , menyetorkan dan melaporkan pajak yang sudah di potong /
di pungut .Misalnya pihak perusahaan atau pemberi kerja berkewajiban
untuk menghitung berapa PPh yang harus di potong atas penghasilan yang
di terima pegawainya . Kemudian perusahaan atau pemberi kerja tersebut

harus menyetorkan , dan melaporkan PPh pegawainya tersebut ke Kantor


Pelayanan Pajak .
Asas pengenaan Pajak
Terdapat beberapa asas yang dapat di pakai oleh Negara sebagai asas dalam
menentukan wewenangnya untuk mengenakan pajak ,khususnya untuk pengenaan
pajakpenghasilan . Asas utama yang palng sering di gunakan oleh Negara sebagai
landasan untuk mengenakan pajak adalah :
1. Asas domisli atau di sebut juga asas kependudukan (domicile/residence
principle), berdasarkan asas ini Negara akan mengenakan pajak atas suatu
penghasilan yang di terima atau diperoleh orang pribadi atau badan
,apabila untuk kepentingan perpajakan , orang pribadi tersebut merupakan
penduduk (resident) atau berdomisili di Negara itu atau apabila badan
yang bersangkutan berkedudukan di Negara itu .Jadi , tidak di persoalka
dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak itu berasal .
2. Asas sumber , Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan
pajak atas suatu penghasilan yang di terima atau di peroleh orang pribadi
atau badan yang bersangkutan dari sumber sumber yang berada di negara
itu .Dalam asas ini , tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa
status dari orang atau badan yang di memperoleh penghasilan tersebut
sebab yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah objek pajak yang
timbul atau berasal dari Negara itu.
3. Asas Kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas
kewarganegaraan (nationality / citizenship principle).
8
4. Dalam asas ini ,yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status
kewarga negaraan dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan
.Beadasarkan asas ini , tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan
yang akan di kenakan pajak berasal .
Pajak daerah sebagai salah satu pendapatan asli daerah di harapkan menjadi
salah satu sumber pembiayaan penyelengaraan dan pembangunan daerah untuk
meningkatkan kesejah teraan masarakat .Menurut Peraturan pemerintah NO.65
Tahun 2001, daerah kabupaten atau kota di beri kewenangan untuk menetapkan
jenis pajak sebagai sumber keuangan .
Jenis jenis pajak daerah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pajak kendaraan Bermotor ;


2. Pajak Kendaraan di atas air ;
3. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas
air ;
4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ;
5. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
permukaan ;
6. Pajak Hotel ;
7. Pajak Restoran ;
8. Pajak Hiburan ;
9. Pajak Reklame ;
10. Pajak Penerangan Jalan ;
11. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C;
12. Pajak Parkir ;dan
13. Pajak Lain lain.
Jenis jenis pajak di atas merupkan salah satu penambahan jumlah
pendapatan asli daerah yang nantinya di gunakan untuk pembayaran dan
pembangunan daerah .
Agar lebih jelas perbedaan antara pajak retribusi maka berikut ini pengertian
pajak yang di kemukakan oleh Rochmat Soemitro di kutip dalam buku
Mardiasmo yaitu :
9
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang
(yang dapat dipaksakan )dengan tiada mendapat jasa timbale (kontra prestasi)
yang langsung dapat di tunjukkan dan yang di gunakan untuk membayar
pengeluaran umum (Rochmat Soemitro , 1983;12).
Pendapat lain di kemukakan oleh Prof .Dr.P.J.A. Andriani yang telah di
terjemahkan oleh santoso Brotodi harjo yang di kutip dalam buku Waluyo
(2005;2), yaitu :
Pajak adalah iuran kepada Negara ( yang dapat di paksakan )yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan peraturan , dengan tidak mendapat
prestasi , yang langsung dapat di tunjuk dan yang di gunakan adalah untuk
membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara
yang menyelenggarakan pemerintahan.
Sedang berdasarjkan Undang Undang NO.34 Tahun 2000 , pajak daerah
adalah :

Iuran wajib yang di lakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa
imbalan langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku ,yang di gunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daeah dan pembangunan daerah (UU No.34/2000).
Berdasarkan penjelasan di atas , dapat di simpulkan tentang perbedaan antara ajak
dan retribusi .Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kontra Prestasinya .Pada retribusi kontra prestasinya dapat di tunjuk
secara langsung dan secara individu dan golongan tertentu sedangkan
pada pajak kontra prestasinya tidak dapat di tunjuk secara langsung.
2. Balas Jasa Pemerintah . Hal ini di kaitkan dengan tujuan pembayaran ,
yaitu pajak blas jas pada pemerintah berlaku untuk umum;seluruh
rakyat menikmati balas jasa, baik yang membayar pajak maupun yang
di bebaskan dari pajak .Sebaliknya ,
3. Pada retribusi balas jasa Negara / pemerintah berlaku khusus , hanya di
nikmati
oleh pihak yang telah melakukan pembayaran retribusi .
4. Sifat pungutanya . Pajak bersifat umum , artinya bertlaku untuk setiap
10
5. orang yang memenuhi syarat untuk di kenakan pajak . Sementara itu ,
retribusi hanya berlaku untuk orang tetentu , yaitu yang menikmati jasa
pemerintah yang dapat di tunjuk.
6. Sifat pelaksanaanya .Pemungutan retribusi di dasarkn atas peraturan
yang berlaku umum dan dalam pelaksanaannya dapat di paksakan ,
yaitu setiap orang yang ingin mendapatkan suatu jasa tertentu dari
pemerintah harus membayar retribusi .Jadi sifat paksaan pada retribusi
ekonomis sehingga pada hakekatnya di serahkan pada pihak yang
bersangkutan untuk membayar atau tidak .Hal ini berbeda dengan
pajak ,Sifat paksaan pada pajak adalah yuridis , artinya bahwa setiap
orang yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi pidana maupun
denda.
7. Lembaga atau bidang pemungutnya . Pajak dapat di pungut oleh
pemerintah pusat ataupun daerah sedangkan retribusi hanya dapat di
pungut oleh pemerintah daerah.
Objek dan Golongan Retribusi Daerah

Undang undang NO. 28 Tahun 2009 menentukan bahwa objek retribusi adalah
berbagai jasa tertentu yang di sediakan oleh pemerintah daerah .Tidak semua jasa
yang di berikan oleh pemerintah daerah dapat di pungut retribusinya ,tetapi hanya
jasa jasa terhutang merupakan pertimbangan social ekonomi layak di jadikan
objek retribusi .
Jasa retribusi daerah tersebut di bagi menjadi tiga golongan ,yaitu :
1. Jasa retribusi Jasa umum , yaitu retribusi atas jasa yang di sediakan oleh
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum
serta dapat di nikmati oleh orang pribadi atau badan .
2. Retribusi jasa usaha ,yaitu retribusi atas jasa yang di sediakan oleh
Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada
dasarnya dapat di sediakan oleh sector swasta.
3. Retribusi Perijinan Tertentu , yaitu retribusi atas kegiatan tertentu
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi
atau badan yang di maksudkan untuk pembinaan ,pengaturan
,pengendalian ,11
dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber
daya alam ,barang sarana , prasarana,atau fasilitas tertentu guna
melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan .
Jenis jenis retribusi daerah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jenis jenis Retribusi Jasa Umum :
1) Reribusi Pelayanan Kesehatan;
2) Retribusi Pelayanan Persampahan /Kebersihan ;
3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan
Akta Catatan Sipil ;
4) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan penguburan mayat ;
5) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
6) Retribusi Pelayanan Pasar ;
7) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ;
8) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran ;
9) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta ;
10) Retribusi Penyediaan dan/ atau Penyedotan Kakus ;
11) Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
12) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang ;
13) Retribusi Pelayanan Pendidikan ;
14) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
2.Jenis jenis Retribusi Jasa Usaha :

1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah ;


2)Retribusi Pasar Grosir dan / Pertokoan ;
4)Retribusi Tempat Pelelanga
5)Retribusi Terminal;
6)Retribusi Tempat Khusus Parkir ;
7)Retribusi Khusus Penginapan /Pesanggrahan /Villa ;
8)Retribusi Penyedotan Kakus;
9)Retribusi Rumah Potong Hewan ;
10)Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal;
11)Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahaga;
12
12)Retribusi Penyebrangan di Atas Air ;dan
13)Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daearah.
3. Jenis jenis Retribusi Perijinan Tertentu :
1)Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ;
2)Retribusi izin Tempat Penjualan Minuman Berakohol ;
3)Retribusi Izin Gangguan ;dan
4)Retribusi Trayek.
5)Retribusi Izin Usaha Perikanan.
Golongan atau jenis jenis retribusi jasa umum , retribusi jasa usaha ,dan
retribusi perijinan tertentu di tetapkan dengan peraturan peraturan pemerintah
berdasarkan kriteria tertentu ,Penetapan jenis jenis retribusi jasa umum dan
jasa usaha dengan peraturan pemerintah di maksudkan agar tecipta ketertiban
dalam penerapannya sehingga dapat memberikan kepastian bagi masyarakat
dan di sesuaikan dengan kebutuhan nyata daerah yang bersangkutan .Adapun
penetapan jenis jenis retribusi perizinan tertentu dengan pemerintah di
lakukan karena perijinanan tersebut ,walaupun merupakan kewenangan
pemerintah daerah tetap memerlukan kordinasi dengan instansi instansi
teknis terkait.
Jenis jenis pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah dan Retribisi Daerah
yang telah di kelola dan di usahakan oleh kabupaten Tulungagung khususnya
Dinas Pendapatan kabupaten Tulungagung :
1. Pajak Daerah Yang di kelola Dinas Pendapatan Tulungagung :

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Pajak Hotel
Pajak Restoran /warung .
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Mineral /Tanah
Pajak Sarang Burung walet

13
j) Pajak Perolehan hak atas tanah dan bangunan
k) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB
P2)Sedangkan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan bangunan
Perdesaan dan pekotaan (PBB P2) Tahun 2014 , Sebagaimana
yang tertuang dalam peraturan bersama Menteri Keungan dan
Menteri Dalam Negeri ,NO :213/ PMK.07/2010 Dan Nomor :58
Tahun 2010 ,tentang Tahapan Persiapan Pengalihan Pajak Buni
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai pajak Daerah
.UPT Dinas pendapatan NGUNUT akan menertibkan pelaksanaan
administrasi mulai laporan perkembangan penyampaian SPPT
kepada wajib pajak (WP) di mana pada saat sekarang di desa
desa belum sempurna dalam laporannya , dan dikirim ke dinas dan
secara rutin UPT Dinas pendapatan Ngunut akan melaporkan ke
Dinas

pendapatan

Kabupaten

Tulungagung

dari

laporan

perkembangan SPT kepada Wajib pajak (WP) sampai dengan


realisasi penerimaan PBB P2 (Laporan Bulan )
2.Retribusi dan Pajak Daerah Yang di tangani UPT Dinas Pendapatan Ngunut :
Sektor Retribusi :
1.Retribusi Pungutan Pasar
2.Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan
3.Retribusi Pelayanan Tempat Khusus Parkir
4.Retribusi Sewa Rumah Dinas
Sektor Pajak Daerah :
1.Pajak Restoran /Warung
2.Pajak Hiburan
3.Pajak Parkir

4.Pajak Air Tanah


2.1.1 Pengertian Organisasi
Secara teoritis organisasi adalah sutu bentuk kerjasama sekelompok manusia
atau orang di bidang tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Etzioni,1969).

14
Lebih jauh lagi dalam pandangan Etzioni , organisasi memiliki ciri ciri :
a) Adanya

pembagian

kerja

,kekuasaan

,dan

tanggung

jawab

berkomunikasi ,pembagian yang di rencanakan untuk mempertinggi


realisasi tujuan khusus ;
b) Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang mengawasi penyelenggaraan
usaha usaha bersama dalam organisasi dan pengawasan. Usaha tersebut
untuk mencapai tujuan organisasi , pusat kekuasaan ini juga harus
menunjuk secara teru menerus untuk mencapai tujuan organisasi ,pusat
kekuasaan ini juga harus menunjuk secara terus menerus pelaksanaan
oganisasi dan menata kembali strukturnya untuk meningkatkan efisiensi,
c) Pengaturan personil misalnya orang orang yang bekerja secara tidak
memuaskan dapat di pindahkan dan kemudian mengangkat pegawai lain
untuk melaksanakan tugasnya .Disisi lain ,Henry (1988)menyatakan
bahwa organisasi merupakan suatu koneksitas manusia yang kompleks
dan di bentuk untuk tujuan tertentu ,di mana hubungan antara anggota
bersifat remi (impersonal ),di tandai oleh aktivitas kerjasama terintegrasi
dalam lingkungan yang lebih luas ,memberikan pelayanan dan produk
tertentu dan tanggung jawab kepada hubungan dengan lingkunganya.
Selaras dengan pendapat tersebut di atas , Soewarno Handayaningrat (1980 ;
42) meninjau organisasi dalam beberapa sudut pandang yang terinci sebagai
berikut :
1. Organisasi Sebagai Wadah yakni ,suatu wahana kegiatan yang
mencerminkan bahwa organisasi merupakan tempat beraktivitas saja yakni
adminitrasi dan manajemen .Dalam Wadah kegiatan itu setiap orang harus
jelas tugas ,wewenang dan tanggung jawabnya ,serta hubungan dan tata
kerjanya .Pengertian demikian ini merupakan organisasi yang bersifat

statis karena hanya melihat strukturnya saja .Dikatakan oleh Soewarno


Handayaningrat (1980: 42) memberikan penjelasan sebagai wadah yang
sifatnya statis ,karena setiap orang dalam dalam wadah itu harus jelas
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya serta hubungan tata kerjanya .
15
2. Oleh karena itu dalam organisasi yang di pandang sebagai wadah aktivitas
maka pola struktur harus atas dasar landasan yang kuat serta pemikiran
yang benar benar berorientasi pada masa depan.Hal ini sangat di perlu di
lakukan untuk mengatisipasi terjadi adanya perubahan di masa dating
misalnya perubahan tujuan ,perubahan aktivitas menuntut adanya
perubahan yang mendasar dan strukturnya tidak harus berubah .
3. Organisasi Sebagi Suatu Proses Pembagian Kerja ,artinya bahwa adanya
unsur unsur yang saling berhubungan , yakni sekelompok orang atau
individu ,adanya kerjasama dan adanya tujuan tertentu yang telah di
tetapkan .Interaksi dalam organisasi akan terjadi karena adanya pembagian
kerja yang jelas dalam suatu sistem . Kerja sama dalam suatu sistem yang
teratur ini di maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di
sepakati bersama .
4. Organisasi sebagai suatu alat dalam mencapai Tujuan .
Manusia mendirikan suatu organisasi karena adanya beberapa tujuan dari
individu dan hanya akan tercapai lewat tindakan yang harus di lakukan
dengan adanya kesepakatan kesepakatan atau adanya persetujuan
bersama .Untuk melaksanakan kesepakatan tersebut maka dengan kerja
sana akan dapat meringankan ,mengefektifkan ,mengefisiensikan dan
mengoptimalkan pencapaian tujuan yang hendak dicapai bersama .Bila
disederhanakan maka ,tujuan organisasi akan tercapai bilamana tiap tiap
individu yang ada dalam organisasi sadar akan tugas ,wewenang dan
tanggung jawabnya sehingga pada akhirnya tujuan organisasi akan
tercapai.
2.1.2. Pengertian Kinerja Organisasi
Ada banyak sekalireferensi terkait dengan pengertian kinerja organisasi .Rujukan
terkait hal tersebut ,Jakson dan Morgan (1978) mengemukakan bahwa kinerja
pada

umumnya

menunjukkan

tingkat

tujuan

yang

telah

di

tentukan

sebelumnya,yang hendak di capai . Dalam tataran praktis ,Atmosudirdjo (1997)


mengatakan bahwa kinerja juga dapat berarti prestasi kerja ,prestasi

penyelenggaraan sesuatu (performance ,how well you do a piece of work or


activity ). Dari Pendapat di atas bila di sederhanakan maka pengertian kinerja
organisasi adalah tingkat yang menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan tugas
16
dapat di jalankan secara actual dan misi organisasi tercapai .Degan demikian
dapat di pahami bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang nenunjukan
seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas tugas organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan .
Untuk mengetahui bagaimana kinerja sebuah organisasi banyak pendapat
para pakr dengan menggunakan indikator dan konsep , seperti efektivitas
,efisiensi dan juga produktivitas untuk menentukan sejauh mana kemampuan
sebuah organisasi dalam mencapai tujuan .Namun konsep dan indikator yang di
kemikakan selalu saja hanya tepat di gunakan bagi organisasi swasta yang
berorientasi keuntungan belaka ,hal ini tentunya berbeda dengan dengan
organisasi publik atau lembaga pemerintah seperti Dinas pendapatan Ngunut yang
merupakan unsur pelaksana dari Dinas Pendapatan Tulungagung yang
berorientasi pada pelaksanaan tugas bidang pendapatan tentunya organisasi sangat
penting untuk mencapai visi dan misi yang telah di tetapkan dan terarah yang
merupakan tujuan dan sasaran dari pembentukan organisasi ini .
Dalam organisasi publik ,sulit untuk di tentukan alat ukur kinerja yang benar
benar sempurna .Bila di kaji dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi
publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik
,kelihatanya sederhana sekali ukuran kinerja organisasi publik ,namun tidaklah
demikian kenyataanya ,karena hingga kini belum ditemukan kesepakatan tentang
ukuran kinerja organisasi publik .Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi dalam
pengukuran kinerja organisasi public ini di kemukakan oleh Dwiyanto (1995:1),
kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi pelayanan public sebagian
muncul karena tujuan dan misi organisasi pulik bukan seringkali bukan hanya
kabur akan tetapi juga bersifat multidimensional .Organisasi publik memiliki
stakeholder yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta .
Stakeholder dari organisasi publik

seringkali memiliki kepentingan yang

berbenturan satu dengan yang lainya , akibatnya ukuran kinerja organisasi publik
di mata para stakeholder juga menjadi berbeda beda .

Dalam pandangan penyusun dan tentunya berdasarkan beberapa tujuan dan


refrensi , maka ukuran kinerja organisasi publik dapat menggunakan metode 17
dengan memadukan tujuan maupun sasaran organisasi dan dibentuknya organisasi
didalam pelaksanaan tugas tugas pokok dan wewenangya .Hal ini seperti penyusun
kutip dari pendapat Kumorotomo (1995:36) untuk di jadikan pedoman dalam
menilai kinerja organisasi pelayanan Publik ,antara lain :
1. Efisiensi
Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi
pelayanan public mendapatkan laba,memanfaatkan faktor faktor
produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasional ekonomis.
2. Efektivitas
Apakah Tujuan dari didirikanya oraganisasi pelayanan publik
tersebut tercapai ? Hal tersebut erat kaitanya organisasi rasional
teknis ,nilai ,misi ,tujuan organisasi serta tugas pokok dan fungsi
dari agen pembangunan.
3. Keadilan mempertanyakan distibusi dan alokasi layanan yang di
selenggarakan oleh organisasi pelayanan public .
4. Daya Tanggap
Berlainan dengan perusahaan swasta ,organisasi pelayanan public
merupakan bagian dari daya tanggap pemerintah akan kebutuhan
vital masarakat .Oleh sebab itu ,kriteria organisasi tersebut secara
keseluruhan harus di pertanggung jawabkan secara transparan demi
memenuhi kriteia daya tanggap ini.
Menurut pandangan penulis tentang pentingya memahami organisasi
untuk mengetahui tugas tugas dalam organisai terkait dengan penyusunan
Laporan PKL ini .di dalam pengkajian ini sesuai dengan judul yang di buat yaitu
Upaya Peningkatan Pemungutan Retribusi Pasar Dalam Rangka Meningkatkan
Efektifitas Pendapatan ,Maka sebagai alat ukur yang menjadi pedoman dalam
mengukur Efektivitas adalah sebagai berikut ,akan tetapi penulis akan mengkaji
pengertian efektivitas dalam penulisan ini.
Pengertian Efektivitas kerja :
Efektivitas terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja ,menurut
Richard M..Steers (1980:1),efektivitas yang berasal dari kata efektif ,yaitu suatu

18
pekerjaan dikatakan efektifjika suatu pekerjaan dapat menghasilkan suatu unit
keluaran (output).Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat
dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.
Menurut Bedjo Siswanto (1990:62) efektifitas yaitu menjakan pekerjaan dengan
benar .
Menurut Sutarto (1978:95)Efektivitas kerja adalah suatu keadaan di mana
aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang di lakukan oleh manusia dapat mencapai
hasil akibat sesuai yang di kehendaki
Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaian tujuan yang di
tetapkan (Schermerhorn,1998:5)
Efektivitas menurut Handoko (1997:7)kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapain tujuan yang di tetapkan .

Menurut Siagian (1986:152)efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat


pada waktunya seperti yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Devung
efektivitas adalah tinkat kemampuan untuk mencapai tujuan dengan tepat dan
baik (Devung:1988:25).Menurut kamus Administrasi Perkantoran efektivitas
berasl dari kata efektif yang terjadinya suatu efek yang di kehendak dalam suatu
perbuatan (1981:24).
Faktor- factor yang mempengaruhi Efektivitas Kerja :
Ada empat Faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja ,seperti yang di
kemukakan Richard M .Steers (1980:9), yaitu :
1. Karakteristik Organisai
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dam tehnologi organisasi yang
dapat mempengaruhi segi segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai
cara .Yang di maksud struktur adalah hubungan yang relative sifatnya
19
,seperti di jumpai dalam organisasi ,sehubungan dengan susunan
sumberdaya manusia seperti struktur meliputi bagaimana dalam
menyelesaikan pekerjaan ,sedangkan tehnologi adalah mekanismesuatu
organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran .
2. Karakteristik Lingkungan

Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga dinyatakan telah berpengaruh


atas efektivitas ,keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya
amt tergantung pada tingkat variabelkunci yaitu tingkat keterdugaan
keadaan lingkungan ,ketetapan persepsi atas keadaan lingkungan ,tingkat
rasonalisme organisasi .Ketiga factor ini mempengaruhi ketetapan
tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan .
3. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataanya para anggota organisasi meruakan factor pengaruh
paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang
akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi
.Pekerjaan meupakan sumberdaya yang langsung berhubungan dengan
pengelolaan sumberdaya yang ada di dalm organisasi ,oleh sebab itu
perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
organisasi .Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang
akan berpengaruh besar tehadap efektivitas ,karena walaupun tehnologi
yang di gunakan merupakan tehnologi yang canggih dan di dukung oleh
adaya struktur yang baik ,namun tanpa adanya pekerja semua itu tidak ada
gunanya.
4. Karakteristik Pekejaan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses tehnologi dan perkembangan lingkungan
maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi
keberhasilan organisasi semakin sulit.
Alat ukur Efektivitas Kerja :
Menurut Richard dan M.Steers (1980:192) adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan manusia terbatas dalam segala hal ,sehingga dengan
20
keterbatasanya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai
pemenuhan kebutuhanya tanpa melalui kerja sama dengan orang lain .Hal
ini sesuai dengan pendapat Richard M.Steers yang menyatakan bahwa
kunci keberhasilan organusasi adalah kerjasama dalam mencapai
tujuan.Setiap organiasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja di dalamnya maupun
dengan

pekerjaan

dalam

organisasi

tersebut

.Jika

kemampuan

menyesuikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat


tercapai .
2. Prestasi Kerja

Prestasi kerja adalah sutu hasil kerja yang di capai seseorang dalam
melaksanakan tugas tugas yang di bebankan kepadanya yang di dasarkan
atas kecakapan ,pengalaman ,kesungguhan dan waktu (Hasibuan ,
2001:94) . Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan
kecakapan ,pengalaman ,kesungguhan waktu yang di miliki oleh pegawai
maka tugas yang di berikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung
jawab yang di bebankan kepadanya.
3. Kepuasan Kerja
Tingkat kesenangan yang dirasakan seorang atas peranan atau pekerjaanya
dalam organisasi .Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat
imbalan yang setimpal ,dari bermacam macam aspek situasi pekerjaan
dan organisasi tempat mereka berada .
2.2 Pengertian dan Efektivitas Pendapatan :
Secara legal formal ,sesuai dengan Peraturan Bupati Tulungagung NO.47
Tahun 2011 tentang Tugas ,Fungsi dan Tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten
Tulungagung

dan

Petunjuk

Pelaksanaan

.Peraturan

Dearah

kabupaten

Tulungagung NO.13 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Pasar .Dalam


petnjuk pelaksanaan tersebut Retribusi Pasar yang selanjutnya di sebut retribusi
adalah pembayaran atas penyediaan fasilitas pasar tradisional sederhana yang
berupa halaman / pelataran ,los dan dalam bentuk lainya yang di kuasai oleh
peemerintah daerah dan wajib retribusi adalah orang atau badan yang menurut
ketentuan peraturan Retribusi Pasar di wajibkan untuk melakukan pembayaran
Retribusi Daerah dalam hal ini petugas pemungut retribusi harus mempunyai
21
autoriti/kewenangan yang kuat di dalam melaksanakan tugasnya ,kualitas SDM
yang professional dengan demikian petugas lapangan harus mampu dan mengusai
wawasan tentang pelaksanaan tugas dalam mencapai tarjet pendapatan .
Efektifitas pendapatan adalah capaian yang di peroleh Petugas Pemungut
retribusi yang berada di lapangan yang merupakan ujung tombak dalam
pemungutan dan merupakan penentu hasil yang di peroleh .dan dalam
pelaksanaanya dikendalikan serta diawasi oleh Kepala Unit dan kepala Unit
menentukan tarjet pendapatan yang harus di peroleh dan tarjet tersebut dari Dinas
Pendapatan untuk di laksanakan di setiap unit pendapatan. Hasil yang di peroleh
di catat didalam buku petugas lapangan yang di dalam buku tersebut memaparkan
berapa karcis yang di berikan oleh Bendahara Pengurus Barang /Benda
Berharga ,Sisa laku karcis yang di edarkan kepada wajib retribusi dan pendapatan

berapa saja yang di peroleh dari kegitan pemungutan tersebut. Hasil pemungutan
di catat dan kemudian di setorkan ke petugas BPP di hitung di bukukan di
analisis kemudian diserahkan kepada petugas administrasi untuk di catat hasil
penerimaan tersebut ke Surat Tanda Setoran yang di berikan oleh Dinas
Pendapatan Kabupaten Sebagai tanda bukti Penyetoran retribusi pasar dan pajak
daerah serta pendapatan lainya yang sah ,setelah surat tanda setoran tersebut diisi
secara tertib lengkap dan sah dan di validasi petugas Bendahara penerimaan
Pembantu (BPP) dengan persetujuan dan pengawasan Kepala Unit .
Bendaharawan Pengurus Barang /Benda Berharga memberikan alat
pembayaran yang berupa karcis (pungutan retribusi harian ) /kwitansi /Surat
Tagihan Retribusi daerah (retribusi bulanan ) kepada petugas lapangan yang
sudah di catat dan di bukukan ke dalam buku barang barang di pakai habis dan di
sesuakan dengan no yang tertera di karcis ,jenis karcis ,kwitansi , yang di berikan
kepada petugas retribusi. Di lapangan petugas langsung berhadapan dengan wajib
retribusi dalam hal ini menentukan hasil yang di peroleh petugas retribusi
terhadap capaian pendapatan ,adanya kemampuan SDM aparatur khusunya
pemungut retribusi yang professional dan wajib retribusi yang mempunyai
kesadaran membayar secara sah ,tertib , dan teratur .Hasil tersebut akan di
setorkan ke kas daearah unutuk memenuhi Anggaran Pendapatan dan Pada
Akhirnya sebagai contributor Pendapatan Asli Daerah yang di gunakan untuk
Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah .
22
BAB III
METODOLOGI DAN PRAKTEK LAPANGAN

3.1 Waktu dan Lokasi Kegiatan


3.1.1 Lokasi Kegitan
Pelaksanaan Praktek lapangan kerja lapangan (PKL) dan penyusunan
kajian ini dilaksanakan di UPT Dinas Pendapatan Ngunut , Desa Ngunut
JL.PAHLAWAN NO.84 No.Telpon 0355-395057 kode pos 66292 karen
berbergai fenomena yang berkaitan sengan efektivitas pendapatan retribusi
pasar dan UPT Dinas pendapatan ngunut.
3.1.2 Waktu Kegiatan

Sedangkan waktu yang di perlukan untuk melaksanakan Praktek


Kerja Lapangan ini adalah satu bulan yaitu pada tanggal 26 Mei 26 juni
2014 dan kami di perkenankan untuk melaksanakan PKL di UPT Dinas
Pendapatan Ngunut Tempat kami bekerja.Dengan adanya kami bekerja di
sana akan mendapat kemudahan dan bantuan dalam pelaksanaan pembuatan
laporan PKL ini.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data dengan studi lapangan ini dengan cara :
1. Wawancara ,dilaksanakan di UPT Pendapatan Ngunut ke bagian bagian
yang berpengaruh pada tugas Praktek Kerja Lapangan misalnya , Kepala
Unit ,Bagian Administrasi dan juga Petugas Pemungut Retribusi ataupu
dengan pihak pihak yang terkait dengan penelitian guna mendapatkan
data dan Infomasi yang di butuhkan .Cara ini juga dapat di gunakan untuk
menggali data yang mungkin sebelumnya belum terungkap.
2. Observasi atau penelitian data yang ada di UPT Pendapatan Ngunut akan
menyangkut penelitian tentang pelaksanaan kegiatan misalnya dengan
pembuatan Progaram Kerja yang di laksanakan Kepala Unit , Bagian
23
Administrasi (BPP) dengan Mencatat ,membukukan, Menyetorkan
pendapatan retribusi ke kas Daerah .Dan juga Bagian Pemungut Retribusi
Dengan Memungut langsung ke wajib Retribusi.
3. Dokumentasi ,merupakan cara meemperoleh
memanfaatkan

dokumen

dokumen

yang

data

dengan

cara

bersifat

Internal

atau

memperkuat ketajaman analisis.

Untuk khalayak Sasaran dalam Praktek Kerja Lapangan di UPT Dinas


Pendapatan Ngunut ,ada dua sasaran yaitu :
1.Pedagang Pasar Ngunut sebagai wajib Retribusi
2. Petugas Pemungut Retribusi .
Pemungutan Retribusi Di Unit Dinas Pendapatn Ngunut ini
Pemungut Retribusi sebagi Pelaksana Tugas yang berada di Lapangan di

bawah kendali dan pengawasan (internal) kepala UPT Dinas Pendapatan


Ngunut dan Bertanggung Jawab atas kelancaran Pemungutan Retribusi di
lapangan dan harus pandai bergaul untuk meminimalkan faktor faktor
penghambat dalam pelaksanaan tugas ,pada setiap bulan mengadakan rapat
staf yang mebahas tentang pelaksanaan pelaksanaan tugas dan khusus
petugas pemungut retribusi berkenaan pendapatan pendapatan yang di
peroleh dari sektor retribusi.Terkait dengan pendapatan yaitu target target
yang telah di tetapkan ataupun kondisi sarana / prasarana situasi sosial yang
telah terjadi di pasar Ngunut.
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar ini ,Petugas lapangan
sebagai pelaksana pemungut yang berada di laoangan langsung berhadapan
dengan wajib retribusi ,bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan
pemungutan dan penyetoran retibusi

, melaksanakan koordinasi dengan

pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas , melaporkan pelaksanaan


tugas kepada Kepala Unit Dinas Pendapatan Ngunut ,sebagai bahan
evaluasi ,melaui rapat staf ataupun melalui laporan yang di buat petugas
pemungut rertibusi yang di tujukan kepada kepala Unit .Sedangkan pencatatn
hasil hasil pendaptan retribusi di seluruh blok area pemungutan di catat dan
di
24
administrasikan oleh petugas adminisrtrasi dan merukan di luar wewenang
Petugas yang berada di lapangan akan tetapi saling terkait dan bahu membahu
untuk kelancaran tugas yang berada di lapangan.
3.4 Praktek Kerja lapangan
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar di bagian Pemungut
Retribusi ,Petugas Retribusi di bagian Lapangan yang melakukan rencana
kegiatan operasional ,bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan
pemungutan dan penyetoran retribusi ,melaksanakan koordinasi dengan pihak
terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas ,petugas lapangan yang
melaksanakan tugas berhadapan langsung dengan wajib retribusi ,wajib
retribusi merupakan subyek yang di kenai kenai tariff retribusi tertentu
dengan menilai objek / fasilitas yang di gunakan wajib retibusi dengan
berdasarkan peraturan yang berlaku tentang pengenaan objek retribusi yang di
kenakan.Petugas harus tahu tentang tarif retribusi dan memungutnya sesuai

dengan tariff yang telah di tentukan .Pada saat petugas pemungut dan
berhadapan langsung terhadap wajib retribusi masalah yang sering terjadi
adalah kurangnya kesadaran wajib retribusi akan pentingya membayar
retribusi dan SDM aparatur petugas lapangan yang kurang komunikatif
.solusi atau upaya yang di lakukan Unit yaitu memberi kelaluasaan kepada
petugas pelaksana untuk belajar dari sector formal ataupun non formal dan
diklat yang di rekomendasikan oleh kepala Unit ,dengan adanya hal tersebut
di harapkan petugas di lapangan bias melaksanakan tugasnya dengan baik
,benar dan professional .
Terkait dengan kelancaran pelaksanaan tugas petugas lapangan
,Bendahara Pengurus Barang /Benda Berharga yang menerima ,mencatat
,membukukan dan memberikan alat bukti pembyaran yang sah yang sudah di
hitung sesuai dengan tarjet yang telah di tetapkan dari setiap blok
pendapatan ,alat tanda bukti pembayaran ini berupa karcis /kwitansi /surat
tagihan retribusi daerah kepada petugas lapangan sebagai alat pembayaran
atas penggunaan fasilitas yang di sediakan oleh pasar ,sedangkan bagian
administrasi menerima dan mencatat hasil penerimaan dan pengeluaran dana
kegitan UPTD ,membukukan ,melaksanakan tertib administrasi dan
pengendalian pelaksanaan kegitan pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi
25
Daerah ,Petugas administrasi dalam pengendalian pemungutan retribusi
yaitumenyampaikan informasi tentang hasil yang di peroleh dan hasil
retribusi yang perlu di tingkatkan contohnya adalah di blok kain ,pendapatan
pelayanan retribusi kebersihan harus di tingkatkan untuk mencapai tarjet.
Sedangkan turut serta Bendahara Penerimaan Pembantu (BPP) Dalam
tugasnya menerima dan menyetorkan hasil dari Pajak Daerah dan Retribusi
ke Bendahara Penerima (BP) Setiap 2 hari sekali yang di catat dalam surat
setoran yang valid dan di tanda tangani oleh Kepala Unit Dinas Penadapatan .

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1 GambaranUmum UPT DinasPendapatanNgunut
.1 .1 .Sejarah umum UPT Dinas Pendapatan Ngunut
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
daerah dan Udang Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara
pemerintah dan Pusat dengan pemerintah daerah dan sesuai dengan Peraturan Bupati
Tulungagung Nomor 47 Tahun 2011 Tentang Tugas ,Fungsi ,dan Tata kerja Dinas
Pendapatan Tulungagung mengadakan pengihan langsung kepada masarakat Wajib
Pajak untuk memasukkan Sumber Keuangan Daerah Sebanyak- banyaknya guna
mencukupi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk kelngsungan
Pembangunan di Daearah.

Aggaran dan Pendapatan Belanja Daearah yang bersumber dari Pendapatan Asli
daearah yang antara lain terdiri dariPajak Daerah ,Retribusi Daerah serta pendapatan
Asli Daerah yang sah dan menjadi salah satu sumber Pembiayaan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dan sekaligus melaksanakan Otonomi Daerah yaitu mengatur
rumah tangganya sendiri ,karena adanya hal tersebut Dinas pendapatan sebagai
pengelola keuangan yang di peroleh dari sector Pajak Daerah ,Retribusi Daerah serta
pungutan lain yang tidak terlepas dari peran serta UPT Dinas Pendapatan Ngunut
dalam memasukkan dan Mencapai Sumber-sumber Pendapatan asli daerah yang di
setor kekas daerah .
Keberadaan UPTD telah di tetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Tulungagung Nomor 16 Tahun 2011 tentang pembentukan dan susunan organisasi
Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung selanjutnya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas telah di tetepkan dengan Peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2011
tentang Tugas ,Fungsi dan Tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung
.Berdasarkan peraturan daerah dan Keputusan Bupati yang dimaksudkan adalah UPT
Dinas Pendapatan merupakan unsure pelaksana Dinas Pendapatan kabupaten
Tulungagung yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan
yang mempunyai wilayah kerja satu kecamatan.
27
Adapun visi dan misi Dinas Pendapatan adalah sebagai berikut :
VISI
Mewujudkan Dinas Pendapatan sebagai kontributor pemenuhan APBD di bidang
Pendapatan melalui intensifikasi dan ektensifikasi menuju kemandirian keungan
daerah.
MISI
Mengoptimalkan pendapatan daerah melalui peningkatan pendapatan asli

daerah .
Meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang perpajakan daerah dan

retribusi daerah serta penerimaan daerah lainya .


Meningkatkan profesionalisme SDM Aparatur untuk menuju kemandirian
keungan daerah .

4.2 TUJUAN DAN SASARAN


TUJUAN Dan SASARAN UPT Dinas Pendapatan Ngunut adalah Pencapaian
Visi dan Misi yang telah di tetapkan dan telah di rumuskan dalam bidang Pendapatan

agar terarah dan operasional ,adapun tujuan dan sasaran tersebut adalah sebagai
berikut :
a.TUJUAN
1.
2.
3.
4.

Memenuhi tarjet APBD di bidang Pendaptan Daerah;


Menggali Potensi Sumber PAD;
Memberikan kemudahan bagi wajib pajak dan wajib retribusi;
Memberikan sarana dan prasarana yang memadai.

b.SASARAN
1.
2.
3.
4.
5.

Tercapainya tarjet APBD Tahun Anggaran 2013 di Bidang Pendapatan;


Meningkatkan penerimaan PAD;
Tergalinya sumber PAD baru;
Terwujudnya peningkatan PAD ;
Menyederhanakan system dan prosedur pelayanan .
28

4.3 Struktur Organisasi


1. Gambar Struktur Organisasi yang ada di UPT Dinas Pendapatan Ngunut
Gambar 1
2. Penjelasan tentang Struktur Organisasi (Tupoksi ) di UPT Dinas Pendapatan
Ngunut Tulungagung

29

1.Gambarstrukturorganisasi

30
2.TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi ) UPT Dinas Pendapatan Ngunut .
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang pembentukan
dan susunan organisasi Dinas Pendapatan Tulungagung dan selanjutnya sebagai
kelancaran tugas telah di tetapkan dengan peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2011
tentang Tugas ,Fungsidan Tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung .
Dalam hal ini UPT Dinas Pendapatan Ngunut yang merupakan unsur pelaksana dinas
yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan

yang

mempunyai wilyah kerja satu Kecamatan yang di Pimpin oleh Kepala UPTD Yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan
Tulungagung dengan tugas Pelayanaan Umum untuk melaksanakan tugas
pokoknya ,UPT Dinas Pendapatan Ngunut Tulungagung menjalankan fungsi sebagai
berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan teknis dinas ;


Pelaksanaan program kerja dinas dan kebijakan teknis dinas ;
Pelaksanaan pemungutan dan penyetoran pajak dan retribusi daerah;
Pelaksanaan tata naskah dinas dan kearsipan ;
Pelaksanaan tertib administrasi kepegawaian di lingkup UPTD ;
Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi berkaitan dengan kegiatan pemungutan

pajak dan retribusi daerah ;


g) Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi berkaitan dengan kegitan pelayanan pasar

h) Pelaksanaan tertib administrasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan


kegiatan pemungutan retribusi pasar;
i) Pelaksanaan pengembangan , Pengelolaan dan Pembangunan Pasar ;
j) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan camat di wilyah kerjanya ;
k) Pelaksanaan tugas tugas lain yang di berikan Kepala Dinas
1). Kepala UPTD ,Mempunyai tugas :
a) melaksanakan program kerjadinas ;
b) memimpin
,mengawasi,
mengkoordinasikan

,mengarahkan

dan

mengendalikan pelaksanaan tugas ;


c) melaksanakan urusan ketatausahaan ;
d) menyusunlaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas ;
e) melaksanakan tugas tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas .
31
2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha ,Mempunyai tugas :
a) melaksanakan urusana dministrasi ,keuangan ,kepegawaian dan perlengkapan
b) melaksanakan tertib administrasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
pemungutan pajak dan retribusi ;
c) menjaga ketentraman ,ketertiban ,keamanan dan kebersihan pasar ;
d) menyusun pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas ;
e) melaksankan tugas tugas lain yang di berikan oleh kepala UPTD.
3) Kelompok Jabatan Fungsional , Mempunyaitu tugas sesuai dengan keahlian dan
Kebutuhan Dinas :
a) Kelompok jabatan fungsional Terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahlianya dan
dikoordinir olehTenagaFungsional Senior.
b) JumlahTenagaFungsional di tetentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja .
c) Pembinaan terhadap tenaga fungsional di lakukan sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku .
4)Bendahara Penerimaan Pembantu (BPP)
a) Menerima dan menyetorkan hasil pungutan hasil pajak dan retribusi ke
Bendahara Penerimaan (BP) setiap 2 hari sekali
b) Membukukan , melaporkan hasil kegiatan penerimaan dan penyetoran PAD
c) Melaksanakan tugas - tugas lain yang di berikan olehKepala UPTD
Pendapatan.
5)Staf Administrasi
a) Menerima dan mencatat hasil penerimaan dana kegitan UPTD;
b) Membukukan ,melaporkan hasil kegiatan penerimaan dan pengeluaran
kegiatan UPTD;

c) Melaksanakan tertib administrasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan


pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ;
d) Menyusunlaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas ;
e) Melaksanakan tugas tugas lain yang di berikan oleh Kepala UPTD.
6) Bendahara Pengurus Barang /Benda Berharga
a) Mencatat dan membukukan terhadap keluar masuknya barang dan benda
berharga ;
b) Setiap akhirbulan melaporkan jumlahlaku ,sisa terhadap barang dan benda
berharga yang habis di pakai ;
c) Melaksanakan tugas- tugas lain yang di berikan oleh Kepala UPTD.
7)Petugas Pelaksana
a) Petugas Pajak
32
a) Melakukan rencana kegiatan operasional ;
b) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pemungutan dan
penyetoran
c) Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
d) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala UPTD sebagai bahan
evaluasi
e) Melaksanakan tugas tugas lain yang di berikan Kepala UPTD
Pendapatan
b)Petugas Pajak Daerah (PBB P2 )
a) Menyampaikan laporan realisasi penerimaan PBB P2 secara berkala
setiap bulan kepada Kepala Dinas Pendapatan dengan tembusan
camat.
b) Menyampaikan surat surat yang berkaitan dengan PBB P2 ;
c) Membantu tugas Kepala UPTD dalam rangka intensifikasi
pemungutan PBB P2 yang di koordinatori camat ;
d) Melaksakan tugas tugas lain yang di berikan Kepala UPTD
Pendapatan .
c)Petugas Retribusi
a) Melakukan rencana kegiatan operasional
b) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pemungutan dan
penyetoran retribusi ;
c) Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran
pelaksanaan tugas ;
d) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala UPTD sebagai bahan
evaluasi
e) Melaksanakan tugas tugas lain yang di berikan Kepala UPTD .
.1 Kondisi sarana dan prasarana yang ada pada UPT DinasPendapatanNgunut
yang ada pada UPT Dinas Pendapatan Ngunut .

Dengan melihat kondisi sarana dan prasarana UPT Dinas Pendapatan Ngunut dan
akan melanjutkan pembangunan yaitu :
1.Sektor Pasar Umum
a) Rehab / pengecatan kantor /kios ;
Rehab kantor pasang tembok ruangan UPTD
Pasang lantai keramik
Pasang plafon kantor UPTD
b) Pasang paving halaman kantor;
c) Pasang paving halaman timur pasar ;
d) Pasang tenda galvalum belakang kios ;
33
e) Pembangunan saluran /plat ;
f) Pasang talang antar los ;
2. Sektor Pasar Hewan Ngunut
a) Pembangunan kantor pasar ;
b) Pasang paving jalan dalam pasar ;
c) Pasang pagar pembatas ;
d) Pembangunan tambatan

Tambatan sapi
Tambatan kambing

e)Rehab kios /los bango


f) Pasang saluran / plat
g) Tutup plat sumur yang tidak berfungsi
h) Urugan sirtu .
3. Dari manajemen
Meningkatan kesadaran akan tugas yang di emban setiap staf dan tenaga lainya
,meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar staf ,meningkatkan kedisiplinan
SDM terhadap tugasnya ,Peningkatan Pendidikan formal dan non formal secara
merata kepada tenaga sesuai dengan kebutuhan Dinas ,mengadakan diklat kepada
staf untuk memantapkan keahlianya ,membuat usulan alokasi anggaran untuk
meningkatkan ilmu dan keterampilan SDM .
4.Peralatan dan Perlengkapan
a) Peralatan Kantor
Perangkat computer

b) Peralatan dan Perlengkapan Tugas Pelaksana


Petugas retribusi
-SPORD (Surat pendaftaran obyek retribusi daerah)
-SKRD (Surat ketetapan retribusi )
-STRD (Surat tagihan rertribusi daerah )
-Surat heregistrasi /Surat Hak Penempatan Pasar.
- Kwitansi dan karcis .

34
Petugas Pajak

35

-SPOPD (surat pendaftaran obyek pajak daerah )


-SKPD (surat ketetapan pajak daerah)
-STPD (surat tagihan pajak daerah )
c) Peralatan dan perlengkapan kebersihan
Gerobak sampah
Sapu
Skop
Cangkul
Cikrak

.1 Pelaksanaan Pemungutan Retribusi yang di lakukan petugas retribusi dalam


meningkatkan Efektivitas pendapatan .
Di dalam pelaksanaan Pemungutan Retribusi yang di lakukan petugas pelaksana
dengan tugasnya yaitu : 1. Melakukan rencana kegitan rencana kegiatan operasional ;
2 bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pemungutan dan penyetoran retriusi
;3. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas
; 4 . melaporkan tugas kepada Kepala UPTD sebagai bahan evaluasi ; 5.
Melaksanakan tugas tugas lain yang di berikan Kepala UPTD .
Pelaksanaan pemungutan retribusi kepada wajib retribusi secara langsung
dalam pelaksanaan tugasnya yang mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan
koordinasi dari kepala Unit melalui penggerakan dan pengawasan serta peran serta
staf lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas ,adapun tarjet yang harus di capai
adalah sebagai berikut :
TARJET RETRIBUSI

ANGGARAN
NO

RETRIBUSI DAERAH

01

PERSAMPAHAN

02

03
04

(Rp)

-Pasar Umum

36.850.000,00

-Pasar Hewan
PASAR

225.000,00

-Pasar Umum

310.971.360,00

REALISASI

KET.

-Pasar hewan
34.711.200,00
SEWA
RUMAH 1.200.000,00
DINAS
PARKIR KHUSUS
JUMLAH

3.600.000,00
387.557.560,00

Di dalam retribusi pasar masih di bagi lagi menjadi blok blok area pemungutan
yang di pungut oleh petugas pemungut retribusi ,di setiap blok tersebut harus bisa
mencapai tarjet yang harus di capai untuk mencapi tarjet keselurahan yang telah di
tetapkan oleh Kepala Unit.Tarjet yang harus di capai tiap blok dengan terealisanya
karcis atau alat tanda bukti yang di berikan kepada wajib retribusi , yang kami
maksud blok tersebut adalah area yang di tempati pedagang di lokasi tertentu dan
penamaan area lokasi pemungutan bertujuan mempermudah pelaksanaan dan
pembagian tugas pemungutan ,blok blok tersebut adalah
PASAR UMUM
PUNGUTAN RETRIBUSI HARIAN :
a.Pasar pagi 1
b. Pasar Pagi 2
c. Blok Kain
d. Blok sayur.
e. Blok Gerabah
f. Blok Pedagang Malam
g. Blok Pedagang ikan kering dan segar
h. Pos pintu selatan
i. Pos pintu utara
j. Pos pintu barat

PUNGUTAN RETRIBUSI BULANAN :


a.Blok kios / grosir dan pertokoan
b.Blok MCK
36
Bagi pedagang tetap yang menempati fasilitas pasar wajib mempunyai buku
hak penempatan yang dalam setiap tahunya harus mengajukan perpajangan
penempatan , dan mematuhi tata tertib hak dan kewajiban penempatan .
PASAR HEWAN
PUNGUTAN RETRIBUSI HARIAN :
a. Blok pedagang Burung
b. Blok pedagang Unggas.
PUNGUTAN RETRIBUSI PEKANAN :
Pungutan tersebut dilakukan setiap lima hari sekali yaitu hari wage (hari
penghitungan jawa).
a. Blok Pedagang lembu
b. Blok Pedagang kambing
c. Blok Timbangan Ternak
PUNGUTAN RETRIBUSI BULANAN :
a. Blok MCK
b. Blok Sewa Rumah Dinas
JENIS RETRIBUSI PELAYANAN PASAR
Jenis retribusi yang di laksanakan pada pasar Ngunut adalah jenis tetribusi pelayanan
umum yang terdiri dari :
1) Retribusi LOS / HALAMAN (PELATARAN) Rp 100,- ,PERDA NO.2
TAHUN 2012 .
2) Retribusi LOS/ HALAMAN (PLATARAN ) Rp 150,-;PERDA NO.2 TAHUN
2012 .
3) Retribusi LOS / HALAMAN (PELATARAN ) Rp 200,-;PERDA NO.2
TAHUN 20012 .
4) Retribusi PERSAMPAHAN /KEBERSIHAN Rp 300.- ; PERDA NO.19
TAHUN 2010 .
5) Retribusi LOS /HALAMAN (PELATARAN) Rp 300,- NO.2 TAHUN 2012 .
6) Retribusi LOS /HALAMAN (PELATARAN )Rp 500,- ; NO.2 TAHUN 2012
7) Retribusi KENDARAAN MASUK PASAR (sepeda motor roda 2 & 3 ) Rp .
500 ,- ;PERDA NO.2 TAHUN 2012 .

8) Retribusi KENDARAAN MASUK PASAR (sepeda & becak ) Rp 300,;PERDA NOMOR 2 TAHUN 2012 .
9) Retribusi LOS /HALAMAN (PELATARAN ) Rp 1000,- ;PERDA NO. 2
TAHUN 20012.
39
Pelaksanaan pemungutan retribusi kepada wajib retribusi secara langsung yang
mengibatkan petugas pemungut berperan langsung di lapangan dan tentunya dalam
pelaksanaan akan mengetahui factor yang menjadi kendala yang di hadapi dalam
pelaksanaan tugas tersebut dan harus mampu menyelesaikan permasalahan yang di
hadapi pada saat di lapangan baik dari petugas itu sendiri maupun lingkungan sekitar
yang mempengaruhi pelaksanaan tugas .Pelaksanaan pemungutan retrtibusi yang
biasa di hadapi oleh petugas pelaksana adalah :
a. Dari diri pelaksana kemampuan petugas dalam menjalankan tugasnya yaitu
cara cara yang di lakukan untuk mencapai hasil yang di tentukan dalam
pelaksanaan tugas pemungutan retribusi (mental maupun keahlian).
b. Dari lingkungan organisasi kemampuan petugas pelakasana dalam
menjalankan tugas dan kerjasama internal organisasi dengan tugas pokoknya
masing masing .
c. Dari lingkungan area pelaksanaan tugas di lapangan ,dalam hal ini wajib
retribusi dengan karakrteristik masing masing pedagang dan kemampuan
ekonominya.
4.2.Pembahasan
4.2.1 Proses Pelaksanaan Pemungutan Retribusi
4.2.1.1 Pengguna fasilitas pasar .
Sasaran bagi petugas pemungut retibusi bagi pedagang yang
mempunyai kewajiban membayar retribusi yaitu :
1.Pedagang yang menempati los ,kios , ataupun pelataran pasar .
2.Masyarakat atau pengunjung yang masuk menggunakan kendaraan.
3. Bagi Pedagang yang berjualan di dalam radius pasar .
Mereka yang berdagang

40

Anda mungkin juga menyukai