Oleh :
HENDRO BIANTORO
NIM.1105510035
Di ajukan Kepada
Universitas Islam Balitar Blitar
Untuk Memenuhi Nilai Salah Satu Persyaratan
Menyusun Karya Ilmiah II (SKRIPSI)
Oleh :
Hendro Biantoro
1105510035
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL :
UPAYA PENINGKATAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PASAR
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN
DI UPT DINAS PENDAPATAN NGUNUT
Oleh :
Nama
: Hendro Biantoro
Nim
: 1105510035
Program Studi
PEMBIMBING LAPANGAN
SUTRISNO,SH.
NIDN. 0721015303
NIK : 15163
iii
JUDUL :
UPAYA PENINGKATAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PASAR
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN
DI UPT DINAS PENDAPATAN NGUNUT
Disusun oleh :
Nama
: Hendro Biantoro
Nim
:1105510035
Program Studi
Penguji I
Penguji II
NIDN. 0721015303
NIDN.
Mengetahui,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
iv
KATA PENGANTAR
yang telah
UPAYA PENINGKATAN
PEMUNGUTAN
RETRIBUSI
PASAR
Blitar ,
april
Penyusun
Hendro Biantoro
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL i
LEBAR PERSETUJUAN .ii
LEMBARPENGESAHANiii
LEMBAR PERYATAAN.iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI.vi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah..2
Tujuan dan Manfaat 3
vii
Viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Foto kegiatan
Lampiran 2
Lembar konsultasi
Lampiran 3
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Munculnya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran system
pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi pemerintahan desentralisasi yaitu
memberikan keleluasaan kepada daerah otonom yang luas dan bertanggung jawab
,untuk mengatur dan mengurus kepentingan masayarakat setempat sesuai kondisi dan
potensi wilayahnya sesuai dengan undang undang NO.32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah otonomi daerah pada dasarnya bertujuan meningkatkan dayaguna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah daerah ,pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan terhadap masarakat setempat sejalan dengan dinamika kehidupan
masarakat yang harus di jalani .
Penyelengaraan kegiatan pemerintaah daerah senantiasa terus meningkat
sehingga biaya yang di butuhkan juga akan bertambah. Peningkatan penerimaan
daerah harus senantiasa di upayakan secara periodic oleh setiap daerah otonom
melalui penataan administarasi pendapatan daerah yang efektif dan efisien sesuai
dengan pola yang telah di tetapkan dalam berbagai peraturan perundang undangan
dan petunjuk pelaksanaan.
Dengan adanya pelaksanaan Otonomi Daerah yang di titik beratkan pada daerah
atau kota maka pemerintah Tulungagung berupaya meningkatkan pembiayaan dengan
menggali berbagai bentuk pembiayaan yang potensial yang ada di daerah untuk
menunjang pembangunan di daerah dan meningkatkan mutu pelayanan ,untuk
memenuhi pembiayaan tersebut, retribusi pasar tradisional merupakan contributor
Pendapatan Asli Daerah mengingat jumlah pasar tradisional yang tersebar di seluruh
kabupaten cukup banyak dan ada di setiap kecamatan .Dalam mencapai sumber
sumber pendapatan tentunya sangat di perlukan tenagatenaga teknis yang ahli dalam
bidangnya, UPT Pendapatan Ngunut merupakan pelaksana pemungut retribusi dan
pajak daerah di dalam lingkup wilayah kecamatan Ngunut dan tentunya merupakan
1
Tangung jawab besar untuk melaksanakan tugas tersebut. Seiring dengan
pelaksanaan
2
c.Bagi Instansi
1. Mendapat bantuan tenaga terampil dalam melaksanakan tupoksi .
yang
3
BAB II
kritis
dan
konstruktif
bagi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian Pasar
Sebelum membahas tentang retribusi penulis terlebih dahulu penulis
membeikan definisi pasar .Pasar adalah Tempat bertemunya penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi atas barang yang diperdagangkan (Kamus Bahasa
Indonesia).
Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk / barang atau jasa
dengan uang sebagai alat pembayaran yang sah melalui melaui proses tawar
menawar untuk memenuhi kesepakatan jual beli dari dua belah pihak yang
bertransaksi .
Dalam Peraturan Daerah NO.3 Tahun 2001,Pasar adalah suatu area lokasi
tertentu yang di sediakan oleh pemerintah daerah sebagai tempat jual beli barang
dan jasa secara langsung dan teratur ,terdiri atas pelataran ,banguanan yang
berbentuk kios ,los dan bentuk bangunan lainanya
2.1.2 Pengartian Retribusi Daerah
Sumber pendapatan daerah yang penting lainya adalah Retribusi Daerah
.Retribusi daerah memilki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Retribusi merupakan pungutan yang di pungut berdasarkan undang
undang dan peraturan daerah yang berkenaan .
2. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah .
3. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas jasa )
secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang di
lakukannya.
4. Retribusi terutang apabila ada jasa yang di selenggarakan oleh pemerintah
daerah yang di nikmati orang atau badan .
Sanksi yang di kenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis yaitu
yang tidak membayar retribusi ,tidak akan memperoleh jasa yang di
selenggarakan oleh pemerintah daearah .
4
Menurut Nasrun pengertian retribusi dapat di rumuskan sebagai berikut :
Oleh karena itu , penentuan tarif retribusi daerah yang berlaku pada suatu
waktu ditetapkan untuk mencapai maksud di atas ,yang wajar sesuai imbalan yang
di harapkandapat mereka peroleh karena memakai jasa atau pelayanan yang di
sediakan oleh pemerintah.
Pengertian Pajak Daerah
Menurut Davey (1988: 34-40), Perpajakan dapt di artikan sebagai :
1. Pajak yang di pungut oleh pemerintah daerah dengan pengaturan dari
daerah sendiri ;
2. Pajak yang di pungut berdasarkan peraturan Nasional tetapi penetapan
tarifnya di tetapkan oleh pemerintah daerah ;
3. Pajak yang di tetapkan dan / atau di pungut oleh pemerintah daearah ;dan
4. Pajak yang dipungut dan di administrasikan oleh pemerintah pusat tetapi
hasil pungutannya di bagi hasilkan dengan atau di bebani pungutan
tambahan (opsen ) oleh pemerintah daerah .
Dalam ketentuan umum peraturan pemerintah NO.65 Tahun 2001 tentang pajak
daerah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran
wajib yang di lakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku ,yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaran pemerintahan daerah dan pembangunan di daerah.
Mamesah mendefinisikan pajak daerah adalah pajak yang di pungut oleh daerah
menurut peraturan pajak yand di tetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah
tangganya sebagai badan hukum publik.(Mamesah ,1995:98).
Syarat pemungutan Pajak
Agar dalam pemungutan pajak tidak menimbulkan berbagai hambatan dari
masyarakat untuk mau dan mampu membayar pajak .
Maka dalam pungutanya harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pemungutan Pajak Harus Adil (Syarat keadilan ).
Sesuai dengan tujuan hukum , yakni mencapai keadilan. Undang undang
dan pelaksanaan pemungutan harus adil .Adil dalam perudang undangan
di antaranya mengenakan pajak secara umumdan merata .serta di
sesuaikan dengan kemampuan masing masing .
6
Sedang adil dalam pelaksanaanya yakni dengan memberikan hak bagi
wajib pajak untuk mengajukan keberatan ,penundaan dalam pembayaran
dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
perdagangan
,sehingga
tidak
menimbulkan
kelesuan
perekonomian masyarakat .
4. Pemungutan Pajak Harus Efisien (Syarat Finansiil)
Sesuai fungsi bugetair , biaya pemungutan pajak harus adapat di tekan
sehingga lebih rendah dari hasil pungutanya.
5. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana.
Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak di Indonesia di bagi menjadi tiga ,antara lain :
Sistem Self Assestment
Dalam system self assestment,wajib pajak sendiri yang menghitung
,menetapkan ,menyetorkan dan melaporkan pajak yang terutang .Fiskus
hanya berperan untuk mengawasi , misalnya melakukan penelitian apakah
Surat Pemberitahuan (SPT) Telah diisi dengan lengkap dan semua
lampiran sudah di sertakan meneliti kebenaran penghitungan dn meneliti
kebenaran penulisan . Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan kebenaran data yang terdapat pada SPT wajib pajak ,fiskus
dapat melakukan pemeriksaan .Pph orang pribadi dan badan serta PPN
(SPPT).
Sistem Withholding
Dalam system withholding , pihak ketiga yang wajib menghitung
,menetapkan , menyetorkan dan melaporkan pajak yang sudah di potong /
di pungut .Misalnya pihak perusahaan atau pemberi kerja berkewajiban
untuk menghitung berapa PPh yang harus di potong atas penghasilan yang
di terima pegawainya . Kemudian perusahaan atau pemberi kerja tersebut
Iuran wajib yang di lakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa
imbalan langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku ,yang di gunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daeah dan pembangunan daerah (UU No.34/2000).
Berdasarkan penjelasan di atas , dapat di simpulkan tentang perbedaan antara ajak
dan retribusi .Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kontra Prestasinya .Pada retribusi kontra prestasinya dapat di tunjuk
secara langsung dan secara individu dan golongan tertentu sedangkan
pada pajak kontra prestasinya tidak dapat di tunjuk secara langsung.
2. Balas Jasa Pemerintah . Hal ini di kaitkan dengan tujuan pembayaran ,
yaitu pajak blas jas pada pemerintah berlaku untuk umum;seluruh
rakyat menikmati balas jasa, baik yang membayar pajak maupun yang
di bebaskan dari pajak .Sebaliknya ,
3. Pada retribusi balas jasa Negara / pemerintah berlaku khusus , hanya di
nikmati
oleh pihak yang telah melakukan pembayaran retribusi .
4. Sifat pungutanya . Pajak bersifat umum , artinya bertlaku untuk setiap
10
5. orang yang memenuhi syarat untuk di kenakan pajak . Sementara itu ,
retribusi hanya berlaku untuk orang tetentu , yaitu yang menikmati jasa
pemerintah yang dapat di tunjuk.
6. Sifat pelaksanaanya .Pemungutan retribusi di dasarkn atas peraturan
yang berlaku umum dan dalam pelaksanaannya dapat di paksakan ,
yaitu setiap orang yang ingin mendapatkan suatu jasa tertentu dari
pemerintah harus membayar retribusi .Jadi sifat paksaan pada retribusi
ekonomis sehingga pada hakekatnya di serahkan pada pihak yang
bersangkutan untuk membayar atau tidak .Hal ini berbeda dengan
pajak ,Sifat paksaan pada pajak adalah yuridis , artinya bahwa setiap
orang yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi pidana maupun
denda.
7. Lembaga atau bidang pemungutnya . Pajak dapat di pungut oleh
pemerintah pusat ataupun daerah sedangkan retribusi hanya dapat di
pungut oleh pemerintah daerah.
Objek dan Golongan Retribusi Daerah
Undang undang NO. 28 Tahun 2009 menentukan bahwa objek retribusi adalah
berbagai jasa tertentu yang di sediakan oleh pemerintah daerah .Tidak semua jasa
yang di berikan oleh pemerintah daerah dapat di pungut retribusinya ,tetapi hanya
jasa jasa terhutang merupakan pertimbangan social ekonomi layak di jadikan
objek retribusi .
Jasa retribusi daerah tersebut di bagi menjadi tiga golongan ,yaitu :
1. Jasa retribusi Jasa umum , yaitu retribusi atas jasa yang di sediakan oleh
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum
serta dapat di nikmati oleh orang pribadi atau badan .
2. Retribusi jasa usaha ,yaitu retribusi atas jasa yang di sediakan oleh
Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada
dasarnya dapat di sediakan oleh sector swasta.
3. Retribusi Perijinan Tertentu , yaitu retribusi atas kegiatan tertentu
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi
atau badan yang di maksudkan untuk pembinaan ,pengaturan
,pengendalian ,11
dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber
daya alam ,barang sarana , prasarana,atau fasilitas tertentu guna
melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan .
Jenis jenis retribusi daerah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jenis jenis Retribusi Jasa Umum :
1) Reribusi Pelayanan Kesehatan;
2) Retribusi Pelayanan Persampahan /Kebersihan ;
3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan
Akta Catatan Sipil ;
4) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan penguburan mayat ;
5) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
6) Retribusi Pelayanan Pasar ;
7) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ;
8) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran ;
9) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta ;
10) Retribusi Penyediaan dan/ atau Penyedotan Kakus ;
11) Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
12) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang ;
13) Retribusi Pelayanan Pendidikan ;
14) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
2.Jenis jenis Retribusi Jasa Usaha :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Pajak Hotel
Pajak Restoran /warung .
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Mineral /Tanah
Pajak Sarang Burung walet
13
j) Pajak Perolehan hak atas tanah dan bangunan
k) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB
P2)Sedangkan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan bangunan
Perdesaan dan pekotaan (PBB P2) Tahun 2014 , Sebagaimana
yang tertuang dalam peraturan bersama Menteri Keungan dan
Menteri Dalam Negeri ,NO :213/ PMK.07/2010 Dan Nomor :58
Tahun 2010 ,tentang Tahapan Persiapan Pengalihan Pajak Buni
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai pajak Daerah
.UPT Dinas pendapatan NGUNUT akan menertibkan pelaksanaan
administrasi mulai laporan perkembangan penyampaian SPPT
kepada wajib pajak (WP) di mana pada saat sekarang di desa
desa belum sempurna dalam laporannya , dan dikirim ke dinas dan
secara rutin UPT Dinas pendapatan Ngunut akan melaporkan ke
Dinas
pendapatan
Kabupaten
Tulungagung
dari
laporan
14
Lebih jauh lagi dalam pandangan Etzioni , organisasi memiliki ciri ciri :
a) Adanya
pembagian
kerja
,kekuasaan
,dan
tanggung
jawab
umumnya
menunjukkan
tingkat
tujuan
yang
telah
di
tentukan
berbenturan satu dengan yang lainya , akibatnya ukuran kinerja organisasi publik
di mata para stakeholder juga menjadi berbeda beda .
18
pekerjaan dikatakan efektifjika suatu pekerjaan dapat menghasilkan suatu unit
keluaran (output).Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat
dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.
Menurut Bedjo Siswanto (1990:62) efektifitas yaitu menjakan pekerjaan dengan
benar .
Menurut Sutarto (1978:95)Efektivitas kerja adalah suatu keadaan di mana
aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang di lakukan oleh manusia dapat mencapai
hasil akibat sesuai yang di kehendaki
Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaian tujuan yang di
tetapkan (Schermerhorn,1998:5)
Efektivitas menurut Handoko (1997:7)kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapain tujuan yang di tetapkan .
pekerjaan
dalam
organisasi
tersebut
.Jika
kemampuan
Prestasi kerja adalah sutu hasil kerja yang di capai seseorang dalam
melaksanakan tugas tugas yang di bebankan kepadanya yang di dasarkan
atas kecakapan ,pengalaman ,kesungguhan dan waktu (Hasibuan ,
2001:94) . Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan
kecakapan ,pengalaman ,kesungguhan waktu yang di miliki oleh pegawai
maka tugas yang di berikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung
jawab yang di bebankan kepadanya.
3. Kepuasan Kerja
Tingkat kesenangan yang dirasakan seorang atas peranan atau pekerjaanya
dalam organisasi .Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat
imbalan yang setimpal ,dari bermacam macam aspek situasi pekerjaan
dan organisasi tempat mereka berada .
2.2 Pengertian dan Efektivitas Pendapatan :
Secara legal formal ,sesuai dengan Peraturan Bupati Tulungagung NO.47
Tahun 2011 tentang Tugas ,Fungsi dan Tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten
Tulungagung
dan
Petunjuk
Pelaksanaan
.Peraturan
Dearah
kabupaten
berapa saja yang di peroleh dari kegitan pemungutan tersebut. Hasil pemungutan
di catat dan kemudian di setorkan ke petugas BPP di hitung di bukukan di
analisis kemudian diserahkan kepada petugas administrasi untuk di catat hasil
penerimaan tersebut ke Surat Tanda Setoran yang di berikan oleh Dinas
Pendapatan Kabupaten Sebagai tanda bukti Penyetoran retribusi pasar dan pajak
daerah serta pendapatan lainya yang sah ,setelah surat tanda setoran tersebut diisi
secara tertib lengkap dan sah dan di validasi petugas Bendahara penerimaan
Pembantu (BPP) dengan persetujuan dan pengawasan Kepala Unit .
Bendaharawan Pengurus Barang /Benda Berharga memberikan alat
pembayaran yang berupa karcis (pungutan retribusi harian ) /kwitansi /Surat
Tagihan Retribusi daerah (retribusi bulanan ) kepada petugas lapangan yang
sudah di catat dan di bukukan ke dalam buku barang barang di pakai habis dan di
sesuakan dengan no yang tertera di karcis ,jenis karcis ,kwitansi , yang di berikan
kepada petugas retribusi. Di lapangan petugas langsung berhadapan dengan wajib
retribusi dalam hal ini menentukan hasil yang di peroleh petugas retribusi
terhadap capaian pendapatan ,adanya kemampuan SDM aparatur khusunya
pemungut retribusi yang professional dan wajib retribusi yang mempunyai
kesadaran membayar secara sah ,tertib , dan teratur .Hasil tersebut akan di
setorkan ke kas daearah unutuk memenuhi Anggaran Pendapatan dan Pada
Akhirnya sebagai contributor Pendapatan Asli Daerah yang di gunakan untuk
Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah .
22
BAB III
METODOLOGI DAN PRAKTEK LAPANGAN
dokumen
dokumen
yang
data
dengan
cara
bersifat
Internal
atau
dengan tariff yang telah di tentukan .Pada saat petugas pemungut dan
berhadapan langsung terhadap wajib retribusi masalah yang sering terjadi
adalah kurangnya kesadaran wajib retribusi akan pentingya membayar
retribusi dan SDM aparatur petugas lapangan yang kurang komunikatif
.solusi atau upaya yang di lakukan Unit yaitu memberi kelaluasaan kepada
petugas pelaksana untuk belajar dari sector formal ataupun non formal dan
diklat yang di rekomendasikan oleh kepala Unit ,dengan adanya hal tersebut
di harapkan petugas di lapangan bias melaksanakan tugasnya dengan baik
,benar dan professional .
Terkait dengan kelancaran pelaksanaan tugas petugas lapangan
,Bendahara Pengurus Barang /Benda Berharga yang menerima ,mencatat
,membukukan dan memberikan alat bukti pembyaran yang sah yang sudah di
hitung sesuai dengan tarjet yang telah di tetapkan dari setiap blok
pendapatan ,alat tanda bukti pembayaran ini berupa karcis /kwitansi /surat
tagihan retribusi daerah kepada petugas lapangan sebagai alat pembayaran
atas penggunaan fasilitas yang di sediakan oleh pasar ,sedangkan bagian
administrasi menerima dan mencatat hasil penerimaan dan pengeluaran dana
kegitan UPTD ,membukukan ,melaksanakan tertib administrasi dan
pengendalian pelaksanaan kegitan pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi
25
Daerah ,Petugas administrasi dalam pengendalian pemungutan retribusi
yaitumenyampaikan informasi tentang hasil yang di peroleh dan hasil
retribusi yang perlu di tingkatkan contohnya adalah di blok kain ,pendapatan
pelayanan retribusi kebersihan harus di tingkatkan untuk mencapai tarjet.
Sedangkan turut serta Bendahara Penerimaan Pembantu (BPP) Dalam
tugasnya menerima dan menyetorkan hasil dari Pajak Daerah dan Retribusi
ke Bendahara Penerima (BP) Setiap 2 hari sekali yang di catat dalam surat
setoran yang valid dan di tanda tangani oleh Kepala Unit Dinas Penadapatan .
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1 GambaranUmum UPT DinasPendapatanNgunut
.1 .1 .Sejarah umum UPT Dinas Pendapatan Ngunut
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
daerah dan Udang Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara
pemerintah dan Pusat dengan pemerintah daerah dan sesuai dengan Peraturan Bupati
Tulungagung Nomor 47 Tahun 2011 Tentang Tugas ,Fungsi ,dan Tata kerja Dinas
Pendapatan Tulungagung mengadakan pengihan langsung kepada masarakat Wajib
Pajak untuk memasukkan Sumber Keuangan Daerah Sebanyak- banyaknya guna
mencukupi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk kelngsungan
Pembangunan di Daearah.
Aggaran dan Pendapatan Belanja Daearah yang bersumber dari Pendapatan Asli
daearah yang antara lain terdiri dariPajak Daerah ,Retribusi Daerah serta pendapatan
Asli Daerah yang sah dan menjadi salah satu sumber Pembiayaan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dan sekaligus melaksanakan Otonomi Daerah yaitu mengatur
rumah tangganya sendiri ,karena adanya hal tersebut Dinas pendapatan sebagai
pengelola keuangan yang di peroleh dari sector Pajak Daerah ,Retribusi Daerah serta
pungutan lain yang tidak terlepas dari peran serta UPT Dinas Pendapatan Ngunut
dalam memasukkan dan Mencapai Sumber-sumber Pendapatan asli daerah yang di
setor kekas daerah .
Keberadaan UPTD telah di tetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Tulungagung Nomor 16 Tahun 2011 tentang pembentukan dan susunan organisasi
Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung selanjutnya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas telah di tetepkan dengan Peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2011
tentang Tugas ,Fungsi dan Tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung
.Berdasarkan peraturan daerah dan Keputusan Bupati yang dimaksudkan adalah UPT
Dinas Pendapatan merupakan unsure pelaksana Dinas Pendapatan kabupaten
Tulungagung yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan
yang mempunyai wilayah kerja satu kecamatan.
27
Adapun visi dan misi Dinas Pendapatan adalah sebagai berikut :
VISI
Mewujudkan Dinas Pendapatan sebagai kontributor pemenuhan APBD di bidang
Pendapatan melalui intensifikasi dan ektensifikasi menuju kemandirian keungan
daerah.
MISI
Mengoptimalkan pendapatan daerah melalui peningkatan pendapatan asli
daerah .
Meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang perpajakan daerah dan
agar terarah dan operasional ,adapun tujuan dan sasaran tersebut adalah sebagai
berikut :
a.TUJUAN
1.
2.
3.
4.
b.SASARAN
1.
2.
3.
4.
5.
29
1.Gambarstrukturorganisasi
30
2.TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi ) UPT Dinas Pendapatan Ngunut .
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang pembentukan
dan susunan organisasi Dinas Pendapatan Tulungagung dan selanjutnya sebagai
kelancaran tugas telah di tetapkan dengan peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2011
tentang Tugas ,Fungsidan Tata kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung .
Dalam hal ini UPT Dinas Pendapatan Ngunut yang merupakan unsur pelaksana dinas
yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan
yang
mempunyai wilyah kerja satu Kecamatan yang di Pimpin oleh Kepala UPTD Yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan
Tulungagung dengan tugas Pelayanaan Umum untuk melaksanakan tugas
pokoknya ,UPT Dinas Pendapatan Ngunut Tulungagung menjalankan fungsi sebagai
berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
,mengarahkan
dan
Dengan melihat kondisi sarana dan prasarana UPT Dinas Pendapatan Ngunut dan
akan melanjutkan pembangunan yaitu :
1.Sektor Pasar Umum
a) Rehab / pengecatan kantor /kios ;
Rehab kantor pasang tembok ruangan UPTD
Pasang lantai keramik
Pasang plafon kantor UPTD
b) Pasang paving halaman kantor;
c) Pasang paving halaman timur pasar ;
d) Pasang tenda galvalum belakang kios ;
33
e) Pembangunan saluran /plat ;
f) Pasang talang antar los ;
2. Sektor Pasar Hewan Ngunut
a) Pembangunan kantor pasar ;
b) Pasang paving jalan dalam pasar ;
c) Pasang pagar pembatas ;
d) Pembangunan tambatan
Tambatan sapi
Tambatan kambing
34
Petugas Pajak
35
ANGGARAN
NO
RETRIBUSI DAERAH
01
PERSAMPAHAN
02
03
04
(Rp)
-Pasar Umum
36.850.000,00
-Pasar Hewan
PASAR
225.000,00
-Pasar Umum
310.971.360,00
REALISASI
KET.
-Pasar hewan
34.711.200,00
SEWA
RUMAH 1.200.000,00
DINAS
PARKIR KHUSUS
JUMLAH
3.600.000,00
387.557.560,00
Di dalam retribusi pasar masih di bagi lagi menjadi blok blok area pemungutan
yang di pungut oleh petugas pemungut retribusi ,di setiap blok tersebut harus bisa
mencapai tarjet yang harus di capai untuk mencapi tarjet keselurahan yang telah di
tetapkan oleh Kepala Unit.Tarjet yang harus di capai tiap blok dengan terealisanya
karcis atau alat tanda bukti yang di berikan kepada wajib retribusi , yang kami
maksud blok tersebut adalah area yang di tempati pedagang di lokasi tertentu dan
penamaan area lokasi pemungutan bertujuan mempermudah pelaksanaan dan
pembagian tugas pemungutan ,blok blok tersebut adalah
PASAR UMUM
PUNGUTAN RETRIBUSI HARIAN :
a.Pasar pagi 1
b. Pasar Pagi 2
c. Blok Kain
d. Blok sayur.
e. Blok Gerabah
f. Blok Pedagang Malam
g. Blok Pedagang ikan kering dan segar
h. Pos pintu selatan
i. Pos pintu utara
j. Pos pintu barat
8) Retribusi KENDARAAN MASUK PASAR (sepeda & becak ) Rp 300,;PERDA NOMOR 2 TAHUN 2012 .
9) Retribusi LOS /HALAMAN (PELATARAN ) Rp 1000,- ;PERDA NO. 2
TAHUN 20012.
39
Pelaksanaan pemungutan retribusi kepada wajib retribusi secara langsung yang
mengibatkan petugas pemungut berperan langsung di lapangan dan tentunya dalam
pelaksanaan akan mengetahui factor yang menjadi kendala yang di hadapi dalam
pelaksanaan tugas tersebut dan harus mampu menyelesaikan permasalahan yang di
hadapi pada saat di lapangan baik dari petugas itu sendiri maupun lingkungan sekitar
yang mempengaruhi pelaksanaan tugas .Pelaksanaan pemungutan retrtibusi yang
biasa di hadapi oleh petugas pelaksana adalah :
a. Dari diri pelaksana kemampuan petugas dalam menjalankan tugasnya yaitu
cara cara yang di lakukan untuk mencapai hasil yang di tentukan dalam
pelaksanaan tugas pemungutan retribusi (mental maupun keahlian).
b. Dari lingkungan organisasi kemampuan petugas pelakasana dalam
menjalankan tugas dan kerjasama internal organisasi dengan tugas pokoknya
masing masing .
c. Dari lingkungan area pelaksanaan tugas di lapangan ,dalam hal ini wajib
retribusi dengan karakrteristik masing masing pedagang dan kemampuan
ekonominya.
4.2.Pembahasan
4.2.1 Proses Pelaksanaan Pemungutan Retribusi
4.2.1.1 Pengguna fasilitas pasar .
Sasaran bagi petugas pemungut retibusi bagi pedagang yang
mempunyai kewajiban membayar retribusi yaitu :
1.Pedagang yang menempati los ,kios , ataupun pelataran pasar .
2.Masyarakat atau pengunjung yang masuk menggunakan kendaraan.
3. Bagi Pedagang yang berjualan di dalam radius pasar .
Mereka yang berdagang
40