Anda di halaman 1dari 23

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Potensi Ekstrak Methanol dan n-Heksan Daun Pare (Momordica charantia L.) Sebagai
Antibakteri dan Antioksidan
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Ketua

Muhammad Adha

(F1F1 11 063) 2011

Anggota

La Ode Abdul Salim

(F1F1 11 057) 2011

Jabal Uhud

(F1F1 11 009) 2011

Wa Ode Sri Rahmawati

(F1F1 11 051) 2011

Wa Ode Megasari

(F1F1 11 107) 2011

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2013

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL........................................................................................iii
RINGKASAN............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
1.4. Manfaat.............................................................................................................................2
1.5. Luaran yang diketahui......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................4
2.1. Tanaman Pare....................................................................................................................4
2.2. Radikal Bebas...................................................................................................................5
2.3. Antioksidan.......................................................................................................................6
2.4. Antibakteri........................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................7
3.1.Penyiapan Sampel.............................................................................................................7
3.2.Preparasi Sampel...............................................................................................................7
3.3.Skrining Fitokimia............................................................................................................8
3.4.Uji Aktivitas Antioksidan..................................................................................................8
3.5.Uji Aktifitas Antibakteri....................8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................................9
4.1. Anggaran Biaya...............................................................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota...............................................................................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................................16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas................................19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana.......................................................20

ii

DAFTAR GAMBAR
Gambar No.

Teks

Halaman

Gambar Tanaman Pare

Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian

Reaksi Penangkapan hidrogen oleh DPPH


dari Zat Antioksidan

DAFTAR TABEL
Table No.
1

Teks
Ringkasan anggaran biaya

Halaman
9

Jadwal kegiaatan penelitian

iii

RINGKASAN
Banyak penyakit seperti kanker, jantung, artritis, diabetes, liver, dan penyakitpenyakit degeneratif yang sering diderita oleh masyarakat. Salah satunya penyebabnya
karena antioksidan yang ada didalam tubuh tidak mampu lagi menetralisir radikal bebas.
Tanaman pare (Momordica Charantia L.) merupakan tanaman obat yang dikenal di
masyarakat bisa mengobati penyakit-penyakit degeneratif tersebut. Menurut beberapa
penelitian yang dilakukan, tanaman pare mempunyai kandungan kimia pada buah, yaitu
alkaloid momordisin, karoten, glikosida, saponin, sterol/ terpen, karantin, hidroksitriptamin,
vitamin A, vitamin B, dan polipeptida. Pada daun, yaitu momordisin, karantin, asam
trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A, vitamin C serta minyak lemak yang terdiri
dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam oleostearat. Pada biji, yaitu
momordisin dan polipeptida.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya penyiapan sampel
tanaman, preparasi sampel tanaman, skrining fitokimia serta uji aktivitas antimikroba dan
antioksidan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun tanaman pare
(Momordica Charantia L.) yang di maserasi dengan pelarut metanol dan fraksi n-heksan.
Perlakuan terhadap uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan 2,2difenil1- pikrilhidrazil sebagai sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan
hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan. Selanjutnya uji antimikroba dilakukan terhadap
beberapa mikroorganisme seperti pada bakteri: E. coli, dan Staphylococus aureus
menggunakan metode difusi agar, dengan mengukur diameter zona bening. Isolat yang
diharapkan mampu menghambat aktivitas bakteri.
Kata kunci: Momordica Charantia L, antioksidan, antibakteri.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Banyak penyakit seperti kanker, jantung, artritis, diabetes, liver, dan penyakit-penyakit
degeneratif semakin sering diderita oleh masyarakat. Salah satunya dapat disebabkan oleh
antioksidan yang ada didalam tubuh tidak mampu lagi menetralisir radikal bebas. Kerusakan
yang diakibatkan oleh radikal bebas tersebut dapat menimbulkan berbagai kelainan biologis
seperti arterosklerosis, kanker, diabetes dan penyakit degeneratif lainnya (Oeinitan, 2013).
Untuk menghindari hal tersebut, dibutuhkan antioksidan eksogen, seperti vitamin E, vitamin
C maupun berbagai jenis tanaman obat (Oeinitan, 2013).
Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kesehatan.
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi risiko berbagai
penyakit degeneratif seperti kanker yang disebabkan oleh radikal bebas (Kuntorini dan Astuti,
2010). Pengobatan kanker menggunakan tanaman obat yang di dalamnya terkandung senyawa
flavonoid. Senyawa flavonoid memiliki kemampuan menangkap radikal bebas yang dapat
menyebabkan kanker (Saputra, 2000). Menurut penelitian Kurniasari menyatakan bahwa
sejumlah tanaman obat yang mengandung flavanoid telah di laporkan telah memiliki aktivitas
antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang, antielergi dan antikanker, diantaranya tanaman
pare (Mirna, 2013).
Begitupun penelitian-penelitian antimikroba telah banyak dilakukan terutama dari
berbagai berbagai jenis tanaman. Tanaman umumnya mengandung berbagai senyawa aktif
dan metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai zat antimikroba dan antioksidan. Namun
para ilmuan terus berusaha untuk mencari sumber antimikroba baru terutama yang mudah
tumbuh diindonesia. Tumbuhan yang digunakan untuk obat tradisional dapat dijadikan
sebagai alternatif pencarian zat antimikroba, karena pada umumnya memiliki senyawa aktif
yang sangat berperan dalam bidang kesehatan. Tumbuhan yang mengandung senyawasenyawa metabolit sekunder seperti terpena, sterol, flavonoid, alkaloid, benzofuran, chromen,
chromon, kumarin, minyak atsiri, dan tanin dipercaya memiliki banyak manfaat dan salah
satunya adalah sebagai antibakteri (Kalantar, 2006).
Salah satu tanaman obat yang sudah terkenal dimasyarakat adalah pare atau paria. Pare
(bitter melon) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis seperti kawasan Asia, Afrika
Timur, dan Amerika Selatan. Selain dikonsumsi sebagai sayur, pare juga digunakan sebagai
2

obat. Dengan berbagai khasiatnya banyak penelitian ilmiah yang mengkaji buah pahit ini dari
aspek farmakologisnya. Selain kajian dari aspek farmakologisnya, tumbuhan ini juga telah
secara intensif dikaji dari aspek fitokimianya. Momordica Charantia L. banyak mengandung
senyawa metabolit sekunder diantaranya adalah senyawa metabolit sekunder turunan
triterpenoid, senyawa metabolit sekunder turunan flavonoid, dan senyawa metabolit sekunder
turunan steroid. Senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut berupa glikosida ataupun
aglikon. Selain senyawa metabolit sekunder Momordica Charantia pun mengandung senyawa
fenolik seperti polifenol; senyawa asam lemak yaitu asam butirat, asam palmitat, asam
linoleat, dan asam stearat; serta mengandung protein (Juliana, et al, 2010).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana aktivitas antioksidan senyawa-senyawa kimia dalam ekstrak daun pare
dengan menggunakan ekstrak polar (metanol) dan ekstrak non polar (n- heksan)?
2. Bagaimana aktivitas antibakteri senyawa-senyawa kimia ekstrak daun tanaman pare
dengan menggunakan ekstrak polar (metanol) dan ekstrak non polar (n- heksan)?
3. Ekstrak apa yang lebih berpotensi sebagai antioksidan dan antimikroba?
1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui aktivitas antioksidan dari daun pare dengan menggunakan ekstrak
2.

polar (metanol) dan ekstrak non polar (n- heksan).


Agar kita mengetahui aktivitas bakteri dari daun pare dengan menggunakan ekstrak polar

3.

(metanol) dan ekstrak non polar (n- heksan).


Untuk membandingkan antara kedua ektrak yang lebih berpotensi sebagai antioksidan
dan antibakteri.

1.4. Manfaat
1.

Manfaat penelitian ini adalah:


Dari segi Internal adalah untuk Menambah pengalaman dan ilmu sains dalam proses
isolasi dan uji aktivitas antimikroba dan antioksidan. Meningkatkan dan memicu motivasi

2.

kerja di bidang farmasi bahan alam dan riset obat-obatan.


Dan dari segi Eksternal Memberikan dan memperluas informasi tentang kelompok
senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak n-heksan dan ekstrak metanol dari daun
tanaman pare

(Momordica Charantia). Sebagai sumber informasi mengenai potensi

tanaman pare (Momordica Charantia) sebagai antibiotik dan antioksidan alami yang
dapat dikembangkan dan diaplikasikan oleh masyarakat luas.
1.5. Luaran yang diketahui
Penelitian potensi momordica charantia L. bertujuan agar memperoleh senyawa aktif
yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antioksidan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Pare
2.1.1 Taksonomi
Regnum

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Cucurbitales

Famili

: Cucurbitaceae

Genus

: Momordica

Spesies

: Momordica charantia L.

Gambar 1. Tanaman Pare


2.1.2 Deskripsi
Tanaman ini merupakan jenis tanaman semak semusim, tanaman ini memiliki aroma
atau bau langu yang khas. Akarnya berupa akar tunggang berwarna putih. Struktur batang
pare tidak berkayu. Batang tegaknya berusuk lima dan berwarna hijau. Batangnya muda
berambut dan akan menghilang setelah tua. Daun pare berbentuk bulat telur, berbulu, dan
berlekuk. Susunan tulang daunnya menjari. Panjang tangkai daun mencapai 7-12cm. Bunga
pare tumbuh dari ketiak daun dan berwarna kuning menyala. Panjang tangkai bunga jantan
mencapai 2-5,5 cm sedangkan tangkai betina panjangnya 1-10 cm. Buah pare berasal dari
bunga pare betina yang telah mengalami proses penyerbukan. Buah ini berbintil-bintil dan
berasa pahit (subahar,2004).
2.1.3 Etnobotani
Momordica charantia (M. Charantia) banyak digunakan sebagai obat diberbagai negara
berkembang seperti Brasil, Cina, Kolombia, Kuba, Ghana, Hati, India, Panama, dan Peru.
Penggunaan Momordica charantia yang paling umum pada negara-negara tersebut adalah
4

sebagai obat penyakit diabetes, jantung, dan sakit perut. Di daerah tropis Momordica
charantia di gunakan sebagai obat luar ataupun diminum untuk menghindari infeksi dari
cacing ataupun parasit Momordica charantia juga digunakan juga sebagai emmenagog,
antiviral untuk campak dan obat hepatitis (Juliana, et al, 2010).
2.1.4 Kandungan kimia
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan, tanaman pare mempunyai kandungan
kimia pada buah, yaitu alkaloid momordisin, karoten, glikosida, saponin, sterol/ terpen,
karantin, hidroksitriptamin, vitamin A, vitamin B, dan polipeptida. Pada daun, yaitu
momordisin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A, vitamin C
serta minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam
oleostearat. Pada biji, yaitu momordisin dan polipeptida. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh kumar dkk, menunjukkan bahwa senyawa aktif yang digunakan untuk
pengobatan diabetes adalah karantin, momordisin, polipeptida, visin, dan glikosida. Senyawa
aktif tersebut mampu meningkatkan pelepasan insulin dari sel beta pankreas dan memperbaiki
atau meningkatkan pertumbuhan dari sekresi insulin sel beta (Apriyadi, et.al, 2012).
2.2 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul yang pada orbit terluarnya mempunyai satu atau lebih
elektron tidak berpasangan, sifatnya sangat labil dan sangat reaktif sehingga dapat
menimbulkan kerusakan pada komponen sel seperti DNA, lipid, protein dan karbohidrat.
Radikal ini dapat berasal dari atom hidrogen, molekul oksigen, atau ion logam transisi.
Senyawa radikal bebas sangat reaktif dan selalu berusaha mencari pasangan elektron agar
kondisinya Radikal dapat terbentuk secara endogen dan eksogen. (Widyastuti, 2010).
Radikal bebas dalam jumlah normal bermanfaat bagi kesehatan misalnya, memerangi
peradangan, membunuh bakteri, dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah serta
organ-organ dalam tubuh. Sementara dalam jumlah berlebih mengakibatkan stress oksidatif.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan oksidatif mulai dari tingkat sel, jaringan,
hingga ke organ tubuh yang mempercepat terjadinya proses penuaanan munculnya berbagai
penyakit. Oleh karena itu, antioksidan dibutuhkan untuk menunda atau menghambat reaksi
oksidasi oleh radikal bebas. Antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit yang
dihubungkan dengan radikal bebas seperti karsinogenesis, kardiovaskuler dan penuaan
(Halliwell dan Gutteridge, 2000).
5

2.3 Antioksidan
Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan. Berbagai
bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi risiko berbagai penyakit
kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sumber perolehannya ada 2
macam antioksidan, yaitu antioksidan alami merupakan antioksidan hasil ekstraksi bahan
alami dan antioksidan buatan (sintetik) merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil
sintesa reaksi kimia. Karakter utama senyawa antioksidan adalah kemampuannya menangkap
radikal bebas.
Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode DPPH (2,2 difenil-1pikrilhidrazil). Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan
suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm dengan
warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan
yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang sebanding dengan jumlah elektron
yang diambil (Pratiwi,dkk, 2013).
2.4 Antibakteri
Antibakteri adalah salah satu senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme
dalam konsentrasi kecil mampu menghambat dan membunuh proses kehidupan suatu
organisme. Aktivitas antibakteri diantaranya dipengaruhi oleh faktor potensi dari obat
antibakteri dan faktor yang menyangkut sifat dan bakteri itu sendiri khususnya susunan kimia
dinding sel bakteri tersebut. Hal yang paling penting mengenai konsep antimikobia adalah
selective toxicity yaitu selektif dalam menghambat pertumbuhan organisme tanpa merusak
inang. Langkah pengobatan untuk penyakit infeksi antimikroba ini adalah dengan pemberian
agen antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba yang
menginfeksi. (Wasito, dkk. L 1-2, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN


Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu kegiatan lapangan dan laboratorium. Kegiatan
lapangan untuk pengambilan sampel tanaman sedangkan kegiatan laboratorium meliputi
preparasi sampel tanaman, pemisahan dan pemurnian ekstrak, identifikasi dan penentuan struktur
6

serta uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan antibakteri dengan menggunakan
metode difusi agar. Secara umum jalannya penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
Daun Pare
-

Disiapkan
Di keringkan
Dihaluskan
Di maserasi dengan metanol

Ekstrak metanolik

Ampas
- Ekstraksi dengan n-heksan
Ekstrak n-heksan

Diuji antioksidan ( DPPH )


Diuji antimikroba menggunakan Difusi agar
terhadap bakteri Staphylococus aureus dan E.
coli

Hasil
Gambar 2. Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian
3.1. Penyiapan Sampel
Tanaman pare (Momordica charantia L) berasal dari Kebun Masyarakat Desa Mowila
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.2. Preparasi Sampel
Tanaman diambil pada bagian daun dikeringkan dengan sinar matahari atau dianginanginkan diudara terbuka, dihaluskan kemudian dimaserasi dengan metanol selama 3 24
jam. Setelah itu dilakukan ekstraksi cair-cair dengan n-heksan sehingga diperoleh fraksi nheksan dan fraksi metanol.
3.3. Skrining Fitokimia

Serbuk halus tanaman yang telah di blender diberi pelarut tertentu untuk dianalisis secara
kualitatif kandungan metabolit sekundernya, seperti identifikasi alkaloid, identifikasi
saponin, dan identifikasi senyawa fenolik.
3.4. Uji Aktivitas Antioksidan
Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metoda DPPH menurut Chow etal
(2003). Metode DPPH menggunakan 2,2difenil-1- pikrilhidrazil sebagai sumber radikal
bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan
dengan reaksi sebagai berikut:

Gambar 3. Reaksi Penangkapan hidrogen oleh DPPH dari Zat Antioksidan (Widyastuti,
2010)
Langkah-langkah uji aktivitas antioksidan
a.
b.
c.
d.
e.

Pembuatan Larutan 1 mM DPPH.


Pembuatan Larutan Blangko
Pembuatan Larutan Uji
Pembuatan Kontrol Positif
Uji Aktivitas

3.5. Uji aktivitas antibakteri


Uji antibakteri ini dilakukan dengan metode difusi agar. Kertas cakram direndam dalam
ekstrak n-heksan dan metanol daun pare (Momordica charantia) sebagai kontrol positif
antibiotik dan aquades sebagai kontrol negatif. Kemudian cakram ditanam pada media agar
dan di inkubasi selama 24 jam pada suhu 25oC. Pengamatan dilakukan dengan pengukuran
diameter zona bening yang terbentuk setelah di inkubasi.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 2.1 Ringkasan Anggaran Biaya
8

No.

Jenis Pengeluaran

Jumlah (Rp)

1.

Peralatan Penunjang

3.130.000,-

2.

Bahan Habis pakai

5.030.000,-

3.

Biaya Perjalanan

3.000.000,-

4.

Biaya Pengeluaran lain-lain

1.800.000,-

Jumlah

11.600.000,-

4.2. Jadwal Kegiatan


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas
Halu Oleo, Kendari. Penelitian akan berlangsung 5 bulan, terhitung sejak ditandatangani kontrak.
Perincian Penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan
1

Bulan
3

1. Persiapan
2. Penyiapan alat/bahan
3. Pelaksanaan Eksperimen
4. Analisis
5. Pengolahan data
6. Interpretasi/referensi
7. Pembuatan laporan

DAFTAR PUSTAKA
Halliwell B dan Gutteridge JMC. 2000. Free Radical in Biology and Medicine. New York:
Oxford University Press
Kalantar, E., Deopurkar, R., & Kapadnis, B. 2006. Antimicrobial Activity of Indigenous Strains
of

Kalantar, E., Deopurkar, R., & Kapadnis, B. 2006. Antimicrobial Activity of

Indigenous Strains of Aureobasidium Isolated from Santalum Album Leaves. Iranian


Journal of Pharmaceutical Research1: 59-64.
9

Kuntorini E., M., dan Astuti M., D., 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.). Sains dan Terapan Kimia.Vol
4(1).Hal.1522.
Mirna ,dkk, 2013,uji total flavonoid pada beberapa tanaman obattradisonal di desa waitina
kecamatan mangoli timurkabupaten kepulauan sula provinsi maluku utarajurnal mipa
unsrat online vol. 2 (1) 50-55,manado
Oenitan, Jessica, Sie, 2013, Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggs (Garcinia
mangostana Linn) Hasil Pengadukan dan Refluks, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas surabaya Vol.2 No.1 hal 1-2
Pratiwi,D., Sri Wahdaningsih, Isnindar, 2013, Uji Aktivitas Antioksidan Daun Bawang Mekah
(Eleutherine americana Merr.) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)
Vol. 18 (1), Hal 9-16
Rukmiasih, Hardjosworo PS, Ketaren PP, dan Matitaputty PR. 2011. Penggunaan Beluntas,
Vitamin C dan E sebagai Antioksidan untuk Menurunkan Off-Odor Daging Itik Alabio
dan Cihateup. JTTV. Vol. 16 No. 1 Hal. 9-16.
Subahar, Tati S.S., 2004 Khasiat dan Manfaat Pare: Si Pembasmi penyakit, agromedia pustaka,
Jakarta.
Wasito, H., Sani, E,G,. Yani, L. (2008). Uji Aktivitas Antibacteri Madu TerhadapBakteri
Staphylococcus aureus. Proseeding Kongres Ilmiah Isfi XVI.
Widyastuti N. 2010. Pengukuran Aktivitas Antioksidan dengan Metode Cuprac, Dpph, dan Frap
serta Korelasinya dengan Fenol dan Flavonoid Pada Enam Tanaman. Fakultas MIPA
Institut Pertanian Bogor.

10

11

12

Lampiran

13

14

2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material

Justifikasi

Kuantitas

Pisau
Blender

Pemakaian
Memotong bahan
Menghaluskan

5 buah
2 buah

(Rp)
20.000,500.000,-

Ayakan

bahan
Menyaring bahan

5 buah

10.000,-

15

Harga Satuan

Keterangan

Masker
Sarung tangan
Gelas kimia 1000

Wadah bahan

5 buah
5 pasang
5 buah

5.000,20.000,75.000,-

ml
Cawan petri

Tempat biakan

10 buah

30.000,-

Tabung reaksi

bakteri
Sebagai alat

6 buah

25.000,-

3 buah

10.000,-

untuk
menampung
media biakan
Sebagai alat

Ose bulat

untuk mengambil
biakan yang
sifatnya aerob
SUB TOTAL (Rp)

2.130.000

2. Bahan Habis Pakai


Material

Justifikasi

Kuantitas

Harga Satuan

Metanol

Pemakaian
Pelarut dan Fasa

6 liter

(Rp)
135.000.-

n-heksan
Plat KLT
DPPH (1,1-

Greak
Fasa Gerak
Kromatografi
Uji Antioksidan

10 liter
1 pack
25 gr

50.000,1.000.000,20.000,-

Media

1 kg

250.000,-

25 g
1 kotak

16.000,300.000,-

1 pack

80.000,-

difenil-2pikrilhidrazil)
Nutrien Agar

pertumbuhan
Seriumsulfat
Kertas cakram

bakteri
Pewarna KLT
Sebagai alat
untuk mengukur
zona hambat

Kertas saring

pada sampel
Menyaring
Ekstrak

16

Keterangan

Silika Gel 60 G
Silika Gel 60

Fasa Diam
500 g
Impregnasi
100 g
SUB TOTAL (Rp)

2.000,2.000,4.300.000,-

3.Perjalanan
Material

Justifikasi

Kuantitas

Harga Satuan

Transport Alat

Pemakaian
Transport alat

(Rp)
1.500.000,-

Transport Bahan

Jawa-Kendari
Transport bahan

1000.000,-

Keterangan

habis pakai JawaTransport

Kendari
Lokal Pengambilan bahan

Tim

500.000,-

Konawe SelatanKendari (PP)


SUB TOTAL (Rp)

3.000.000,-

4. Lain-lain
Material
Kertas

Justifikasi Perjalanan
Pembuatan
proposal,

Kuantitas

Harga satuan (Rp) Keterangan


300.000,-

laporan, penggandaan, dan


penjilidan
Biaya

administrasi

200.000,-

laboratorium
Biaya penelusuran pustaka

150.000,-

dan surat menyurat


Jasa alat/pemeliharaan alat
rotary vacuum evaporator,
oven, autoklaf, timbangan,

250.000,-

alat-alat gelas, dan lainlain


Jasa pengukuran spektrum
UV
SUB TOTAL (RP)
Total (Keseluruhan)

900.000,1.800.000,11.600.000,-

17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No.

Nama / NIM

1.

Muhammad

2.

Program

Alokasi

Waktu Uraian Tugas

Ilmu
(jam/minggu)
Farmasi
3 minggu

Ekstraksi simplisia

F1F1 11 063
La Ode Abdul Salim / Farmasi

Farmasi

1 minggu

Skrining fitokimia

3.

F1F1 11 057
Jabal Uhud / F1F1 11 Farmasi

Farmasi

4 minggu

Uji antioksidan

4.

009
Wa Ode Sri

Farmasi

Farmasi

4 minggu

Uji aktifitas bakteri

051
Wa Ode Megasari / Farmasi

Farmasi

Adha

Studi
/ Farmasi

Bidang

Rahmawati / F1F1 11
5.

F1F1 11 107

18

Uji aktifitas bakteri

19

Anda mungkin juga menyukai