JUDUL PROGRAM
Potensi Ekstrak Methanol dan n-Heksan Daun Pare (Momordica charantia L.) Sebagai
Antibakteri dan Antioksidan
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Ketua
Muhammad Adha
Anggota
Jabal Uhud
Wa Ode Megasari
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL........................................................................................iii
RINGKASAN............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
1.4. Manfaat.............................................................................................................................2
1.5. Luaran yang diketahui......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................4
2.1. Tanaman Pare....................................................................................................................4
2.2. Radikal Bebas...................................................................................................................5
2.3. Antioksidan.......................................................................................................................6
2.4. Antibakteri........................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................7
3.1.Penyiapan Sampel.............................................................................................................7
3.2.Preparasi Sampel...............................................................................................................7
3.3.Skrining Fitokimia............................................................................................................8
3.4.Uji Aktivitas Antioksidan..................................................................................................8
3.5.Uji Aktifitas Antibakteri....................8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................................9
4.1. Anggaran Biaya...............................................................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota...............................................................................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................................16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas................................19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana.......................................................20
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar No.
Teks
Halaman
DAFTAR TABEL
Table No.
1
Teks
Ringkasan anggaran biaya
Halaman
9
iii
RINGKASAN
Banyak penyakit seperti kanker, jantung, artritis, diabetes, liver, dan penyakitpenyakit degeneratif yang sering diderita oleh masyarakat. Salah satunya penyebabnya
karena antioksidan yang ada didalam tubuh tidak mampu lagi menetralisir radikal bebas.
Tanaman pare (Momordica Charantia L.) merupakan tanaman obat yang dikenal di
masyarakat bisa mengobati penyakit-penyakit degeneratif tersebut. Menurut beberapa
penelitian yang dilakukan, tanaman pare mempunyai kandungan kimia pada buah, yaitu
alkaloid momordisin, karoten, glikosida, saponin, sterol/ terpen, karantin, hidroksitriptamin,
vitamin A, vitamin B, dan polipeptida. Pada daun, yaitu momordisin, karantin, asam
trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A, vitamin C serta minyak lemak yang terdiri
dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam oleostearat. Pada biji, yaitu
momordisin dan polipeptida.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya penyiapan sampel
tanaman, preparasi sampel tanaman, skrining fitokimia serta uji aktivitas antimikroba dan
antioksidan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun tanaman pare
(Momordica Charantia L.) yang di maserasi dengan pelarut metanol dan fraksi n-heksan.
Perlakuan terhadap uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan 2,2difenil1- pikrilhidrazil sebagai sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan
hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan. Selanjutnya uji antimikroba dilakukan terhadap
beberapa mikroorganisme seperti pada bakteri: E. coli, dan Staphylococus aureus
menggunakan metode difusi agar, dengan mengukur diameter zona bening. Isolat yang
diharapkan mampu menghambat aktivitas bakteri.
Kata kunci: Momordica Charantia L, antioksidan, antibakteri.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Banyak penyakit seperti kanker, jantung, artritis, diabetes, liver, dan penyakit-penyakit
degeneratif semakin sering diderita oleh masyarakat. Salah satunya dapat disebabkan oleh
antioksidan yang ada didalam tubuh tidak mampu lagi menetralisir radikal bebas. Kerusakan
yang diakibatkan oleh radikal bebas tersebut dapat menimbulkan berbagai kelainan biologis
seperti arterosklerosis, kanker, diabetes dan penyakit degeneratif lainnya (Oeinitan, 2013).
Untuk menghindari hal tersebut, dibutuhkan antioksidan eksogen, seperti vitamin E, vitamin
C maupun berbagai jenis tanaman obat (Oeinitan, 2013).
Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kesehatan.
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi risiko berbagai
penyakit degeneratif seperti kanker yang disebabkan oleh radikal bebas (Kuntorini dan Astuti,
2010). Pengobatan kanker menggunakan tanaman obat yang di dalamnya terkandung senyawa
flavonoid. Senyawa flavonoid memiliki kemampuan menangkap radikal bebas yang dapat
menyebabkan kanker (Saputra, 2000). Menurut penelitian Kurniasari menyatakan bahwa
sejumlah tanaman obat yang mengandung flavanoid telah di laporkan telah memiliki aktivitas
antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang, antielergi dan antikanker, diantaranya tanaman
pare (Mirna, 2013).
Begitupun penelitian-penelitian antimikroba telah banyak dilakukan terutama dari
berbagai berbagai jenis tanaman. Tanaman umumnya mengandung berbagai senyawa aktif
dan metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai zat antimikroba dan antioksidan. Namun
para ilmuan terus berusaha untuk mencari sumber antimikroba baru terutama yang mudah
tumbuh diindonesia. Tumbuhan yang digunakan untuk obat tradisional dapat dijadikan
sebagai alternatif pencarian zat antimikroba, karena pada umumnya memiliki senyawa aktif
yang sangat berperan dalam bidang kesehatan. Tumbuhan yang mengandung senyawasenyawa metabolit sekunder seperti terpena, sterol, flavonoid, alkaloid, benzofuran, chromen,
chromon, kumarin, minyak atsiri, dan tanin dipercaya memiliki banyak manfaat dan salah
satunya adalah sebagai antibakteri (Kalantar, 2006).
Salah satu tanaman obat yang sudah terkenal dimasyarakat adalah pare atau paria. Pare
(bitter melon) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis seperti kawasan Asia, Afrika
Timur, dan Amerika Selatan. Selain dikonsumsi sebagai sayur, pare juga digunakan sebagai
2
obat. Dengan berbagai khasiatnya banyak penelitian ilmiah yang mengkaji buah pahit ini dari
aspek farmakologisnya. Selain kajian dari aspek farmakologisnya, tumbuhan ini juga telah
secara intensif dikaji dari aspek fitokimianya. Momordica Charantia L. banyak mengandung
senyawa metabolit sekunder diantaranya adalah senyawa metabolit sekunder turunan
triterpenoid, senyawa metabolit sekunder turunan flavonoid, dan senyawa metabolit sekunder
turunan steroid. Senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut berupa glikosida ataupun
aglikon. Selain senyawa metabolit sekunder Momordica Charantia pun mengandung senyawa
fenolik seperti polifenol; senyawa asam lemak yaitu asam butirat, asam palmitat, asam
linoleat, dan asam stearat; serta mengandung protein (Juliana, et al, 2010).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana aktivitas antioksidan senyawa-senyawa kimia dalam ekstrak daun pare
dengan menggunakan ekstrak polar (metanol) dan ekstrak non polar (n- heksan)?
2. Bagaimana aktivitas antibakteri senyawa-senyawa kimia ekstrak daun tanaman pare
dengan menggunakan ekstrak polar (metanol) dan ekstrak non polar (n- heksan)?
3. Ekstrak apa yang lebih berpotensi sebagai antioksidan dan antimikroba?
1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui aktivitas antioksidan dari daun pare dengan menggunakan ekstrak
2.
3.
1.4. Manfaat
1.
2.
tanaman pare (Momordica Charantia) sebagai antibiotik dan antioksidan alami yang
dapat dikembangkan dan diaplikasikan oleh masyarakat luas.
1.5. Luaran yang diketahui
Penelitian potensi momordica charantia L. bertujuan agar memperoleh senyawa aktif
yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antioksidan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Pare
2.1.1 Taksonomi
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Cucurbitales
Famili
: Cucurbitaceae
Genus
: Momordica
Spesies
: Momordica charantia L.
sebagai obat penyakit diabetes, jantung, dan sakit perut. Di daerah tropis Momordica
charantia di gunakan sebagai obat luar ataupun diminum untuk menghindari infeksi dari
cacing ataupun parasit Momordica charantia juga digunakan juga sebagai emmenagog,
antiviral untuk campak dan obat hepatitis (Juliana, et al, 2010).
2.1.4 Kandungan kimia
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan, tanaman pare mempunyai kandungan
kimia pada buah, yaitu alkaloid momordisin, karoten, glikosida, saponin, sterol/ terpen,
karantin, hidroksitriptamin, vitamin A, vitamin B, dan polipeptida. Pada daun, yaitu
momordisin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A, vitamin C
serta minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam
oleostearat. Pada biji, yaitu momordisin dan polipeptida. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh kumar dkk, menunjukkan bahwa senyawa aktif yang digunakan untuk
pengobatan diabetes adalah karantin, momordisin, polipeptida, visin, dan glikosida. Senyawa
aktif tersebut mampu meningkatkan pelepasan insulin dari sel beta pankreas dan memperbaiki
atau meningkatkan pertumbuhan dari sekresi insulin sel beta (Apriyadi, et.al, 2012).
2.2 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul yang pada orbit terluarnya mempunyai satu atau lebih
elektron tidak berpasangan, sifatnya sangat labil dan sangat reaktif sehingga dapat
menimbulkan kerusakan pada komponen sel seperti DNA, lipid, protein dan karbohidrat.
Radikal ini dapat berasal dari atom hidrogen, molekul oksigen, atau ion logam transisi.
Senyawa radikal bebas sangat reaktif dan selalu berusaha mencari pasangan elektron agar
kondisinya Radikal dapat terbentuk secara endogen dan eksogen. (Widyastuti, 2010).
Radikal bebas dalam jumlah normal bermanfaat bagi kesehatan misalnya, memerangi
peradangan, membunuh bakteri, dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah serta
organ-organ dalam tubuh. Sementara dalam jumlah berlebih mengakibatkan stress oksidatif.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan oksidatif mulai dari tingkat sel, jaringan,
hingga ke organ tubuh yang mempercepat terjadinya proses penuaanan munculnya berbagai
penyakit. Oleh karena itu, antioksidan dibutuhkan untuk menunda atau menghambat reaksi
oksidasi oleh radikal bebas. Antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit yang
dihubungkan dengan radikal bebas seperti karsinogenesis, kardiovaskuler dan penuaan
(Halliwell dan Gutteridge, 2000).
5
2.3 Antioksidan
Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan. Berbagai
bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi risiko berbagai penyakit
kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sumber perolehannya ada 2
macam antioksidan, yaitu antioksidan alami merupakan antioksidan hasil ekstraksi bahan
alami dan antioksidan buatan (sintetik) merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil
sintesa reaksi kimia. Karakter utama senyawa antioksidan adalah kemampuannya menangkap
radikal bebas.
Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode DPPH (2,2 difenil-1pikrilhidrazil). Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan
suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm dengan
warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan
yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang sebanding dengan jumlah elektron
yang diambil (Pratiwi,dkk, 2013).
2.4 Antibakteri
Antibakteri adalah salah satu senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme
dalam konsentrasi kecil mampu menghambat dan membunuh proses kehidupan suatu
organisme. Aktivitas antibakteri diantaranya dipengaruhi oleh faktor potensi dari obat
antibakteri dan faktor yang menyangkut sifat dan bakteri itu sendiri khususnya susunan kimia
dinding sel bakteri tersebut. Hal yang paling penting mengenai konsep antimikobia adalah
selective toxicity yaitu selektif dalam menghambat pertumbuhan organisme tanpa merusak
inang. Langkah pengobatan untuk penyakit infeksi antimikroba ini adalah dengan pemberian
agen antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba yang
menginfeksi. (Wasito, dkk. L 1-2, 2008).
serta uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan antibakteri dengan menggunakan
metode difusi agar. Secara umum jalannya penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
Daun Pare
-
Disiapkan
Di keringkan
Dihaluskan
Di maserasi dengan metanol
Ekstrak metanolik
Ampas
- Ekstraksi dengan n-heksan
Ekstrak n-heksan
Hasil
Gambar 2. Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian
3.1. Penyiapan Sampel
Tanaman pare (Momordica charantia L) berasal dari Kebun Masyarakat Desa Mowila
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.2. Preparasi Sampel
Tanaman diambil pada bagian daun dikeringkan dengan sinar matahari atau dianginanginkan diudara terbuka, dihaluskan kemudian dimaserasi dengan metanol selama 3 24
jam. Setelah itu dilakukan ekstraksi cair-cair dengan n-heksan sehingga diperoleh fraksi nheksan dan fraksi metanol.
3.3. Skrining Fitokimia
Serbuk halus tanaman yang telah di blender diberi pelarut tertentu untuk dianalisis secara
kualitatif kandungan metabolit sekundernya, seperti identifikasi alkaloid, identifikasi
saponin, dan identifikasi senyawa fenolik.
3.4. Uji Aktivitas Antioksidan
Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metoda DPPH menurut Chow etal
(2003). Metode DPPH menggunakan 2,2difenil-1- pikrilhidrazil sebagai sumber radikal
bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan
dengan reaksi sebagai berikut:
Gambar 3. Reaksi Penangkapan hidrogen oleh DPPH dari Zat Antioksidan (Widyastuti,
2010)
Langkah-langkah uji aktivitas antioksidan
a.
b.
c.
d.
e.
No.
Jenis Pengeluaran
Jumlah (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
3.130.000,-
2.
5.030.000,-
3.
Biaya Perjalanan
3.000.000,-
4.
1.800.000,-
Jumlah
11.600.000,-
Bulan
3
1. Persiapan
2. Penyiapan alat/bahan
3. Pelaksanaan Eksperimen
4. Analisis
5. Pengolahan data
6. Interpretasi/referensi
7. Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Halliwell B dan Gutteridge JMC. 2000. Free Radical in Biology and Medicine. New York:
Oxford University Press
Kalantar, E., Deopurkar, R., & Kapadnis, B. 2006. Antimicrobial Activity of Indigenous Strains
of
Kuntorini E., M., dan Astuti M., D., 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.). Sains dan Terapan Kimia.Vol
4(1).Hal.1522.
Mirna ,dkk, 2013,uji total flavonoid pada beberapa tanaman obattradisonal di desa waitina
kecamatan mangoli timurkabupaten kepulauan sula provinsi maluku utarajurnal mipa
unsrat online vol. 2 (1) 50-55,manado
Oenitan, Jessica, Sie, 2013, Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggs (Garcinia
mangostana Linn) Hasil Pengadukan dan Refluks, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas surabaya Vol.2 No.1 hal 1-2
Pratiwi,D., Sri Wahdaningsih, Isnindar, 2013, Uji Aktivitas Antioksidan Daun Bawang Mekah
(Eleutherine americana Merr.) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)
Vol. 18 (1), Hal 9-16
Rukmiasih, Hardjosworo PS, Ketaren PP, dan Matitaputty PR. 2011. Penggunaan Beluntas,
Vitamin C dan E sebagai Antioksidan untuk Menurunkan Off-Odor Daging Itik Alabio
dan Cihateup. JTTV. Vol. 16 No. 1 Hal. 9-16.
Subahar, Tati S.S., 2004 Khasiat dan Manfaat Pare: Si Pembasmi penyakit, agromedia pustaka,
Jakarta.
Wasito, H., Sani, E,G,. Yani, L. (2008). Uji Aktivitas Antibacteri Madu TerhadapBakteri
Staphylococcus aureus. Proseeding Kongres Ilmiah Isfi XVI.
Widyastuti N. 2010. Pengukuran Aktivitas Antioksidan dengan Metode Cuprac, Dpph, dan Frap
serta Korelasinya dengan Fenol dan Flavonoid Pada Enam Tanaman. Fakultas MIPA
Institut Pertanian Bogor.
10
11
12
Lampiran
13
14
Justifikasi
Kuantitas
Pisau
Blender
Pemakaian
Memotong bahan
Menghaluskan
5 buah
2 buah
(Rp)
20.000,500.000,-
Ayakan
bahan
Menyaring bahan
5 buah
10.000,-
15
Harga Satuan
Keterangan
Masker
Sarung tangan
Gelas kimia 1000
Wadah bahan
5 buah
5 pasang
5 buah
5.000,20.000,75.000,-
ml
Cawan petri
Tempat biakan
10 buah
30.000,-
Tabung reaksi
bakteri
Sebagai alat
6 buah
25.000,-
3 buah
10.000,-
untuk
menampung
media biakan
Sebagai alat
Ose bulat
untuk mengambil
biakan yang
sifatnya aerob
SUB TOTAL (Rp)
2.130.000
Justifikasi
Kuantitas
Harga Satuan
Metanol
Pemakaian
Pelarut dan Fasa
6 liter
(Rp)
135.000.-
n-heksan
Plat KLT
DPPH (1,1-
Greak
Fasa Gerak
Kromatografi
Uji Antioksidan
10 liter
1 pack
25 gr
50.000,1.000.000,20.000,-
Media
1 kg
250.000,-
25 g
1 kotak
16.000,300.000,-
1 pack
80.000,-
difenil-2pikrilhidrazil)
Nutrien Agar
pertumbuhan
Seriumsulfat
Kertas cakram
bakteri
Pewarna KLT
Sebagai alat
untuk mengukur
zona hambat
Kertas saring
pada sampel
Menyaring
Ekstrak
16
Keterangan
Silika Gel 60 G
Silika Gel 60
Fasa Diam
500 g
Impregnasi
100 g
SUB TOTAL (Rp)
2.000,2.000,4.300.000,-
3.Perjalanan
Material
Justifikasi
Kuantitas
Harga Satuan
Transport Alat
Pemakaian
Transport alat
(Rp)
1.500.000,-
Transport Bahan
Jawa-Kendari
Transport bahan
1000.000,-
Keterangan
Kendari
Lokal Pengambilan bahan
Tim
500.000,-
3.000.000,-
4. Lain-lain
Material
Kertas
Justifikasi Perjalanan
Pembuatan
proposal,
Kuantitas
administrasi
200.000,-
laboratorium
Biaya penelusuran pustaka
150.000,-
250.000,-
900.000,1.800.000,11.600.000,-
17
Nama / NIM
1.
Muhammad
2.
Program
Alokasi
Ilmu
(jam/minggu)
Farmasi
3 minggu
Ekstraksi simplisia
F1F1 11 063
La Ode Abdul Salim / Farmasi
Farmasi
1 minggu
Skrining fitokimia
3.
F1F1 11 057
Jabal Uhud / F1F1 11 Farmasi
Farmasi
4 minggu
Uji antioksidan
4.
009
Wa Ode Sri
Farmasi
Farmasi
4 minggu
051
Wa Ode Megasari / Farmasi
Farmasi
Adha
Studi
/ Farmasi
Bidang
Rahmawati / F1F1 11
5.
F1F1 11 107
18
19