Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MEKATRONIKA
(Pneumatik dan Hidrolik)

Oleh :
NAMA

: SUPRIADI

NIM

: D211 12 002

KELAS

:B

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNVERSITAS HASANUDDIN
2015

PNEUMATIK DAN HIDROLIK


A. Hidrolik
A.1 Pengertian Hidrolik
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip
dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada
salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal. Sistem
hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu
gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair
dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah
atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida
kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu
sistem tertentu.
A.2 Cara Kerja Hidrolik
1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa di dalam tangki hidrolik yang
digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump melalui sebuah Check Valve yang
berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju
ke Pressure Control Valve/Relief Valve melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold
Block.
3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara
manual oleh sebuah Hand Control Valve ini, berfungsi mengatur dengan tangan
terhadap posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju
mundur tidak bisa bekerja lagi atau rusak.
4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve yang dipasang diatas Manifold Block mendapat perintah dari
Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw
press naik dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu
silinder dapat maju mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay
control) yang dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang
terpasang di dalam kotak starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di
belakang. Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya
mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke
dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler, kemudian
disaring oleh Return Line Filter Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak
berkurang.
7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara
memutar baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara
perlahan-lahan hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak
dapat melihat penunjuknya pada PressureGauge . Pressure Control Valve/Relief Valve
dan SolenoidUnloading Valve berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik
silinder, dan Shut Off Valve yang berfungsi untuk menutuptekanan hidrolikke
Pressure Gauge.
8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid
Level Gauge

9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor


Hidrolik dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila
tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch.
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus
pula dipasang akumulator. (catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik diatas,tekanan
kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam sistem hidrolik ini agar
elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah tidak
efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.

A.3 Contoh Hidrolik


a. Pompa Sirip Burung
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di
dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan
mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian
diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
b. Pompa Torak Aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston
yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara
bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.
c. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan
reparasi dibagian bawah kendaraan
A.4 Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatic
1. Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan
pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan
2. Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 7 kgf/cm2 dan
menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok
untuk pekerjaan ringan
3. Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit
pneumatic
4. Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat
dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik
5. Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi.
Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya
dirancang dengan baik
6. Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik,
tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa
7. Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 70C,
sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180C

B. Pneumatik
B.1 Pengertian Pneumatik
Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai tenaga
penggeraknya. Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan
keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya
luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaanteknik udara
mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana
udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen
mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan
teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara
bertekanan).
B.2 Cara Kerja Pneumatik
Kompresor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik.
Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga
mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara kempa ke seluruh sistem (sirkuit
pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter),
pengatur tekanan (regulator) dan pelumas (lubrikator) bagi yang memerlukan. Service unit ini
diperlukan karena udara kempa yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benarbenar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara
kempa disalurkan dengan membuka katup pada service unit, kemudian menekan tombol
katup pneumatik (katup pengarah) hingga udara kempa masuk ke dalam tabung pneumatik
(silinder pneumatik kerja tunggal) dan akhirnya piston bergerak maju.
B.3 Contoh Pneumatik
a. Pompa
b. piston ataupun valve yang dioperasikan secara pneumatik.
A.4 Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatic
1. Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan
pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan
2. Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 7 kgf/cm2 dan
menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok
untuk pekerjaan ringan
3. Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit
pneumatic
4. Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat
dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik
5. Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi.
Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya
dirancang dengan baik
6. Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik,
tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa

7. Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 70C,

sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180C

Anda mungkin juga menyukai