Anda di halaman 1dari 2

Tata tertib menjadikan suatu keharusan adanya karena laboratorium merupakan tempat yang

berisi alat dan bahan yang mungkin bisa berbahaya jika digunakan. Ketertiban harus
dilaksanakan oleh setiap pengguna laboratorium, baik itu guru maupun peserta didik.
Pengalaman langsung sangat penting dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, peran
laboratorium sangat diperlukan untuk mendukung tercapainya pemahaman siswa tentang materi
ajar. Supaya penggunaan laboratorium dapat optimal diperlukan aturan dan tata tertib yang perlu
ditaati bersama.
tata tertib laboratorium itu sendiri berfungsi untuk menghindari kecelakaan kerja dan mendukung
tercapainya tujuan laboratorium.tata tertib laboratorium terbagi menjadi 6 tahap, yakni:
1. persiapan
persiapan yang dilakukan, mencakup : jas laboratorium, serbet/tissue, dan catatan
praktikum/kertas kerja.
2. buatlah prosedur kerja
prosedur kerja harus mencakup : apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, cara
kerja, dan hal-hal khusus apa saja yang harus diperhatikan selama praktkum.
3. selama berada di laboratorium
hal-hal yang harus dilakukan : menjaga ketertiban; kebersihan; dan keselamatan diri serta orang
lain , jangan melakukan sesuatu yang tidak kamu pahami dengan benar, menghindari hal-hal
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja; jika terjadi kecelakaan kerja laporkan segera kepada
guru pembimbing, mengerjakan dengan serius dan fokus pada praktikum.
4. alat dan penggunaanya
harus mengetahui kegunaan dari alat tersebut : jangan menggunakan alat-alat dimana cara
penggunaanya/fungsinya tidak kamu pahami; tanyakan pada guru pembimbing apa yang tidak
kamu ketahui tentang alat tersebut sebelum digunakan, alat-alat yang sudah selesai dipakai;
dibersihkan; dan diletakkan terbalik ; jangan lupa untuk dilap bagiannya tetapi hanya bagian
luarnya; bagian dalamnya serta bagian lain yang berhubungan pereaksi tidak boleh dilap.
5. bahan kimia
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahan kimia :
- dalam mereaksikan zat : pakailah pereaksi sedikit demi sedikit. setelah setiap penambahan,
lihatlah dulu hasilnya sebelum menambah pereaksi lebih banyak.
- mencium isi botol bahan kimia : jangan mencium secara langsung, tetapi dekatkanlah hidung
pada mulut botol kemudian kibaskan tangan di atas mulut botol tersebut menuju hidung.

- menimbang : jangan langsung menaruh bahan kimia pada piringan nerca, tetapi harus
ditimbang dalam botol timbang, gelas piala, gelas arloji, dan sebagainya.
- pemakaian bahan kimia berbahaya : harus dilakukan di dalam ruang asam atau tempat khusus
lainnya.
-pemakaian alat keselamatan kerja : ketika memakai bahan berbahaya, kita harus menggunakan
masker, sarung tangan, dan kaca mata pelindung.
6. setelah praktikan melakukan percobaan
hasil-hasil yang diperoleh dilaporkan ke guru pembimbing dalam bentuk tulisan dengan format :
judul -> tujuan eksperimen -> alat dan bahan -> hasil eksperimen dan pembahasan ->
kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai