Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
Putu Diana Sari
(P07134014007)
(P07134014014)
(P07134014020)
(P07134014028)
BAB II
PENDAHULUAN
Manusia hidup dengan hakekat sebagai makhluk social, sebagai makhluk social manusia
membutuhkan manusia lain untuk saling memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dapat
hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama
dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama
dengan manusia adalah komunikasi.
Komunikasi berasal dari bahasa latin communicates yang berarti berbagi atau menjadi
milik bersama. Kata sifatnya communis yang berarti bersama-sama. (Dalam Marheni,
2009). Komunikasi menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia bebas adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi Verbal.
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi
kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang
dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun
yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat
vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan
perhatian yang seksama terhadap komunikasi.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi
2. Untuk mengetahui dan memahami komunikasi verbal
3. Untuk mngetahui dan memahami komunikasi non verbal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Komunikasi Verbal
menciptaakan
ikatan-ikatan
dalam
kehidupan
manusia.
Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan
(response)
atau
lebih
dikenal
dengan
istilah
S-R.
teori
ini
II.
III.
KELEBIHAN
a. Komunikasi dapat disampaikan melalui tulisan maupun lisan.
b. Komunikasi verbal dapat digunakan untuk membahas kejadian masa lalu, ide atau
abstaksi.
c. Komunikasi menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada
dengan menggunakan bahasa isyarat ( gerakan badan/tubuh) atau ekspresi wajah
KEKURANGAN
d. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi
e. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
f. Kata-kata mengandung bias budaya.
g. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara
verbal. Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.
h. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian
dari pesan.
IV.
Budaya,. Tiap negara memiliki bahasa nasional sebagai bahasa resmi dan bahasa
persatuan. Salah satu manfaatnya untuk menjambatani ketika dua orang atau lebih
mengobrol. Tapi tiap orang menggunakan bahsa lokalnya, sunda, batak atau jawa. Tentu
yang terjadi bukannya mengobrol tetapi tidak menyambung. Lain halnya jika
menggunkan bahasa yang bisa di mengerti oleh setiap orang.
Pengetahuan. Selain intelegnesi yang dapat membuat seseorang lancar adalah luas
pengetahuannya. Disamping lancar, ia dapat memehami berbagai topik lawan
pembicaraannya.
Kepribadian. Malu berbuat salah itu baik. Tapi malu bergaul justru tidak baik karena akan
menghambatnya komunikasi, bertambahnya pengetahuan, dan bisa menjadi benar sendiri
sebab jarang mendengarkan pendapat orang lain.
Biologis. Kelainan fisik separti bibir sumbing, kelainan pada gigi, bibir, rahang sebagai
alat ucap bisa menjadi kendala saat berbicara .
hampir
secara
otomatis
komunikasi
nonverbal
ikut
terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi
nonverbal
lebih
jujur
mengungkapkan
hal
yang
mau
Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri
dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh
kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan,
pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitianpenelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan
ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang
objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak
berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan intensitas
keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian
individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya
Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan
mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya
sebagai parabahasa.
Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu
menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan
dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda,
dan tanpa perhatian. Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah
berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan menandai wilayah
mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
gerak
tangan,,
gerak-gerik
tubuh
mengungkapkan
berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.
2. Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata,
misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara;
aba-aba dalam olahraga.
3. Tindakan/perbuatan. Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan
mengganti
kata-kata,
tetapi
dapat
menghantarkan
makna.
kata,
tetapi
dapat
menyampaikan
arti
tertentu.
studi Albert
verbal.
Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi
8.
interpersonal.
Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen,
dan aksentuasi.
3.
a.
Kesengajaan (intentinolity)
Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal
adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi
lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal.
Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan
verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut
1) dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan
2) diterima oleh penerima secara sengaja pula.
Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. atau intent
tersebut. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima
sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab,
mencoba
mengambil
kesimpulan
terhadap
makna
apa
yang
diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang kita gunakan adalah
abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal
bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang
yang terlibat dalam tindak komunikasi. Sebaliknya, komunikasi nonverbal
lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan
pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang
lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya,
isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang
eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis (kalimat), namun hanya ada
penjelasan
yang
samar-samar
dan
informal
mengenai
signifikansi
Mengakhiri
bahasan
mengenai
perbedaan
simbolik
ini,
kita
menunjukkan
derajat
ketertarikan
tersebut
adalah
lambang
belahan
otak
sebelah
kanan,
tipe
informasinya
Iebih
secara
tipikal
diekspresikan
pada
saat
tindak
komunikasi
variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik
mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari
lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya.
pada komunikasi nonverbal, karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit
untuk memberi makna pada lambang. Belum ada sistem bahasa nonverbal
yang didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk memberikan arti khusus
pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa teori mungkin akan
d.
berpendapat
bahwa
manusia
lahir
dengan
naluri-naluri
dasar
stimuli verbal dan nonverbal pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan
bagaimana kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam bagian otak
sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan
penalaran, diproses dalam bagian otak sebelah kiri. Dengan adanya
perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan
berbeda pula.
Masih
dalam
buku
Komunikasi
Antar
Budaya
karya
Ilya
c.
lambang
berupa
kata
sebagai
alat
komunikasi
Daftar Pustaka
Anonim.
2014.
Komunikasi
Verbal.
[online].
tersedia:
http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/876/komunikasi-verbal.html. [diakses:
29
Hidayat,Riswanto.
2014.
Komunikasi
Non
Verbal.
[online].
Tersedia:
https://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasi-non-verbal [diakses: 3
april 2015. 17:11 wita]
Mika.
2012.
Fungsi
Komunikasi
Non
Verbal.
[online].
Tersedia:
http://psikomikaa.blogspot.com/2012/06/fungsi-komunikasi-non-verbal.html. [diakses:
29
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html.
[diakses
http://faisal-
wibowo.blogspot.com/2013/01/komunikasi-verbal-dan-
nonverbal.html. [diakses: 3