Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit yang
disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik.
Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama
disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti
jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain sebagai berikut.
Tinea capitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala,
yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah rambut yang
terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek pada daerah yang
botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
Tinea favosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Penyebabnya
adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket
daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.
Tinea barbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut dan
folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton violaceum,
Microsporum cranis.
Dermatophytosis (Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari
kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
Tinea cruris
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada
kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton
floccosum atau Trichophyton sp.
Tinea versicolor (panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai
rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian atas.
Penyebabnya adalah Malassezia furtur.
malassezia furfur
tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinussinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii,
Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea
Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis.
Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang
biasanya disertai dengan pleuritis,
Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma,
ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.
Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah
kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus.
Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha.
Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf.
Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis
kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan
jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki.
Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.
http://mawarmawar.wordpress.com/2009/02/27/penyakit-yang-disebabkan-olehjamur/
kesehatan kulit, dengan cara menghindari bertukar handuk, baju, atau sisir dengan
orang lain, serta mandi 2 kali sehari.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2042123jenis-jenis-penyakit-kulit-bagian/
Umumnya, obat jamur kulit ini bekerja menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel
jamur sehingga menjadi rusak. Obat jamur kulit diberikan berupa krim atau salep yang dapat
dioleskan langsung pada daerah yang terinfeksi jamur. Namun, suatu obat jamur secara sistemik
diperlukan sebagai tambahan bila infeksi sudah meluas.
I.
Griseofulvin
Obat ini efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang disebabkan
berbagai jamur dermatofit seperti Trichophyton, Epidermophyton, dan
Microsporum. Griseofulvin bekerja dengan menghambat mitoisi jamur dengan
mengikat protein mikrotubuler dalam sel.
2.
Obat jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Kelompok ini
adalah mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol, dan bifonazol.
Angka penyembuhan tinea pedis dengan mikonazol sebesar 95%.
3.
Tolnaftat
Nistatin
Obat ini merupakan suatu antibiotik polien yang dihasilkan oleh Streptomyces
noursei. Nistatin terutama digunakan infeksi kandida di kulit, selaput lendir dan
saluran cerna.
5.
Lainnya
II.
Infeksi jamur kulit kerap diderita oleh masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis.
Indonesia memiliki iklim tropis yang berakibat suhu udara yang panas dan lembab
sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan organisme seperti jamur dan parasit.
Jamur dapat tumbuh pada daerah kulit manusia yang lembab misalnya ketiak,
selangkangan, sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara,
atau di lipatan bokong. Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering
setiap kali habis mandi.
Infeksi jamur sendiri dibedakan menurut lokasi bersarangnya sebagai berikut;
1. Tinea capitis bila menyerang kulit kepala, rambut, alis, dan bulu mata.
2. Tinea barbae yang singgah di dagu dan pipi yang biasa ditumbuhi cambang.
3. Tinea manuum yang mendarat di tangan dan telapak tangan.
4. Tinea unguinum bisa menyerang kuku hingga rusak, rapuh, dan bentuknya
tak lagi normal. Di bagian bawah kuku bakal menumpuk sisa jaringan kuku
rapuh.
5. Tinea pedis yang menyelip di sela-sela jari dan telapak kaki, dikenal juga
dengan athlete's foot, ringworm of the foot, kutu air atau rangen kata orang
Jawa, paling sering bercokol di antara jari ke-4 dan ke-5, yang kerap meluas
ke bawah jari dan sela jari-jari lain.
6. Pityriasis versicolor alias panu, yang kerap muncul dibadan, ketiak, lipatan
paha, lengan, tungkai atas, leher, wajah, dan kulit kepala. Bentuknya berupa
bercak bersisik halus putih hingga kecokelatan. Panu merupakan penyakit
jamur permukaan menahun dan tak memberikan keluhan berarti.
7. Tinea corporis atau kadas (kurap) timbul di leher atau badan, ditandai dengan
munculnya bercak bulat atau lonjong, berbatas tegas antara yang
kemerahan, bersisik, dan berbintil. Daerah tengahnya biasanya lebih
Sebenarnya penyakit jamur bisa disembuhkan. Hanya saja jamur kulit sering tidak diobati
sampai tuntas dan salah memilih obat antijamur. Untuk pemilihan obat jamur dan anti parasit
topikal yang tepat ada baiknya anda periksakan diri dan konsultasi ke dokter spesialis kulit.
http://medicastore.com/apotik_online/obat_kulit/obat_jamur_kulit.htm
Fungi pada Manusia
A. Pengertian Fungi
Fungi adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik,
subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di
perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman
laut, dipengunungan, maupun di udara.
Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain
kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran
nutriennutrien yang diperlukan.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya
di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota
Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud
adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam
mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang
memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga
atau katak).
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual
dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot
tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara
membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa.
Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium
terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh
jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma
eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada
dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga
yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam
mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya.
Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan
infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan
dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai
contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.
Infeksi yang ditimbulkan oleh fungi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : infeksi yang
ditimbulkan karena fungi sebagai individu bersarang atau menyerang tubuh kita
(mengakibatkan infeksi) atau produk yang dihasilkan oleh fungi yang masuk ke
dalam tubuh kita (tanpa sengaja) yang bersifat toksik dan mematikan, sebagai
contoh : produk aflatoxin.
Beberapa antibiotika yang dihasilkan oleh fungi sebagai contoh penisilin dan
sefalosporin sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia klinis. Produk ini bersifat
efektif melawan bakteri gram positif maupun gram negatif yang bersifat sangat
merugikan kita.
Berdasarkan suhu, dikenal fungsi termofil, mesofil dan psikofil, berdasarkan pH
lingkungan, dikenal fungsi basofil, asidofil, dan netrofil. Berdasarkan oksigen bebas
yang ada dilingkungan fungi dapat dikelompokkan sebagai fungi aerob dan fungi
anaerob. Misalnya fungi yang hidup dalam rumen ternak dan sejumlah khamir yang
berperan pada permbuatan bir.
Fungi dapat hidup dalam lingkungan yang ekstrem dan dikenal sebagai fungsi
termofil apabila tumbuh baik pada suhu di atas 550C.
Posisi Fungi dalam Taksonomi
Tinea kapitis
Infeksi jamur ini menyerang kulit yang berambut, seperti kulit
kepala, alis, dan bulu mata.
Microsporum canis
Jamur ini menyerang kulit tubuh, dan lebih sering dialami oleh
anak-anak. Infeksi kulit yang disebabkan terlihat membengkak
seperti sarang lebah. Jenis jamur ini diketahui cepat menular,
karena berpindah secara mudah melalui sentuhan.
Tinea kruris
Infeksi jamur kulit yang menyerang lipatan paha, daerah
selangkangan, dan sekitar
anus.
Gejala
Sepintas, gejala yang ditunjukkan infeksi jamur kulit terlihat serupa, yaitu; kulit kemerahan, bersisik,
terjadi penebalan (pembengkakan), dan disertai rasa gatal.
Namun, Infeksi jamur kulit, tidak hanya disebabkan oleh satu jenis jamur saja. Jika diteliti, maka setiap
jenis jamur menimbulkan gejala yang berbeda, serta menyerang kulit pada area tubuh yang berbeda.
Cara Mengatasi
Pengobatan infeksi jamur dilakukan dengan memperhatikan jenis jamur. Karenanya kita disarankan untuk
mengobati infeksi jamur dengan menggunakan obat antijamur.
Gunakan obat antijamur sesuai saran pemakaian atau petunjuk dokter agar infeksi
jamur teratasi maksimal. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesehatan kulit, dengan cara
menghindari bertukar handuk, baju, atau sisir dengan orang lain, serta mandi 2 kali sehari.
http://www.conectique.com/tips_solution/health/disease/article.php?article_id=3172
penyakit jamur disebut mycoses dan mereka mempengaruhi manusia dapat dibagi menjadi empat
kelompok berdasarkan tingkat penetrasi ke dalam jaringan tubuh:
1. Superficial mycoses are caused by fungi that grow only on the surface of the skin or hair.
mycoses superfisial disebabkan oleh jamur yang tumbuh hanya di permukaan kulit atau
rambut.
2. Cutaneous mycoses or dermatomycoses include such infections as athlete's foot and
ringworm, in which growth occurs only in the superficial layers of skin, nails, or hair.
mycoses Cornu atau dermatomycoses termasuk infeksi seperti kaki atlet dan kurap, di
mana pertumbuhan hanya terjadi di lapisan permukaan kulit, kuku, atau rambutnya.
3. Subcutaneous mycoses penetrate below the skin to involve the subcutaneous, connective,
and bone tissue. Subkutan mycoses menembus di bawah kulit untuk melibatkan
subkutan, ikat, dan jaringan tulang.
4. Systemic or deep mycoses are able to infect internal organs and become widely
disseminated throughout the body. Sistemik atau mycoses mendalam dapat menginfeksi
organ internal dan menjadi disebarluaskan ke seluruh tubuh. This type is often fatal. Tipe
ini sering fatal.
The most common type of subcutaneous mycosis seen worldwide is sporotrichosis, which occurs
most often in gardeners and farmers who come in direct contact with soil. Jenis paling umum
dari mikosis subkutan dilihat seluruh dunia adalah sporotrichosis, yang terjadi paling sering pada
tukang kebun dan petani yang bersentuhan langsung dengan tanah. This is a chronic infection
caused by the fungus Sporothrix schenckii , occurring in three forms. Ini adalah infeksi kronis
yang disebabkan oleh jamur Sporothrix schenckii, terjadi dalam tiga bentuk. The 'cutaneous
lymphatic form' is characterized by a single pustule or nodule that forms at the site of invasion.
The 'bentuk limfatik kutan' ditandai oleh bintil atau nodul tunggal yang terbentuk di situs invasi.
This is followed by lymphatic spread and the development of numerous subcutaneous lesions. Ini
diikuti oleh penyebaran limfatik dan pengembangan berbagai lesi subkutan. This 'disseminated
form' is marked by multiple, painless cutaneous or subcutaneous nodules, which can form into
ulcers or abscesses involving the muscles, joints, bones, eyes, gastrointestinal system, mucous
membranes, and nervous system. Formulir disebarluaskan ini 'ditandai dengan beberapa, nodul
subkutan kulit atau rasa sakit, yang dapat terbentuk menjadi borok atau abses melibatkan otot,
sendi, tulang, mata, sistem pencernaan, selaput lendir, dan sistem saraf. The 'pulmonary form'
results from the inhalation of spores, but produces much the same forms of the disease. The 'hasil
bentuk paru' dari inhalasi spora, tetapi banyak menghasilkan bentuk yang sama penyakit.
Other forms of subcutaneous mycoses occur mostly in the tropics and subtropics and are caused
by several fungal species. Bentuk lain dari mycoses subkutan terjadi terutama di daerah tropis
dan subtropis dan disebabkan oleh beberapa spesies jamur. These conditions are called
chromomycosis (producing wartlike nodules that can ulcerate) and maduromycosis (or
mycetoma -- a chronic slowly progressive destructive infection involving several layers of skin,
producing abscessing granulomas). Kondisi ini disebut chromomycosis (menghasilkan nodul
wartlike yang dapat memborok) dan maduromycosis (atau mycetoma - suatu infeksi kronis yang
merusak perlahan progresif yang melibatkan beberapa lapisan kulit, menghasilkan Granuloma
abscessing). Treatment is difficult and often requires surgical removal of the offending tissues.
Pengobatan sulit dan sering memerlukan operasi pengangkatan jaringan menyinggung.
Dermatomycoses is a superficial fungal infection that penetrates only the epidermis, hair, or
nails. Dermatomycoses adalah infeksi jamur superfisial yang hanya menembus epidermis,
rambut, atau kuku. About thirty different species of the genera Epidermophyton , Microsporum ,
and Trichophyton (collectively known as dermatophytes) cause infections commonly known as
athlete's foot, jock itch, and ringworm. Sekitar tiga puluh spesies yang berbeda dari genera
Epidermophyton, Microsporum, dan Trichophyton (secara kolektif dikenal sebagai dermatofit)
menyebabkan infeksi yang umum dikenal sebagai kaki atlet, gatal atlet, dan kurap. The term
tinea, along with the area of body involved, is also used when referring to these infections. The
tinea panjang, bersama dengan daerah tubuh yang terlibat, juga digunakan ketika mengacu pada
infeksi ini. Tinea is Latin for worm or grub because the infections were originally thought to be
caused by worm-like parasites. Tinea adalah bahasa Latin untuk cacing atau grub karena infeksi
pada awalnya dianggap disebabkan oleh parasit seperti cacing. For example: Sebagai contoh:
1. tinea capitis is an infection of the scalp common in school children; tinea capitis adalah
infeksi kulit kepala sering terjadi pada anak sekolah;
2. tinea corporis is an infection on the body such as ringworm; tinea corporis adalah infeksi
pada tubuh seperti kurap;
3. tinea pedis occurs on the feet especially the classic athlete's foot; tinea pedis terjadi pada
kaki terutama kaki atlet classic;
4. tinea cruris is an infection of the genital area commonly called 'jock itch;' tinea cruris
adalah infeksi daerah genital yang biasa disebut 'gatal atlet;'
5. tinea barbae affects the area of the beard; barbae tinea mempengaruhi daerah jenggot;
6. tinea unguium or onychomycosis is an infection of the toenail or fingernail; tinea
unguium atau onikomikosis adalah infeksi pada kuku atau kuku;
7. tinea manvum affects the hands. manvum tinea mempengaruhi tangan.
Different species afflict different anatomical sites in different ways. spesies yang berbeda-beda
situs menyerang anatomi yang berbeda dengan cara yang berbeda. Dermatophyte fungi typically
causes scaly lesions that tend to be circular (ringworm). dermatofit jamur biasanya menyebabkan
lesi bersisik yang cenderung melingkar (kurap). Dermatophyte fungi are molds, but there are
yeasts that also cause skin infections. Trichophyton rubrum and T. jamur dermatofit adalah
cetakan, tetapi ada juga ragi yang menyebabkan infeksi kulit rubrum. Trichophyton dan T.
mentagrophytes are the dermatophytes that cause athelete's foot. Malassezia furfur causes a type
of dandruff, as well as an infection known as Pityriasis versicolor (formerly Pityrosporum ovale
and P. orbiculare ). M. mentagrophytes adalah dermatofit yang menyebabkan kaki athelete's
furfur. Malassezia menyebabkan jenis ketombe, serta infeksi yang dikenal sebagai versicolor
pityriasis (sebelumnya ovale Pityrosporum dan orbiculare P.). M. furfur is actually a complex of
seven species that are normally harmless, but, for some reason, turn pathogenic at times. furfur
sebenarnya merupakan kompleks tujuh spesies yang biasanya tidak berbahaya, tetapi, untuk
beberapa alasan, putar patogen kali. Infection produces a flaking skin rash and either a bleaching
of the skin or a deposit of more pigment to the area. Infeksi menghasilkan ruam kulit mengelupas
dan baik pemutihan kulit atau deposit pigmen lebih ke daerah. Lesions are generally found on the
trunk, and sport a golden yellow florescent color when an ultraviolet light is shone on them. Lesi
umumnya ditemukan di bagasi, dan olah raga warna kuning emas fluorescent ketika sinar
ultraviolet yang bersinar pada mereka.
Systemic mycoses occur in two basic forms -- respiratory and disseminated tissue. mycoses
sistemik terjadi dalam dua bentuk dasar - pernapasan dan jaringan disebarluaskan. If left
untreated, the disseminated form is usually fatal. Jika tidak diobati, bentuk disebarkan biasanya
fatal. Surgical removal of large pulmonary lesions have been useful in some cases. Bedah
penghapusan lesi paru besar telah berguna dalam beberapa kasus. Other systemic mycoses
include: mycoses sistemik lainnya termasuk:
The fungus, Coccidioides immitis or cocci, for short, is an infectious, but not contagious, disease
contracted by inhaling spores produced in soil. Jamur, immitis Coccidioides atau kokus, untuk
jangka pendek, adalah menular, tetapi tidak menular, penyakit dikontrak oleh menghirup spora
diproduksi di tanah. Anything that disturbs the soil will send these spores into the air -construction, earthquakes, off-roading, dust storms, archeological digs, etc. So far, it is found
only in the Western Hemisphere, particularly in the American southwest. Segala sesuatu yang
mengganggu tanah akan mengirimkan spora ini ke udara - konstruksi, gempa bumi, off-roading,
badai debu, penggalian arkeologis, dll Sejauh ini, hanya ditemukan di belahan bumi Barat,
khususnya di barat daya Amerika. The strong winds of southern California between
Thanksgiving and Christmas produce numerous cases of these deadly cocci illnesses. Angin kuat
California selatan antara Thanksgiving dan Natal memproduksi berbagai kasus penyakit ini
kokus mematikan. The fungii grow so rapidly that death can result very quickly. The fungii
tumbuh begitu cepat sehingga kematian dapat hasil yang sangat cepat. Once inhaled, the spores
often migrate to one area and lay dormant in a pocket of tissue, looking like a hanging beehive.
Setelah terhirup, spora sering bermigrasi ke satu area dan berbaring tidur di dalam saku jaringan,
tampak seperti sarang lebah menggantung. The only known drug proven effective has been
amphotericin B, but it has horrendous side effects, killing healthy human cells as well as the
invasive agent. Obat hanya diketahui terbukti efektif amfoterisin B sudah, tetapi memiliki efek
samping yang mengerikan, membunuh sel-sel manusia yang sehat serta agen invasif. This leaves
the kidneys and bone marrow especially sensitive, and usually results in kidney damage and
anemia. Ini daun ginjal dan sumsum tulang sangat sensitif, dan biasanya hasil kerusakan ginjal
dan anemia.
Mucormycosis refers to the fairly rare diseases produced by a variety of common fungi of the
order Mucorales. Mucormycosis mengacu pada cukup penyakit langka yang dihasilkan oleh
berbagai jamur umum dari Mucorales order. These, too, are seen only in the severely
immunocompromised patient. Hal ini juga, terlihat hanya pada pasien immunocompromised
parah. The fungi penetrate the respiratory or intestinal mucosa and can enter through breaks in
the skin as well. Jamur menembus mukosa pernapasan atau usus dan dapat masuk melalui celah
di kulit juga. Localized lesions may develop, followed by a spreading to the blood, which carry it
to all organs. Localized lesi dapat mengembangkan, diikuti dengan menyebar ke darah, yang
membawanya ke semua organ. Death often results. Kematian sering hasil.
Fungi most commonly associated with specific immunocompromised patients: Jamur yang
paling sering berhubungan dengan pasien immunocompromised spesifik:
1. Candida species , Aspergillus species, Phycomyces species (Leucopenia or bone marrow
failure); Candida spesies, spesies Aspergillus, spesies Phycomyces (leukopenia atau
kegagalan sumsum tulang);
2. Candida , Cryptococcus , Coccidioides , Histoplasma (Cellular immunity or tissue
transplants); Candida, Cryptococcus, Coccidioides, Histoplasma (Seluler kekebalan atau
jaringan transplantasi);
3. Zygomyces , Rhizopus , Mucor , Absidia (Diabetes); Zygomyces, Rhizopus, Mucor,
Absidia (Diabetes);