Npm : 13212593
Kelas : 3EA18
Tugas : Softskill Membuat Resensi
RESENSI BUKU
Chairul Tanjung si Anak Singkong
A. Identitas Buku
Judul
Nama Pengarang
Nama dan Kota Penerbit
Edisi Penerbitan
Tebal Buku
Kertas
Harga Buku
B. Pendahuluan
Awal cerita dari buku ini mengisahkan tentang suatu moment yang sangat berkesan
buat Chairul Tanjung (CT) dimana ia diberitahukan oleh ibunya bahwa uang kuliah yang
telah di berikan kepadanya adalah uang hasil menjual kain halus. Mengetahui hal tersebut
maka ia pun kemudian bertekad untuk tidak lagi memberatkan orang tuanya dan akan
membiayai sendiri kuliahnya di FKG UI yang saat kejadian itu masih duduk di semester 1
Cerita pun berlanjut melihat masa lalunya yang sebenarnya juga bukan berasal dari
keluarga yang miskin karena sebelumnya mereka sempat memiliki beberapa perusahaan
percetakan dan showroom mobil. Namun karena tidak setuju dengan pemerintahan orde
baru maka usaha pun menjadi bangkrut dan tinggallah mereka kemudian di gang Abu,
Jakarta Pusat. Tuturnya, pada th. 1970-an, adalah satu diantara lokasi terkumuh di jakarta.
Jalanan tanah, becek, dan banjir saat hujan. Semua tempat tinggal di lokasi ini adalah
tempat tinggal petak kecil, beratap pendek, dinding tambal sulam, dan tidak ada bangunan
bertingkat.
Pada kalimat-kalimat selanjutnya lebih banyak menyenangkan bagi mereka yang
ingin mengetahui bagaimana kisah CT membangun kerajaan bisnisnya, karena setelah
berkisah tentang keluarganya, ia mulai berkisah bagaimana ia memulai bisnisnya di bawah
tangga kampus UI yang waktu itu masih di Salemba denganmembuka usaha foto copy di
kampusnya. Lantas masuk ke bisnis alat-alat kedokteran gigi buat memenuhi keperluan
rekan-rekannya.
Cerita
yang
ia
sampaikan
walaupun
terkesan
melompat-lompat
menurut
saya tampaknya banyak moment berkesan yang ingin ia sampaikan pada saat awal ia
membangun kariernya. Moment membangun karier inilah yang kemudian menjadi salah
satu bagian yang cukup banyak dibahas mulai dari bagaimana ia berhubungan baik dengan
para petinggi kampus, sehingga sedikit banyak usahanya menjadi lancar sampai
bagaimana ia membagi waktu diantara belajar sebagai mahasiswa, memulai bisnis dan
kehidupan kesehariannya dimana ia menggambarkan diri sebagai seorang yang simpel dan
mempunyai banyak teman. Bagian selanjutnya dari buku ini mengisahkan proses
pengambil alihan Bank Karman yang kini menjadi Bank Mega yang menjadi tonggak
lonjatan usahanya, hingga membangun Trans TV, kemudian membeli Tv7 dan mengubah
namanya menjadi Trans 7 hingga yang menjadi polemik seperti pembelian saham
Carrefour pun ia jelaskan di buku ini.
C. Kepengarangan
a. Latar Belakang
Tjahja Gunawan Diredja dikenal sebagai wartawan Kompas merasa tidak
percaya ketika disuruh untuk menulis buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak
Singkong yang merupakan biografi dari Chairul Tanjung. Dan biografi Chairul
Tanjung ini baru bisa ditulis setelah dia berusia 50 tahun. Sementara keberadaan
Chairul Tanjung di dunia bisnis sudah sangat lama. Akhirnya pada tahun 2010, Tjahja
Gunawan Diredja memberanikan diri untuk memulai menulis kisah perjalanan si
Anak Singkong yang meniti usaha dari nol sampai besar seperti sekarang.
Metode penulisan biografi ini tidak semata-mata wawancara langsung dengan
Chairul Tanjung, tetapi Tjahja Gunawan Diredja mengawalinya dengan kegiatan
survei ke tempat Chairul Tanjung waktu kecil.Kemudian juga mewawancarai
sejumlah teman Chairul Tanjung sewaktu di SMP, SMA, hingga teman kuliah di
FKG-UI, beberapa pengamat ekonomi, dan narasumber lainnya. Tjahja Gunawan
Diredja juga tidak sekedar menulis, tetapi juga mendapatkan soul dari dari setiap
kisah perjalanan Si Anak Singkong ini. Tidak lupa Tjahja Gunawan Diredjajuga
mengucapkan terima kasih kepada Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bangun dan
teman-teman di redaksi Kompas yang telah memberikan kesempatan kepada Tjahja
Gunawan Diredja untuk bisa menulis buku ini ditengah pekerjaan sehari-hari di
kantor.
b. Karier Kepenulisan
Bergabung dengan harian Kompas sejak tahun 1990. Pernah ditugaskan di
Bandung, Surabaya, dan Tangerang. Mendirikan Forum Wartawan Independent
(FOWI) di Bandung
c. Karya-karyanya
Karya-karya yang dihasilkan Tjahja Gunawan Diredja dalam bidang
kesastraan tentang penulisan buku mungkin hanya ini yang pertama, karena Gunawan
Diredja merupaka seorang wartawan jadi hasil tulisannya bukan dalam bentuk buku
tapi dalam bentuk berita Buku pertama yang ditulis adalah Chairul Tanjung si Anak
Singkong.
d. Gaya Pengarang
Dalam menulis buku ini Tjahja Gunawan Diredja menuruti keinginan dari
Chairul Tanjung, sementara gaya bahasa yang disukai Chairul Tanjung adalah gaya
sastrawan Ramadhan K.H. (almarhum). Oleh karena itu, tulisan ini kemudian disusun
dengan gaya bahasa formal, bertutur, dan disertai sikap rendah hati.
e. Gaya Bahasa
Bahasa penuturan yang digunakan cukup menarik untuk di baca karena
sederhana dan mudah dicerna berbagai kalangan. CT ingin mengajak setiap orang
yang membaca bukunya untuk kurang lebih mengikuti jejaknya sebagai pengusaha
yang bermanfaat bagi banyak orang di sekitar dan mewujudkan Indonesia yang lebih
baik di masa depan. Buku ini menarik dibaca dan bermanfaat bagi siapa saja
khususnya generasi muda yang ingin mengetahui bagaimana seorang CT berhasil
menjadi pengusaha sukses dengan hasil kerja kerasnya dan hasil keringatnya sendiri,
dan bukan warisan keluarga konglomerat.
D. Keunggulan dan Kelemahan
Buku ini menggunakan bahasa penuturan yang cukup menarik untuk di baca karena
sederhana dan mudah dicerna untuk berbagai kalangan. Dari setiap kalimat yang ada saya
membaca bahwa melalui buku ini CT ingin mengajak setiap orang yang membaca
bukunya untuk kurang lebih mengikuti jejaknya sebagai pengusaha karena setidaknya ada
tujuan yang jelas ingin ia sampaikan terkait dengan jiwa wirausaha di Indonesia yang
sedang berkembang pesat ini.
Pada buku ini tampaknya beliau juga ingin berbagi salah satu filosofi/ideologi yang
menjadi kebanggannya yaitu "MENJADI PENGUSAHA BUKAN KARENA BAKAT
ATAU KETURUNAN TETAPI KARENA KEMAUAN DAN KEMAMPUAN YANG
TERUS DILATIH" . Hal lain yang menjadi keunggulan dalam buku ini adalah bagaimana
ia secara tidak langsung mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi, menjalin hubungan
dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap kehidupannya serta bagaimana kerasnya
perjuangan beliau untuk mencapai posisi yang sekarang sudah diraihnya dengan awal
kehidupan dari nol hingga akhirnya menjadi seorang yang sukses dibidangnya.
Meskipun tampak sempurna namun buku ini mempunyai beberapa kekurangan
tentang terlalu tebal dan mahalnya buku ini sehingga pembaca dari kalangan menengah
kebawah enggan membeli buku ini, dan cetakannya pun hanya menggunakan kertas
buram dan gambar-gambar yang disajikan tidak terlihat jelas akibat percetakannya yang
kurang baik. Seharusnya dengan harga yang mahal tersebut pembaca bisa mendapatkan
buku yang seimbang dengan harga yang diberikan, dengan kualitas cetakan yang baik,
kertas yang baik pula, sehingga gambar-gambar yang ditampilkan akan semakin
menambah daya tarik pembaca.
Buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong ini bila dibandingkan dengan
buku yang sejenis lebih menarik dikarenakan isinya yang memberikan banyak motivasi
dalam kehidupan untuk mengikuti jejak kesuksesan Chairul Tanjung yang dirintis dari nol
sampai besar seperti sekarang.
Jika pembenahan terhadap cetakan itu bisa dilakukan maka harga buku mahal bukan
masalah, tapi karena cetakan yang buruk seharusnya harganya juga harus bisa lebih murah
agar sebanding dengan apa yang ada dalam buku ini.
Referensi :
http://miftadwi53.blogspot.com/2013/11/resensi-buku-chairul-tanjung-si-anak.html
http://www.mediatadulako.com/index.php/2012-10-23-17-27-33/kreativitas/397-resensichairul-tanjung-si-anak-singkong
http://pojoxresensi.blogspot.com/2013/05/resensi-buku-chairul-tanjung-si-anak.html