Anda di halaman 1dari 11

Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai

berikut:
1. Menentukan tema atau topik
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan
jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan
dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai
penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat
sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya,
yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita
menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita
harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya.
Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis
berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca
merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah
dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.

saya kurang mengerti di point kedua, tolong dong anda berikan contoh menulis
essay yang benar, lengkap dan sistematis (yang kurang lebih 1000 kata)
kemudian jikalau ada kutipan dari buku, bagaimana saya menuliskannya dan
apakah memakai daftar pustaka?? klo ada di mana saya letakkan daftar pustaka,
apakah di halaman yang sama atau di halaman yang berbeda
2. membuat garis besar ide-ide yang akan kita bahas
Misal saudara mau buat essay dengan tema: Keterlibatan Tuhan terhadap Kaum
Miskin
garis besar ide-idenya:
1. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Budaya Timur Tengah
2. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Kisah Kitab Suci
3. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Jeritan Mereka yang Termarjinalkan.etc
kalau ada kutipan dari buku, diakhir kata/kalimat yang dikutip biasanya diberi
catatan kaki (Inset, reference, footnote, insert, kalau sudah keluar angka pada
halaman paling bawah, tulis nama pengarang, judul buku (ditulis miring), penerbit,
kota terbit, tahun. halaman dari kata/kalimat yang saudara tadi kutip.

jika mau diberi daftar pustaka, silakan lihat catatan kaki yang sudah saudara buat.
Pembuatan daftar pustaka biasanya dibuat pada halaman yang paling belakang,
diurutkan sesuai dengan abjad. misal:
Anan, Bandirto.1976. Zamrud Katulistiwa. Merapi. Yogyakarta.
Sudibyo, Bambang (Nama di balik).1980. Era Orde Baru (judul buku dibuat miring).
Kanisius. Yogyakarta
Struktur sebuah esay terdiri dari 3 tiga bagian:
1. Pengantar/Pengenalan (5% dari total essay)Biasanya 1 - 2 paragraf yang
berisikan satu atau lebih hal-hal berikut ini: definisi masalah, pembatasan asumsi,
istilah-istilah teknis yang digunakan dan tujuan penulisan, yang bisa menjelaskan
secara seksama sebuah dalil yang kita ungkapkan.
2. Pembahasan/Argumentasi (85%-90% dari total esay)Bagian utama dari sebuah
esay yang ditujukan untuk mengungkapkan bukti-bukti dalam bentuk: (a) logika
penalaran pribadi, (b) teori-teori yang ada, atau (c) secara empiris melalui
penelitian, yang relevan dengan masalah yang kita bahas. Dalam bagian ini kita
memerlukan contoh-contoh, logika, teori, hasil penelitian yang masuk akal dan
relevan dengan pernyataan-pernyataan yang tegas.Lebih baik lagi seandainya kita
menyisipkan teknik devil's advocate atau kontra argumentasi dalam setiap
pernyataan-pernyataan yang kita buat sehingga esay kita menjadi sulit untuk
diserang.Dalam hal ini kita juga perlu mengumpulkan banyak bacaan dari topik
yang dibahas dengan tentunya harus mencantumkan referensi-referensi. Hindari
plagiarisme!Seandainya kita tidak bisa mendapatkan contoh-contoh dari teori,
media, internet atau sumber-sumber yang lain, masukkan contoh-contoh dari
pengalaman pribadi atau contoh praktis.
3. Penuntup/Kesimpulan (5%-10% dari total esay)Panjangnya penutup atau
kesimpulan tergantung dari bagaimana kita menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
kita ungkapan dalam bagian definisi masalah pada bagian pembukaan. Jawabanjawaban ini sebenarnya berkaitan dengan bukti-bukti yang kita bahas pada bagian
argumentasi/pembahasan yang masih dalam kerangka tujuan penulisan. Lebih baik
lagi, kalau ada penekanan terhadap argumentasi yang paling kuat yang paling
dikuasai pada bagian pembahasan.

Panduan Dasar Menulis Esai


Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar
menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini
panduan dasar dalam menulis sebuah esai.
Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:


1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan
dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus
dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat
pertama. Selanjutnya pembaca
diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut
dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai
yang memiliki struktur yang sama. Kalimat
pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan
melihat relevansi dan relasinya dengan masingmasing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan.
Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah
dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk
meyakinkan pembaca

Langkah-langkah membuat Esai


1. Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk
memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap
untuk menuju langkah berikutnya.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan
umum, atau analisis topik secara khusus? Jika
hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah
berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis
khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda
dapat mempersempit topik anda. Sebagai
contoh, bila topik tentang Indonesia adalah satu topik yang masih sangat umum.
Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran
umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat
analisis singkat, anda dapat mempersempit topik
ini menjadi Kekayaan Budaya Indonesia atau Situasi Politik di Indonesia. Setelah
anda yakin akan apa yang anda tulis, anda
bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain,
sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik

yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan
berkarakter.
2. Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk
meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda
percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca
tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu?
Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
3. Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang
menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang
anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan
subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling
anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang
anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang
menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut,
tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di
kepala.
4. Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik
tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus
mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka
topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.
Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda
pilih.
Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang
anda tulis. Sama halnya dengan kasus
dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah
yang anda tulis.
5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam
naskah dalam sebuah format yang
terorganisir.
1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang

cukup lebar diantaranya


3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat
dipahami pembaca
Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari
informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman
tersebut. Tuliskan fakta atau informasi
yang mendukung ide utama
6. Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah
menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline
yang telah anda buat, dan memutuskan poin
penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di
Indonesia
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan
yang luar biasa, memerlukan waktu yang
panjang untuk memberantasnya, dst.

7. Menuliskan Tubuh Esai


Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai.
Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan
memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih.
Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada
outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda
adalah: Pemberantasan korupsi di
Indonesia, anda dapat menuliskan: Pemberantasan korupsi di Indonesia
memerlukan kesabaran besar dan waktu yang
lama
Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan
empat sampai lima baris.
Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini
dapat berupa deskripsi atau penjelasan
atau diskusi

Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing


paragraf.
Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf:
pendahuluan dan kesimpulan.

8. Menulis Paragraf Pertama


Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu
benar-benar baru untuk pembaca anda,
namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin
yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan
pembaca, anda harus menggunakannya
dengan tepat dan hati-hati.
Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara
untuk menyampaikan poin anda.
Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada
pernyataan tesis anda.
Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.

9. Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan
memberikan perspektif akhir anda kepada
pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang
sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas)
yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas.
Anda dapat menggunakan anekdot untuk
menutup esai anda.

10. Memberikah Sentuhan Akhir


Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada
urutan pertama, dan paragraf terlemah di
tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan
suatu proses, anda harus bertahan
pada urutan yang anda buat.
Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama,
tanggal, dan sebagainya
Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang
lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.

Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila
tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase
untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan
kalimat sebelumnya
Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), essay atau esai adalah karangan prosa yang membahasa
suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sedangkan menurut ilmu jurnalistik,
paragraf essay adalah sebuah paragraf yang berisi tulisan tentang pendapat seseorang tentang suatu
permasalahan ditinjau secara subjektif dari berbagai aspek / bidang kehidupan. Dalam membuat sebuah
paragraf essay, penulis bisa mengambil angle dari beberapa disiplin ilmu denga subyektivitas yang khas dari
penulisnya. Oleh karena itu, penulis paragraf essay dituntut untuk memiliki minat serta pengetahuan yang luas
serta memiliki kepribadian yang khas.

Berikut ini adalah contoh paragraf essay :


" Maraknya kasus korupsi yang akhir-akhir ini tidak hanya menyeret sejumlah nama pejabat yang masih aktif
sampai para mantan pejabat telah melukai hati rakyat Indonesia. Bukan hanya karena kecewa dengan mental
para pejabat bangsa namun juga kecewa atas buruknya sistem pengawasan atas pelaksanaan operasional
sebuah bangsa. Apalagi akhir-akhir ini marak dibahas mengenai pengampunan atas para koruptor sehingga
para koruptor bisa melenggang bebas kembali setelah menikmati hasil "jarahannya" tersebut. Menurut kami,
diperlukan sebuah hukuman berat sehingga bisa menjadi efek jera bagi para koruptor dan membuat pejabat
yang lain menjadi berfikir ulang untuk melakukan korupsi. Apalagi buruknya sistem pemerintahan Indonesia
bila dilihat dari ketidakmampuan mengatasi masalah korupsi yang telah menggurita ini membuat masyarakat
sudah tidak mau menaruh harapan lagi pada sebuah clean goverment yang seperti semakin jauh panggang dari
api. Bila dilihat dari sudut pandang agama manapun, korupsi jelas dianggap sebagai pernuatan yang tidak baik
karena telah menguasai apa yang sebenarnya menjadi hak orang lain. Maraknya korupsi di Indonesia saat ini
bahkan korupsi tidak hanya dilakukan sendiri melainkan telah dilakukan secara berjama'ah semakin
memperburuk citra Indonesia di mata dunia sehingga secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Struktur Sebuah Esai


Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut
tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada
kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang
mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki

struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa
dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis
dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk
meyakinkan pembaca

Langkah-langkah membuat Esai


1. Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian,
bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis
topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah
berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika
topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang
Indonesia adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran
umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda
dapat mempersempit topik ini menjadi Kekayaan Budaya Indonesia atau Situasi Politik di Indonesia.
Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki
kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan
berkarakter.
2. Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar
mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik
pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai
dengan tujuannya.
3. Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda.
Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam
menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di
sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk
dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas
di kepala.
4. Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya
mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka
topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda

miliki untuk topik yang anda pilih.


Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama
halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah
yang anda tulis.
5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam
sebuah format yang terorganisir.

1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas


2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar
diantaranya

3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:

Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik

Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami
pembaca

Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut

4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan
fakta atau informasi yang mendukung ide utama

6. Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh
pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline
yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda
terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia

Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa,
memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

7. Menuliskan Tubuh Esai


Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah

anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari
tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah:
Pemberantasan korupsi di
Indonesia, anda dapat menuliskan: Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan
kesabaran besar dan waktu yang
lama

Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai
lima baris.

Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa
deskripsi atau penjelasan
atau diskusi

Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.

Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan
kesimpulan.

8. Menulis Paragraf Pertama

Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.

Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru
untuk pembaca anda,
namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.

Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda
maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda
harus menggunakannya
dengan tepat dan hati-hati.

Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk
menyampaikan poin anda.

Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.

Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.

9. Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan
menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan
perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai
anda.

10. Memberikah Sentuhan Akhir

Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama,
dan paragraf terlemah di
tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses,
anda harus bertahan
pada urutan yang anda buat.

Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan
sebagainya

Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan
baca kembali naskah anda.

Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali.
Apakah masih masuk akal?

Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan
bebearpa kata dan frase
untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat
sebelumnya

Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

Anda mungkin juga menyukai