Anda di halaman 1dari 12

HEMODIALISIS

Alivia.Febianita
1210211164

Fungsi ginjal sebagai pencucian darah adalah dengan mengeluarkan


sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah
manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, ureum, kreatinin, asam
urat, dan zat-zat lain.

Cuci darah dilakukan jika ginjal tidak dapat melaksanakan fungsinya


dengan baik (gagal ginjal). Kegagalan ginjal terjadi secara mendadak
(gagal ginjal akut) maupun perlahan (gagal ginjal kronik) yg
menyebabkan gangguan pada organ tubuh atau sistem dalam tubuh lain
karena racun racun yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal tidak dapat
dikeluarkan karena rusaknya ginjal.

Hemodialisis, yaitu proses penyaringan darah dengan menggunakan


mesin hemoodialisis, mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam
darah dan mengeluarkan air yang berlebih.

Tindakan ini hanya mampu menggantikan sekitar 10% kapasitas


ginjal normal.

Hemodialisa digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan


memerlukan terapi dialisis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa
minggu) atau pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal (ESRD;
end-stage renal disease) yang membutuhkan terapi jangka panjang atau
terapi permanen.

Cuci darah dapat dilakukan dalam sementara waktu apabila kerusakan


fungsi ginjal bersifat sementara pada kasus gagal ginjal akut. Pada
kasus gagal ginjal kronik dimana kerusakan fungsi ginjal bersifat
permanen, maka cuci darah dilakukan seumur hidup pasiennya.

Cuci darah dilakukan 3 kali pertemuan dalam sepekan dan disetiap


pertemuannya dilakukan selama 3-4 jam. Tetapi berbeda pada setiap
orang sehingga tergantung dari derajat kerusakan ginjalnya, diet seharihari, penyakit lain yang menyertainya dll.

INDIKASI MEDIS
Pasien

GGK

Hal-hal

MEKANISME

Mekanisme mesin cuci darah dengan memompakan darah pasien ke dalam mesin kemudian
lalu dibersihkan dan dipompakan lagi ke dalam tubuh. Darah yang dipompakan ke dalam
tubuh sekitar 200 300 ml/menit secara kontinu selama 4 5 jam oleh karena arus dari
pembuluh darah yang deras maka diperlukan akses intravena yang cukup besar, sehingga
dibuat hubungan antara arteri dan vena pasien yang biasanya disebut dengan cimino yang
diletakkan di lipatan siku. Pada proses hemodialisis, darah dari pembuluhnya disalurkan
melalui selang kecil ke mesin yang disebut dializer atau ginjal buatan. Setelah itu, darah yang
telah bersih dikembalikan ke tubuh. Di dalam dializer, darah akan melewati membran yang
berfungsi sebagai saringan. Sampah hasil penyaringan akan dimasukkan ke dalam cairan yang
disebut larutan dialisat. Selanjutnya, dialisat yang telah tercampur dengan sampah hasil
penyaringan akan dipompa keluar, kemudian diganti dengan larutan dialisat yang baru.

Indikator

Anda mungkin juga menyukai