Anda di halaman 1dari 22

ASSALAMUALAIKUM Wr.

Wb

PERAWATAN JENAZAH

KELOMPOK 10:
1. Anggun Riski Arista
2. Eka Prasetya Wicaksono
3. Heni Dwi Purwaningsih
4. Yeni Setyowati

Pengertian:

Kematian suatu keadaan alamiah yang setiap individu pasti


akan mengalaminya. Secara umum, setiap manusia
berkembang dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, lansia dan
akhirnya mati.
Pengertian perawatan jenazah dari segi Medis :
Adalah suatu tindakan medis melakukan pemberian bahan kimia
tertentu pada jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga
penampilan luar jenazah supaya tetap mirip dengan kondisi sewaktu hidup.

Pengertian dari segi Agama :


Adalah suatu tindakan dimana membersihkan jenazah secara
keseluruhan di awali dari memandikan, mengkhafani, mensholatkan dan
menguburkan

Beberapa perubahan tubuh setelah


kematian :

Algor mortis (penurunan suhu jenazah)


Livor mortis (lebam mayat)
Rigos mortis (kaku mayat)

Beberapa definisi mengenai kematian :

1.Mati klinis : henti nafas ditambah henti sirkulasi total dengan


semua aktivitas otak terhenti, tetapi tidak ireversibel

2.Mati biologis : kematian semua organ


3.Mati serebral : kematian korteks

Asuhan keperawatan pada masalah


menjelang kematian dan kematian :
a.Pengkajian keperawatan
b.Diagnosis keperawatan
c.Perencanaan
dan
tindakan
keperawatan
d.Tindakan
perawat
dalam
menangani jenazah
e.Evaluasi keperawatan

Tujuan:
Mencegah terjadinya pembusukan pada jenasah
Dengan menyuntikan zat-zat untuk membunuh kuman

seperti pemberian injeksi formalin murni


agar tidak meningalkan luka dan membuat tubuh menjadi
kaku.
Dalam injeksi formalin dapat dimasukan kemulut hidung
dan pantat jenasah.

Perawatan jenazah menurut


beberapa agama :

perawatan jenazah menurut agama islam


a. Memandikan jenazah
Bila jenazah disemayamkan lebih dari 24 jam sebaiknya
tidak dimandikan tetapi cukup dilap dengan kain yang
agak basah sampai kering, kemudian diberi borehan
dengan alkohol atau spiritus. Sesudah itu diberi bedak
dengan maksud agar mayat tetap kering an tidak
mendatangkan bau yang kurang sedap.

Persiapan sebelum memandikan jenazah:


a. Menutup aurat si mayat dengan kain basahan atau handuk besar.
b. Melepas pakaian yang masih melekat di tubuhnya.
c. Menggunting kuku tangan dan kaki kalau panjang.
d. Mencukur bulu ketiak dan merapikan kumis.
e. Membersihkan hidung dan mulut serta menutupnya dengan
kapas ketika dimandikan lalu dibuang setelah selesai.

Tata cara memandikan jenazah:


a. Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi.
b. Jenazah dimandikan di tempat tertutup.
c. Ketika dimandikan dipakaikan kain basah.
d. Bersihkan isi perut dengan tangan kiri yang telah terbalut.
e. Jenazah dibersihkan dari nazis yang melekat di tubuhnya atau
yang keluar dari duburnya.

f. Setelah dibersihkan lalu dengan menggunakan air,


sabun mandi, seluruh tubuh dari rambut sampai telapak
kaki dimandikan sampai bersih. Disunnahkan jenazah
tersebut dimandikan tiga kali atau lima kali.
g. Setelah jenazah selesai dimandikan, kemudian
badannya dikeringkan dengan memakai handuk.
2. Mengkafani jenazah
Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus
dengan selapis kain kafan yang menutupi seluruh
tubuhnya. Namun untuk jenazah laki-laki sebaiknya
dibungkus tiga lapis dan untuk wanita lima lapis yaitu
kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung dan kain
kafan yang menutupi seluruh tubuhnya.

3. Menyolatkan jenazah
Syarat-syarat sah sholat jenazah adalah:
a. Menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan,
pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
b. Mayat sudah dimandikan dan dikafani.
c. Letak mayat sebelah kiblat orang yang menyolatinya,
kecuali kalau sholat dilakukan di atas kubur atau sholat gaib

Perawatan Jenazah menurut Agama Kristen


a.
Cara merawat jenazah
Tindakan ini dilakukan untuk menjaga privasi keluarga
sekaligus merawat jenazah supaya tahan lama dan kelihatan
bersih dan menghargai jenazah.

perawatan jenazah menurut agama hindu

: a. Terlebih dahulu jenazah harus dimandikan


dengan air tawar yang bersih dan sebisa mungkin
dicampur dengan wangi- wangian.
b. Setelah itu diberi secarik kain putih untuk
menutupi bagian muka wajah dan bagian alat
kelaminnya.
c. Kemudian barulah diberi pesalin dengan
kain atau baju yang baru (bersih), rambutnya
dirapikan (perempuan : rambutnya digulung
sesuai dengan arah jarum jam), posisi tangan
dengan sikap "menyembah" ke bawah. Setelah itu
dibungkus dengan kain putih.

d.Pada saat membungkus jenazah tersebut


supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Bila jenazah itu laki- laki maka lipatan
kainnya: yang kanan menutupi yang kiri, dan
bila perempuan maka lipatan kainnya: yang
kiri menutupi yang kanan. Setelah
terbungkus rapi ikatlah bagian ujung (kepala
dan kaki) serta bagian tengah jenazah yang
bersangkutan dengan benang atau sobekan
kain pembungkus tadi. Setelah selesai
perawatan di atas, barulah jenazah tersebut
disemayamkan di tempat yang telah
ditetapkan.

perawatan jenazah menurut agama


budha:
1. Mempersiapkan perlengkapan
memandikan jenazah

a.Meja atau dipan untuk tempat memandikan


jenazah
b.Air basah
c.Air kembang
d.Air yang dicampur dengan minyak wangi
e.Sabun mandi dan sampo
f.Sikat gigi
g.Handuk.

2. Mempersiapkan pakaian
a.Pakaian harus bersih dan rapi, dan yang paling penting
adalah bahwa baju yang dikenakan pada jenazah
merupakan pakaian yang paling disenanginya sewaktu
masih hidup. Sarung tangan dan kaos kaki yang berwarna
putih
b.Pakaian yang disesuaikan dengan adat masing-masing,
misalnya dengan menggunakan kain putih
3. Tindakan Perawatan Jenazah
a.Sesaat setelah almarhumah/almarhum menghembuskan
nafas yang terakhir, badannya digosok dengan air kayu
cendana, atau dengan menaruh es balokan di bawahnya
agar jenazah tidak kaku
b.Setelah itu jenazah diletakkan di atas meja dan ditutupi
kain setelah itu baru dibacakan paritta-paritta atau doa-doa

4. Pelaksanaan Pemandian
a. Jenazah setelah disembahyangkan kemudian diusung ke
tempat pemandian yang telah disiapkan
b. Jenazah dimandikan dengan air bersih terlebih dahulu,
kemudian air bunga, lalu dibilas dengan air yang sudah
dicampur dengan minyak wangi.
c. Jenazah dikramasi rambutnya dengan sampo, kemudian
disabun seluruh badannya dan giginya disikat dan kukunya
dibersihkan, setelah itu dibilas lagi dengan air bersih
d.Sehabis itu jenazah dilap dengan handuk.
5. Pemakaian pakaian
a.Jenazah laki-laki
Pakaian jenazah laki-laki, baju lengan panjang, celana
panjang, dan yang paling disenangi oleh almarhum sewaktu
masih hidup, rambut disisir rapi, bila perlu diberi minyak
rambut, lalu kedua tangannya dikenakan sarung tangan, dan
juga kedua kakinya diberi kaos kaki berwarna putih.

b. Jenazah Perempuan
Pakaian jenazah perempuan adalah pakaian nasional, misalnya
kebaya dan memakai kain (pakaian adat daerah) dan khuusnya
pakaian yang disenangi olehnya sewaktu dia hidup. Mukanya
diberi bedak, rambutnya disisir rapi, bila rambutnya panjang
bisa disanggul. Lalu kedua tangannya diberi sarung tangan,
dan kedua kakinya diberi kaos kaki berwarna putih.
c. Jenazah Khusus Pandita
Pakaian khusus Pandita adalah memakai jubah berwarna
kuning dan tangannya diberi sarung tangan, dan kedua kakinya
diberi kaos kaki berwarna putih.
6. Sikap Tangan Jenazah
Sikap tangan diletakkan di depan dada, tangan kanan di atas
tangan kiri, dan sambil memegang tiga tangkai bunga, satu
pasang lilin berwarna merah, tiga batang dupa wangi, yang
sudah diikat dengan benang merah. Sikap kedua kakinya biasa,
dengan telapak kaki tetap ke depan.

Perawatan jenazah menurut agama


konghucu :
perlengkapandalam perkabungan :
a. Pakaian
- pakaian orang mati
- pakaian berkabung
- peti mati
- tempat dupa
- lilin
-foto almarhum

Tatacara pemakaman
Tata-cara Pemakaman orang
Tionghoa sebenarnya dengan
mengubur, sedangkan kremasi
dikenal oleh kalangan yang
beragama Hindu. Namun pada saat
ini akibat memudarnya budaya
(detradisionalisasi), kremasi ternyata
bukan cara yang asing lagi bagi
orang Tionghoa.

Tata cara nya secara umum


sembahyang tutup peti
perjalanan ke tempat pemakaman
sembahyang di kubur
perjalanan pulang ke rumah

Hal-hal yang diperhatikan


dalam proses perawatan
Mencuci kulit dan permukaan lain dengan air mengalir bila terkena darah
atau cairan tubuh lain.

Dilarang memanipulasi alat suntik atau menyarungkan jarum suntik ke

tutupnya.
(Buang semua alat atau bendah tajam dalam wadahyang tahan tusukan)

Semua permukaan yang terkena percikan atau tumpuahan darah atau


cairan tubuh lainnya segera dibersihkan dengancairan klorin 0,5 %

Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses dengan


urutan : dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi, atau sterilisasi

Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan dalam kantong

plastik Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar sesuai pengolah


sampah medis.

WASSALAM.

Anda mungkin juga menyukai