Anda di halaman 1dari 2

ULASAN FILM Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar

Aditya Yuristyawan Galileo


XI MIA 4 / 01
SMAN 1 JEMBER
Merry Riana adalah salah satu motivator ternama di Indonesia meski
kepopulerannya tak setenar Mario Teguh namun kisah hidupnya sangat
mengensakan terlebih membuat orang menjadi termotivasi dalam menjalani
kehidupannya.
Film yang diambil dari kisah nyata seorang motivator wanita, Merry Riana,
sutradara film Merry Riana ini ingin memasukkan kisahnya betapa kerasnya hidup
sang Merry Riana yang meraih kesuksesannya di Singapura setelah melalui banyak
rintangan dan tantangan. Bersudut pandang orang pertama, Merry menceritakan
apa yang dialaminya.
Berawal dengan terjadinya kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998, kisah Merry
dalam film ini di dimulai. Dengan uang seadanya, yaitu uang hasil penjualan baju
seadanya yang tidak sengaja terbawa, Ia dibelikan tiket pesawat dan terpaksa
diterbangkan ke negeri seberang, Singapura, karena keluarganya mengharapkan ia
lolos dari kerusuhan tahun reformasi itu dan diharap-harapkan oleh keluarga agar
sukses disana bersama pamanya. Berniat menemui pamannya, namun nasibnya
memang kurang baik. Paman yang dicari sudah tidak bertempat tinggal di alamat
yang Ayahnya telah berikan. Untungnya, ia bertemu sahabat lamanya dari SMA,
Irene, melalui situs pencarian orang Singapura. Disinilah Merry mulai berjuang
menapaki kerasnya Singapura yang saat itu ia hanya hidup sebatang kara dengan
banyak cobaan seperti harus membayar 40.000 dollar meski ia beruntung dapat
diterima di Nanyang University, lalu ia juga harus mencari uang dengan menjadi
cleaning service, agen promosi donor darah hingga menjadi agen asuransi.
Chelsea Islan, yang menjadi pemeran utama Merry Riana dalam film ini nampaknya
sangat menikmati perannya. Ia tampil begitu natural dan aktingnya sangat pas
dengan kisah aslinya. Yah walaupun ada beberapa mimik wajahnya yang dilebihlebihkan alias lebay, namun itu tidak begitu kelihatan, namun malah menambah
rasa atau suasana kisah Merry dalam film tersebut. Chelsea tampil sangat
memukau, patut diacungi jempol. Begitu juga dengan pemain lainnya seperti Dion
Wiyoko yang berperan sebagai Alva, yang menjadi penjamin student loan/penjamin
mahasiswa untuk Merry di Nanyang University, ia tampil sangat baik. Tidak
berlebihan dan sangat pas.
Di dalam film ini , terdapat satu tokoh lagi yang aktingnya lebih lebay. Namun itu
malah sangat pas dan sangat cocok, lebih-lebih membuat para penonton tertawa
karena aktingnya yang lucu dan seperti seorang waria. Ia adalah bos dari Alva yang
saat Alva bekerja padanya sebagai seorang cleaning service. Secara keseluruhan
semua pemain dalam film ini kelihatannya memang serius dalam memainkan
perannya masing-masing dengan pas.
Dengan latar negeri Singapura yang modern dan indah, film ini juga mempunyai
sensasi tersendiri ketika menontonnya. Dipadukan dengan kisah cinta diantara Alva,

Merry, dan Irene, menambah semakin memukaunya film ini. Cinta segitiga dalam
film ini dicampurakan sangat enak. Penonton dibuat tersentuh dengan kisah cinta
mereka. Terutama saat bagian akhir film ini. Sangat enak ditonton sebagai film yang
bergenre-kan biografi dan romansa ini.

Selain pemain-pemain yang berperan sangat bagus di dalam itu. Sutradaranya pun
sangat cerdas sehingga membuat film ini menjadi lebih menarik dan lebih greget
untuk dilihat karena pemilihan latar yang sangat bagus meski ada yang tidak sesuai
dengan apa yang dialami Merry Riana pada tahun 1998. Seperti gedung Singapore
Flyer yang saat itu masih belum dibangun dan banyak lagi.
Dibalik bagusnya kisah Merry Riana dalam film yang dibesut sutradara Dhamoo
Punjabi ternyata memiliki kekurangan-kekurangan lain di dalamnya. Salah satunya
yaitu kisahnya saat mengalami kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998. Ceritanya
mengalami kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998 sangat singkat sehingga tidak
memberikan informasi yang cukup jelas kepada penonton bagaimana kisah
hidupnya saat sebelum ada kerusuhan, apakah susah, biasa saja, atau sangat
berkecukupan.
Hal lain yang menjadi kekurangan dalam film ini adalah kisah cinta Merry dengan
Alva dan Irene yang malah lebih menonjol daripada kisah Inspiratifnya atau kisah
susahnya di Singapura.
Saran saya sebagai penonton adalah film ini akan lebih baik jika dibuat lebih
menonjolkan kisah susahnya seorang Merry Riana yang memotivasi daripada kisah
cintanya.

Anda mungkin juga menyukai