Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI SELULER LANJUT

OFDMA
Oleh
INRIYANI CHRIS DJUNAEDI
D41111612

OFDMA merupakan sistem multiuser berbasis OFDM yang


menggabungkan teknik multi-akses yang saat ini telah
digunakan dalam sistem komunikasi wireless. Multi-akses
memungkinkan beberapa user berbagi spektrum
frekuensi dan berbagi akses secara simultan tanpa saling
mengganggu. Saat ini ada beberapa metode multi-akses,
antara lain:
1. FDMA : Dimana seluruh pita frekuensi dibagi dalam
beberapa pita frekuensi yang lebih sempit dan setiap
kanal-kanal dialokasikan untuk satu dan hanya satu
pemakai selama komunikasi berlangsung. Contohnya
pada AMPS.
2. TDMA : Dimana semua pemakai mengakses seluruh
pita frekuensi secara bergantian menurut celah waktu
sendiri-sendiri. Contohnya pada GSM.
3. CDMA : Dimana sistem pemancar/penerima menduduki
seluruh pita frekuensi terus-menerus. Sinyal-sinyal yang
dipancarkan oleh setiap sistem dikodekan sedemikian
rupa sehinggga informasi dari sistem tertentu dapat
diambil dan dideteksi hanya oleh penerima yang telah
disesuaikan dan dimengerti kodenya. Teknik ini

Di antara ketiga jenis akses ini, saat ini


OFDM-FDMA cukup berkembang pesat
dalam komunikasi wireless dan sering
disebut dengan OFDMA. OFDMA atau
Orthogonal Frequency Division Multiple
Access adalah sistem komunikasi wireless
menggunakan teknik modulasi OFDM
digabung dengan teknik multi-akses agar
dapat melayani beberapa user. Untuk sistem
OFDMA yang paling sederhana, satu
subcarrier dipakai oleh satu user, sehingga
jika terdapat n-subcarrier maka dapat
dipakai oleh n-user. Sehingga OFDMA dapat
juga dikatakan sebagai multiuser OFDMA.

Blok Diagram OFDMA

PRINSIP KERJA
Deretan data informasi yang akan dikirim
dikonversikan kedalam bentuk parallel,
sehingga jika bit rate semula adalah R, maka
bit rate pada tiap-tiap jalur parallel adalah
R/N dimana N adalah jumlah jalur parallel
(sama dengan jumlah sub-carrier). Setelah
itu modulasi dilakukan pada tiap-tiap subcarrier. Modulasi ini bisa berupa BPSK,
QPSK, QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik
tersebut sering digunakan pada OFDM.

Kemudian sinyal yang telah termodulasi


tersebut diaplikasikan ke dalam IFFT untuk
pembuatan simbol OFDM. Penggunaan IFFT
ini memungkinkan pengalokasian frekuensi
yang saling tegak lurus (orthogonal).
Proses IFFT dan FFT merupakan kunci
utama
dalam OFDM. IFFT berfungsi sebagai
pembuatan
simbol (modulator) OFDM dan FFT sebagai
pengurai dari simbol OFDM (demodulator)

Setelah itu symbol OFDM ditambahkan cyclic prefix


kemudian simbol-simbol OFDMdikonversikan lagi
kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dikirim.
Sinyal keluaran dari trasnsmitter berupa sinyal yang
saling overlapping, hal seperti ini dapat menghemat
bandwidth kanal sampai 50%. Kondisi overlapping ini
tidak akan menimbulkan interferensi di karenakan
telah memenuhi kondisi orthogonal.
Pada receiver, dilakukan operasi yang berkebalikan
dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai
dari konversi dari serial ke parallel, pelepasan cyclic
prefix kemudian
konversi sinyal parallel dengan FFT setelah itu
demodulasi, dan terakhir konversi parallel ke serial,
dan akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi.

SPEKTRUM SINYAL OFDM

Pada teknik OFDM masing-masing sub-carrier


tidak disebar berdasarkan bandwidth yang ada,
tetapi sub-carrrier tersebut disusun saling
overlap.
Jarak atau space antara sub-carrier disusun
sedimikian rupa, sehingga antar sub-carrier akan
saling orthogonal. Dalam tiap sub-carrier
dibedakan dengan sebuah simbol dan
masingmasing
simbol saling orthogonal atau tidak saling
mempengaruhi, sebuah simbol dikatakan
orthogonal dengan yang lain jika factor
korelasinya adalah 0 .

KELEBIHAN OFDM

Efisien dalam pemakaian bandwidth


o

Pada OFDM overlap antar frekuensi yang bersebelahan


diperbolehkan, karena masing-masing sudah saling
orthogonal, sedangkan pada sistem multicarrier
konvensional untuk mencegah interferensi antar
frekuensi sebelahan diselipkan frekuensi penghalang
(guard band) punya efek samping menurunnya
kecepatan transmisi bila dibandingkan dengan sistem
single carrier dengan lebar spektrum yang sama.
Perbandingan single carrier, multicarrier dan OFDM sbb:

Kuat menghadapi frequency selective fading.


Teknologi OFDM bisa mengubah frequency
selective fading menjadi flat fading, karena
transmisi menggunakan subcarrier dengan jumlah
yang sangat banyak, sehingga kecepatan transmisi
di tiap subcarrier sangat rendah dan bandwidth dari
tiap subcarrier sangat sempit, lebih sempit daripada
coherence bandwidth. Dengan demikian masingmasing subcarrier hanya terkena flat fading.
Tahan terhadap ISI dan Fading.
ISI pada sistem OFDM dapat dihilangkan dengan
menyisipkan guard interval atau yang sering dikenal
dengan cyclic prefic (CP). Caranya dengan menyalin
bagian akhir simbol sepanjang periode CP yang
digunakan dan menempatkannya pada awal simbol.

KEKURANGAN OFDM
Memiliki PAPR yang tinggi, sehingga membutuhkan
power amplifier dengan linearitas yang tinggi pula.

PAPR adalah perbandingan antara daya puncak sinyal dengan daya rataratanya.Dapat terjadi sebagai hasil superposisi dari dua atau lebih
subcarrier sehingga menghasilkan nilai puncak sinyal yang sangat besar.
Nilai PAPR yang besar akan menyebabkan sistem membutuhkan
komponen sistem yang memiliki daerah linear yang besar untuk
mengakomodasi amplitudo sinyal. Sedangkan Power amplifier (PA)
merupakan salah satu komponen sistem yang tidak linear.

Nilai PAPR yaitu :

Dapat disimpulkan nilai PAPR pada OFDM bersifat linear dengan jumlah
subcarrier-nya. Saat N sinyal ditambahkan dengan fasa yang sama, sinyal
tersebut akan menghasilkan nilai puncak yang besarnya N kali dari daya
rata-ratanya, sehingga nilai PAPR sebanding dengan N.

APLIKASI

LTE menerapkan teknik Orthogonal


Frequency Division Multiple Access
(OFDMA) untuk downlink sedangkan
untuk uplink menggunakan Single-Carrier
Frequency-Division Multiple Access
(SCFDMA).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai