Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Aktivitas
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa pendistribusian batubata pada proyek
pembangunan tersebut tidak aman karena pekerja melakukan unsafe action yang didukung oleh
unsafe condition di lingkungan tempat kerja tersebut.
Identifikasi Bahaya
Pekerjaan konstruksi bangunan adalah pekerjaan yang memiliki banyak resiko dan
sumber bahaya, salah satunya adalah proyek pembangunan rumah bertingkat di
Perumahan Mutiara Indah 2, Indralaya-Ogan Ilir Sumatera Selatan. Proyek pembangunan
ini melibatkan sekitar 6-8 orang pekerja bangunan.
Pekerja bangunan yang bekerja pada proyek tersebut sebagian besar tidak memiliki
sertifikasi di bidang konstruksi, hal ini dapat dilihat dari mekanisme atau aktivitas
pendistribusian batubata di ketinggian pada proyek konstruksi tersebut. Untuk
mengidentifikasi bahaya dari aktivitas tersebut saya menggunakan metode HIRA (Hazard
Identification and Risk Assessment), sedangkan untuk menganalisis pekerjaan per-sub
bagiannya saya menggunakan JSA (Job Safety Analysis) . Identifikasi bahaya yang
didapat adalah:
1. Pengambilan batubata yang akan di distribusikan menggunakan troli pengangkut
Identifikasi bahaya :
- Terbentur batubata /tersandung
- Tergores pecahan batubata
- Tertimpa troli pengangkut
Terpeleset
Dari aktivitas dan identifikasi bahaya diatas dapat kita ketahui bahwa sumber bahaya dan
resiko yang terdapat pada pekerjaan tersebut lebih cenderung kepada safety and risk assessment.
Maka dari itu metode yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan tersebut adalah JSA ( Job
Safety Analysis).
Metode yang dipakai untuk penilaian resiko pada aktivitas pendistribusian batubata di
ketinggian adalah metode kualitatif dengan memakai Model Matriks yang berdasar pada
Australian New Zealand Standard 4360.
Deskriptor
Uraian
Almost certain
Likely
Possible
Unlikely
Rare
Level
Descriptor
Insignificant
Minor
Moderate
Major
Catastrophic
Dibawah ini adalah tabel penilaian risiko yang mungkin terjadi pada pekerja bangunan.
Tabel ini merupakan penilaian risiko terhadap aktivitas pendistribusian batu bata di ketinggian
pada pekerja bangunan:
No.
Bahaya/ Risiko
Kemungkinan
Konsekuensi
Nilai
Terpeleset
12
Terbentur
batubata/tersandung
10
Tertimpa troli
pengangkut/ beban
Tertimpa batubata
12
Tergores pecahan
batubata
10
Terjatuh dari
ketinggian/ tangga
beban
15
Eliminasi
yaitu dengan meniadakan sumber bahaya yang dapat menyebabkan incident/accident.
b.
Subtitusi
yaitu dengan mengganti bahan yang memiliki sumber bahaya paling besar dengan
c.
d.
e.
Location
No.
1.
2.
3.
Work Steps
Pengambilan
batubata
Penyusunan
batubata
Pendistribusian
batubata
Aktifitas
Checked by
Era Susanti
Identifikasi
Bahaya
Dampak
Bahaya
Terbentur
batubata
Penilaian Resiko
Kemungkinan
Keparahan
Resiko
Pengendalian
Luka memar
ringan
Minor (2)
Penataan dan
kerapihan di
lingkungan kerja
(administrative
control)
Tergores pecahan
batubata
Minor (2)
Tertimpa troli
pengangkut
Luka memar,
luka gores pada
bagian tubuh
yang tertimpa
Moderate
(3)
Terpeleset
Luka memar
ringan, luka-luka
Moderate
(3)
Terbentur
batubata
Luka memar
ringan
Minor (2)
Tergores pecahan
batubata
Minor (2)
Tergores pecahan
batubata
Minor (2)
Mensortir batubata
yang pecah
(eliminasi)
Memberikan
pelatihan kepada
pekerja, perawatan
berkala peralatan
kerja, penggunaan
alat pelindung diri
(administrative,
engineering control,
PPE/APD)
Penataan dan
kerapihan di
lingkungan kerja
(administrative
control)
Penataan dan
kerapihan di
lingkungan kerja
(administrative
control)
Mensortir batubata
yang pecah
(eliminasi)
Mensortir batubata
yang pecah
(eliminasi)
4.
Penyusunan
batubata di
ketinggian
Tertimpa
batubata
Luka memar,
lecet/goresan
pada bagian
tubuh yang
tertimpa
batubata, hingga
meninggal dunia
Major (4)
Memberikan
pelatihan kepada
pekerja,
penggunaan alat
bantu
pendistribusian
seperti katrol dan
ember, perawatan
berkala peralatan
kerja, penggunaan
alat pelindung diri
(administrative,
engineering
control,
PPE/APD)
Terjatuh dari
ketinggian
Luka-luka, patah
tulang, hingga
meninggal dunia
Catasthropic
(5)
Terbentur
batubata
Luka memar
ringan
Minor (2)
Tergores pecahan
batubata
Minor (2)
Memberikan
pelatihan kepada
pekerja, perawatan
berkala peralatan
kerja, penggunaan
alat pelindung diri
seperti full body
harness
(administrative,
engineering control,
PPE/APD)
Penataan dan
kerapihan di
lingkungan kerja
(administrative
control)
Mensortir batubata
yang pecah
(eliminasi)
Tertimpa
batubata
Luka memar,
lecet/goresan
pada bagian
tubuh yang
tertimpa
batubata, hingga
meninggal dunia
Major (4)
Memberikan
pelatihan kepada
pekerja,
penggunaan alat
bantu
pendistribusian
seperti katrol dan
ember, perawatan
berkala peralatan
kerja, penggunaan
alat pelindung diri
(administrative,
engineering
control,
PPE/APD)
Terjatuh dari
ketinggian
Luka-luka, patah
tulang, hingga
meninggal dunia
Catasthropic
(5)
Memberikan
pelatihan kepada
pekerja, perawatan
berkala peralatan
kerja, penggunaan
alat pelindung diri
seperti full body
harness
(administrative,
engineering control,
PPE/APD)
Daftar Pustaka
Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk
Maagement. Jakarta: Dian Karya.
Australia/New Zealand Standar, AS/NZS. 2004. Risk Management Standards. Australia.
Colleen Kane. 2012. Americas Deadliest Jobs 2012. http://finance.yahoo.com/news/americasdeadliest-jobs-2012.html [serial online]. 21 Maret 2015.
JISC. 2012. Risk Management. http://www.jiscinfonet.ac.uk/infokits/riskmanagement/ [serial
online]. 21 Maret 2015.
Camellia, Anita. 2015. Risk Assessment power point. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sriwijaya. Inderalaya.
Winiarto, Brian Hadi & Ade Sri Mariawati, 2013. Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan
Pada Bengkel Umum Dengan Pendekatan Job Safety Analysis. Jurusan Teknik Industri,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Era Susanti
10121001023