Perbatasan
Perbatasan
BAB II
KONDISI UMUM
KAWASAN PERBATASAN ANTARNEGARA
Kawasan perbatasan Indonesia terdiri dari perbatasan darat
yang berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua
Nugini (PNG), dan Timor Leste serta perbatasan laut yang berbatasan
dengan
10
negara,
yaitu
India,
Malaysia,
Singapura,
Thailand,
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
2.1.
Malaysia
yang
masyarakatnya
lebih
sejahtera.
Kawasan
Timur
sepanjang 1.035
berbatasan
langsung
dengan
wilayah
Sabah
Sanggau
dan
Nunukan
memiliki
fasilitas
Custom,
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
hubungan
kekerabatan.
tradisional
dalam
rangka
kekeluargaan
atau
menjadi
daerah
wisata
alam
(ekowisata)
serta
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
kesejahteraan
masyarakat
di
sekitar
perbatasan,
serta
mengalami
pemekaran
kabupaten,
kawasan
Setelah
adanya
kawasan
perbatasan
di
pemekaran
Papua
wilayah
terletak
di
kabupaten,
5
(lima)
maka
wilayah
Bintang,
Kabupaten
Boven
Digoel
dan
Kabupaten
di sebelah
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
garis
batas
yang
memisahkan
kedua
negara,
bahkan
diantara
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
kendaraan
roda
empat.
Sarana
perhubungan
yang
perintis
dan
pesawat
helikopter
yang
sewaktu-waktu
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
10
dan TTU berbatasan dengan salah satu wilayah Timor Leste, yaitu
Oekussi, yang terpisah dan berada di tengah wilayah Indonesia
(enclave). Garis batas antarnegara di NTT ini terletak di 9 (sembilan)
kecamatan, yaitu 1 (satu) kecamatan di Kabupaten Kupang, 3 (tiga)
kecamatan di Kabupaten TTU, dan 5 (lima) kecamatan di Kabupaten
Belu.
Pintu perbatasan di NTT terdapat di beberapa kecamatan yang
berada di tiga kabupaten tersebut, namun pintu perbatasan yang
relatif lengkap dan sering digunakan sebagai akses lintas batas adalah
di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Fasilitas perbatasan
yang ada seperti CIQS, sudah cukup lengkap walaupun masih darurat,
seperti kantor kantor bea cukai yang belum dilengkapi dengan alat
detektor/scan bagi barang yang masuk dan keluar NTT, kantor imigrasi
yang masih sangat sederhana, karantina hewan dan tumbuhan, serta
pos keamanan yang juga masih sederhana.
Prasarana pasar di perbatasan yang terletak di dekat pintu
perbatasan rusak berat akibat perusakan oleh sekelompok orang
dalam insiden yang terjadi pada tahun 2003, sehingga dipindahkan ke
tempat lain dan saat ini masih dalam kondisi darurat, sedangkan
sarana dan prasarana lain seperti sekolah dan pusat kesehatan
masyarakat telah tersedia walau dalam kondisi yang belum baik.
Fasilitas-fasilitas sosial yang telah ada dibangun oleh pemerintah pusat
dan daerah untuk kebutuhan para pengungsi.
Sarana dan prasarana perhubungan darat maupun laut ke pintu
perbatasan Timor Leste cukup baik, sehingga akses kedua pihak untuk
saling berkunjung relatif mudah dan cepat. Kondisi jalan dari Atambua,
ibukota Belu, menuju pintu perbatasan cukup baik kualitasnya,
sehingga perjalanan dapat ditempuh dalam waktu satu setengah jam.
Hal ini dapat dimengerti karena kedua daerah NTT dan Timor Leste
sebelumnya merupakan dua Provinsi yang bertetangga, sedangkan
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
11
dalam
rangka
melakukan
kegiatan
perdagangan
bahan
NTT)
dan
Oekussi
(Timor
Leste). Untuk
memfasilitasi
Republik Indonesia
sedangkan
hutan
di
sepanjang
perbatasan
bukan
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
12
ini
pada
umumnya
bahkan
masih
relatif
lebih
baik
dari
keseluruhan
perlu
diperhatikan
secara
khusus
karena
2.2.
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
Australia
13
sehingga
dapat
dikembangkan
untuk
meningkatan
dapat
dikembangkan
karena
kondisi
alam
yang
tidak
umum,
pulau-pulau
kecil
terluar
menghadapi
kecil
terluar
merupakan
pulau
terpencil
dengan
(abrasi)
serta
belum
optimalnya
pemanfaatan
potensi
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
14
di
wawasan
perbatasan
kebangsaan
Indonesia,
dan
dapat
nasionalisme
menyebabkan
lunturnya
masyarakat
setempat,
Daftar
pulau-pulau
terluar
yang
diprioritaskan
Nama Pulau
1
P. Rondo
2
P. Berhala
3
P. Nipah
4
P. Sekatung
5
Kepulauan Anambas
6
P. Sebatik
7
P. Marore
8
P. Miangas
9
P. Fani
10
P. Fanildo
11
P. Asubutun
12
P. Batek
13
P. Wetar
Sumber: Dephankam, 2003
Secara
memiliki
Kabupaten/Kota
Sabang
Deli Serdang
Batam
Natuna
Natuna
Nunukan
Sangihe
Talaud
Sorong
Biak
MTB
Kupang
MTB
spesifik,
permasalahan
setiap
yang
Provinsi
NAD
Sumatera Utara
Riau
Riau
Riau
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
Papua
Papua
Maluku Tenggara
NTT
Maluku Tenggara
pulau-pulau
khas,
kecil
bergantung
Negara yang
berbatasan
India
Malaysia
Singapura
Vietnam
Malaysia
Malaysia
Philipina
Philipina
Palau
Palau
Australia
Timor-Timur
Timor-Timur
terluar
kepada
tersebut
kondisi
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
15
India,
Vietnam,
dan
seperti pulau-pulau di
Palau.
Namun
demikian
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
16
tingkat
kesejahteraan
masyarakat
akibat
minimnya
infrastruktur sosial ekonomi serta menurunnya rasa cinta tanah air dan
bela negara karena kurangnya informasi dan komunikasi.
Sebagaimana
halnya
dengan
Sulawesi
Utara,
kawasan
Bagian Pertama:
Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan
17