Alunan Senja1
Alunan Senja1
Di ufuk barat
Cahaya rinduku meredup sendu
Bias mega seakan memenggal kenangan
Tentang sekeping hati
yang melekat di lamunan
Sungguh
Alunan senja nan teduh
Meredam asmara yang kian rapuh
Nada-nada tak berirama
Mengusik jiwa dalam peraduannya
puisi alam
Kisah Air
[18 Apr 2010 | One Comment | 495 views]
puisi alam
Elegi Rerumputan
[28 Feb 2010 | 2 Comments | 608 views]
puisi alam
Menatap Petang
[14 Feb 2010 | One Comment | 851 views]
puisi alam
Kaki Pelangi
[7 Feb 2010 | No Comment | 952 views]
puisi alam
puisi alam
Lautku
[22 Nop 2009 | 2 Comments | 2.043 views]
Satu senja
Dipangguk sunyi
Rambutku ditiup
Nyanyian merdu pantai
Kulihat camar-camar
Bermain ria di lautku
Menggebur sukma
Yang menunggu gelap
Tapi lautku hanya terdiam
Tengelamkanku dalam
Cinta yang tiada surut
Puisi tentang Alam
Karya: Wahyu Akbar,
kelas XII IPA-2 MAN Selatpanjang,
anggota Cahaya Pena
puisi alam
puisi alam
Gerhana
[24 Mei 2009 | One Comment | 1.279 views]
puisi alam
puisi alam
Mengikuti Tanda
[3 Mei 2009 | No Comment | 708 views]
Melembabkan dedaunan
Aku akan ada
puisi alam
(SOSIAL)
Jenuh
Sejenak aku pandangi
Batas cakrawala
Sang surya pun perlahan
Tinggalkan bayangan
Ada setangkup rasa
Yang akan tertinggal
Dan mungkin terus tertinggal
Jauh disana
Seakan aku terkunci tanpa dapat dan sempat bertanya
Biarlah sepi mengurung diri
Dalam seribu tanya yang ada
Biarlah saja serangga malam
Menjadi temanku
Hari-hari tetap sama
Tanpa ada yang berubah
Membuat diriku semakin
-imam amry(Budaya)
Ke timurkah kita
Ku jejaki pulau mentari terbit seawal pagi
Tanpa ku duga
Tanpa ku rasa
Tanpa ku impikannya
Tanpa upaya kesana di awalnya
Rupanya kegigihan negara serumpun ASIA
Menggamit memori perjalananku
Bersama desupan shinkansen meluncur laju
Sakura, Fuji, Hokkaido sehinggakan
Sushi, tempura, sashimi telah ku kenali dan hayati
Wakarimasen, sumimasen, soudesune
Ku mengerti dan menusuk mindaku
Untuk apa ku jelajahi
Untuk apa ku terokai
Untuk apa ku menyusahi diri
Untuk apa ku mamahkan usiaku di bumi sakura ini
Jika dulu datuk, nenekku membenci
Kesiksaan, kepayahan diselubungi
Linangan air mata mengenang kembali
Akhirnya
Tatkala petir peluru, guruh atom di Hiroshima dan Nagasaki melewati mereka
Bangkit semula mereka
Memulakan satu era penaklukan baru
Kemajuan teknologi berteraskan etika
25 tahun lalu
Kita bangun
Merenung semula
Membuka bicara
Menganggukkan kata
Materai suatu pengembaraan
Untuk generasi anak bangsa
Mencontohi hasil tuaian emas di sebelah Timur sana
Anak-anak muda desa dan kota
Yang gemilang mindanya
Bersama mengampuhkan negara
-zainol zainoru-