Anda di halaman 1dari 16

CELL DIVISION

GROUP 5
SHEREN RADITA ()
BAYU ARGO ()
BIMA SETYAWAN ()
MARTIA PUTRI GITRIN ()
MEDINA MAHDARRANI ()
ZHELA PERMATA ()

Cell
Reproduction

Amitosis

Mitosis

Cell
Cycle

Meiosis

Cell Cycle
Siklus seladalah fungsiselyang paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah
besarDNAdi dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut
hingga terjadi dua sel baru yang identik.
Pada selprokariotayang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu
proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang memiliki inti
sel, siklus sel terbagi menjadi dua fasa fungsional, fasa S dan M, dan fasa persiapan,
G1dan G2:
Fasa S (sintesis)
Merupakan tahap terjadinyareplikasi DNA. Pada
umumnya,seltubuhmanusiamembutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan
tahap ini. Hasil replikasikromosomyang telah utuh, segera dipilah bersama dengan
duanukleimasing-masing guna prosesmitosispada fasa M.
Fasa M (mitosis)
Interval waktu fasa M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel
(baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah
dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Fasa G (gap)

Fasa G yang terdiri dari G1dan G2


adalah fasa sintesiszatyang diperlukan pada fasa berikutnya. Pada selmamalia,
interval fasa G2sekitar 2 jam, sedangkan interval fasa G1sangat bervariasi antara
6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fasa G1terlalu lama, dikatakan
berada pada fasa G0atau quiescent. Pada fasa ini, sel tetap menjalankan fungsi
metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif.
Sebuah sel yang berada pada fasa G0dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap
pada fasa tersebut hingga terjadiapoptosis.
Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fasa G0. Sel tersebut dapat
masuk kembali ke fasa G1oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan
sel,mitogenatau faktor pertumbuhan, atau asupannutrisi.
Interfasa
Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah
tersebut termasuk fasa G1, S, G2.

GAMBAR

Amitosis

Amitosisadalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahaptahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat
prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru. Proses pembelahan secara langsung disebut
juga pembelahan amitosisataupembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses
pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (berselsatu), seperti bakteri,
protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis).Setiap terjadi
pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (samasatu sama lain).
Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya.

Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan
sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi
pada organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antara organisme prokariotik
dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya membran inti selnya.Membran inti sel
tersebut membatasi cairan pada inti sel (nukleoplasma) dengan cairan diluar inti sel, ntempat
terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotiktidak mempunyai membran inti sel,
sedangkan organisme eukariotikmempunyai membran intisel. Oleh karena itu, eukariotik
dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati. Pembelahanbiner pada organisme prokariotik
terjadi pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerahyang disebutnukleoid. DNA pada
bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA padasel eukariotik. DNA pada bakteri
berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom
sebelum pembelahan

GAMBAR

Preprophase
Prophase

Prometaphase

Mitosis

Metaphase

Anaphase
Telophase
Cytokinesis

Meiosis

Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya


pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n.
Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom
sel induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang
diploid (2n) setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan
sel yang haploid (n).
Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut turut,
tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil
akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).
Meiosis I
1. Profase I
a. Leptoten
Kromatin menebal membentuk kromosom.
b. Zygoten
Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke
kutub yang berlawanan.

c. Pakiten
Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu
sentromer.
d. Diploten
Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi
rapat.
e. Diakenesis
Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom
yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang
dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti
menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat
gelendong diantara dua kutub.
2. Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti
sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
3. Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad)
ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil
crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.

4. Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak
yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid
(siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.
Meiosis II
1. Profase II
a. Benang benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e. Serat serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
2. Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui
sentromernya.
3. Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang
berlawanan.

4. Telofase II
a. Kromosom berubah menjadi benang benang kromatin kembali.
b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c. Serat serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.
Hasil meiosis:
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing masing
haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel sel generative atau sel sel gamet
seperti sperma dan ovum (sel telur).

GAMBAR

Amitosis at Amoeba

Siklus Sel

Gambar skematik fasa


siklus sel yang dikendalikan
olehenzimCDK

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai