Anda di halaman 1dari 11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

Mochagi Fuko
Sabtu, 23 Juni 2012

Pembelajaran Dick dan Carey


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepas denagn
proses pengajaran. Sementara prosese pengajaran merupakan suatu proses sistematis,
yang setiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Sebagai
suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapainya (Munadir,1987)
Menurut Mudoffir (1990), sistam dapat diartikan sebagai suatu kesatuan unsur-unsur yang
saling dan berinteraksi secar fungsional yang memroses masukan menjadi keluaran. Lebih
jauh Atmo Suparman (1991) memberikan makna terhadap sistem yang berarti benda,
peristiwa, kejadian, atau cara mengorganisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang lebih
kecil dan seluruh bagian secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu.
Demikian pula halnya dengan sistem pengajaran pada mata pelajaran tertentu, dimana
tujuan sistem ini adalah untuk menimbulkan belajar (learning) yang komponen-komponen
belajarnya, yakni anak didik(siswa), pendidik, instruktur, guru, materi pengajaran, dan
lingkungan pengajaran.
Agar proses pengajaran mata pelajaran tertentu dapat terlaksana dengan baik, salah satu
yang perlu dibenahi adalah perbaikan kualitas tenaga pengajarnya. Dengan perbaikan ini,
para guru paling tidak dapat menorganisir pengajaran dengan jalan menggunakan teoriteori belajar serta desain pengajaran yang dapat menimbulkan minat dan memotivasi anak
didik. Oleh karena itu disini akan dibahas beberapa desain pengajaran yaitu desain
pengajaran menurut Dick & Carey dan desain pengajaran menurut David

mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

1/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana desain pembelajaran menurut Dick & Carey dan desain menurut David
1.3 Tujuan
Mampu mendeskripsikan desain pembelajaran menurut Dick & Carey dan desain
menurut David
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey
Perancangan pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick dan Cerey, yang
dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey. Model pengembangan ini ada kemiripan
dengan model Kemp,tetapi ditambah komponen melaksanakan analisis pembelajaran,
terdapat tahap yang akan dilewati pada proses pengembangan dan perencanaan tersebut.
Berikut gambar model pengembangan oleh Dick dan Carrey.

Dari model di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

2/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

1.

Identifikasi tujuan, tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan
agar mahasiswa dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program
pengajaran.

2.

Melakukan analisis instruksional, yakni menentukan kemampuan apa saja yang


terlibat dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik
atau materi yang akan dipelajari.

3.

Mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik mahasiswa, ketika melakukan


analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan dan tahapan
prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal yang telah
dimiliki mahasiswa.

4.

Merumuskan tujuan kinerja. Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan


tentang tingkah laku awal mahasiswa kemudian dirumuskan pernyataan khusus
tentang apa yang harus dilakukan mahasiswa setelah menyelesaikan pembelajaran.

5.

Pengembangan tes acuan patokan. Pengembangan tes acuan patokan didasarkan


pada tujuan yang telah dirumuskan.

6.

Pengembangan strategi pengajaran. Informasi dari lima tahap sebelumnya,


dilakukan pengembangan strategi pengajaran untuk mencapai tujuan akhir

7.

Pengembangan atau memilih pengajaran. Tahap ini akan digunakan strategi


pengajaran untuk menghasilkan pengajaran, seperti petunjuk pembelajaran untuk
mahasiswa, materi, tes dan panduan dosen

8.

Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif. Evaluasi dilakukan untuk


mengumpulkan data dan mengidentifikasi data tersebut

9.

Menulis perangkat. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di


kelas

10.

Revisi pengajaran. Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat


pengajaran. Data dari evaluasi sumatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
dianalisis serta diinterpretasikan.

Dick, Carey, dan Carey (2001) memandang desain pembelajaran sebagai sebuah
sistem dan menganggap pembelajaran adalah proses yang sitematis. Pada kenyataannya
cara kerja yang sistematis inilah dinyatakan sebagai model pendekaan sistem. Dipertegas
oleh Dick, Carey, dan Carey (2001) bahwa pendekatan sistem selalu mengacu kepada
tahapan umum sistem pengembangan pembelajaran (Instructional Systems Development
/ISD). Jika berbicara masalah desain maka masuk ke dalam proses, dan jika
menggunakan istilah instructional design (ID) mengacu kepada instructional system
mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

3/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

development (ISD) yaitu tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan


evaluasi. Instructional desain inilah payung bidang (Dick, Carey, dan Carey, 2001).
Komponen model Dick, Carey, dan Carey meliputi; pembelajar, pebelajar, materi,
dan lingkungan. Demikian pula dilingkungan pendidikan non formal meliputi; warga
belajar (pebelajar), tutor (pembelajar), materi, dan lingkungan pembelajaran (Ditjen
PMPTK PNF, 2006). Semua berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Bila melihat komponen bekerja dengan memuaskan atau
tidak maka perlu mengembangkan format evaluasi (Dick, Carey, dan Carey, 2001). Jika
dari hasil evaluasi menunjukkan unjuk kerja pebelajar tidak memuaskan maka komponen
tersebut direvisi untuk mencapai kriteria efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Komponen model Dick, Carey, dan Carey dipengaruhi oleh Condition of
Learninghasil penelitian Robert Gagne yang dipublikasikan pertama kali pada tahun
1965. Condition of learning ini berdasarkan asumsi psikologi behavioral, psikologi
cognitive, dan konstruktivisme yang diterapkan secara eklektic (Dick, Carey, dan Carey,
2001). Tiga proyek utama yang dihasilkan oleh Gagne (Bostock, 1996) yaitu
1) instructional events, 2) types of learning outcomes, 3) internal
conditions and external conditions. Ketiganya merupakan masukan yang penting dalam
memulai kegiatan desain pembelajaran.
Komponen dan tahapan model Dick, Carey, dan Carey lebih kompleks jika
dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain seperti Morrison, Ross, & Kemp
(2001). Walaupun model Morrison, Ross, & Kemp juga memandang desain
pembelajaran sebagai sebuah sistem, tetapi sedikit berbeda. Mereka menyebutkan desain
pembelajaran sebagai metode yang sistematis tetapi bukan pendekatan sitematis.
Tahapan yang diguanakan yaitu perencanaan, pengembangan, evaluasi, dan
management proses. Sedangkan komponen dasar sistem meliputi learners, objectives,
methods, dan evaluation yang selanjutnya dikembangkan menjadi 9 (sembilan) rencana
desain pembelajaran.
Pada umumnya, tahap pertama dalam desain pembelajaran adalah analisis untuk
mengetahui kebutuhan dalam pembelajaran, dan mengidentifikasi masalah-masalah apa
yang akan dipecahkan. Model Dick, Carey, dan Carey menerapkan tahapan ini, dengan
demikian pengembangan yang dilakukan berbasis kebutuhan dan pemecahan masalah.
Produk yang direkomendasikan dalam model ini yaitu sebuah produk yang dapat
digunakan untuk belajar mandiri (Nasution, 1995; Dick, Carey, dan Carey, 2001;
Heinich, Molenda, Russel, & Smadino, 2002). Model ini juga memungkinkan warga
belajar menjadi aktif berinteraksi karena menetapkan strategi dan tipe pembelajaran yang
berbasis lingkungan. Dengan bentuk pembelajaran yang berbasis lingkungan, yang
mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

4/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

disesuaikan dengan konteks dan setting lingkungan sekitar atau disebut juga
sebagaisituational approach oleh Canale & Swain (1980) memungkinkan pebelajar
bahasa (sebagaimana dinyatkan oleh Sadtono, 1987) dapat mengoptimalkan kompetensi
komunikatif.
Seperti yang diuraikan sebelumnya, tahapan model pengembangan sistem
pembelajaran (Instructional Systems Develovment / ISD) Dick, Carey, dan Carey (2001)
terdiri dari 10 tahapan. Tahapan tersebut dapat dicermati sebagaimana dalam gambar 2.2.
Khusus tahapan ke 10 tidak dimasukkan dalam gambar, karena itu landasan teori
penelitian ini dikembangkan berdasarkan 9 tahapan.
Model pembelajaran Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat
jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar
untuk mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and
Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak teputus antara langkah yang
satu dengan yang lainya. Dengan kata lain, system yang terdapat pada Dick and Carey
sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya.
Langkah-langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah:
a. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
Analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah langkah pertama
yang dilakukan untuk menentukan apa yang inginkan setelah warga belajar melaksanakan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari serangkaian tujuan pembelajaran
yang ditemukan dari analisis kebutuhan, dari kesulitan-kesulitan warga belajar dalam
praktek pembelajaran, dari analisis yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja dalam
bidang, atau beberapa keperluan untuk pembelajaran yang aktual. Dick and Carey
menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat
dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Komponenkomponen tujuan menurut Degeng (1989), Uno (1993) adalah audience, behavioral,
conditions, dan degree atau yang lebih mudah dikenal dengan sebutan ABCD.
b. Melaksanakan analisis pembelajaran
Setelah mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah
menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut. Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan pembelajaran adalah menentukan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang disebut sebagai entry behavior (perilaku
awal/masukan) yang diperlukan oleh warga belajar untuk memulai pembelajaran. Dengan
cara analisis pembelajaran ini akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan
(subordinate skills).Menganalisis subordinate skills sangat diperlukan, karena apabila
mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

5/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak diajarkan, maka banyak anak didik
tidak akan memiliki latar belakang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian,
pembelajaran menjadi tidak efektif. Cara yang digunakan untuk mengidentifikasi
subordinate skills adalah dengan caramemilih keterampilan bawahan yang berhubungan
langsung dengan ranah tujuan pembelajaran.
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
Analisis pararel terhadap warga belajar dan konteks dimana merekabelajar, dan
konteks apa tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran.Keterampilan-keterampilan
warga belajar yang ada saat ini, yang lebih disukai, dan sikap-sikap ditentukan
berdasarkan karakteristik atau seting pembelajaran dan seting lingkungan tempat
keterampilan diterapkan. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini dapat berupa
bakat, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal.
d. Merumuskan tujuan performansi
Menurut Dick dan Carey (1985), tujuan performansi terdiri atas;
1. Tujuan harus menguraikan apa yang akan dikerjakan, atau diperbuat oleh anak didik.
2. Menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang
hadir pada waktu anak didik berbuat,
3. Menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak didik yang
dimaksudkan pada tujuan.
Gagne, Briggs, dan Mager; fungsi performansi objektif adalah;
1.

Menyediakan suatu sarana dalam kaitannya dengan pembelajaran untuk mencapai


tujuan,
2. Menyediakan suatu sarana berdasarkan suatu kondisi belajar yang sesuai,
3.

Memberikan arah dalam mengembangkan pengukuran atau penilaian, Membantu


anak didik dalam usaha belajarnya.

e. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan


Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, kembangkan produk evaluasi untuk
mengukur kemampuan warga belajar melakukan tujuan pembelajaran. Penekanan utama
berada pada hubungan prilaku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran dengan untuk
apa melakukan penilaian.Tes acuan patokan terdiri atas soal-soal yang secara langsung
mengukur istilan patokan yang dideskripsikan dalam sautu perangkap tujuan khusus.
Manfaat hasil tes acuan patokan:
1.

Mendiagnosis dan menempatkannya dalam kurikulum,

mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

6/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

2.

Mengecek hasil belajar dan menemukan kesalahan pengertian, sehingga dapat


diberikan pembelajaran remedial sebelum pembelajaran dilanjutkan

3.

Menjadi dokumen kemajuan belajar.

Ada empat macam tes acuan patokan menurut Dick and Carey (1985), yaitu:
1.

Test entry behaviour, untuk mengukur keterampilan sebagaimana adanya pada


permulaan pembelajaran,

2.

Pretes, berguna bagi keperluan tujuan yang telah dirancang sehingga diketahui
sejauhmana pengetahuan anak didik terhadap semua keterampilan yang berada di
atas batas, yakni keterampilan prasyarat.

3.

Tes sisipan, menguji setelah satu atau dua tujuan pembelajaran diajarkan dan
menguji kemajuan anak didik,

4.

Postest, mencakup seluruh tujuan pembelajaran yang mencerminkan tingkat


perolehan belajar

f. Mengembangkan strategi pembelajaran


1.
Strategi pembelajaran meliputi: kegiatan prapembelajaran (pre-activity),penyajian
informasi, praktek dan umpan balik (practice and feedback, pengetesan (testing), dan
mengikuti kegiatan selanjutnya.
2.
Strategi pembelajaran berdasarkan teori dan hasil penelitian, karakteristik media
pembelajaran yang akan digunakan, bahan pembelajaran, dan karakteristik warga belajar
yang akan menerima pembelajaran. Prinsipprinsip inilah yang akan digunakan untuk
memilih materi atau mengembangkan strategi pembelajaran yang interaktif.
g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
1. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, produk pengembangan ini meliputi
petunjuk untuk warga belajar, materi pembelajaran, dan soal-soal.
2.
Materi pembelajaran meliputi: petunjuk untuk tutor, modul untuk warga belajar,
transparansi OHP, videotapes, format multimedia, dan web untuk pembelajaran jarak
jauh.
3. Pengembangan materi pembelajaran tergantung kepada tipe pembelajaran, materi yang
relevan, dan sumber belajar yang ada disekitar perancang.
Tiga pola untuk merancang atau menyampaikan pembelajaran:
1.
Pengajar merancang bahan pembelajaran individual, semua tahap pembelajaran
dimasukkan ke dalam bahan, kecuali pratest dan pasca test.
mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

7/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

2.

Pengajar memilih dan mengubah bahan yang ada agar sesuai dengan strategi
pembelajaran,

3.

Pengajar tidak memakai bahan, tetapi menyampaikan semua pembelajaran menurut


strategi pembelajaran yang telah disusunnya.
h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formativ yang akan dihasilkan adalah
instrumen atau angket penilaian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Datadata yang akan diperoleh tersebut sebagai pertimbangan dalam merevisi pengembangan
pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Ada tiga tipe evaluasi formatif : uji perorangan
(one-to-one), uji kelompok kecil (small group) dan uji lapangan (field evaluation).

i.

Merevisi bahan pembelajaran

Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dikumpulkan dan diinterpretasikan untuk
memecahkan kesulitan yang dihadapi warga belajar dalam mencapai tujuan. Bukan hanya
untuk ini, singkatnya hasil evaluasi ini digunakan untuk merevisi pembelajaran agar lebih
efektif.Dick and Carey (1985), terdapat dua revisi yang perlu dipertimbangkan,yaitu;
1. Revisi terhadap isi atau substansi bahan pembelajaran agar lebih cermat sebagai
alat belajar.
2. Revisi terhadap cara-cara yang dipakai dalam menggunakan bahan pembelajaran.
3. Pengembangan materi pembelajaran tergantung kepada tipe pembelajaran, materi
yang relevan, dan sumber belajar yang ada disekitar perancang.
j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Di antara kesepuluh tahapan desain pembelajaran di atas, tahapan ke-10 (sepuluh)
tidak dijalankan. Evaluasi sumatif ini berada diluar sistem pembelajaran model Dick &
Carey, (2001) sehingga dalam pengembangan ini tidak digunakan.
Langkah awal pada model Dick and Carey adalah mengidentifikasi tujuan
pembelajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi maupun
sekolah menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana
tujuan pembelajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan
pembangunan.
Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata pelajaran
dimaksudkan agar (1) pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat
mengetahui dan mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir
pembelajaran, (2) adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi
mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

8/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki, (3) menerangkan langkahlangkah yang perlu dilakukan
B. Perencanaan Pembelajaran Model Davis
Yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran menurut Davis (1996) adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang guru untuk merumuskan tujuan mengajar.
Dalam kedudukannya sebagai seorang manajer, guru melakukan perencanaan
pembelajaran yang mencakup usaha untuk :
1. Menganilisis tugas.
2. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan atau belajar.
3. Menulis tujuan belajar.
Menurut Davis (1996) bahwa dalam memilih metode sangat tergantung pada sifat
tugas, tujuan pengajaran yang akan dicapai, kemampuan dan pengetahuan sebelumnya
serta umur murid.
Guru sebagai manajer dapat mengorganisasikan bahan pelajaran untuk disampaikan
kepada murid dengan beberapa metode, yaitu :
1.
Metode Ceramah.
2.
Metode Demontrasi.
3.
Metode Diskusi.
4.
5.
6.

Metode Tanya-Jawab.
Metode Driil atau Latihan Siap.
Metode Resitasi atau Pemberian Tugas Balajar.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dick, Carey, dan Carey (2001) memandang desain pembelajaran sebagai sebuah
sistem dan menganggap pembelajaran adalah proses yang sitematis. Langkah-langkah
pembelajarn Dick & Carey adalah sebagai berikut
a. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
b. Melaksanakan analisis pembelajaran
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
d. Merumuskan tujuan performansi
e. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

9/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

f. Mengembangkan strategi pembelajaran


g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
i.

Merevisi bahan pembelajaran

j.

Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif


Sementara Davis mengartikan pembelajaran adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang guru untuk merumuskan tujuan mengajar. Menurut Davis (1996) bahwa dalam
memilih metode sangat tergantung pada sifat tugas, tujuan pengajaran yang akan dicapai,
kemampuan dan pengetahuan sebelumnya serta umur murid. Guru sebagai manajer dapat
mengorganisasikan bahan pelajaran untuk disampaikan kepada murid dengan beberapa
metode, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Metode Ceramah.
Metode Demontrasi.
Metode Diskusi.
Metode Tanya-Jawab.
Metode Driil atau Latihan Siap.
Metode Resitasi atau Pemberian Tugas Balajar.

naaahhhhh,,,ini temen-temen,,,sekilas tentang pembelajaran model Dick n Carey dan pembelajaran


modelnya Davis semoga bermanfaat nggeeeeehhhhh,,,, :)

mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

10/11

5/16/15

Mochagi Fuko: Pembelajaran Dick dan Carey

Diposkan oleh KriAmLoFo di 00.23

mochagifuko.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dick-dan-carey.html

11/11

Anda mungkin juga menyukai