Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
SISTEMATIKA, ANATOMI, FISIOLOGI DAN MORFOLOGI IKAN MAS (Cypricus
carpio) dan TIKUS (Mus musculus)
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
(Fonda Daniswara)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2009
1.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan termasuk hewan bertulang belakang ( vertebrata ) , bernafas dengan insang, habitat
berada pada perairan . Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan
menggunakan sirip sirip . Morfologi ikan ada bermacam macam, tetapi morfologi
dasar adalah terdiri dari badan, kepala, dan juga ekor. ( Anonymous , 2009 ).
Sistem organ organ pada tikus sama dengan manusia , sehingga pada praktikum tentang
morfologi, anatomi dan fisiologi menggunakan tikus sebagai percobaan. (Anonymous ,
2009)
Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Praktikum ini dimaksudkan agar para praktikan dapat mengetahui sistematika, fisiologi,
morfologi dari ikan dan tikus.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum tersebut adalah agar pra praktikan dapat melakukan pembedahan
dari tubuh ikan maupun tikus.
Waktu dan Tempat

1.3.1 Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Oktober 2009 pukul 10.00 12.00
WIB.
1.3.2 Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Ilmu Perairan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan , Universitas Brawijaya, Malang.
2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh dan memanjang
dan pipih kesamping, dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari sungai nil dan
danau danau disekitarnyaaa . Sekarang ikan ini telah trsebar kenegara negara di lima
benua yang beriklim tropis dan subtropis. Nma ilmiah dari ikan nila yaitu Oreochromis
niloticus dan dalam bahasa inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas (class) : Actinopterygii
Ordo

: Perciformes

Familia : Cichildae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis sp.
Spesies : Oreochromis niloticus
( Taksonomi, 1995 )
2.1.2 Morfologi dan Anatomi Ikan Nila
1. Morfologi Ikan Nila
Ikan ini memiliki ciri fisik badan dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2
banding satu. Sirip punggung dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 duri lunak dan dubur

dengan 3 duri dan 8-11 jari jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan
beberapa pita hitam belang yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris
garis tegak, 7-12 sirip punggung dengan warna merah kemerahan atau kekuningan saat
musim berbiak. ( wikipedia, 2009 )
2. Anatomi Ikan Nila
Menurut Ainun nimah (2009), ada 1o sistem anatomi pada tubuh ikan :
Sistem penutup (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumbersumber pewarnaan.
Sitem otot (urat daging) : penggerak tubuh, siri-sirip, insang, organ listrik
Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot, pelindung organ organ dalam dan
penggerak tubuh tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk, visceral (tulang
penyokong insang), appendicular (tulang penyokong sirip), tulang tulang penutup insag
(operculum, sub eprculum, pre operculum, dan interculum).
Sustem pernafasan (respirasi): ikan nila mengambil O2 dari perairan yang dibutuhkan
untuk proses metabolismr. Organ organ tersebut adalah insang yang terdiri dari tulang
lengkung insag, tulang tipis insang dan dan insang.
Sistem peredaran darah sirkulasi) : organnya adalah jantung dan sel sel darah yang
berfungsi untuk mengedarkan O2, nutrisi, dsb.
Sistem pencernaan : organ organ saluran pencrnaan dari arah depan atau nterior ke arah
belakang berturut turut adalah mulut atau rongga mulut, esofagus, lambung, usus
pilorus dan pilotik saeka ) dan organ organ tambahan antara lain kelenaja empedu, dan
kelenjar pankreas
Sistem saraf : organnya otak an saraf tepi.
Sistem hormon : hormon dihasilkan oleh kelenjar kelenjar hormon ; hormon
pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi, dan osmoregulasi.
Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
Sistem reproduksi :organ organ reproduksi meliputi organ kelamin (gonad) yang
menghasilkan sel sel kelamin gamet). Gonad jantan menghasilkan spermatozoa melalui
sepasang testis kiri dan kanan dan gonad betina menghasilkan sel telur melalui ovarium.
2.1.3. Sistem Pencernaan
Pencernaan pada ikan berlangsuung secara fisik dan kimiawi. Pencernaan secara fisik
dimulai dari bagian rongga mulut yaitu denga berpaaranya gigi dalam proses pemotongan

dan penggurusan makanan. Pencernaan mekanik ini juga berlangsung di segmen tambung
dan usus yaitu melalui gerak-gerak (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan
mekanik di segmen lambung dan usus terjadi secara lebih efektif oleh karena adanya
peran cairan digestif. (wikipedia, 2009)
2.1.4. Sistem Ekskresi
Ikan memiliki sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut
lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yan g berada tepat
di belakang anus.
Ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga perisa hasil
metabolisme berjalan lambat dibandingkan ikan air tawar. (ka.462, 2008 ).
2.1.5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi ialah sistem untuk mempertahankan spesies dangan menghasilkan
keturunan yang fertil. Embriologi ialah urutan proses perkembangan dari zigot sampai
pada anak ikan dst. Organ reprduksi daintaranya organ kelamin (gonad) menghasilkan sel
kelamin (gamet) yaitu spermatozoa (gonad jantan), biasanya sepanjang kiri dan kanan
lalu menghasilkan pula telur (gonad betina) yaiu ovari/ovarium. (ainun,2009 ).
2.1.6. Jenis Sisik dan Fungsi
1. Sisik Koloid
Hanya dijumpai pada ikan bangasa crossopterygi yang telah punah. Sisik ini
berlapis-lapis dimana lapisan terdalam terbangaun dari tulang yang memipih.
2. Sisik Gonoid
Diitemukan pada ikan suhu lepisosteidane dan polyteride. Sisik ini serupa dengan sisik
kosmoid dengan sebuah lapisan gemoin terletak diantara lapisan kasmin dan enamed.
3. Sisik Plakoid
Dimiliki oleh ikan hiu dan ikan bertulang belakang rawan lainnya.
4. Sisik leptoid
Didapati pada ikan yang bertulang belakang keras dan memiliki 2
sikoloid dan sisik klenoid. ( The Diversity of Fishers, 1997 )
2.1.7. Jenis Eko

bentuk. Sisik

( Taksonomi 2005 )
Gambar Sisik Ikan
2.2. TIKUS
2.2.1. Klasifikasi Tikus
Tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam sub filum vertebrata ( hewan-hewan
beruas tulang belakang ), kelas mamalia (hewan- hewan menyusui ), ordo rodentia
( hewan-hewan yang mengerat ) dan family murridae yang merupakan salah satu hama
yang penting pada tanaman pertanian (pangan,horticulur,dan perkebunan). (Anonymous,
2009)
Klasifikasi tikus yaitu ;
Kerajaan

: Animalia

Fillum : Chordata
Kelas

: Mamalia

Ordo:

: Rodentia

Super family : Muroidae


Familnya : Muridae
Sub suku : Murinae
Genus : Mus
Species : Musculus
2.2.2. Morfologi dan Anatomi
Tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung tubuh
mereka. Bulu mereka berkisar dalam warna dari coklat muda sampai hitam dan pada
umunya memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu
dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor
lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya.
Banyak bentuk-bentuk domestik tikus telah dikembangkan yang bervariasi dalam warna
dari putih menjadi hitam dan dangan bintik-bintik. (Syariffauzi, 2009 ).
2.2.3. Sistem Pencenaan
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang

berhubungan, fungsinya untuk :


a). Ingesti dan Digesti makanan.
b). Absorbsi sari makanan.
c). Eliminasi sisa makanan.
Langkah-langkah pproses pencernaan makanan :
1). Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil oleh
gigi dan di basahi oleh saliva.
2). Disalurkan melalui foring dan asophogus.
3). Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asmasam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.
4). Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna
Menjadi setengah padat (feses).
5). Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada)
Kemudian ke anus. (Iqbal , 2007)
2.2.4. Sistem Eksresi
Sistem ekskresi mamalia hampir sam dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di
sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di
lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura.
Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar
selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar
paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di
ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini oksigen meresap banyak
masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin. (Ka ,462, 2008).
2.2.5.Sistem Reproduksi
a). Tahap pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :
1. Spermatogenesis.
Meupakan tahap spermatogenea yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi
spermatosot primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti sel
nya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu

spermatosit skunder.
2. Tahapan meiosis
Spermatosid primer, menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
mengalami meiosis 1, yang kemudian diikuti dengan meiosis 2.
3. Tahapan spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang memiliki 4 fase yaitu fase
golgi, fase tulup, fase akrosom, dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat
spermatozoa masuk. (Iqbal, 2008).
3.METODOLOGI
3.3 Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Mikroskop
Fungsinya untuk mengambil objek dan gerakan yang sangat halus yang tidak terlihat
dengan mata telanjang atau untuk mengamati sisik ikan nila.
Penggaris
Fungsi untuk mengukur panjang ikan.
1 set alat bedah
Fungsi untuk membedah
Nampan
Fungsi sebagai tempat atau wadah membedah ikan nila dan tikus.
Washing bottle
Fungsi untuk tempat aquades
Sarung tangan
Fungsi untuk melindungi tangan dan sebagai alat pelengkap dalam proses pembedahan
Jarum pentul
Fungsi untuk menjepit badan ikan nila dan tikus yang akan dibedah.
3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Ikan nila
: sebagai bahan pengamatan.
Tikus : sebagai bahan pengamatan.
Aquades : untuk menetesi preparat.

Tissue : untuk membersihkan alat alat praktikum yang basah.


Kapas : untuk mengambil etanol karena bersifat menyerap larutan
Etanol : untuk mensterilkan alat bedah
Chloroform : untuk membius tikus
Air : untuk mencuci alat alat yang kotor.
3.3 Skema Kerja
Berikut skema kerja dari praktikum tersebut :
Ikan Nila
Disiapkan ikan nila
Ditusuk media oblongata
Setelah mati, diamati bagian bagiannya
Di bedah
Diamati organ organnya
Dicatat
Digambar
Hasil
Pada Tikus (Mus Musculus)
Dibius dengan chlorofoam menggunakan kapas
Diletkkan distreofoam dan di kepit dengan jarum pentul
Diamati
Digambar
Dibedah
Diamati bagian bagiannya
Dicatat
Digambar
4. PEMBAHASAN
4. 1 Analisa Prosedur

Pertama tama hal yang harus dilakukan adalah dipersiapkan alat dan bahan. Untuk
percobaan pertama yaiu tikus. Sebelum tikus di bedah, tikus dimatikan terlebih dahulu
dengan larutan chlorofoam, fungsi dari chlorofoam yaitu sebagai obat bius untuk
mematikan tikus. Setelah tikus mati, bedah tikus dengan menggunakan gunting dan
diusahkan agar tidak mengenai organ dalammnya, jika mengenai organ dalam maka
organ dalam tersebut tidak akan bisa di amati. Setelah itu kulit tikus dikuliti
menggunakan silet. Dan kulit tikus tersebut di terlntangkan di atas streofoam dengan
bantuan jarum pentul. Setelah itu di amati bagian organ dalamnya dan dicatat serta di
gambar.
Pada percobaan kedua yaitu ikan nila. Sebelum dibedah ambil ikan nila di aquarium,
ssetelah itu diltakkan di atas meja laboratorium dengan menggunakan alas kain dengan
bertujuan agar meja laboratorium tetap bersih. Lalu ikan nila di bunuh dengan cara di
usuk pada bagin kepala atau pada bagian otak ikan nila tersebut karena medula oblongata
menjadi sistem pusat saraf. Setelah itu sayat ikan menggunakan silet dan gunting mulai
dari bagian bawah ( anus ) sampai bawah kepala. Setelah itu amati bagian dalam ikan
dengan menggunakan pinset agar mudah di dalam pengamatan. Lalu catat hasilnya dan
gambar. Pada sisik ikan diamati dengan mikroskop untuk melihat pada struktur ikan.
4.2 Analisa Hasil
Pada percobaan dari sitematika, morfologi, anatomi dan fisiologi diperoleh hasil yaitu
sebagai berikut. Pada ikan nila setelah di bedah tampak bagian organ dalamnya yaitu
insang, hati, lmbung, usus, pankreas dan gelembung renang. Gelembung renang berfungsi
untuk mengatur naik turunnya ikan saat berenang. Selain organ dalam terdapat juga organ
bagian luar yaitu seperti sirip da sisik. Pada ikan nila tedapat 5 macam sirip yaitu sirip
punggung, sirip ekor, sirip perut, sirip dubur, sirip dada. Sdankan sisik pada ikan nila
disebut cetenoid, bentukya sedikit bergerigi dan fungsi sisik pada ikan yaitu untuk
mengklarisifikasikan jrnis ikan, menentukan umur dan digunakan dalam taksonomi.
Fungsi pada sirip yaitu untuk menyeimbangkan tubuh ikan dan mempermudah gerakkn
pada saat berenang. Adapun insang yang terletak pada samping kepala ikan dan pada
insang ini oksigen dalam air dan diangkap oleh darah lalu ke sistem pembuluh darah. Kita
juga dapat mengetahui sitematika pencernaan pada ikan nila, yaitu dari mulut ke
kerongkongan menuju lambung kemudian ke usus dan berakhir di anus.
Pada tikus terdapat organ organ yaitu paru paru yang dilindungi oleh diagfragma,
tedapat lambung yang tersambung dengan usus, terdapat hati pula. Dan sistematika
pencernaan tikus yaitu dari rongga mulut menuju esofagus lalu menuju ke lambung,
setelah itu ke usus halua dan usus besar dan berakhir di kloaka.
Gambar ikan sebelum di bedah

Gambar ikan setelah di bedah

Gambar tikus sebelum di bedah

Gambar tikus setelah di bedah

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah di lakukan yaitu :
Ikan Nila (Oreochromis sp) termasuk jenis hewan vertebrata.
Ikan nila mempunyai ciri khusus yaitu inter musculla born, ususnya panjang, terdapat
lapisan lemak
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk uubuh memanjang dan
pipih kesamping, dan warna kehitaman
Seluruh badan ikan nila mempunyai sisik dan mempunyai gurat sisi
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan yaitu :
Sistem penutup tubuh ( kulit )
Sistem otot ( urat daging ), penggerak tubuh, sirip, daging
Sistem rangka ( tulang )
Sistem pernafasan ( respirasi )
Sistem peredaran darah ( sirkulasi )
Sistem pencernaan
Sistem saraf
Sistem eksresi dan osmoregulasi
Sistem reproduksi dan embriologi
Sistem hormon
Sistem pencernaan ikan nila berlangsung secara fisik dan kimiawi
Sistem ekskresi pada ikan nila berupa ginjal dan lubamg urogenital
Tikus termasuk jenis hewan vertebrata
Organ dalam tubuh tikus mirip dengan manusia
Sistem pencernaan atau kelenjar kelenjar yang berhubungan
Sistem eksresi tikus ( mamalia ) hampir sama dengan manusia
Sistem repoduksi tikus terbagi atas 3 tahap yaitu:

Spermatogenesis
Tahap meiosis
Tahap spermiogenesis
5.2 Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di
persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para
praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam
kegiatan praktikum tidak terhambat.

Anda mungkin juga menyukai