Pembuatan Virgin Oil Vco
Pembuatan Virgin Oil Vco
Biologi Terapan
PEMBUATAN VCO (Virgin Coconut Oil)
Disusun Oleh:
1. Bunga Astria Fazrin
( H1A0801057 )
2. Chandra Febrian
( H1A0801018 )
3. Daliah
( H1A0801031 )
4. Ina Rostiana
( H1A0801039 )
5. Novi Alawiyah
( H1A0801029 )
6. Rini Anggraeni
( H1A0801016 )
dapat
berikatan
dengan
karbohidrat
dan
protein.
Dengan
minyak
kelapa
secara
fermentasi
memiliki
banyak
Menutup stoples yang telah berisi santan dengan kertas agar tidak banyak
terkontaminasi, kemudian menyimpan selama 6-12 jam agar terjadi
pemisahan antara air dan krim santannya.
Setelah air dan krim santan tampak terpisah. Membuang airnya melalui
selang pada bagian dasar stoples, sehingga tertinggal didalam stoples
hanya krim santannya saja.
2.
inkubasi
dihasilkan
digunakan
Warna VCO
VCO yang
didapat
300C
350 ml
1,75 gram
50 ml
Bening
kelapa
dan
berbau
khas
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum Biologi Terapan kali ini kami telah membuat VCO (Virgin
Coconut Oil) dengan proses pembuatan VCO secara fermentasi. Pada proses
fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim tertentu untuk
memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak
dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti
mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses
fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan.
Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri
asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel
(Nazaruddin dan Yasa, 2001). Pembentukan asam laktat dari karbohidrat
menyebabkan penurunan pH substrat, sehingga dapat menyebabkan protein yang
juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami denaturasidan penggumpalan.
Penguraian protein juga berlangsung secara enzimatis oleh enzim aminpeptidase
yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang digunakan sebagai bakteri
starter.Aminopeptidase merupakan eksopeptidase yang menguraikan peptide
menjadi asam amino (Yahya dkk., 1997). Dengan terurainya karbohidrat dan
protein dalam emulsi krim santan, maka molekul minyak akan dibebaskan dan
membentuk lapisan tersendiri yang dapat dipisahkan dari bagian lainnya.
Adapun pada percobaan kali ini kami menggunakan Mikroba yang biasa
digunakan yaitu Sacacharomycea cerevisiae yang terdapat dalam ragi roti
(fermipan). Fermipan merupakn ragi roti yang dibuat dengan cara modern dari
inokulum khamir yang berasal dari kultur murni. Populasi mikroba fermipan terdiri
dari khamir Sacacharomycea cerevisiae serta sedikit dari golongan bakteri asam
laktat seperti Lactobacillus aceti. Pada pembuatan VCO secara fermentasi,
Lapisan atas
Lapisan tengah
Lapisan bawah
Berupa air
proteinnya menjadi longgar yang akhirnya akan terlepas. Minyak akan berada
dipermukaan karena memiliki berat jenis yang lebih ringan, sedangkan protein
(blondo) dan air berada di bawah.
Pemisahan krim santan yang telah diinkubasi pada proses pembuatan
VCO secara fermentasi menggunakan ragi roti (fermipan) yang mengandung
Sacacharomycea cerevisiae memperlihatkan hasil yang sesuai harapan, dimana
terbukti 3 lapisan yaitu lapisan atas berupa minyak murni (VCO), lapisan tengah
berupa blondo (warna putih) dan lapisan bawah berupa air. Berdasarkan data hasil
penelitian menunjukkan volume VCO (ml) hasil fermentasi menunjukkan hasil.
Pada perlakuan antara suhu inkubasi dan konsentrasi fermipan, diperoleh hasil pada
suhu 30OC dan konsentrasi fermipan 1,75gr/350 ml krim yaitu menghasilkan 50 ml.
Dari percobaan ini dapat menunjukkan bahwa suhu merupakan salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Saccharomyces cereviciae optimal pertumbuhannya pada suhu 25-30OC, sedangkan
enzim lipase yang dihasilkannya mmapu bekerja optimal pada substratnya pada
kisaran suhu 30-40OC.
Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi
hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol
yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh
pada bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan
ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak tersebut.
Hasil penelitian menunnjukkan bahwa kondisi fisik VCO menghasilkan
minyak yang berwarna bening (color less/white water) dan berbau harum khas
kelapa. Sesuai dengan pendapat Alamsyah (2005) yang mengatakan perbedaan
utama VCO dengan minyak kelapa biasa terletak pada warna, rasa (taste) dan bau
(scent). Minyak kelapa murni memilik sifat bening seperti air basah, tidak berbau
(color less), mempertahankan bau dan rasa khas kelapa segar. Warna minyak yang
terbentuk disebabkan karena tidak adanya pemanasan, karena selama proses
pemanasan menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan
mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan berpengaruh pada warna minyak.
F. KESIMPULAN
VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar
sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan
terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Mengapa dalam pembuatan santan harus menggunakan air hangat?
Jawab: karena dengan menggunakan air hangat santan akan keluar lebih banyak
dibandingkan menggunakan air dingin.
2. kenapa selama permentasi toples harus ditutup kertas?
Jawab: kertas agar tidak banyak terkontaminasi
3. Mengapa minyak yang diproleh harus dipanaskan 10-40 menit?
Jawab: Agar steril dan tidak menggumpal
4. Sebutkan dan jelaskan enzim apa saja yang dihasilkan Saccharomyces sp untuk
merombak minyak dalam skim?
Jawab: Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti mampu mengekstraksi
minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan
senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim
santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai
sumber energi dalam metabolisme sel (Nazaruddin dan Yasa, 2001). Pembentukan
asam laktat dari karbohidrat menyebabkan penurunan pH substrat, sehingga dapat
menyebabkan protein yang juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami
denaturasidan penggumpalan. Penguraian protein juga berlangsung secara enzimatis
oleh enzim aminpeptidase yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang digunakan
sebagai bakteri starter.Aminopeptidase merupakan eksopeptidase yang menguraikan
peptide menjadi asam amino (Yahya dkk., 1997). Dengan terurainya karbohodrat dan
protein dalam emulsi krim santan, maka molekul minyak akan dibebaskan dan
membentuk lapisan tersendiri yang dapat dipisahkan dari bagian lainnya.
5. Apa yang menyebabkan minyak menjadi tengi?
Jawab: penyebabnya dapat diakibatkan karena didalam minyak terdapat air maka
akan mengakibatkan reaksi hidrolisis yang dapat menyebabkan kerusakan minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah,N.A.2005.Pengenalan Virgin Coconut Oil.Jakarta.Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian
Jekti,D.S.D.,A. Sukarso, dan D.A.C.Rasmi.2005.Penuntun Praktikum Mikrobiologi
2.FKIP.Universitas Mataram
Penuntun praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses.
Universitas Sriwijaya
Syamsuri, Istamar, dkk.2003.Biologi 2000. Erlangga .JakartaVolk dan Wheeler,