Anda di halaman 1dari 13

MICROTEACHING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OLEH:
I WAYAN JANUARIAWAN
1113031007
VI B

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Sekolah:
Nama Sekolah

: SMA

Kelas/Semester

: XII/1 (satu)

Mata Pelajaran

: KIMIA

Materi Pokok

: Sel Elektrolisis

Alokasi Waktu: 3 x 15 Menit


B. Kompetensi Dasar dan Indikator :
KD dari KI 1
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam reaksi redoks sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator:

Menunjukkan kekaguman tentang sel elektrolisis sebagai wujud kebesaran Tuhan.

Menyadari adanya keteraturan dalam sel elektrolisis sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia.

KD dari KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:

Memiliki perilaku rasa ingin tahu dalam memecahkan masalah sel elektolisis.
Memiliki perilaku jujur dalam menyampaikan hasil pemecahan masalah sel
elektrolisis.

Memiliki perilaku teliti dalam memecahkan masalah sel elektrolisis dan hukum
Faraday.

Memiliki perilaku kritis dalam memecahkan masalah sel elektrolisis.

Memiliki perilaku ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung


pemecahan masalah sel elektrolisis.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:

Memiliki perilaku kerjasama dalam memecahkan masalah secara berkelompok


mengenai sel elektrolisis.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Indikator:

Memiliki perilaku cepat tanggap dalam memecahkan masalah sel elektrolisis.


Memiliki perilaku insiatif dalam memecahkan masalah sel elektrolisis.
Memiliki perilaku bijak dalam memecahkan masalah sel elektolisis.

KD dari KI 3
3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan
sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.
Indikator:

Menjelaskan proses elekrolisis yang terjadi pada peristiwa penyepuhan.

Menjelaskan proses elektrolisis yang terjadi pada pembuatan zat

Menjelaskan proses elektrolisis yang terjadi pada pemurnian zat.

Menjelaskan proses elektrolisis yang terjadi pada pemisahan logam dari bijihnya.

3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia.


Indikator:

Menuliskan reaksi kimia yang terjadi di katoda pada larutan dalam sel elektrolisis.

Menuliskan reaksi kimia yang terjadi di anoda pada larutan dalam sel elektrolisis
dengan elektroda inert.

Menuliskan reaksi kimia yang terjadi di anoda pada larutan dalam sel elektrolisis
dengan elektroda tidak inert.

Menuliskan reaksi kimia yang terjadi di katoda pada lelehan dalam sel elektrolisis.

Menuliskan reaksi kimia yang terjadi di anoda pada lelehan dalam sel elektrolisis
dengan elektroda inert.

Menuliskan reaksi kimia yang terjadi di anoda pada lelehan dalam sel elekrolisis
dengan elektroda tidak inert.

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan animasi dan diskusi kelompok siswa dapat:
1. menunjukkan kekaguman tentang reaksi redoks sebagai wujud kebesaran Tuhan dan
menyadari adanya keteraturan dalam reaksi redoks sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia;
2. memiliki perilaku jujur, kritis, teliti, ulet, kerjasama, cepat tanggap, inisiatif dan bijak
dalam memecahkan permasalahan sel elektrolisis;
3. menjelaskan proses elekrolisis yang terjadi pada peristiwa penyepuhan, pembuatan
zat, pemurnian zat, dan pemisahan logam dari bijihnya.
4. menuliskan reaksi kimia yang terjadi di katoda dan anoda pada larutan dan lelehan
dalam sel elektrolisis (elektroda inert/tidak inert);
E. Materi Pembelajaran

Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menggunakan energi listrik agar

reaksi kimia dapat terjadi. Dalam sel elektrolisis, arus listrik digunakan untuk mendorong
berlangsungnya reaksi redoks yang tidak spontan dengan penguraian elektorolit menjadi
unsur-unsurnya. Metode elektrolisis ditemukan oleh Sir Humphry Davy dan
dikembangkan oeh Michael Faraday. Sel ini merupakan kebalikan dari sel volta. Pada sel
elektrolisis, katode bermuatan negatif, sedangkan anode bermuatan positif. Pada katode
terjadi reaksi reduksi terhadap kation, sedangkan pada anode terjadi reaksi oksidasi
terhadap anion. Dalam sel elektrolisis juga tidak diperlukan jembatan garam seperti pada
sel volta. Terdapat tiga kelompok sel elektrolisis, yaitu sel dengan elektrolit lelehan, sel
dengan elektrolit larutan dan elektroda inert, dan sel dengan elektrolit dan elektrode
reaktif.
1. Susunan sel Elektrolisis
Komponen utama dari sel elektrolisis adalah sebuah wadah, elektroda, elektrolit,
dan sumber arus listrik. Elektron (listrik) memasuki larutan melalui kutub negatif
(katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katoda dan mengalami
reduksi. Sementara itu, spesi lain melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi.
Jadi, sama seperti pada sel volta, reaksi di katoda adalah reaksi reduksi, sedangkan reaksi
di anoda adalah oksidasi.

2. Reaksi reaksi Elektrolisis


Berdasarkan jenis elektrolitnya, reaksi pada sel elektrolisis dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yakni sel elektrolisis dengan elektrolit lelehan dan sel elektrolisis
dengan elektrolit larutan.
a. Lelehan elektrolit diperoleh dengan cara memanaskan padatan elektrolit tanpa
melibatkan air. Kation di katode akan direduksi, sedangkan anion di anoe akan
dioksidasi. Elektrode yang digunakan merupakan elektrode inert (tidak reaktif) yang
tidak akan bereaksi, misalnya platina dan grafit.
Contoh: elektrolisis lelehan KI dengan elektrode Pt.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
KI K+ + IKatode: 2K+ + 2e- 2K
Anode: 2I- I2 + 2e2KI 2k + I2
b. Larutan elektrolit diperoleh dengan cara melarutkan padatan elektrolit ke dalam air.
Zat yang dapat mengalami reaksi redoks bukan hanya kation atau anionnya, tetapi
juga pelarutnya (H2O). Dengan demikian terjadi kompetisi antara ion-ion dan
molekul H2O. Pemenang kompetisi tersebut bergantung pada potensial standar sel
(E0), jenis elektrode, dan jenis anion. Semakin besar nilai E 0, reaksi reduksi semakin
mudah terjadi. Berikut ini dijelaskan kecenderungan reaksi pada katode dan anode:
1. Reaksi di katode
Jika kation berasal dari logam logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al atau
Mn), yaitu logam logam yang potensial elektrodanya lebih kecil (lebih
negatif daripada air), maka air yang terreduksi. Kation selain yang disebutkan
diatas akan tereduksi.
2H2O + 2e- 2OH- + H2
Ion H+ akan tereduksi menjadi gas H2.
2H+ + 2e- H2
Ion logam dengan E0>-0,83 akan direduksi menjadi logamnya.
Mx+ + xe- M
2. Reaksi di anode
Ion-ion halida (X-) akan dioksidasi menjadi halogen.
2X- X2 + 2e Ion OH- akan dioksidasi menjadi gas O2.
4OH- 2H2O + O2 + 4e Anion-anion selain ion halida (misalnya SO42- dan NO3-)tidak akan dioksidasi.
Zat yang dioksidasi adalah air.
2H2O 4H+ + O2 + 4e Anode tidak inert, logam akan dioksidasi menjadi ionnya.
M Mx+ + xe3. Jenis elektroda (inert atau tidak)

Elektroda inert adalah elektroda yang tidak terlibat dalam reaksi. Elektroda
inert yang sering digunakan yaitu platina dan grafit.

Aplikasi/manfaat sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari dan industri, prinsip sel elektrolisis banyak

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Berikut beberapa aplikasi dari konsep sel
elektrolisis.
a. Elektrolisis dalam pembuatan zat kimia
Untuk memperoleh suatu zat dalam bentuk unsurnya dapat dilakukan dengan
mengelektrolisis bahan-bahan tertentu yang mengandung zat atau unsur tersebut. Zat-zat
hasil elektrolisis tersebut pada akhirnya digunakan sebagai bahan baku industri.
Salah satu elektrolisis yang penting untuk menghasilkan zat kimia adalah yang
dikenal dengan elektrolisis klor-alkali. Elektrolisis klor-alkali tersebut merupakan proses
produksi klor dan soda api (natrium hidroksida) dari air asin, terutama air laut yang
mengandung senyawa garam dapur atau natrium klorida. Elektrode yang digunakan
adalah elektrodde karbon.
Adapun reaksi elektrolisisnya adalah sebagai berikut.
NaCl Na+ + ClReaksi di katoda : 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
Reaksi di anoda : Cl-(aq) Cl2(g) + 2e
Reaksi keseluruhan : 2NaCl(aq) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
b. Elektrolisis dalam pemurnian logam
Dalam beberapa industri metalurgi (logam), banyak diterapkan prinsip
elektrolisis. Sebagai contoh, dalam ekstraksi aluminium dari bauksit dan dalam
pemurnian tembaga.
Untuk memurnikan tembaga, maka larutan CuSO4 dielektrolisis dengan
menggunakan tembaga tidak murni sebagai anoda dan tembaga murni sebagai
katoda. Pada proses elektrolisis ini, tembaga tidak murni akan akan mengalami
oksidasi dan melarut dalam bentuk ion Cu 2+ yang kemudian bergerak menuju
katoda dan mengendap sebagai logam tembaga murni. Berikut ini reaksi-reaksi
elektrolisis dalam proses pemurnian tembaga.

CuSO4(aq)
Cu2+(aq) + SO42- (aq)

Katode : Cu2+(aq) + 2e
Cu(s)

Cu2+(aq) + 2e

Reaksi keseluruhan : Cu(s)


Cu(s)

Anode : Cu (s)

c. Penyepuhan
Tujuan dari penyepuhan suatu benda adalah untuk melindungi dari korosi,
untuk memperoleh permukaan yang keras atau hasil yang menarik, untuk
memurnikan logam, untuk memisahkan logam guna analisa kuantitatif, dan untuk
memperoleh kembali suatu logam dari benda cetakannya. Kadmium, krom,
tembaga, emas, nikel, perak, dan timah merupakan logam yang paling banyak
digunakan dalam penyepuhan.
Dalam proses penyepuhan, benda atau logam yang akan dilapisi dipasang
sebagai katoda dan metal yang digunakan sebagai penyepuh digunakan sebagai
anoda. Logam-logam tersebut kemudian dicelupkan ke dalam logam-logam yang
mengandung ion-ion logam penyepuh. Sebagai contoh, pada penyepuhan sendok
yang terbut dari besi dengan menggunakan perak, larutan AgNO 3 digunakan sebagai
elektrolit, logam perak digunakan sebagai anoda, dan sendok digunakan sebagai
katoda. Reaksi-reaksi yang terjadi pada penyepuhan sendok tersebut adalah sebagai
berikut.

Katode : Ag+(aq) + e
Ag(s)

Anoda : Ag(s)
Ag+(aq) + e

Reaksi keseluruhan Ag(s)


Ag(s)
Contoh lain adalah penyepuhan logam perak dengan logam emas, di mana logam
perak dijadikan sebagai katode dan logam emas sebagai anode. Kedua logam ini
dicelupkan ke dalam larutan AuCl3 dan selanjutnya dialiri arus listrik. Adapun reaksi
yang terjadi sebagai berikut.
Katode : Au3+(aq) + 3e Au(s)
Anoda : Au(s) Au3+(aq) + 3e
Reaksi keseluruhan Au(s) Au(s)
F. Metode (Pendekatan dan Metode Pembelajaran)
1.

Pendekatan : Scientific (ilmiah)

2.

Metode : Simulasi berbantu program komputer, ceramah, diskusi kelompok kecil dan
diskusi kelas.

3.

Model : Problem Based Learning.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan

Alokas

Tahapan Model Problem

Deskripsi Kegiatan

Based Learning

Pendahulua
n

Waktu
Guru menginformasikan mengenai 5 menit
materi yang akan dibahas, tujuan
pembelajaran, jenis media yang akan
digunakan, dan prosedur penilaian.

Siswa menyimak informasi yang


diberikan oleh guru.

Guru memberikan motivasi dengan


mengajukan

fenomena

tukang

penyepuh emas yang mana dia bisa


menyepuh asesoris perak menjadi
asesoris emas. Hal ini berkaitan
langsung

dengan

proses

sel

elektrolisis.

Kegiatan

Fase 1: Orientasi peserta

Inti

didik kepada masalah.

Siswa memperhatikan motivasi yang

diberikan oleh guru.


Guru memberikan masalah: Pada
suatu hari Made pergi kebengkel
bersama Ayahnya untuk mengganti
oli sepeda motornya. Hari itu terlihat
banyak pelanggan dibengkel
tersebut, mulai dari yang melakukan
perbaikan ringan terhadap motornya
sampai yang berat. Ada suatu hal
yang menarik perhatian si Made
dimana dia melihat salah seorang
pegawai yang sedang melapisi
shockbreker sepeda motor dengan
krom. (a) Bagaimana proses

30
menit

pelapisan krom pada shockbreker


sepeda motor?

Fase 2:

Siswa berdiskusi dan mengerjakan


permasalahan.
Guru bersama siswa menentukan

Mengorganisasikan

kelompok belajar untuk melaksanakan

peserta didik.

pembelajaran (1 kelompok terdiri dari


5-6 siswa).

Siswa membagi diri ke dalam


kelompok yang telah disepakati
bersama.

Guru mengarahkan pengetahuan siswa


untuk memahami topik yang
dipelajari dengan menampilkan
animasi menggunakan media flash
yang telah dipersiapkan

Siswa: Mengamati tampilan media


flash yang disajikan oleh guru.

Guru bersama siswa merumuskan


beberapa pertanyaan meliputi:
a) bagaimanakah proses elektrolisis
yang terjadi proses penyepuhan,
pemurnian zat, pembuatan zat, dan
pemisahan logam dari bijihnya?
b) bagaimana cara menuliskan reaksi
kimia yang terjadi di katoda dan
anoda pada larutan maupun lelehan
dalam sel elektrolisis (elektroda
inert/tidak inert)?

Fase 3: Membimbing
penyelidikan individu

Guru meminta siswa untuk


mengamati dan mengumpulkan datadata penting dalam simulasi media

flash untuk mendapatkan penjelasan


dan pemecahan masalah.

Siswa mengamati dan mencatat halhal penting dalam simulasi media


flash

Guru membimbing siswa dalam


mengolah data dari hasil pengamatan
pada media flash sebagai bahan
diskusi untuk memecahkan
permasalahan

Siswa: Mengolah data dari hasil


pengamatan pada media flash sebagai
bahan diskusi untuk memecahkan

Fase 4: Mengembangkan

permasalahan.
Guru: Menyuruh salah satu kelompok

dan menyajikan hasil

untuk membacakan hasil diskusi

kerja.

kelompoknya serta kelompok lain


menanggapi bila ada jawaban
berbeda.

Siswa: Membacakan hasil diskusi


kelompoknya dan kelompok lain
menananggapi hasil diskusi kelompok

Fase 5: Menganalisis dan

mengevaluasi proses
pemecahan masalah

lain bila ada jawaban yang berbeda.


Guru: Memberikan komentar tentang
pertanyaan atau tanggapan siswa.

Siswa: Menyimak komentar yang


diberikan guru.

Guru: memberikan penjelasan jika ada


miskonsepsi.

Siswa: Menyimak penjelasan guru.

Guru: Meminta siswa untuk


menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.

Siswa: Menyimpulkan hasil kegiatan


pembelajaran yang dilakukan.

Guru: Memberikan soal latihan (soal


pada slide tes untuk nomor 1-10),
kemudian siswa mengerjakan pada
selembar kertas dan dikumpul.
Jawaban siswa harus dilengkapi
dengan pembahasan

Penutup

Siswa: Mengerjakan soal latihan.


Refleksi (guru bersama siswa

10

menyimpulkan kembali hasil

menit

pembelajaran tentang Sel

Elektrolisis).
Menginformasikan materi yang akan
dibahas untuk pertemuan berikutnya.

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1

Media :
LCD dan Laptop
Flash
Lembar Kerja Siswa

Alat dan Bahan:


Meja, kursi, buku, pulpen, papan tulis, spidol, lingkungan sekolah

Sumber Belajar :
LKS Sel Elektrolisis

I. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Penilaian
Ranah Penilaian
Sikap
Tes Unjuk Kerja
Tes Tulis

: Pengamatan dan Tes Tulis


Bentuk Instrumen
Lembar Pengamatan sikap dan rubrik
Lembar Kerja Siswa
Tes Objektif

LEMBAR KERJA SISWA

Nama kelompok/No. absen:


1. ./..
2. ./..
3. ./..
Topik
Waktu

4. ./..
5. ./..
6. ./..
: Sel elektrolisis
: 15 menit

A. Petunjuk Pengerjaan
Diskusikan dengan kelompok anda dan lakukan penelusuran literatur sebagai bahan
pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan berikut ini!
B. Pertanyaan
1. Tulislah reaksi elektrolisis berikut:
a. Larutan MgCl2 dengan elektroda grafit!
b. Larutan MgCl2 dengan elektroda Cu!
c. Lelehan MgCl2 dengan elektroda Pt!

d. Larutan Na2SO4 dengan elektroda Pt!


e. Larutan Na2SO4 dengan elektroda Ni!
f. Lelehan Na2SO4 dengan elektroda Cu!
Jawab :

.................................................
...
...
...
...
...

2. Jelaskan bagaimana cara:


a. Bagaimana reaksi elektrolisis pada pemurnian Cu!
b. Bagaimana reaksi elektrolisis pada penyepuhan sendok besi dengan perak secara
elektrolisis!
c. Bagaimana reaksi elektrolisis pada pembuatan klorin dan natrium hidroksida secara
elektrolisis!

Jawab :

...
...
...
...
...

Anda mungkin juga menyukai