Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
POLITEKNIK
KESEHATAN
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan formula yang tepat dalam pembuatan suspensi dengan bahan aktif
kloramfenikol palmitat
2. Mampu membuat sediaan suspensi dengan bahan aktif kloramfenikol palmitat
3. Mampu mengevaluasi hasil sediaan yang dibuat dengan bahan aktif kloramfenikol
palmitat
II.
LATAR BELAKANG
Dalam bidang industri farmasi, perkembangan teknologi farmasi sangat berperan aktif
dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Kemampuan seorang tenaga ahli di bidang
farmasi yang bisa membuat sediaan obat secara aman, efektif, stabil dan akseptabel juga tidak
terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang berkembang
dengan pesat. Berbagai industri yang bergerak di bidang farmasi bersaing untuk membuat
sediaan obat dalam bentuk yang bermacam-macam. Bentuk sediaan tersebut terdiri dari
sediaan solid (padat), semisolid (setengah padat) dan liquid (cair). Sediaan yang akan dibuat
disesuaikan dengan karakteristik dari zat aktif yang digunakan ataupun dengan
meminimalkan efek samping dari obat yang digunakan tanpa mempengaruhi efek
farmakologisnya (Lacman, 2008). Obat yang di produksi juga harus sesuai dengan kegunaan,
manfaat dan tujuan penggunaan nya.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut dalam bentuk
halus yang terdispersi ke dalam fase cair. Sedangkan yang dimaksud dengan Suspensi oral
adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi
dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai yang ditujukan untuk penggunaan oral
(Syamsuni, 2006).
Pada praktikum ini, akan dibuat sediaan suspensi dengan bahan aktif kloramfenikol.
Kloramfenikol adalah antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces Venezuela, organisme
yang pertama kali diisolasi tahun 1947 dari sampel tanah yang dikumpulkan di Venezuela
(Goodman and Gilman, ed. 10). Dibuat sediaan suspensi karena bahan aktifnya tidak larut
dalam air (Depkes, 2014). Dan karena bahan aktifnya tidak stabil dalam air (Sweetman,
2009), maka sediaan dibuat suspensi untuk mengurangi penguraian dari zat aktif (RPS, ed.
18). Kloramfenikol digunakan sebagai obat luar dan jika dijadikan sediaan oral akan terasa
pahit. Maka dari itu kloramfenikol yang digunakan diubah kedalam bentuk kloramfenikol
palmitat. Kloramfenikol palmitat merupakan serbuk hablur halus seperti lemak; putih; bau
lemah; hampir tidak berasa (Depkes, 2014). Untuk meningkatkan akseptabilitas (penerimaan)
pasien maka ditambahkan pemanis sirupus simplex. pH sediaan bahan aktif sebesar 6,7
(Lund,1994). Karena bahan aktif harus terlindung dari cahaya (Sweetman, 2009) maka
pemakaian botol coklat diperlukan sebagai wadah sediaan.
Kloramfenikol memiliki efek farmakologi untuk mengobati demam tifoid dan
memiliki efek samping seperti hipersensitivitas, mual, muntah, glositis, diare dan
enterekolitis. Dan dapat menimbulkan syndrome grey pada bayi premature yang mendapat
dosis tinggi (Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, 2007). Sediaan diajukan untuk orang dewasa dengan dosis 4 x sehari 5mL sesudah
makan.
III.
TINJAUAN PUSTAKA
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai suspensi adalah sediaan seperti
tersebut di atas, dan tidak termasuk kelompok suspensi yang lebih spesifik, seperti suspensi
oral, suspensi topikal, dan lain-lain. Beberapa suspensi dapat langsung digunakan, sedangkan
yang lain beruapa campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih dahulu dengan
pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan. Sediaan seperti ini disebut .untuk
Suspensi Oral.
Suspensi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau yang
dikonstitusikan dengan jumlah air untuk injeksi atau pelarut lain yang sesuai sebelum
digunakan. Syarat-syarat suspensi (Depkes, 2014).
1. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal
2. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus mengandung zat
antimikroba
3. Dapat ditambahkan zat yang sesuai untuk meningkatkan kekentalan sehingga pengendapan
partikel tidak membentuk pengerasan dan pemadatan sehingga sulit terdispersi kembali
4. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan duntuk menjamin distribusi bahan padat yang
5.
1.
2.
3.
merata dalam pembawa sehingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat
Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Keuntungan dan kekurangan sediaan (RPS ed. 18 vol.3 1538-1539):
Keuntungan:
Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet kapsul, terutama anak-anak
Homogenitas tinggi
Lebih mudah diabsorbsi daripada tablet kapsul karena luas permukaan kontak antara zat aktif
1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan:
Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal jika jenuh, degradasi, dll)
Jika membentuk caking akan sulit terdispersi kembali sehingga homogenitasnya turun
Alirannya menyebabkan sukar dituang
Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk sediaan larutan
Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan system disperse (caking, flokulasi-
KLORAMFENIKOL PALMITAT
Chloramfenicol Palmitate (FI V hlm. 690)
Struktur
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton dan dalam
kloroform; larut dalam eter; agak sukar larut dalam etanol;
sangat sukar larut dalam heksan. (FI V hlm. 690)
Stabilita
Inkompabilita
Inkompatibel
ampicilin,
dengan
asam
senyawa
askorbat,
berikut,
kalsium
aminophylline,
klorida,
sodium
karbenisilin,
klorpromazin
gentamicin
sulfat,
hydroxyzine
HCl,
HCl,
garam
hydrocortisone,
methicilin
erythromycin,
sodium
sodium,
sukinat,
novabiocin,
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
2. HPMC
Zat
Sinonim
Benecel
MHPC;
E464;
hydroxypropyl
methylcellulose;
ether;
methyl
hydroxypropylcellulose; Metolose;
Struktur
Pemerian
Kelarutan
eter,
tetapi
larut
dalam
campuran
etanol
dan
Inkompabilita
Keterangan
Bahan
bioadhesive;
lain
pengemulsi;
pembantu
emulsi
granulasi;
coating
stabilizer;
agent;
bahan
mukoadhesif;
pendispersi;
pembentuk
bahan
bahan
film;
peleasan-
Kadar
penggunaan
3.
Natrium Sakarin
Zat
Sinonim
1,2-Benzisothiazolin-3-one
1,1-dioxide,
sodium
salt;
Titik lebur
Pemerian
cukup manis, dengan logam atau rasa pahit bahwa pada tingkat
normal penggunaan dapat terdeteksi sekitar 25% dari populasi.
(HOPE, 6th ed. p. 608)
Kelarutan
Stabilita
Inkompabilita
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
0.0750.6%
Oral syrup
0.040.25%
Sinonim
C12H22O11
(HOPE, 6th ed. p. 703)
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air
mendidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.
(FI IV hlm. 762)
Stabilita
Inkompabilita
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
: 67%
Sweeting agent
: 67%
: 50-67%
PROPYLENGLYCOLUM
Propilen Glikol (FI IV hlm. 589)
Sinonim
glycol;
methyl
glycol;
propane-1,2-diol;
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilita
Inkompabilita
Keterangan
Digunakan
lain
sebagai
pengawet
antimikroba;
desinfektan;
Kadar
Use
Dosage form
Concentration (%)
Humectant
Topicals
15%
Preservative
penggunaan
1030%
Oral solutions
1025%
Parenterals
1060%
Topicals
580%
6. Metilparaben
Zat
Sinonim
metagin;
parahydroxybenzoas;
Methyl
methyl
Chemosept;
p-hydroxybenzoate;
methylis
Methyl
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Larut dalam etanol 1:2, etanol (95%) 1:3, etanol (50%) 1:6,
eter 1:10, gliserin 1:60, propilen glikol 1:5, air 1:400, praktis
tidak larut pada minyak mineral, larut di minyak kacang 1:200.
(HOPE, 6th ed. p. 443)
Stabilita
Inkompabilita
(10%)
telah
terbukti
mempotensiasi
aktivitas
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
0.0650.25%
Inhalation solutions
0.0250.07%
Intradermal injections
0.10%
Nasal solutions
0.033%
Ophthalmic preparations(a)
0.0150.2%
0.10.18%
Topical preparations
0.020.3%
Vaginal preparations
(HOPE, 6th ed. p. 442)
0.10.18%
7. Propilparaben
Zat
Sinonim
butex;
parahydroxybenzoas;
Propyl
Chemosept;
propyl
phydroxybenzoate;
propylis
Propyl
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilita
Inkompabilita
dengan adanya besi dan terjadi hidrolisis oleh alkali lemah dan
asam kuat. (HOPE, 6th ed. p. 597)
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
0.0050.2%
Inhalation solutions
0.015%
Intradermal injections
0.020.26%
Nasal solutions
0.017%
Ophthalmic preparations
0.0050.01%
0.010.02%
Rectal preparations
0.020.01%
Topical preparations
0.010.6%
Vaginal preparations
0.020.1%
8. Aquadest
Zat
Sinonim
Struktur
Rumus
molekul
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilita
Inkompabilita
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
Spesifikasi Sediaan
Bentuk sediaan
Warna, Bau
Palmitat
Oranye, jeruk
Rasa
Manis
pH sediaan
6,7
Kadar sediaan
10%
Volume sediaan
60mL/botol
Viskositas sediaan
80cP
Perhitungan Dosis
Dosis: 4dd 500-750mg p.c (OOP ed.6 hlm. 86)
Dosis Dewasa 500mg/ 1x
500 mg
x
500 mg
5 mL
500 mg .5 mL
500 mg
= 5mL
1x
= 5mL
500 mg . 60 mL
5 mL
= 600mg
= 6g
6g
.100
60 mL
IV.
x mg
60 mL
= 10%
PENDEKATAN FORMULA
No
.
1.
2.
Nama Bahan
Klorampenikol Palmitat
HPMC
Jumlah
10%
2,5%
Kegunaan
3.
Natrium Sakarin
4.
Sirupus Simplex
5.
V.
Propilen Glikol
0,2%
25%
10%
b/v
p. 326)
Sweetening agent (HOPE, 6th ed.
b/v
p. 608)
Sweetening agent (HOPE 6th ed.
b/v
p. 703)
Wetting agent, Pelarut Pengawet
(HOPE 6th ed. p. 592)
Pengawet (HOPE 6th ed. p. 441)
Pengawet (HOPE 6th ed. p. 596)
Dapar (FI V hlm. 1727)
6.
7.
8.
Methylparaben
Prophylparaben
Asam Phospat
0,015%
0,01%
0,248%
b/v
b/v
b/v
9.
(KH2PO4)
Garam Phospat
0,75%
10.
11.
(NaH2PO4)
HCl 0,1N/NaOH 0,1N
Oleum Aurantii
12.
13.
Pasta Jeruk
Aquadest
PENIMBANGAN
Dibuat sediaan 4 botol (@60ml)
60mL x 4 botol
240mL + (2% x 240mL)
244,8mL + (10% x 244,8mL)
No
Nama Bahan
qs
qs
Adjust pH
Flavouring agent (Martindale 36
p. 2357)
qs
Colouring agent
ad 100% v/v Pelarut (HOPE 6th ed. p. 766 )
= 240mL
= 240mL + 4,8mL
= 244,8mL
= 244,8mL + 24,48mL
= 269,28mL ~ 280mL
.
1.
Klorampenikol Palmitat
10 g
.280 mL=28 g
100 mL
2.
HPMC
2,5 g
.280 mL=7 g
100 mL
3.
Natrium Sakarin
0,2 g
.280 mL=0,56 g
100 mL
4.
Sirupus Simplex
25 g
.280 mL=70 g
100 mL
5.
Propilen Glikol
10 g
.280 mL=14 g
100 mL
6.
Methylparaben
0,015 g
.280 mL=0,042 g
100 mL
7.
Prophylparaben
0,01 g
.280 mL=0,028 g
100 mL
8.
0,2408 g
.280 mL=0,674 g
100 mL
9.
0,75 g
.280 mL=2,1 g
100 mL
10.
11.
12.
13.
HCl Pekat
Oleum Aurantii
Pasta Jeruk
Aquadest
2 tetes
2 tetes
10 tetes
ad 280mL
= 0,12 g
x
x
ADI =
0,04 g
70 kg
0,04 g .1 kg
70 kg
0,12 g
60 mL
x
20 mL
0,12. 20 mL
60 mL
= 0,04g
x
1 kg
= 0,00057g = 0,57mg
Propilen Glikol
ADI = 25mg/kgBB (HOPE, 6th ed. p. 592)
Rata-rata BB dewasa = 70kg
25mg/kgBB . 70kg = 1.750mg = 1,75g
= 6g
6g
60 mL =
x
20 mL
6 g .20 mL
60 mL
= 2g
ADI =
2g
70 kg =
2 g .1 kg
70 kg
x
1 kg
x
= 0,028g
Jadi, penggunaan propilen glikol tidak melebihi kadar ADI.
Methylparaben
ADI = 10 mg/kg BB (HOPE, 6th ed. p. 444)
Rata-rata BB dewasa = 70kg
10mg/kgBB . 70kg = 700mg = 0,7g
Methylparaben yang digunakan untuk sediaan 280mL = 0,015%
Methylparaben untuk 60mL (per botol)
Dosis sehari = 20mL
0,015 g
xg
=
100 mL
60 mL
x
x
0,015 g .60 mL
100 mL
= 0,009g
0,009 g
x
60 mL = 20 mL
=
0,009 g .20 mL
60 mL
= 0,003g
0,003 g
ADI = 70 kg
x
0,003 g .1 kg
70 kg
x
1 kg
x
= 0,000043g = 0,043g
Jadi, penggunaan methylparaben tidak melebihi kadar ADI.
Prophylparaben
ADI = 10 mg/kg BB (HOPE, 6th ed. p. 598)
Rata-rata BB dewasa = 70kg
10mg/kgBB . 70kg = 700mg = 0,7g
Prophylparaben yang digunakan untuk sediaan 280mL = 0,01%
Prophylparaben untuk 60mL (per botol)
Dosis sehari = 20mL
10 g
x
=
100 mL
60 mL
10 .60 mL
100 mL
= 6g
6g
60 mL =
x
20 mL
6 g .20 mL
60 mL
= 2g
ADI =
2g
70 kg =
2 g .1 kg
70 kg
x
1 kg
x
= 0,028g
Jadi, penggunaan prophylparaben tidak melebihi kadar ADI.
Perhitungan Penggunaan HPMC:
Untuk sediaan oral= 2-5% (HOPE, 6th ed. p. 326)
HPMC yang digunakan= 2,5%
0,25 g
HPMC yang ditimbang= 100 mL . 280mL= 7g
Dilarutkan dalam air panas 20-30%
Air panas yang digunakan= 20%
20 mL
Air panas yang diukur= 100 mL . 280mL= 56mL
Perhitungan Dapar:
pH sediaan = 6,7
pKa fosfat = 7,21
pH = pKa + log [
Garam
Asam ]
Garam
Asam ]
Garam
Asam ]
= -0,51
Garam
[ Asam ] = 0,3
[Garam] = 0,3 [Asam]
+
H 3 O
+
H 3 O
= 2,3 C .
Ka+
Ka
1,23 x 1014
0,1 = 2,3C . [ 6,82 x 1014 ]
0,1 = 2,3C . [0,187]
0,1 = 0,13C
0,1
C = 0,13
C = 0,23M
C
= [garam] + [asam]
0,23 M = 1,3 [asam] + [asam]
0,23 = 1,3 [asam]
0,23
[asam] = 1,3
[asam]
C
0,23
X
= 0,177M
= [garam] + [asam]
= X + 0,177
= 0,053M
= M . BM
= 0,177M . 136,08g
= 24,086g
Massa garam (
NaH 2 PO 4
= M . BM
= 0,053M . 142
= 7,52g
Konversi untuk optimasi 60 ml:
60 ml
Massa asam
= 1000 ml x 24,086 g = 1,445 g
=
1,445 g
60 ml
x 100%
= 2,408%
Massa garam
60 ml
1000 ml
x 7,52 g
= 0,45 g
Kadar
0,45 g
60 ml
Kadar
x 100%
= 0,75%
VI.
A.
1.
2.
3.
4.
Kadar
0,674 g
280 ml
x 100%
Massa garam
280 ml
1000 ml
x 7,52 g = 2,1 g
Kadar
2,1 g
280 ml
x 100%
= 0,2408%
= 0,75%
PROSEDUR PEMBUATAN
Pembuatan Air Bebas CO2
Diambil 1L air ke dalam beaker glass 1L
Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 1L, lalu panaskan di tas hotplate
Setelah air mendidih, kemudian ditunggu sampai 30 menit atau lebih
Setelah mencapai waktu yang ditentukan, erlenmeyer 1L ditutup menggunakan
gumpalan kapas
5. Jika sudah tertutup rapat, matikan api, dinginkan.
B.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
C. Penimbangan Bahan
1. Ditimbang Kloramfenikol Palmitat sebanyak 28g dengan menggunakan perkamen
besar di atas timbangan analitik
2. Ditimbang sukrosa sebanyak 65g dengan menggunakan kertas perkamen besar di
atas timbangan analitik
3. Ditimbang propilparaben sebanyak 0,028g dengan menggunakan kertas perkamen di
atas timbangan analitik
4. Ditimbang metilparaben sebanyak 0,042g dengan menggunakan kertas perkamen di
atas timbangan analitik
5. Ditimbang HPMC sebanyak 7g dengan menggunakan kertas perkamen di atas
timbangan analitik
6. Ditimbang propilen glikol sebanyak 42g dengan menggunakan beaker glass di atas
timbangan analitik
7. Ditimbang asam fosfat (KH2PO4) sebanyak 0,674g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik
8. Ditimbang garam fosfat (NaH2PO4) sebanyak 2,1g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik
D. Pembuatan Sirupus Simplex
1. Dimasukkan sukrosa yang telah ditimbang sebanyak 65g ke dalam beaker glass
2.
3.
4.
5.
glass 50 ml
4. Ditambahkan aquadest sebanyak 2 ml, di aduk dengan menggunakan batang
pengaduk hingga larut
5. Dimasukkan garam phospat (
beaker glass berisi
KH 2 P O4
Na 2 HP O4
telah
ditimbang
sebanyak
0,042g
dengan
sebanyak
0,028g
dengan
Jenis
evaluasi
A. Evaluasi
Fisika
1.
Organoleptik
Prinsip evaluasi
Jumlah
Hasil
sampel
pengamatan
3 botol
Sediaan
Bau: jeruk
beraroma
Rasa:
Syarat
yang Warna:
manis
dan oranye.
berwarna
oranye.
2.
Pengukuran
Pengukuran
pH
pH larutan
menggunakan indicator
1 botol
7,0.
pH = 6,7
pH
3.
Volume
Tuang
isi
perlahan-
1 botol
Volume
terpindahkan
rata-rata
kedalam
gelas
ukur
kering
dan
telah
kurang dari
100% dan
hati
tidak
60mL
untuk
ada
nenghindarkan
satu wadah
pembentukan
pun
volumenya
kurang dari
95%
volume
telah
yang
bebas
dari
yang
dari
tertera
volume
pada etiket.
dari
campuran.
tiap
(FI
(FI
hlm.1614)
4.
tidak
hlm.1615)
Bobot jenis
Gunakan
piknometer
(FI V hlm.
yang bersih dan kering,
1553)
timbang
piknometer
1 botol
Bobot jenis
suatu
zat
adalah
hasil yang
diperoleh
dengan
suling
1,02g/ml
tersebut,
keringkan
piknometer
membagi
bobot
dengan
bobot
nya
dalam
dan
timbang.
zat
air
piknometer
(FI
hal.1553)
5.
Viskositas
Pengujian
dilakukan
3 botol
Viskositas
menggunakan
sediaan
viscometer Stormer
mendekati
(Modul
6.
Homogenitas
(Goeswin
Agus,
air
hlm. 17-18)
(0,89mPas)
Mengamati
1 botol
keseragaman distribusi
ukuran
Sediaan
Partikel
homogen
berukuran
partikel
seragam
farmasi
dan
liquida
hlm.
viskositas
dan
teknologi
80 cP
Praktikum
dan ter
distribusi
secara
127)
merata
dinyatakan
sebagai
homogen.
7.
Distribusi
Suspensi diencerkan
ukuran
1 botol
Distribusi
Jika
ukuran
antilog SD
partikel
partikel
(Martin,
glass. Diamati
merata.
jumlah
Physical
menggunakan
partikel
Pharmacy,
mikroskop cahaya
diukur
hlm. 430-
nilai
500.
431)
Jika
nilai
antilog SD
> 1,2 maka
jumlah
partikel
diukur
8.
Volume
Tuangkan sediaan 1
sedimentasi
(Teori dan
Praktek
Farmasi
pengendapan yang
Industri
1 botol
Hari ke 0:
f=0
Hari ke 1:
f = 0,80
1000.
Terdispersi
kembali
Lachman, 3
493)
Hari ke 2:
f = 0,83
telah ditentukan,
Hari ke 6:
lakukan pengamatan,
f = 0,86
Kemampuan
redispersi
(Teori
dan
Praktek
dalam
disimpan
botol
1 botol
diamkan selama 0, 1
Hari ke 1:
10 kali
pengocokan
Terdispersi
Hari ke 2:
13 kali
pengocokan
teredispersi
tiap
Hari ke 6:
mengocok
40 kali
botol.
pengocokan
B. Evaluasi
1.
Kimia
Kadar
Dengan cara
Sediaan
kromatografi cair
3 botol
kinerja tinggi
2.
Identifikasi
(FI V
Hari ke 0:
0
bening,
Industri
493)
Sediaan
Farmasi
Lachman,
Hv
Ho
3 botol
kembali
hlm.1213)
C. Evaluasi
1.
Biologi
Uji
Menyediakan wadah
efektivitas
bakteriologi bertutup
bakteri
pengawet
steril
Inokulasi tiap wadah
viabel pada
3 botol
a. Jumlah
hari ke 14
berkurang
hingga
tidak lcbih
dari 0,1%
dari jumlah
awal.
b. jumlah
ditambahkan sekitar
kapang dan
-khamir
koloni/mL.
viable
selama 14
hari
pertama
adalah
tetap atau
kurang dari
jumlah
awal
c. Jumlah
tiap
mikroba uji
selama hari
tersisa dari
28 hari
pengujian
adalah
tetap atau
kurang
danbilanga
n yang
disebut
pada a dan
b.
Penetapan dengan
Uji potensi
lempeng-silinder atau
untuk
2.
"lempeng" dan
antibiotik
(FI V hlm
3 botol
"tabung" atau
891-899)
turbidimetri.
36,578 g26,024 g
36,308 g26,024 g
= 1,02g/ml
Volume Sedimentasi :
Hari ke 0 :
50 mL
60 mL
= 0,83mL
Hv
Ho
0 mL
60 mL
= 0mL
Hari ke 2 :
Hv
Ho
Hari ke 1 :
Hv
Ho
48 mL
60 mL
= 0,80mL
Hari ke 6 :
Hv
Ho
52mL
60 mL
0,86mL
VIII. PEMBAHASAN
Praktikum teknologi sediaan liquida dan semisolida ini bertujuan agar praktikan
mampu menentukan formulasi yang tepat dengan bahan aktif Kloramfenikol Palmitat serta
mampu mengevaluasi hasil sediaan yang telah dibuat. Pada praktikum ini, sediaan yang
dibuat adalah sediaan dalam bentuk suspensi. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel tidak larut dalam bentuk halus yang terdispersi ke dalam fase cair (Syamsuni, 2006).
Penggunaan sediaan suspensi ini dibuat untuk oral. Yang dimaksud dengan suspensi oral
adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi
dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai yang ditujukan untuk penggunaan oral
(Syamsuni, 2006). Sediaan suspensi mempunyai keuntungan (RPS ed. 18 vol. 3 hlm. 15381539) seperti:
1. Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet atau kapsul, terutama anak-anak
2. Homogenitas tinggi
3. Lebih mudah diabsorbsi daripada tablet atau kapsul (karena luas permukaan kontak antara zat
aktif dan saluran cerna meningkat)
4. Dapat menutupi rasa tidak enak atau pahit obat
5. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.
Masalah yang dihadapi dalam pembuatan suspensi salah satunya yaitu cara untuk
memperlambat pengendapan partikel dan menjaga homogenitas partikel. Cara tersebut
merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi. Faktor-faktor yang
1.
2.
3.
4.
5.
Selain itu, perlu adanya eksipien (zat tambahan) seperti suspending agent (CMC Na)
untuk memperlambat sediaan, mencegah penurunan pengendapan partikel dan mencegah
penggumpalan resin serta bahan berlemak. Kemudian untuk menurunkan tegangan
permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak
larut, maka ditambahkan eksipien berupa wetting agent (propilen glikol) untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Bau dari sediaan yang dibuat dapat dihilangkan dengan penambahan
flavouting agent seperti oleum aurantii. Warna dari sediaan harus dibuat lebih menarik agar
dapat meningkatkan akseptabilitas pasien, maka ditambahkan colouring agent (pasta jeruk)
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bahan aktif pada sediaan ini harus terlindung dari
cahaya, maka dari itu perlu adanya penggunaan botol coklat.
Pada pembuatan sediaan suspensi ini, terdapat eksipien-eksipien yang ditambahkan
seperti sukrosa dan natrium sakarin sebagai pemanis. Keduanya digunakan dalam formula ini
karena
tidak
inkompatibel
dengan
kloramfenikol.
Kemudian
methylparaben
dan
Na 2 HP O4
KH 2 P O4
) sebagai dapar ,
pasta jeruk sebagai colouring agent, oleum aurantii sebagai flavouring agent dan aquadest
sebagai pelarut juga digunakan dalam formula sediaan ini.
Sebelum pembuatan suspensi, botol dan beaker glass yang digunakan dikalibrasi
terlebih dahulu selanjutnya suspensi di buat, tetapi sebelumnya terlebih dahulu dilakukan
penimbangan bahan-bahan yang diperlukan. Setelah pembuatan suspensi selesai, dilakukan
evaluasi apakah sediaan yang dibuat memenuhi syarat suspensi atau tidak. Evaluasi pertama
yaitu organoleptik. Dimana sediaan memiliki rasa yang manis dengan bau jeruk dan warna
orange. Evalusi kedua yaitu pengukuran pH, pH yang didapat saat sediaan sudah jadi adalah
9,0. Sedangkan pH sediaan bahan aktif seharusnya 6,7. Kemudian ditambah HCl pekat
sebanyak 2 tetes sebagai adjust pH. pH sediaan akhir menjadi 7,0. Evalusi ketiga yaitu
volume terpindahkan dari satu botol sediaan. Volume terpindahkan dari sediaan sebesar
60mL. Bobot jenis sebagai evaluasi ke empat di dapat sebesar 1,02 g/ml. Selanjutnya evaluasi
viskositas dengan menggunakan Viscosmeter Stormer. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
kekentalan dari sediaan larutan yang dibuat. Dan didapat hasil nya sebesar 80cP.
Homogenitas dari hasil evaluasi sediaan ini menunjukkan bahwa sediaan yang telah dibuat
memiliki partikel yang berukuran seragam dan terdistribusi secara merata (homogen).
Volume sedimentasi dari sediaan ini dari hari ke nol sampai hari ke enam hasilnya dinyatakan
baik karena nilai f mendekati 1. Untuk evaluasi redispersi dinyatakan bahwa hasilnya kurang
baik karena dari hari ke hari kemampuan persebaran dari partikel sediaan semakin lama
untuk dapat kembali.
IX.
KESIMPULAN
Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.
No
Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Klorampenikol Palmitat
HPMC
Natrium Sakarin
Sirupus Simplex
Propilen Glikol
Methylparaben
Prophylparaben
Asam Phospat
10%
2,5%
0,2%
25%
10%
0,015%
0,01%
0,248%
b/v
b/v
b/v
b/v
b/v
b/v
b/v
b/v
9.
(KH2PO4)
Garam Phospat
0,75%
b/v Dapar
10.
11.
12.
13.
Bahan aktif
Suspending agent
Sweetening agent
Sweetening agent
Wetting agent, Pelarut Pengawet
Pengawet
Pengawet
Dapar
(NaH2PO4)
HCl Pekat
2 tetes
Adjust pH
Oleum Aurantii
1 tetes
Flavouring agent
Pasta Jeruk
10 tetes
Colouring agent
Aquadest
ad 100% v/v Pelarut
Berdasarkan hasil praktikum formula pembuatan serta evaluasi sediaan larutan
Berdasarkan uji organoleptik, sediaan yang telah dibuat memiliki rasa yang manis
evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan namun bukan merupakan parameter kritis.
X.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, C.H. 1989. Bentuk Sediaan Farmasi. Penerjemah: Farida Ibrahim. Cetakan
Pertama. Edisi IV. Jakarta: Penerbit UI Press.
British Medical Association and the Royal Pharmaceutical Society of Great
Britain. 2009. British National Formulary, 58 September 2009. London:
Pharmaceutical Press.
British Pharmacopoeia. 2009. British Pharmacopoeia, Volume I and II. London:
The Stationery Office on behalf of the Medicines and Healthcare products
Regulatory Agency (MHRA).
XI.
LAMPIRAN
Kemasan
Klorpen
Kloramfenikol Palmitat
KOMPOSISI
Tiap 5ml mengandung :
Kloramfenikol palmitat........ 500mg
FARMAKOLOGI
Klorpenmengandung
Brosur
Kloramfenikol
Palmitat
yangberkhasiat untuk mengobati demam tifoid. Kloramfenikol
bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini
terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil
transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses
sintesis kuman. Efek toksik kloramfenikol pada system
hemopoetik sel mamalia diduga berhubungan dengan mekanisme
kerja obat ini. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik
(menghambat pertumbuhan bakteri). Pada konsentrasi tinggi
kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid (membunuh)
terhadap kuman-kuman tertentu. Setelah pemberian oral,
kloramfenikol diserap dengan cepat.kadar puncak dalam darah
tercapai dalam 2 jam. Masa paruh eliminasinya pada orang dewasa
kurang lebih 3 jam. Kira-kira 50% kloramfenikol dalam darah
terikat dengan albumin. Obat ini didistribusikan secara baik ke
berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan otak, cairan serebro
spinal dan mata. Kloramfenikol yang diberikan oral telah
diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh kloramfenikol yang
diekskresi melalui urin, hanya 5-10% dalam bentuk aktif. Sisanya
terdapat dalam bentuk glukuronat taau hidrolisat lain yang tidak
aktif.
INDIKASI
Untuk mengobati demam tifoid
CARA PAKAI
Untuk Dewasa:
Sehari 4 x 1 sendok takar @5-7,5ml
KONTRAINDIKASI
Bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati,
gangguan darah dan pasien yang hipersensitif.
EFEK SAMPING
Reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia
aplastic.
SIMPAN DI BAWAH SUHU 250C DALAM
TERTUTUP RAPAT. LINDUNGI DARI CAHAYA.
KOCOK
HARUS DENGAN RESEP
No. Reg. DKL 1500600433A1
PT. PHARAFAM FARMA
BANDUNG INDONESIA
BOTOL
Etiket
Hasil Optimasi
Volume Terpindahkan
dan Sediaan
Homogenitas dan
distribusi partikel
Penyimpanan
Sediaan
Hasil Evaluasi
Volume
Sedimentasi dan
Uji viskositas
dengan
menggunakan
viscometer
stormer di dapat
80cP
Uji viskositas
dengan
menggunakan
viscometer
stormer
Hasil evaluasi
volume
sedimentasi
dan redispersi
hari ke enam