Bahanpelatihanon Line1 090906113744 Phpapp02
Bahanpelatihanon Line1 090906113744 Phpapp02
MITIGASI BENCANA
DALAM TATA RUANG
BAHAN PELATIHAN ON-LINE
PENGERTIAN
Berdasarkan UU 24/2007 tentang
Bencana, yang dimaksud dengan:
Penanggulangan
BEBERAPA CONTOH
KEJADIANNYA
Gempa
bumi,
tsunami,
letusan
gunung
berapi,
longsor/gerakan
tanah, amblesan tanah, seiche
Bencana
terestrial
alam
mber: http://www.ceric-fisip.ui.ac.id/index.php?option=content&task=view&id=34
KAWASAN RAWAN
LETUSAN GUNUNG BERAPI (1)
Tipe A
a.
b.
Kawasan yang memiliki tingkat risiko rendah (berjarak cukup jauh dari
sumber letusan, melanda kawasan sepanjang aliran sungai yang
dilaluinya, pada saat terjadi bencana letusan, masih memungkinkan
manusia untuk menyelamatkan diri, sehingga risiko terlanda bencana
masih dapat dihindari).
Tipe B
a.
Kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lahar dan lava,
lontaran atau guguran batu pijar, hujan abu lebat, hujan lumpur
(panas), aliran panas dan gas beracun.
KAWASAN RAWAN
LETUSAN GUNUNG BERAPI (2)
b.
Tipe C
a.
Kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran
lahar dan lava, lontaran atau guguran batu (pijar),
hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas
dan gas beracun. Hanya diperuntukkan bagi kawasan
rawan letusan gunung berapi yang sangat giat atau
sering meletus.
b.
Kawasan yang memiliki risiko tinggi (sangat dekat
dengan sumber letusan. Pada saat terjadi aktivitas
magmatis, kawasan ini akan dengan cepat terlanda
bencana, makhluk hidup yang ada di sekitarnya tidak
KAWASAN RAWAN
GEMPA BUMI (1)
Tipe A
Kawasan ini berlokasi jauh dari daerah sesar yang rentan
terhadap getaran gempa. Kawasan ini juga dicirikan dengan
adanya kombinasi saling melemahkan dari faktor dominan yang
berpotensi untuk merusak. Bila intensitas gempa tinggi (Modified
Mercalli Intensity / MMI VIII) maka efek merusaknya diredam oleh
sifat fisik batuan yang kompak dan kuat.
Tipe B
a.
KAWASAN RAWAN
GEMPA BUMI (2)
Tipe C
a.
b.
Tipe D
a.
b.
KAWASAN RAWAN
GEMPA BUMI (3)
Tipe E
a.
b.
Tipe F
a.
b.
KAWASAN RAWAN
BENCANA LONGSOR (1)
Zona Tipe A
Zona berpotensi longsor pada daerah lereng gunung, lereng
pegunungan, lereng bukit, lereng perbukitan, dan tebing sungai
dengan kemiringan lereng lebih dari 40%, dengan ketinggian di atas
2000 meter di atas permukaan laut.
Zona Tipe B
Zona berpotensi longsor pada daerah kaki gunung, kaki pegunungan,
kaki bukit, kaki perbukitan, dan tebing sungai dengan kemiringan
lereng berkisar antara 21% sampai dengan 40%, dengan ketinggian
500 meter sampai dengan 2000 meter di atas permukaan laut.
KAWASAN RAWAN
BENCANA LONGSOR (2)
Zona Tipe C
Zona berpotensi longsor pada daerah dataran tinggi, dataran
rendah, dataran, tebing sungai, atau lembah sungai dengan
kemiringan lereng berkisar antara 0% sampai dengan 20%,
dengan ketinggian 0 sampai dengan 500 meter di atas
permukaan laut.
GAMBAR 1
TIPOLOGI ZONA
ERPOTENSI LONGSOR
KAWASAN RAWAN
BENCANA BANJIR (1)
KAWASAN RAWAN
BENCANA BANJIR (2)
GAMBAR 3
TIPOLOGI KAWASAN LINDUNG DAN RAWAN BENCANA BANJIR
KAWASAN RAWAN
BENCANA BANJIR (3)
GAMBAR 4
TIPOLOGI KAWASAN BUDIDAYA RAWAN BENCANA
BANJIR
2.
PEDOMAN PENATAAN
RUANG KAWASAN
RAWAN BENCANA
RENCANA TATA
RUANG WILAYAH
PROVINSI (RTRWP)
RENCANA TATA
RUANG WILAYAH
KABUPATEN/KOTA
Tata Laksana
Dalam Penataan
Ruang Kawasan
Rawan Bencana
Kelembagaan
Penataan Ruang
Kawasan Rawan
Bencana
Hak, Kewajiban,
dan Peran Serta
Masyarakat
Dalam Penataan
Ruang Kawasan
Rawan Bencana
Kriteria
Penentuan
Tipologi