Kristanto (1206237315)
SOAL TUGAS 2
Berdasarkan gambar jaringan pipa gas:
1. Hitung diameter pipa jaringan gas sesuai dengan tekanan
operasinya: CS (menengah) dan PE (rendah)
2. Jenis pipa PE dengan SDR berapa yang seharusnya
digunakan? Kenapa?
3. Hitung panjang maksimum pipa
4. Hitung kapasitas maksimum pipa
Gunakan ketiga software (Pipesim, Pipeline Toolbox
JARINGAN GAS
700m
Jaringan A
P = 2 Barg
Tapping Point
(Titik Pasikan Gas)
P = 10 Barg
F = 3.25 MMSCFD
500m
P = 2 Barg
Tapping Point
(Titik Pasikan Gas)
P = 6 Barg
F = 2.37 MMSCFD
Jaringan B
JAWABAN JARINGAN A
Mengklik tab source pada jaringan A untuk mengisi
data properties yang dibutuhkan yaitu temperatur serta
pressure/flowrate boundary condition
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
Melakukan
perhitungan untuk
mendapatkan
Relativity Density
dan Compressibility
Factor dengan
menggunakan
pipeline toolbox
(utilities) untuk
panjang dari
source hingga
junction
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
Perhitungan yang
dilakukan untuk pipa A2
untuk mendapatkan
Relativity Density dan
Compressibility Factor
dengan menggunakan
pipeline toolbox
(utilities) untuk panjang
dari source hingga
junction sama dengan
cara menghitung pada
pipa A1.
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Hasil
sementara
Jaringan A
Pipa A1 (700 m)
Internal
Diameter (ID)
= 12.72
Pipa A2 (7821 m)
Internal
Diameter (ID)
= 9.21
JAWABAN JARINGAN A
Dengan menggunakan software
Pipe Flow Expert, data internal
pipe diameter yang telah
didapatkan dari hasil diatas
diinput dan dikonversi dalam
mm. Langkah selanjutnya adalah
meng-klik Diam?
JAWABAN JARINGAN A
Perlu dicatat bahwa dalam pengerjaan, digunakan 2 jenis pipa
yang berbeda. Pada pipa A1 (10 barg ke 2 barg) , digunakan
pipa jenis CS (Commercial Steel), sementara pada pipa A2 (2
barg ke 1 barg) digunakan pipa jenis HDPE.
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
Setelah mendapatkan
properties yang dibutuhkan,
langkah selanjutnya yaitu
kembali pada software
Pipesim, dan menginput data
pada tab flowline dengan
inner diameter dan wall
thickness yang telah
didapatkan dari software
Pipeline Toolbox dan Pipe
Flow Expert.
JAWABAN JARINGAN A
Setelah selesai menginput data pada B1 dan B2,
selanjutnya melakukan run pada pipesim.
Kemudian akan didapatkan keterangan seperti
dibawah ini saat kursor diletakkan dekat
jaringan.
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
Setelah mendapatkan
properties yang dibutuhkan,
sama dengan prosedur pada
pipa A1, langkah selanjutnya
yaitu kembali pada software
Pipesim, dan menginput data
pada tab flowline dengan
inner diameter dan wall
thickness yang telah
didapatkan dari software
Pipeline Toolbox dan Pipe
Flow Expert.
JAWABAN JARINGAN A
Setelah selesai menginput data pada B3 dan B4,
selanjutnya melakukan run pada pipesim.
Kemudian akan didapatkan keterangan seperti
dibawah ini saat kursor diletakkan dekat
jaringan.
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Pipa A2 (2 barg
ke 1 barg)
Hasil sementara
Jaringan A
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Hasil
sementara
Jaringan A
Panjang
Maksimal
Pipa= 14.11 km
Pipa A2 (2 barg
ke 1 barg)
Panjang
Maksimal
Pipa= 29.68 km
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A1
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Untuk Pipa A2
JAWABAN JARINGAN A
Kapasitas
maksimum saat flow
rate pada source =
7.04 mmscf/d
Pipa A2 (2 barg
ke 1 barg)
Kapasitas
maksimum saat flow
rate pada source =
5.495 mmscf/d
Hasil sementara
Jaringan A
JAWABAN JARINGAN B
Mengklik tab source pada jaringan A untuk mengisi
data properties yang dibutuhkan yaitu temperatur serta
pressure/flowrate boundary condition
Untuk
m (Tekanan
6 barg
UntukPipa
Pipa500
19540
m (Tekanan
2
ke ke
2 Barg)
barg
1 Barg)
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
Melakukan
perhitungan untuk
mendapatkan
Relativity Density
dan Compressibility
Factor dengan
menggunakan
pipeline toolbox
(utilities) untuk
panjang dari
source hingga
junction
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
Perhitungan yang
dilakukan untuk pipa B2
untuk mendapatkan
Relativity Density dan
Compressibility Factor
dengan menggunakan
pipeline toolbox
(utilities) untuk panjang
dari source hingga
junction sama dengan
cara menghitung pada
pipa B1.
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Hasil
sementara
Jaringan B
Pipa B1 (6 barg
ke 2 barg)
Internal
Diameter (ID)
= 4.10
Pipa B2 (2 barg
ke 1 barg)
Internal
Diameter (ID)
= 9.86
JAWABAN JARINGAN B
Dengan menggunakan software
Pipe Flow Expert, data internal
pipe diameter yang telah
didapatkan dari hasil diatas
diinput dan dikonversi dalam
mm. Langkah selanjutnya adalah
meng-klik Diam?
JAWABAN JARINGAN B
Perlu dicatat bahwa dalam pengerjaan, digunakan 2 jenis pipa
yang berbeda. Pada pipa B1 (6 barg ke 2 barg) , digunakan
pipa jenis CS (Commercial Steel), sementara pada pipa B2 (2
barg ke 1 barg) digunakan pipa jenis HDPE.
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
Setelah mendapatkan
properties yang dibutuhkan,
langkah selanjutnya yaitu
kembali pada software
Pipesim, dan menginput data
pada tab flowline dengan
inner diameter dan wall
thickness yang telah
didapatkan dari software
Pipeline Toolbox dan Pipe
Flow Expert.
JAWABAN JARINGAN B
Setelah selesai menginput data pada B1 dan B2,
selanjutnya melakukan run pada pipesim.
Kemudian akan didapatkan keterangan seperti
dibawah ini saat kursor diletakkan dekat
jaringan.
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
Setelah mendapatkan
properties yang dibutuhkan,
sama dengan prosedur pada
pipa B1, langkah selanjutnya
yaitu kembali pada software
Pipesim, dan menginput data
pada tab flowline dengan
inner diameter dan wall
thickness yang telah
didapatkan dari software
Pipeline Toolbox dan Pipe
Flow Expert.
JAWABAN JARINGAN B
Setelah selesai menginput data pada B3 dan B4,
selanjutnya melakukan run pada pipesim.
Kemudian akan didapatkan keterangan seperti
dibawah ini saat kursor diletakkan dekat
jaringan.
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Pipa B1 (6 barg
ke 2 barg)
Pipa B2 (2 barg
ke 1 barg)
Hasil sementara
Jaringan B
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Hasil
sementara
Jaringan B
Pipa B1 (6 barg
ke 2 barg)
Panjang
Maksimal
Pipa= 9.74 km
Pipa B2 (2 barg
ke 1 barg)
Panjang
Maksimal
Pipa= 96.45 km
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B1
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Untuk Pipa B2
JAWABAN JARINGAN B
Pipa B1 (6 barg
ke 2 barg)
Kapasitas
maksimum saat flow
rate pada source =
4.555 mmscf/d
Pipa B2 (2 barg
ke 1 barg)
Kapasitas
maksimum saat flow
rate pada source =
5.127 mmscf/d
Hasil sementara
Jaringan B
Pipa A2 (2
barg ke 1
barg)
Internal Diameter
(ID) = 12.72
Internal Diameter
(ID) = 9.21
Pipa A2 (2
barg ke 1
barg)
Panjang Maksimal
Pipa= 14.11 km
Panjang Maksimal
Pipa= 29.68 km
Kapasitas
maksimum saat
flow rate pada
source = 7.04
mmscf/d
Kapasitas
maksimum saat
flow rate pada
source = 5.495
mmscf/d
Pipa B2 (2
barg ke 1
barg)
Internal Diameter
(ID) = 4.10
Internal Diameter
(ID) = 9.86
Pipa B2 (2
barg ke 1
barg)
Panjang Maksimal
Pipa= 9.74 km
Panjang Maksimal
Pipa= 96.45 km
Kapasitas
maksimum saat
flow rate pada
source = 4.555
mmscf/d
Kapasitas
maksimum saat
flow rate pada
source = 5.127
mmscf/d