Anda di halaman 1dari 12

Gas Turbine

26APR
Gas turbine merupakan pembangkit listrik yang biasa
digunakan pada industri perminyakan khususnya
offshore land. Karena tidak memungkinkannya
transmisi kabel listrik di tengah lautan, maka
dibutuhkan sebuah pembangkit yang portable. Inilah
tujuan mengapa dibuat gas turbine.
Klasifikasi Gas Turbine
1. Aero-Derivative Gas Turbine
Pada jenis ini, mesin jet dari pesawat terbang
digunakan sebagai generator gas. Gas hasil keluaran
ditransmisikan ke turbin. Berikut adalah keunggulan
dan kekurangan dari aero-derivative gas Turbine :
Keunggulan

Kekurangan

Perawatan yang mudah


karena merupakan
rangkaian yang tidak
terlalu rumit

Perawatannya mahal karena


waktu kerjanya hanya
sebentar

Perbandingan power-toweight tinggi yang


menguntungkan pada
kondisi offshore

Tidak ekonomis dalam


penggunaan bahan bakar

Pemasangan yang mudah Penggantian generator gas


sangat mahal karena
menggunakan mesin jet
Pengoperasian yang

mudah
Tidak memakan tempat
yang luas
Generator aero-derivative tersedia dalam daya output
dari 8 MW hingga 25 MW.
2. Light Industrial Gas Turbine
Berikut adalah tabel keunggulan dan kekurangan dari
gas turbine jenis ini.
Keunggulan

Kekurangan

Perawatan mudah

Daya output hanya terbatas


sekitar 10 MW

Rasio power-to-weight
tinggi

Perawatan harus cukup


sering

3. Heavy Industrial Gas Turbine


Gas turbine jenis ini biasa digunakan pada kilang
minyak, pembangkit listrik, dan perusahaan kimia.
Berikut adalah tabel keunggulan dan kekurangan dari
Heavy Industrial Gas Turbine.
Keunggulan

Kekurangan

Waktu kerja yang lama


Rasio power-to-weight yang
jika dibandingkan dengan rendah sehingga
waktu pemeliharaan
membutuhkan lahan yang
cukup besar
Dapat menggunakan
hampir semua bahan
bakar liquid atau gas,

Waktu pemeliharaan relatif


lama karena mesinnya
harus dibongkar ke

termasuk minyak berat

komponen-komponen kecil

Dapat mentolerir adanya Efisiensi termodinamiknya


kotoran pada bahan
rendah karena rasio
bakar
kompresi yang kecil pada
kompresor
Single and Two Shaft Gas Turbine
Pada dasarnya terdapat dua mekanisme kerja dari gas
turbine, yaitu single shaft dan Twin Shaft. Pada
single-shaft gas turbine, semua komponen yang
berotasi menggunakan satu sumbu. Komponenkomponen tersebut adalah kompresor udara,
kompresor turbin, dan power turbine. Power turbin
inilah yang menggerakkan generator untuk
menghasilkan listrik. Berikut adalah skema dari gas
turbine single-shaft.

Pada gas turbine two-shaft, kompresor digerakkan ileh


turbin bertekanan tinggi yang disebut compressor
turbine, dan generator digerakkan secara terpisah oleh

turbine bertekanan rendah yang disebut power turbine.


Berikut adalah skema dari gas turbine two-shaft.

Bahan Bakar Gas Turbine


Bahan bakar yang biasa digunakan pada gas turbine
adalah liquid atau gas kering, yang semuanya
merupakan hidrokarbon. Pada kondisi khusus bahan
bakar non-hidrokarbon bisa digunakan, namun perlu
modifikasi khusus pada mesin agar dapat
menyesuaikan temperatur pembakaran dan komposisi
kimia dari bahan bakar non-hidrokarbon.
Bahan bakar yang biasa digunakan secara umum
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Low heating value gas
Natural gas
High heating value gas
Distilate Oils

Crude Oil
Residual Oil
Energi yang Dihasilkan dari Gas Turbin
Sebuah gas turbin berfungsi sebagai mesin pemanas
menggunakan ciklus termodinamik Joule. Hampir
semua gas turbin yang digunakan di industri
perminyakan menggunakan versi siklus sederhana dari
silus Joule. Komponen-komponen dari gas turbin
ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Hubungan termodinamik digunakan untuk


menggambarkan operasi gas turbin adalah variabel P
vs V dan T vs S. Berikut adalah grafik yang
menunjukkan hubungan tersebut. Grafik dibawah ini
juga menunjukkan ketidakefisienan yang mungkin
muncul pada kompresor udara dan turbin.

Efek dari Kompresor dan Turbin yang Tidak Efisien


Gesekan pada kompresor menyebabkan kenaikan
temperatur output, sama halnya terjadi pada turbin.
Kerugian-kerugian ini dihitung dengan memodifikasi
variabel temperatur untuk menghitung kenaikan losses.
Jika kerugian dari kompresor dan turbin yang tidak

efisien dihitung, maka efisiensi siklus gas turbin


dinyatakan dengan rumus

Kerja Maksimum yang diberikan Generator


Kerja maksimum yang dihasilkan oleh generator
dihitung dengan rumus

Untuk menghitung nilai maksimum dari Uoute,


turunkan Uoute terhadap p dan hitung dengan hasil
nol. Nilai pyang optimum untuk menghasilkan nilai
Uoute yang maksimum adalah

dimana
Variasi Kalor Jenis
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kalor jenis
berubah dengan perubahan temperatur. Tabel dibawah
ini menunjukkan persamaan yang digunakan untuk
menentukan besar kalor jenis yang diperngaruhi oleh
temperatur.

Pengaruh Penurunan Tekanan pada Saluran dan Ruang


Pembakaran
Gas turbin dipasang dengan saluran inlet dan outlet
sehingga udara yang masuk dapat diambil dari sumber
yang jelas dan udara yang keluar dapat ditransmisikan
ke lokasi yang jelas pula. Sistem ini dapat
menyebabkan penurunan tekanan yang cukup
signifikan pada inlet dan outlet dari gas turbin. Sistem
inlet menurunkan tekanan khususnya pada inlet
kompresor. System otulet meningkatkan tekanan
khususnya pada outlet dari power turbin. Diantara inlet
dan outlet terdapat pula penurunan tekan yang kecil
disebabkan oleh ruang pembakaran dan efek dari
throttle yang dipasang pada casing.
Nilai dari penurunan tekanan dijelaskan oleh tabel
dibawah ini.

Heat Rate dan Konsumsi Bahan Bakar


Heat rate adalah perbandingan kalor yang diberikan
oleh bahan bakar dengan daya yang tersedia pada gas

turbin, satuannya dalam SI adalah kJ/kWh. Tabel berikut


menunjukkan lower heating value dari beberapa jenis
bahan bakar.

Penurunan power output akibat ini adalah sekitar 0,5


sampai 0,8 % dari total power output. Konsumsi bahan
bakar dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Faktor yang Harus Diperimbangkan pada Perancangan


Power Plant
Seorang insinyur harus memperhitungkan baik-baik
lokasi dan kondisi lingkungan dimana gas turbin akan
dipasang. Kondisi ini dapat mempengaruhi power
output yang akan dihasilkan mesin. Poin-poin yang
harus diperhatikan mula-mula disebut ISO rating. Poinpoin dari ISO rating yaitu :
Kenaikan permukaan laut
Temperatur sekitar
Kondisi mesin awal, pastikan tidak ada losses pada
inlet, outlet, gearbox, dan transmisi-transmisinya

Kondisi bawaan dari pabrik, karena produsen gas turbin


menyediakan grafik hubungan power ouput vs
temperatur sekitar
Sementara itu, terdapat faktor-faktor yang dapat
menyebabkan penurunan power output dari gas turbin,
antara lain:
ISO rating seperti dijelaskan diatas, dapat menurunkan
hingga 0,5 sampai 0,8 %
Ketinggian dari permukaan laut, biasanya hal ini tidak
diperhatikan karena industri perminyakan biasanya
bekerja di sekitar permukaan laut
Kerugian akibat kekotoran mesin dan umur dari Gas
turbin, menyebabkan penurunan sekitar 5%
Konsumsi bahan bakar dan Kerugian akibat heating
value, sekitar 5%
Saluran, filter, dan perangkat sambugan lain,
mengurangi sekitar 2 sampai 5%
Kerugian gearbox, sekitar 1 sampai 2%
Ketidakefisienan generator, mengurangi sekitar 2
sampai 4%
Beban tambahan yang dihubungkan ke generator,
mengurangi sekitar 1 sampai 5 %.
Pengatur Kecepatan pada Gas Turbin
1.

Open-Loop Speed-Torque

Pengatur kecepatan ini kurang cocok untuk mengatur


power output dari generator. Pengatur kecepatan jenis
ini ditentukan oleh rancangan termodinamik dari gas

turbin, bersamaan dengan karakteristik gesekan dan


inersia dari komponen-komponen yang berotasi.
Pengatur kecepatan jenis ini memiliki kekurangan yaitu
terdapat penurunan kecepatan pada sumbu rotasinya
akibat dari kenaikan torsinya.
2.

Closed-Loop Speed-Power

Hampir semua komponen penggerak utama dari


generator menggunakan pengatur kecepatan jenis ini.
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi variasi dari
kecepatan sumbu ke nilai yang sangat kecil. Pertamatama, deviasi kecepatan diukur dan diperkuat. Sinyal
hasil penguatan ini digunakan untuk mengatur
konsumsi bahan bakarnya sehingga penyimpangan
kecepatannya dapat dikurangi.
Sistem yang Mengatur Gas Turbin
1.

Droop Governing

Sistem ini membutuhkan error/galat kecepatan untuk


kemudian dikontrol melalui konsumsi bahan bakar.
Droop sendiri memiliki arti kegagalan pada kecepatan
sumbu yang muncul akibat beban yang bertambah.
Kegagalan sebesar 4% akan muncul ketika 100% beban
diberikan pada gas turbin. Sistem ini memberikan
metode yang paling sederhana untuk membagi beban
antara generator-generator yang terhubung pada
power system yang sama. Sistem ini adalah sistem
yang paling banyak digunakan pada power system
karena pembagian beban yang cukup akurat antara
generator.
2.

Isochronous Governing

Sistem ini membuat error dari kecepatan menjadi nol


sehingga menghasilkan kecepatan yang konstan dan
frekuensi yang konstan pula. Metode ini paling cocok
untuk digunakan pada power system yang digerakkan
oleh satu generator. Sistem ini juga dapat digunakan
untuk serangkaian generaot dengan merangkai satu
generator dengan sistem isochronous dengan
generator droop-governing secara paralel. Namun
sayangnya sistem ini jarang digunakan dalam industri
perminyakan karena sangat mahal dan juga semakin
lama waktu kerjanya atau umur dari generator ini akan
timbul sedikit error pada kecepatannya.
Model Matematika Untuk Sistem Pengatur Kecepatan
Gas Turbin
Pemodelan secara matematis sistem control dari gas
turbin memiliki beberapa fungsi utama, yaitu :
Penjumlahan daya elektrik dan mekanik
Percepatan dari komponen yang berotasi
Circuit untuk membaca galat kecepatan untuk
dibandingkan dengan kecepatan sumbu awal
Penguat daya untuk meningkatkan sinyal galat dan
menyediakan daya yang dibutuhkan untuk pengatur
konsumsi bahan bakar
Pembatasan konsumsi bahan bakar
Pembagi daya antara power turbin dan compresor
turbin pada Twin Shaft gas Turbine

Anda mungkin juga menyukai