Materi Pelajaran
: Munakahat
Kelas / Semester
: XII / I
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga.
Kompetensi Dasar
:
1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan.
2. Menjelaskan hikmah dan penyebab putusnya pernikahan.
3. Menjelaskan ketentuan pernikahan menurut perundang- undangan di
Indonesia.
Indikator
:
1.
Menjelaskan pengertian dan hukum pernikahan.
2.
Menjelaskan syarat dan rukun pernikahan.
3.
Menjelaskan ayat Al-Quran dan Hadits tentang pernikahan.
4.
Menjelaskan hikmah pernikahan
5.
Menjelaskan penyebab putusnya pernikahan.
6.
Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia.
Pertemuan I
: 45 x 2 jam (1x pertemuan)
1. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian dan hukum pernikahandengan baik.
2. Siswa dapat menjelaskan syarat dan rukun pernikahan dengan baik.
3. Siswa dapat menjelaskan ayat Al-Quran dan Hadits tentang pernikahan dengan baik.
2. Materi Pembelajaran
:
Memahami ketentuan hukum perkawinan.
A. Ketentuan hukum perkawinan
1. Pengertian Munakahat
Munakahat berarti pernikahan, dalam istilah syariat nikah berarti melakukan suatu akad
atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan perempuan serta
menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya. Adapun ayat yang menjelaskan tentang
perintah menikah yang artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir. (Q.S. Ar-Ruum:229)
Rasulullah Saw menyatakan bahwa nikah adalah sunnah nabi, mereka
beralasan dengan Sabda Rasulullah Saw:
( )
Artinya: Wahai para pemuda, siapa diantaramu yang sudah mempunyai
kemampuan untuk menikah, menikahlah karena menikah itu lebih memelihara
pandangan mata dan lebih mengendalikan seksual. Siapa yang belum memiliki
kemampuan, hendaklah ia berpuasa, karena puasa merupakan penjaganya
baginya. (Muttafaq Alaih)
Bagaimana hukum menikah dalam islam? hukum nikah pada dasarnya
sunnah yaitu bagi orang yang menginginkannya serta terpenuhi persyaratannya seperti
biaya dan sebagainya. Akan tetapi hukum nikah itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi seseorang. Diantaranya yaitu:
a). Wajib, bagi orang yang sudah mampu dan sudah memenuhi syarat.
b). Mubah, bagi orang yang yang sudah memiliki hajat menikah, tapi belum
mampu mendirikan rumah tangga.
c). Makruh, bagi orang yang belum mampu menikah.
d) Haram, bagi seseorang yang bermaksud tidak akan menjalankan kewajiban
sebagai suami istri yang baik.
2. Rukun dan Syarat Nikah
Rukun Nikah ada lima yaitu:
a. Pengantin laki-laki
Syaratnya; Islam, tidak dipaksa,bukan mahram, tidak sedang melakukan
Haji dan umroh, sudah berusia 25 tahun (menurut UU perkawinan).
b. Pengantin Perempuan
Syaratnya; Islam,bukan mahram, tidak sedang melakukan Haji dan umroh.
c. Wali
Syaratnya; Islam, baligh, berakal sehat, adil, laki-laki, mempunyai hak
menjadi wali.
d. Dua orang saksi
Syaratnya; Islam, baligh, berakal sehat, adil, laki-laki, mengerti maksud aqad nikah.
e. Ijab qabul
Syaratnya; Lafadz yang dipakai adalah kata nikah, zawaj, atau kawin, ada persesuaian
antara ijab dan qabul, berturut-turut antara ijab dan qabul, tidak memakai syarat yang dapat
menghalangi kelangsungan pernikahan.
2. Siswa membaca dan memahami tentang ketentuan hukum pernikahan yaitu
pengertian dan hokum pernikahan serta rukun dan syarat nikah.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
3. Metode Pembelajaran
:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Langkah Pembelajaran
:
A. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan doa.
Membaca ayat Al-Quran selama 5 menit.
Apersepsi
B. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah.
Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi.
Siswa melaporkan hasil diskusinya kepada guru.
Guru menyimpulkan hasil diskusi.
a.
b.
c.
C. Kegiatan Akhir
Guru mengadakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Guru memberikan tugas rumah dari LKS
Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah atau doa.
Guru mengucapkan salam sebelum keluar dan siswa menjawab salam.
5. Alat dan Bahan
:
Al-Quran terjemah
Buku Paket
LKS
6. Penilaian
:
Jenis (Tugas individu dan kelompok)
Bentuk Instrument (Pertanyaan lisan dan tes tulis)
Instrument Soal:
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
( )
Kunci Jawaban
1.
Hukum menikah dalam islam awalnya adalah sunnah muakkad. Akan tetapi, hukum ini bisa
berubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta niat seseorang. Diantara hukum tersebut
adalah; wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.
2. Rukun dan syarat nikah ada lima yaitu; pengantin laki-laki, pengantin perempuan, wali, dua
orang saksi, dan ijab qabul.
3.
( )
Maksudnya yaitu islam menganjurkan kepada umatnya khususnya bagi para pemuda, jika ia
sudah mampu menanggung biaya untuk menikah maka nikahlah. Akan tetapi jika ia belum
sanggup maka hendaklah berpuasa karena puasa itu dapat melemahkan syahwat.
Pertemuan 2
: 45 x 2 jam (1x pertemuan)
1. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat menyebutkan hikmah pernikahan dengan baik.
2. Siswa dapat menjelaskan penyebab putusnya pernikahan dengan baik.
2. Materi Pembelajaran
:
Hikmah dan penyebab putusnya pernikahan
B. Hikmah dan Penyebab Putusnya Pernikahan
1. Hikmah Pernikahan
Pernikahan merupakan salah satu perintah agama yang memiliki banyak hikmah. Hikmah
pernikahan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan biologis manusia dengan cara yang suci dan
halal.
Memelihara kesucian keturunan.
Memupuk naluri kebapaan dan keibuan.
Menyambung silaturrahmi.
2. Penyebab Putusnya Pernikahan
a. Meninggal Dunia
b. Perceraian
Perceraian dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Talaq
Talaq menurut bahasa adalah melepaskan, meninggalkan, dan memisahkan. Menurut
istilah talaq berarti melepaskan ikatan perkawinan dengan mengucapkan secara sukarela,
ucapan talaq dari pihak suami kepada istrinya. Perhatikan sabda Rasulullah Saw. berikut ini:
b.
c.
d.
. :
()
Artinya: Dari Ibnu Umar, ia berkata Rasulullah Saw. telah bersabda, sesuatu yang halal yang
sangat dibenci oleh Allah ialah talaq. (HR. Abu Daud dan Ibnu Masud)
Talaq dilihat dari segi menjatuhkannya dibagi menjadi 2 macam :
Talaq sunny yaitu talaq yang dijatuhkan sesuai dengan sunnah atau syariat islam.
Talaq bidi yaitu talaq yang dijatuhkan melalui cara yang tidak sesuai syariat islam.
Talaq dilihat dari segi boleh tidaknya suami istri rujuk dibagi menjadi 2 macam:
a. Talaq Raji yaitu talaq yang dijatuhka suami kepada istri sebanyak satu atau dua kali.
b. Talaq Bain yaitu talaq yang dijatuhka suami kepada istri dan suami boleh kembali kepada
istri dengan akad dan mahar baru.
2. Khulu
Khulu adalah talaq yang dijatuhkan suami kepada istrinya dengan tebusan dari pihak
istri. Perhatikan firman Allah Swt. Berikut ini:
a.
b.
Artinya: Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang
ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali
sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak
akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami
isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya
tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah,
Maka janganlah kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah
mereka Itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Baqarah: 229)
3. Fasakh
Fasakh adalah pembatalan pernikahan antara suami istri karena sebab-sebab tertentu.
Fasakh dilakukan oleh hakim agama karena adanya pengaduan dari pihak istri dengan
alasan yang dapat dibenarkan.
Sebab-sebab yang merusak akad nikah yaitu:
a. Pernikahan telah dilaksanakan dengan sempurna, lengkap dengan rukun dansyarat akan
tetapi dikemudian hari diketahui perempuan itu adalah mahram suaminya.
b. Pernikahan telah dilaksanakan dengan sempurna, lengkap dengan rukun dan syarat akan
tetapi dikemudian hari suami atau istrinya keluar dari islam.
c. Suami dan istri pada mulanya sama-sama musyrik kemudian suami masuk islam dan istrinya
tetap musyrik.
3. Metode Pembelajaran
:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Langkah Pembelajaran
:
A. Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan
doa.
2. Membaca ayat Al-Quran selama 5 menit.
3. Apersepsi
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah.
2. Siswa membaca dan memahami tentang hikmah dan putusnya pernikahan.
3. Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi.
4. Siswa melaporkan hasil diskusinya kepada guru.
5. Guru menyimpulkan hasil diskusi.
egiatan Akhir
1. Guru mengadakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
2. Guru memberikan tugas rumah dari LKS
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah atau doa.
4. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam.
5. Alat dan Bahan
:
1. Al-Quran terjemah
2. Buku Paket
3. LKS
6. Penilaian
:
a. Jenis (Tugas individu dan kelompok)
b. Bentuk Instrument (Pertanyaan lisan dan tes tulis)
c. Instrument Soal:
1. Sebutkan 3 hikmah pernikahan !
2. Jelaskan apa saja yang dapat menyebabkan putusnya pernikahan !
3. Apa yang dimaksud dengan khulu ?
Kunci Jawaban
1.
1.
Pertemuan 3
: 45 x 2 jam (1x pertemuan)
1. Tujuan Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan ketentuan pernikahan menurut perundang-undangan di Indonesia.
2. Materi Pembelajaran
:
Ketentuan pernikahan menurut perundang-undangan di Indonesia.
a.
Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak- anaknya, sematamata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan
anak-anak, pengadilan memberi keputusannya.
b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang
diperlukan anak itu, bilamana bapak tersebut dalam kenyataan tidak memenuhikewajiban
tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.
c.
Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan
dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri.
7. Kedudukan Anak (pasal 42, 43, 44)
Pasal 42
Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah.
Pasal 43
(1) Anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya
dan keluarga ibunya.
(2) Kedudukan anak tersebut ayat (1) di atas selanjutnya akan diatur dalam peraturan
pemerintah.
Pasal 44
(1) Seorang suami dapat menyangkal sahnya anak yang dilahirkan oleh istrinya, bilamana ia
dapat membuktikan bahwa istrinya telah berzina dan anak itu akibat daripada perzinaan
tersebut.
(2) Pengadilan memberikan keputusan tentang sah/tidaknya anak atas permintaan pihak yang
berkepentingan.
8. Perkawinan diluar Indonesia (pasal 56)
(1) Perkawinan yang dilangsungkan di luar Indonesia antara dua orang warga Negara Indonesia
atau seorang warga Negara Indonesia dengan warga asing adalah sah bilamana dilakukan
menurut hokum yang berlaku di Negara dimana perkawinan itu dilangsungkan dan bagi
warga Negara Indonesia tidak melanggar ketentuan-ketentuan undang-undang ini.
(2) Dalam waktu 1 (satu) tahun setelah suami istri itu kembali di wilayah Indonesia, surat bukti
perkawinan mereka harus didaftarkan di Kantor Pencatatan Perkawinan tempat tinggal
mereka.
9. Perkawinan Campuran (pasal 57)
Perkawinan Campuran dalam udang-undang ini adalah perkawinan antara dua orang yang di
Indonesia unduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah
satu pihak ber kewarganegaraan Indonesia.
1.
3.
3. Metode Pembelajaran
:
Ceramah
2. Tanya Jawab
Diskusi
4. Langkah Pembelajaran
:
A. Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan doa.
2. Membaca ayat Al-Quran selama 5 menit.
3. Apersepsi
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah.
2.
3.
4.
5.
6.
a.
b.
c.
perundang-
C. Kegiatan Akhir
1.Guru memberikan tugas rumah dari LKS
2. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah atau doa.
3. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam.
5. Alat dan Bahan
:
1.Buku Paket
2.LKS
6. Penilaian
:
Jenis (Tugas individu dan kelompok)
Bentuk Instrument (Pertanyaan lisan dan tes tulis)
Instrument Soal:
1. Apa isi pokok Undang-Undang No.1 Tahun 1974 ?
2. Siapa saja yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan ?
3. Apa yang dimaksud dengan perkawinan campuran ? Jelaskan !
Kunci Jawaban
1.
3.
Mengetahui,
Kepala SMAN 2 Indramayu
Drs. Kasno Hadi Kusumo M.pd
NIP: 196007311984031003
Program Perbaikan
1. Jelaskan hukum menikah dalam islam ?
2. Sebutkan rukun dan syarat pernikahan dalam islam ?
3.Tuliskan hadits berikut lengkap dengan harakatnya, kemudian jelaskan maksudnya ?
( )
4. Sebutkan 3 hikmah pernikahan !
5. Jelaskan apa saja yang dapat menyebabkan putusnya pernikahan !
6. Jelaskan pengertian talaq menurut istilah ?
7. Apa yang dimaksud dengan khulu ?
8. Apa isi pokok Undang-Undang No.1 Tahun 1974 ?
9. Siapa saja yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan ?
10. Apa yang dimaksud dengan perkawinan campuran ? Jelaskan !
Kunci Jawaban:
1. Hukum menikah dalam islam awalnya adalah sunnah muakkad. Akan tetapi, hukum ini bisa
berubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta niat seseorang. Diantara hukum tersebut
adalah; wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.
2. Rukun dan syarat nikah ada lima yaitu; pengantin laki-laki, pengantin perempuan, wali, dua
orang saksi, dan ijab qabul.
3.
( )
Maksudnya yaitu islam menganjurkan kepada umatnya khususnya bagi para pemuda, jika ia
sudah mampu menanggung biaya untuk menikah maka nikahlah. Akan tetapi jika ia belum
sanggup maka hendaklah berpuasa karena puasa itu dapat melemahkan syahwat.
Mengetahui,
Kepala SMAN 2 Indramayu
Drs. Kasno Hadi Kusumo M.pd
NIP: 196007311984031003
Program Pengayaan
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d pada jawaban
Yang kamu anggap benar !
1. Nikah adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara
seorang laki-laki dan perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya.
Pengertian ini menurut .
a. Bahasa
c. Istilah
b. Adat
d. Undang-Undang perkawinan
2. Hukum nikah bagi yang tidak mampu adalah .
a. Makruh
c. Sunnat
b. Haram
d. Wajib
3. Di bawah ini termasuk rukun dan syarat nikah, kecuali .
a. Pengatin laki-laki
c. Ijab qabul
b. Pengantin perempuan
d. Pengadilan
4. Firman Allah yang menjelaskan tentang perintah menikah adalah .
Kunci Jawaban:
1. C
2. A
3. D
4. D
5. A
6. A
7. A
8. A
9. D
10. A
11. B
12. A
13. D
14. C
15. C
Kunci Jawaban:
1.
Hukum menikah dalam islam awalnya adalah sunnah muakkad. Akan tetapi hukum
ini bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta niat seseorang. Diantara hukum
tersebut adalah; wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.
2.
Memenuhi kebutuhan biologis manusia, Memelihara kesucian keturunan, memupuk
naluri kebapaan dan keibuan.
3. Khulu adalah talaq yang dijatuhkan suami kepada istrinya dengan tebusan dari pihak istri.
4. Isinya yaitu tentang; Tujuan perkawinan, pencatatan perkawinan, larangan perkawinan,
batalnya perkawinan, penyebab putusnya perkawinan, akibat putusnya perkawinan,
kedudukan anak, perkawinan di luar Indonesia, dan perkawinan campuran.
5. a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus keatas dari suami atau istri.
b. Suami atau istri
c. Pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum diputuskan.
d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2).
Mengetahui,
Kepala SMAN 2 Indramayu
Drs. Kasno Hadi Kusumo M.pd
NIP: 196007311984031003