Anda di halaman 1dari 28

1

3
2

Diah Kartika Sari


XII

IPA

Korosi

Reaksi Elektrolisis

Hukum Faraday

ELEKTROLISIS

Pengertian
Ciri-ciri

Sel elektrolisis merupakan sel


elektrokimia yang menggunakan
elektrode berupa katode, anode,
dan larutan elektrolit.

Ciri-ciri sel elektrolisis:


Reaksi yang terjadi berupa reaksi redoks
Reaksi reduksi terjadi di katode dan reaksi
oksidasi terjadi di anode

Katode
merupakan
kutub
negatif,
sedangkan anode merupakan kutub positif
Perubahan energi terjadi dari energi listrik
menjadi energi kimia
reaksi terjadi secara tidak spontan dan
berlangsung dengan bantuan energi listrik
dari luar berupa batu baterai atau aki

Rangkaian
Sel
Elektrolisis
Reaksi
Elektrolisis

1.

Rangkaian Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis merupakan rangakaian dua


elektrode, yaitu anode dan katode yang
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit.
Rangkaian
sel
elektrolisis
dilengkapi
sumber arus listrik. Elektron akan mengalir
dari anode ke katode. Karena elektrode
merupakan tempat elektron mengalir maka
digunakan elektrode tidak bereaksi (inert).
Elektrode tersebut biasanya berupa grafit
atau karbon (C) dan platina (Pt).

2. Reaksi Elektrolisis
a. Reaksi Reduksi pada Katode
b. Reaksi Oksidasi pada Anode

a. Reaksi Reduksi pada Katode


Terjadi reduksi, dengan ketentuan :
Kation merupakan logam IA (alkali), IIA
(alkali tanah), Al3+ dan Mn2+ maka yang
tereduksi adalah AIR (H2O)
Kation
selain
logam
diatas
akan
tereduksi
2H+ + 2e- H2

b. Reaksi Oksidasi pada Anode


Terjadi oksidasi, dengan ketentuan :
Elektrode yang dipakai inert ( Pt, Au, C ) maka :
- Anion merupakan sisa asam oksi, maka yang
teroksidasi adalah AIR.
2H2O 4H+ + O2 + 4e
- Anion bukan sisa asam oksi akan teroksidasi
2Cl- Cl2 + 2e
- 4OH- 2H2O + O2 + 4e
Elektrode yang dipakai bukan logam inert, maka
elektrode akan teroksidasi.
Cu Cu2+ + 2e

Pengerti
an

Faktor
Korosi

Penceg
ahan
Korosi

Korosi
adalah
proses
suatu
logam
mengalami reaksi oksidasi diudara bebas.
Korosi juga merupakan reaksi redoks antara
logam dengan zat yang ada disekitar dan
menghasilkan
senyawa
yang
tidak
dikehendaki. Senyawa tersebut biasanya
berupa
oksidasi
logam
atau
logam
karbonat.

1. Faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi
o
o
o
o
o
o

Uap air atau air


Oksigen
Larutan elektrolit
Permukaan logam yang tidak rata
Kontak dengan logam lain yang kurang aktif
Zat terlarut yang dapat membentuk asam

2. Pencegahan terhadap Korosi


Korosi dapat terjadi pada barang yang terbuat
dari logam besi atau logam aluminium. Korosi
dapat dicegah melalui beberapa cara :
a. Pencegahan korosi pada besi
b. Pencegahan Korosi Aluminium

Pencegahan korosi pada besi

Pengecatan
Melumuri dengan oli atau gemuk (grease)
Membalut dengan plastik
Melapisi dengan seng (galvanisasi)
Melapisi dengan timah (tin platting)
Membuat paduan logam (stainless steel)
Melapisi dengan krom (cromium platting)
Perlindungan elektrokimia
- pengorbanan anode Mg (sacrificial anode)

Perlindungan Elektrokimia pada


Besi
Dengan
cara
menghubungkan
logam
pelindung yang mempunyai Eo lebih kecil.
Logam pelindung ditanam di dalam ditanah
atau air yang berada di dekat logam yang
akan dilindungi. Logam pelindung yang
biasa
digunakan
yaitu
magnesium.
Perlindungan elektrokimia biasa digunakan
untuk :
melindung karat pada pipa air
menara raksasa
baling-baling kapal laut

b. Pencegahan Korosi Aluminium


Melalui elektrolisis dengan mempertebal
lapisan oksida pada aluminium Al2O3
proses
ini
dinamakan
anodeising.
Aluminium hasil anodeising digunakan
untuk :
- membuat perkakas dapur
- kerangka bangunan
- kusen pintu dan jendela
- bingkai

Sejara
h

Penerapan
Reaksi
Elektrolis
is

Hukum
Faraday

Michael Faraday (1791-1867) adalah orang


yang pertama kali menemukan senyawa
karbon klorida dan benzena. Beliau juga
menemukan tentang elektrolisis dan induksi
elektromagnetik. Sehingga jumlah muatan
listrik yang dibawa satu mol elektron disebut
satu Faraday.

Hukum Faraday I

Jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode


sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan
pada zat tersebut.

e.i.t
W
96.500

Keterangan :
W = berat zat (endapan) yang terjadi (gram)
i = kuat arus (ampere)
M
e = berat ekuivalen zat A(r
atau r
valensi(total )
valensi
t = waktu (sekon)
1F = 1 mol elektron = 96.500 coulomb
1 coulomb = 1 ampere (A) x 1 sekon

W e.

C
96.500

W e.F

Hukum Faraday II
Jika arus listrik dialirkan Ke dalam beberapa sel
elektrolisis yang dihubungkan seri, jumlah berat
zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode
sebanding dengan berat ekuivalen tiap-tiap zat
tersebut.

W1 : W2 e1 : e2
Keterangan :
W1, W2 = berat endapan 1 dan 2 (gram)
A
e1, e2 = berat ekuivalen zat 1 dan
2(
r

valensi

Penerapan Reaksi
Elektrolisis
Penggunaan reaksi elektrolisis dalam
kehidupan sehari-hari berupa:

Pembuatan Zat
Beberapa zat kimia dibuat melalui
reaksi
elektrolisis.
Pembuatan
aluminium
secara
elektrolisis
dinamakan proses Hall. Pembuatan
klorin dan natrium hidroksida dari
natrium klorida secara elektrolisis
dinamakan proses klor-alkali.

Penyepuhan Logam
Penyepuhan logam dilakukan secara
elektrolisis untuk mencegah korosi. Logam
yang akan dilapisi bertindak sebagai katode,
logam yang melapisi bertindak sebagai
anode. Dalam larutan ZnSO4
Katode (reduksi) : Zn2+ + 2e- Zn
Anode (oksidasi) : Zn Zn2+ + 2e-

Pemurnian Logam
Pemurnian tembaga dan magnesium dapat dimurnikan
dengan cara elektrolisis. Sehingga menghasilkan
tembaga murni sebagai katode, dan tembaga kasar
sebagai anode. Pemurnian logam magnesium sama
dengan pemurnian logam alkali dan alkali tanah
dengan menggunakan leburan senyawanya.

Katode (reduksi) : Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s)


anode (oksidasi) : Cu(s) Cu2+ (aq) + 2e
Reaksi sel
: Cu(s) Cu(s)
tembaga kasar

tembaga murni

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai