Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ukuran kompleks imun. Kompleks yang sangat besar yang terbentuk pada
keadaan jumlah antibodi yang berlebihan segera disingkirkan dari sirkulasi
oleh sel fagosit mononuklear sehingga relatif tidak membahayakan. Kompleks
paling patogen yang terbentuk selama antigen berlebih dan berukuran kecil
atau sedang, disingkirkan secara lebih lambat oleh sel fagosit sehingga lebih
lama berada dalam sirkulasi.
menimbulkan
pelepasan
atau
produksi
sejumlah
substansi
oksigen yang dihasilkan oleh neutrofil teraktivasi. Kompleks imun dapat pula
menyebabkan agregasi trombosit dan mengaktivasi faktor Hageman; kedua reaksi
ini meningkatkan proses peradangan dan mengawali pembentukan mikrotrombus
yang berperan pada jejas jaringan melalui iskemia lokal. Lesi patologis yang
dihasilkan disebut dengan vasokulitis jika terjadi pada pembuluh darah,
glomerulonefritis jika terjadi di glomerulus ginjal, arthritis jika terjadi di sendi, dan
seterusnya.
Jelasnya hanya antibodi pengikat komplemen (yaitu IgG dan IgM) yang dapat
menginduksi lesi semacam itu.Karena IgA dapat pula mengaktivasi komplemen
melalui jalur alternatif, kompleks yang mengandung IgA dapat pula menginduksi
jejas jaringan. Peran penting komplemen dalam patogenesis jejas jaringan didukung
disertai
dengan
peningkatan
permeabilitas
mikrovaskular,
sehingga
diaktivasi (mengalami transformasi dan proliferasi yang luar biasa), disertai dengan
sekresi sitokin TH1. Sitokin TH1 inilah yang akhirnya bertanggungjawab untuk
mengendalikan perkembangan respon DHT. Secara keseluruhan, sitokin yang
paling bersesuaian dalam proses tersebut adalah sebagai berikut:
IL-12 merupakan suatu sitokin yang dihasilkan oleh makrofag setelah interaksi
awal dengan basil tuberkel. IL-12 sangat penting untuk induksi DTH karena
merupakan sitokin utama yang mengarahkan diferensiasi sel TH1; selanjutnya,
sel TH1 merupakan sumber sitokin lain yang tercantum di bawah. IL-12 juga
merupakan penginduksi sekresi IFN- oleh sel T dan sel NK yang poten.
IFN- mempunyai berbagai macam efek dan merupakan mediator DTH yang
paling penting. IFN- merupakan aktivator makrofag yang sangat poten, yang
meningkatkan produksi makrofag IL-12. Makrofag teraktivasi mengeluarkan
lebih banyak molekul kelas II pada permukaannya sehingga meningkatkan
kemampuan penyajian antigen. Makrofag ini juga mempunyai aktivitas
fagositik
dan
mikrobisida
yang
meningkat,
demikian
pula
dengan
IL-2 menyebabkan proliferasi sel T yang telah terakumulasi pada tempat DTH.
Yang termasuk dalam infiltrat ini adalah kira-kira 10% sel CD4+ yang antigenspesifik, meskipun sebagian besar adalah sel T penonton yang tidak spesifik
untuk agen penyerang asal.
TNF dan limfotoksin adalah sitokin yang menggunakan efek pentingnya pada sel endotel: (1)
meningkatnya sekresi nitrit oksida dan prostasiklin, yang membantu peningkatan aliran darah
melalui vasodilatasi local; (2) meningkatnya pengeluaran selektin-E, yaitu suatu molekul adhesi
yang meningkatkan perlekatan sel mononuklear; dan (3) induksi dan sekresi faktor kemotaksis
seperti IL-8. Perubahan ini secara bersama memudahkan keluarnya limfosit dan monosit pada
lokasi terjadinya respon DHT