Anda di halaman 1dari 7

Salah satu investor akan menanam kan modal nya di daerah meraoke papua di bidang

budidaya tambak seluas 1000 ha . maka investor tersebut akan menhubungi konsultan
unntuk mengerjakan kelayakan investasi tersebut layak atau tidak. Data sementara
menunjukan bahwa calon lokasi berada di daerah dataran pesisir dengan ketinggian
dari muka air laut saat rata rata pasang tingggi 0 -10 meter ketinggian pasut antara
-2 meter sampai + 2 meter (berarti tidak semua tergenang saat air pasang tinggi )
lahan masih berupa hutan pantai dengan mangrove. Jenis tanah sandy silty loam. Ph
tahan

4-7 ppt (berarti di perlukan pengapuran untuk mempertinggi

ph tanah)

pasokan air tawar cukup, kondisi air sungai bagus kimia maupun fisik dari dua sungai
yang menghapit daerah tersebut sumber larva udang terbatas dari alam (berarti
bmasih membutuhkan pasokan larva dari sulawesi harga Rp 20 / ekor )pelabuhan
belum ada (bearti membuat dulu dermaga untuk keluar masuknya barang
pertambakan) FCR. Udang 1:2 survival rate 60% padaat penebaran 20 ekor / meter
masa pelihara 4 bulan , size panen udang 40 ekor / kg berarti bisa di hitung hasil
panennya pakan dari pabrik dari sulewesi pasar dalam negeri dan eksport luas tambak
efektif 800 ha drainase dan fasilitas pertambakan (gudang pakan , mess karyawan ,
gudang peralatan perkantoran gudang pendingin, tanggul dan lain lain 200 ha

STUDI KELAYAKAN PROYEK

Soal UTS
Salah satu investor akan menanam kan modal nya di daerah meraoke papua di bidang
budidaya tambak seluas 1000 ha . maka investor tersebut akan menhubungi konsultan
unntuk mengerjakan kelayakan investasi tersebut layak atau tidak. Data sementara

menunjukan bahwa calon lokasi berada di daerah dataran pesisir dengan ketinggian
dari muka air laut saat rata rata pasang tingggi 0 -10 meter ketinggian pasut antara
-2 meter sampai + 2 meter (berarti tidak semua tergenang saat air pasang tinggi )
lahan masih berupa hutan pantai dengan mangrove. Jenis tanah sandy silty loam. Ph
tahan

4-7 ppt (berarti di perlukan pengapuran untuk mempertinggi

ph tanah)

pasokan air tawar cukup, kondisi air sungai bagus kimia maupun fisik dari dua sungai
yang menghapit daerah tersebut sumber larva udang terbatas dari alam (berarti
bmasih membutuhkan pasokan larva dari sulawesi harga Rp 20 / ekor )pelabuhan
belum ada (bearti membuat dulu dermaga untuk keluar masuknya barang
pertambakan) FCR. Udang 1:2 survival rate 60% padaat penebaran 20 ekor / meter
masa pelihara 4 bulan , size panen udang 40 ekor / kg berarti bisa di hitung hasil
panennya pakan dari pabrik dari sulewesi pasar dalam negeri dan eksport luas tambak
efektif 800 ha drainase dan fasilitas pertambakan (gudang pakan , mess karyawan ,
gudang peralatan perkantoran gudang pendingin, tanggul dan lain lain 20 ha )

Konsep dasar
Yang di maksud dengan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat
tdaknya suatu proyek (biasayameruapakan proyek inventasi ) di laksanakan dengan
berhasil pengertian berhasil ini mungkin bisa di tafsirkan afak berbeda beda ada yngn
menafsirka dalam arti yang lebih terbatas ada juga yang mengartikan dalam artian
luas. Artian yang lebih terbatas terutama di pergunakan oleh pihak swasta yang lebih

berminat tentang mangfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan dari pihak


pemerintah atau non lembaga profit perngertian menguntungkan bisa di artikan yang
relative. Mungkin mempertimbangkan berbagai faktor seperti mangfaat bagi
masyarakat luas yang terwujud penyerapan tenaga kerja pemangfaatan sumberdaya
yang melimpah di tempat tersebut devisa atau pun penambahan devisa yang di
perlukan pemetrintah

Dalam studi kelayakan itu hal hal yang perlu di ketahui adalah
1.
2.
3.
4.
5.

Ruang lingkup proyek


Cara kegiatan proyek dilakukan
Evaluasi terhadap aspek aspek yang menentukan keberhasilanya seluruh proyek
Sarana yang di perlukan oleh proyek
Hasil kegiatan proyek itu serta biaya yang harus di tanggung ountuk memperoleh

hasil tersebut
6. Akibat akibat yang bermangfaat maupun tidak dari adanya proyek
7. Langkah langkah rencana untuk mendirikan proyek beserta jadwal masing masing
kegiatan itu sampai dengan proyek investasi siap berjalan

Tujuan
Membicarakan tentang apa yang perlu di perhatikan dalam menyusun laporan studi
kelayakan yaitu aspek aspek apa saja yang perlu di perhatikan dan juga tentang
sejarah proyek tersebut beserta sponsornya

Identifikasi Kesempatan keja

Identifikasi kesempatan usaha merupakan fase pertama dalam melakukan studi


kelayakan . umumnya tahap tahap untuk melakukan proyek investasi adalah sebagai
berikut :
a. Identifikasi pada tahap ini proyek merasa adanya kesempatan , investasi yang
mungkin menguntungkan pengamatan di lakukan terhadap lingkungan untuk
memperkirakan kesempatam dan acaman dari usaha tersebut
b. Perumusan merupakan tahp untuk menerjemahkan kesempatan investai ke dalam
suatu rencan proyek yang konkret dengan faktor-faktor yang penting di jelasakn
secara garis besar
c. Penilaian melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan
yang akan di capai
d. Implementasi menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang dengan
anggaran

Aspek aspek studi kelayakan


Untuk melakukan studi kelayakan terlebih dahulu harus di tentukan aspek- aspek
pasar, teknis , keuangan hukum dab ekonomi
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tetang
a. Permintaan pasar
Mengetauhi konsumen udang baik ekspor dan impor sehingga kita bisa mendapatkan
pasar yang baik dan bagus baik intu standar ekspor mauoun impor
b. Penawaran baik dalam maupun luar negeri
Mengetahui pasar ekspor udang terbesar di indonesia dengan harga jual yang tinggi

c. Perbandingan barang barang impor


Membuat barang (Udang ) menjadikan kualitas ekpor dan membadingkan nya dengan
produk impor
d. Program pemasaran
Menbuat skedul penjualan baik di dalam maupun di luar
e. Perkiraan penjualan yang bisa di capai perusahaan
Menpunyai target produksi yang akan di pasarkan baik itu secara ekspor dan dalam
negeri

Aspek teknis dan produksi menyangkut berbagai kepentingan


a. Apakah studi dan pendahuluan pernah di lakukan
Melakukan kajian daerah di merauke tersebut tentang kekurang kekurangan
produksi yang mencapai survival rate 20 %
b. Apakah skala produksi di pilih sudah optimal
Membuat d
c. Apakah proses produksi yang sudah di pilih sudah tepat
d. Apakah perlengkapan alat sudah tepat
e. Apakah telah disiapkapkan untuk penanganan limbah
f.
g. Apakah skedul kerja telah di buat dengan cukup realistis
h. Apakah tehnologi yang akan di gumalam bisa di terima dari pandang social

Aspek manajemen mempelajari tentang


a. Manajemen dalam masa pembangunan proyek (pelaku )
b. Manajemen dala operasi (berbentun badan atau struktur)
Aspek ekonomi dan social

a.
b.
c.
d.
e.

Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan pengahasilan (Mayarakat )


Penambahan kesempatan kerja
Pemerataan kesempatan kerja
Pengaruh proyek tersebut dalam indutri lain
Aspek yang bersifat sosial seperti menjadi semakin ramai daerah tersebut lalau

Pengelolaan perikanan merupakan sebuah kewajiban seperti yang telah diamanatkan


oleh Undang-Undang No 31/2004 yang ditegaskan kembali pada perbaikan undangundang tersebut yaitu pada Undang-Undang No 45/2009.

Dalam konteks dasar

hukum tersebut, pengelolaan perikanan didefinisikan sebagai semua upaya, termasuk


proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan,
konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta
penegakan hukum dari peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang perikanan,
yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai
kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan dan tujuan yang telah
disepakati.
Dalam konteks pengelolaan perikanan, Walter (1980) menyatakan bahwa: ....most
fisheries problems are complex and contain human as well as biological dimensions.
Too frequently we see the consequences of trying to deal with complexity in a
fragmentary or narrow way. Management plan based on the soundest of biological
information fail when it is discovered that fishing pressure cannot be controlled
because of unforeseen political or economic constraints. Economic policies fail when
unforeseen biological limits are exceeded. In short, fisheries represent dynamic (time
varying) systems with interacting components..... Dengan demikian, pengelolaan
perikanan dihadapkan pada pengelolaan sebuah sistem yang kompleks (complex
system) yang paling tidak harus mempertimbangkan dinamika dari 3 sistem yang
tidak terpisahkan satu sama lain yaitu

(1) sistem sumberdaya perikanan dan ekosistemnya;


(2) sistem pelaku pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam konteks kepentingan
sosial ekonomi; dan
(3) dimensi kebijakan dan manajemen perikanan itu sendiri.
Terkait dengan tiga dimensi tersebut, pengelolaan perikanan saat ini masih belum
mempertimbangkan keseimbangan ketiganya, di mana kepentingan pemanfaatan
untuk kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dirasakan lebih besar dibanding
dengan misalnya kesehatan ekosistemnya. Dengan kata lain, pendekatan yang
dilakukan masih parsial belum terintegrasi dalam sebuah batasan ekosistem yang
menjadi wadah dari sumberdaya ikan sebagai target pengelolaan. Dalam konteks ini
lah, pendekatan terintegrasi (integrated fisheries management) menjadi sangat
pentung melalui pendekatan ekosistem terhadap pengelolaan perikanan (ecosystem
approach to fisheries) menjadi sangat penting

Anda mungkin juga menyukai