Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK
: Evi Oktafiana
1406642870
Oby Robini
1406642993
Muwattha Malik
1406642920
: P12
TANGGAL PRAKTIKUM :
JUDUL PRAKTIKUM
: Permeabilitas
ASISTEN
I. PENDAHULUAN
A. Standart Acuan & Referensi
-
Mould permeability
Gelas ukur
Penggaris
Jangka sorong
Stopwatch
Tamper
b. Bahan
Permeability
Pasir
Air
Gambar 7.1 Peralatan praktikum permeability: a) Alat constant head test ; b) penggaris; c) Mould
Permeability; d) Jangka Sorong; e) Tamper; f) Gelas ukur
(7.1)
Permeability
Permeability
Penentuan nilai k dilakukan dengan cara mengukur penurunan tinggi muka air selama
periode waktu tertentu dan pada saat ini tegangan air menjadi tidak tetap sehingga
rumus Darcy dapat digunakan. Misalnya pada ketinggian air (h), penurunan (dh) akan
membutuhkan waktu (dt), maka koefisien permeabilitas dapat diturunkan dari rumus
Darcy sehingga menjadi:
(7.2)
4
Permeability
Permeability
Dengan :
a
= luas cross-sectionstandpipe
dh/dt
sedangkan jumlah air yang merembes melalui tanah dalam waktu tertentu pada
permeameter adalah:
Lalu dengan menyamakan jumlah air yang masuk = jumlah air yang keluar
(7.3)
Dengan:
a= luas cross-section standpipe
L= panjang sampel didalam permeameter
A= luas cross-section permeameter
t = jumlah waktu pada waktu pengukuran
h0, h1= tinggi head (lihat gambar 7.2)
Koefisien permeabilitas pada suhu kamar (TC) adalah KT sedangkan untuk suhu
standar (20C) perlu dikonversi menjadi:
Permeability
(7.4)
dimana:
T = viskositas cairan pada temperatur TC.
20 = viskositas cairan pada temperatur 20C.
Perbandingan viskositas dapat dilihat pada gambar 7.3 dibawah ini (tabel koreksi
viskositas cairan).
Temperatur C
Gambar 7.4 Grafik T /20 (data International Critical Tables, Vol. V)
Permeability
Menurut Cassagrande pada tahun 1938, nilai-nilai permeability untuk berbagai jenis
tanah pada suhu standar (20C) adalah sebagai berikut:
Tabel 7.2 Koefisien permeabilitas menurut Cassagrande
I.
PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Siapkan tanah kering yang lolos saringan No. 4 ASTM sebanyak 2 kg,
dan pasir sebanyak 2 kg.
2. Siapkan mould permeability, kemudian catat data diameter, tinggi, serta
berat mould.
8
Permeability
B. Jalannya Praktikum
1. Percobaan yang dilakukan adalah Constant Head Test, pertama-tama
alirkan air melalui selang, naik ke reservoir di atas kemudian masuk ke
mould permeability hingga seluruh tanah di dalam mould jenuh sempurna.
2. Keluarkan udara yang berada pada alat permeability hingga benar-benar
tidak ada lagi udara yang tersisa di dalam. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara membuka sedikit baut untuk mengeluarkan gelembung udara.
3. Usahakan untuk menstabilkan tinggi air yang berada di reservoir dan jaga
agar tidak terjadi gelombang.
4. Mengukur tinggi muka air dan reservoir ke mould (h).
5. Perhatikan air yang keluar dari mould hingga tidak terjadi perubahan
(konstan).
6. Setelah konstan, tampung air limpahan tersebut ke dalam gelas ukur
sambil dicatat waktu menggunakan stopwatch.
II.
PENGOLAHAN DATA
A. Data Hasil Praktikum
Sampel 1 :
Volume air tertampung (V)
= 76,017 mm = 0,076 m
Wtanah
= 750 gr
Permeability
= 750 gr
= 108 cm = 1,08 m
Sampel 2 :
Volume air tertampung (V)
= 75,87 mm = 0,07587 m
Wtanah
= 1000 gr
Wpasir
= 500 gr
= 22,5 cm = 0,225 m
Luas (A)
= 107 cm = 1,07 m
Sampel 3 :
Volume air tertampung (V)
= 75,78 mm = 0,07578 m
Wtanah
= 500 gr
Wpasir
= 1000 gr
= 22 cm = 0,22 m
Luas (A)
= 107,5 cm = 1,075 m
Sampel 4 :
Volume air tertampung (V)
= 75,59 mm = 0,07559 m
Wtanah
= 300 gr
Wpasir
= 900 gr
= 22,5 cm = 0,225 m
Luas (A)
10
Permeability
= 106 cm = 1,06 m
B. Perhitungan
Sampel 1
Koefisien Permeabilitas pada suhu kamar ( 29oC )
K30
= ( V. L ) / ( A . h . t2 )
K30
Sampel 2
Koefisien Permeabilitas pada suhu kamar ( 30oC )
K30
= ( V. L ) / ( A . h . t2 )
K30
11
Permeability
= ( V. L ) / ( A . h . t2 )
K30
Sampel 4
Koefisien Permeabilitas pada suhu kamar ( 30oC )
K30
= ( V. L ) / ( A . h . t2 )
K30
K20 (m/s)
K29 (m/s)
6,092 x 10-8
4,962 x 10-8
K30 (m/s)
1,173x 10-7
9,342 x 10-8
K30 (m/s)
2,462 x 10-7
1,961 x 10-7
K30 (m/s)
1,838 x 10-7
1,464 x 10-7
12
Permeability
ANALISA
A. Analisa Percobaan
Praktikum
Permeability
ini
bertujuan
untuk
mencari
nilai
Tanah
Pasir
(gram)
(gram)
1:1
750
750
2:1
1000
500
1:2
500
1000
1:3
300
900
Perbandingan
13
Permeability
dan 30 C atau
No. Sampel
K20 (m/s)
4,962 x 10-8
9,342 x 10-8
Golongan
Lempung tak bercelah dan lempung
lanau (>20% lanau).
Lempung tak bercelah dan lempung
14
Permeability
1,464 x 10
-7
lanau
berlapis-lapis;
lempung
yang
dalam
-5
No. Sampel
K20 (m/s)
Golongan
4,962 x 10-8
Lempung
9,342 x 10
-8
Lempung
1,961 x 10-7
Lanau
1,464 x 10-7
Lanau
15
Permeability
C. Analisa Kesalahan
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam praktikum
permeability yaitu:
1. Pencampuran tanah dan pasir yang tidak merata.
2. Kurang tanggapnya praktikan saat mengambil jumlah air pada selang
waktu 60 detik sehingga terdapat kelebihan atau kekurangan jumlah air.
3. Tanah yang kurang padat ketika di masukkan ke dalam mold, sehingga
mengakibatkan lamanya mencapai saat aliran yang mengalir stabil.
4. Tidak diukurnya suhu ruangan secara langsung pada saat pelaksanaan
percobaan, akan tetapi menggunakan temperatur dari percobaan specific
gravity.
5. Pengukuran tinggi air kurang tepat karena pengaruh dari permukaan air
yang bergelombang.
IV.
KESIMPULAN
Tanah yang dijadikan sampel yang berjumlah 4 sampel dengan komposisi
perbandingan yang berbeda-beda berdasarkan perhitungan didapatkan nilai k yang
dibandingkan berdasarkan Tabel Koefisien Permeabilitas BS 8004:1986,
tergolong dalam lempung tak bercelah dan lempung lanau (>20% lanau) untuk
sampel 1 dan 2, (dengan nilai k = 10-8) dan Pasir sangat halus, lanau dan lempung
lanau berlapis-lapis; lempung yang mengalami pengawetan dan bercelah. (dengan
nilai k = 10-7).
16
Permeability
V.
LAMPIRAN
17
Permeability
18
Permeability