Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR PERLINDUNGAN TANAMAN

(HPT 210)
TA 2005 / 2006

Minggu ke-1
Dosen: Dewi Sartiami
Punama Hidayat

BAHAN KULIAH
PENGANTAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3

: - Pendahuluan
:
:

- Pengertian hama (Pest)


- Ciri dan Perkembangan serangga
- Alat mulut dan kerusakan yang ditimbulkan
- Pengenalan ordo, famili dan spesies
serangga, tungau dan hama lainnya
- Bioekologi Hama Tanaman

Minggu 4

- Pre-UTS
- Hama (serangga) dan Lingkungannya

Minggu 5

: - Pengendalian hama (fisik, mekanik,


hayati, kultur teknik, varietas tanaman,
genetik, peraturan perudang-undangan,
kimia)

Minggu 6 :
Minggu 7

- Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

: - Review

Buku Acuan
Mata Kuliah Pengantar Perlindungan Tanaman
1. Wilson MC, Broersama DB & Provonsha AV. 1083.
Fundamentals of Aplied Entomology. 2nd. Practical Insect Pest
Management Vol 1. Perdue University
2. Kalshoven LGE. 1981. Pests of Crops in Indonesia. Terjemahan
Van der Laan. PT. Ichtiar Baru. Jakarta

Serangga
Makhluk dengan spesies terbanyak di dunia
Total
Total spesies
spesies makhluk
makhluk hidup:
hidup: 12.5
12.5 juta
juta
Total
Total spesies
spesies serangga:
serangga: 4-8
4-8 juta
juta
Jumlah
Jumlah makhluk
makhluk hidup
hidup yang
yang teridentifikasi:
teridentifikasi: 1.5
1.5 juta
juta
Jumlah
Jumlah serangga
serangga yang
yang teridentifikasi:
teridentifikasi: 950
950 ribu
ribu

Mempunyai keragaman yang tinggi


Bentuk
Bentuk
Habitat
Habitat
Bioekologi
Bioekologi dll
dll

No.

Nama kelompok

Jumlah spesies

Virus

1 000

Monera

5 000

Fungi

47 000

Algae

27 000

Plantae

Protozoa

31 000

Porifera

5 000

Coelenterata

9 000

Platyhelminthes

12 000

10

Nematoda

12 000

11

Annelida

12 000

12

Mollusca

50 000

13

Echinodermata

14

Insecta

950 000

15

Non-insect arthropoda

125 000

16

Minor invertebrata

10 000

17

Chordata

44 000

250 000

6 000

Total

1 596 000

23, 23%

3, 3%
5, 5%
4, 4%
9, 9%

55, 56%

Serangga
Arthropoda lainnya
Moluska
Invertebrata lainnya
Chordata
Tumbuhan

Persentase distribusi relatif jumlah spesies suatu takson


(Sumber: Eldredge, 1992).

POSISI PERLINDUNGAN TANAMAN DALAM


SISTEM PRODUKSI PERTANIAN
Penyiapan lahan, pengolahan tanah
Pemilihan bibit/benih
Penanaman
Perawatan tanaman
Pengelolaan air
Pemupukan
Penyiangan/pengendalian gulma
Pengendalian Hama dan Penyakit
Panen
Pengelolaan hasil panen

Perlindungan Tanaman
Bebas gangguan pest (hama, penyakit dan gulma)
Masalah hama terjadi : Benih
gudang)

Panen (di lapangan sampai

Pest
Dalam arti luas : semua bentuk gangguan pada manusia, ternak dan
tanaman.
Dalam arti sempit : semua hewan yang merusak tanaman atau
hasilnya karena aktivitas hidupnya sehingga menimbulkan kerugian
secara ekonomis.
Hewan yang dapat menjadi pest antara lain : serangga, tungau,
tikus, burung, mamalia besar

Kelompok hewan yang menjadi pest


1. Filum Chordata
Klas Mammalia, contoh : tikus, bajing, kelinci, gajah, babi, kera
Klas Aves, contoh : berbagai jenis burung pemakan biji-bijian

2. Filum Arthropoda
Klas Insecta, contoh : serangga
Klas Arachnida, contoh : tungau (mites)
3. Filum Molusca
Klas Gastropoda, contoh : bekicot, keong mas, siput
4. Filum Nemathelmintes
Klas Nematoda, contoh : nematoda

Contoh Kerugian akibat Serangga

Gejala serangan larva


Carpophilus dimidiatus
pada jagung

Puru pada Cabai

Golongan utama yang menjadi hama adalah serangga

A. Serangga merupakan kelompok utama hama, karena :


- Serangga merupakan kelompok terbesar dalam dunia
hewan (+ 2/3 spesies hewan yang telah diketahui
adalah serangga)
Hewan
lainnya

Tanaman

Arthropoda

- Serangga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi

- Jenis makanan serangga beragam


Serangga monofag
Serangga oligofag/stenofag
Serangga polifag
Serangga karnivora
Serangga saprofag
- Serangga dapat berkembang biak dengan
cepat
- Serangga dapat menjadi resisten terhadap
insektisida
B. Serangga termasuk hewan poikilotermik (suhu tubuhnya
dapat berubah mengikuti perubahan suhu lingkungannya
sehingga lebih efisien dalam penggunaan energi
C. Serangga memiliki kerangka luar (integumen) untuk
menjaga evaporasi

Peran positif serangga


Dekomposer
Penyerbuk (lebah soliter dan koloni, parasitoid)
Pengahasil madu, lak

Serangga penyerbuk

(Hemiptera)

Serangga penghasil madu

Peran negatif serangga


Pemakan tumbuhan
Pemakan bahan persediaan
Penular penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan

Ada 3 (tiga) hal mengapa serangga dapat menjadi hama


1. Manusia mengubah lingkungan asli untuk usaha
pertanian dengan memasukkan spesies baru yang
sebelumnya tidak ada
Contoh : adanya perubahan lingkungan
Di USA, Colorado, pembukaan ladang kentang (1950),
Colorado potato bettle Leptinotarsa decemilinata
(Coleoptera: Chrysomelidae) hidup pada jenis-jenis
solanaceae liar berubah menjadi hama karena
- makanan berlimpah
- musuh alami kurang bisa berkembang

Di Indonesia hutan albazia (1950), Xystocera festiva


(Coleoptera: Cerambycidae) menjadi hama karena :
- Makanan berlimpah
- Dalam pola hutan penyebaran lebih mudah
Pemasukan varietas padi IR dan IRRI 1970, Nilaparvata
lugens (Hemiptera: Delphacidae) menjadi hama karena :
- Padi ditanam terus menerus
- Pupuk N dosis tinggi, jarak tanaman rapat

Telur
Nilaparvata
lugens

Nilaparvata lugens

2. Hewan (serangga) terbawa ke tempat baru melintasi


rintangan geografis tertentu, tetapi musuh alami (predator,
parasitoid) tertinggal di tempat asal
Contoh perpindahan tempat :
Icherya purchasi (Hemiptera: Pseudococcidae) kutu putih
asal Australia, hidup pada tanaman Casia. Th 1968 Casia di
ekspor ke California. Sebagai hama tanaman jeruk yang dapat
dikendalikan oleh
Parasitoid : Cryptochaetum coryas (Diptera) larvanya hidup
dalam tubuh Icherya purchasi
Predator : Rodolia cardinalis (Coleoptera) larva dan imago
memakan kutu putih

Contoh Parasitoid

Heteropsylla cubana (Hemiptera: Psyllidae) Asia Tenggara, pindah


sendiri, tidak terbawa oleh tanaman inang
Asal : Kawasan Karibia,
terutama Cuba
Florida (USA)
Hawai
Kep. Pasifik
Guam
Filipina
Indonesia
Malaysia
Papua Nugini
Australia Utara
Musuh alaminya : Curinus coeruleus (Coleoptera : Coccinellidae)

3. Penetapan ambang ekonomi (perubahan pandangan manusia).


Menurunnya toleransi manusia terhadap kerusakan tanaman
yang ditimbulkan serangga
Contoh perbedaan pandangan manusia
Hama bunga pisang Nacoleia octasema (Lepidoptera:
Pyralidae) penyebab Banana Scab Moth menyebabkan buah
pisang menjadi kasar (kudis)
Penggerek buah jagung Heliothis armigera (Lepidoptera:
Noctuidae) merusak ujung tongkol jagung, memakan butirbutir jagung pada bagian ujungnya
Masalah Hama
1. Masalah Populasi
2. Masalah ekonomi

Populasi

Garis Kesetimbangan
Baru

TKE
AE

A
Garis Kesetimbangan Awal

AE = Ambang Ekonomi
TKE = Tingkat Kerusakan Ekonomi
Keadaan A : Ekosistem alami, pengendalian alami bekerja
dengan baik, populasi rendah (tidak menjadi hama)
Keadaan B : Ekosistem pertanian tidak stabil, Pengendalian
alami tidak berjalan dengan baik, populasi relatif tinggi
(kadang-kadang eksplotif
timbul masalah hama)

Ambang Ekonomi (Economic Threshold)


Tingkat populasi hama yang sudah mulai menimbulkan
kerusakan dan kerugian ekonomi. Tingkat populasi ini
perlu dikendalikan untuk mencegah peningkatan populasi
yang terus berlanjut yang dapat mengakibatkan
kerusakan ekonomi.

Satuan AE
Jumlah serangga/individu per satuan tanaman/bagian
tanaman atau luasan areal : telur, larva, pupa, imago per
tanaman, per ranting, atau per meter persegi

Tingkat Kerusakan Ekonomi (Economic Injury Level)


Tingkat pada saat telah menimbulkan kerusakan dan kerugian
ekonomi yang nyata
Satuan TKE
Tingkat kerusakan/intensitas serangan per tanaman, bagian
tanaman atau luasan areal :
Jumlah puru per rumpun
Jumlah beluk per meter persegi
Faktor-faktor yang mempengaruhi AE dan TKE
a) Harga-harga faktor produksi: benih, pupuk, upah
buruh
b) Nilai ekonomi komoditas

Akibat Penggunaan Pestisida :


A. Resistensi Hama
Dari sekumpulan individu/populasi hama terdapat
individu yang memiliki sifat genetik yang memang
tahan terhadap suatu pestisida
Individu-individu yang tahan tersebut kemudian
berkembang menjadi populasi yang tahan terhadap
pestisida yang digunakan
oxxxoxxo
xoooooox
xooxxxxo
ooooxoxo
xxxxxooo
oxxxxooo
xxxxxoxo

x
xxxxx
xxx
xxx
x
xxx
xx
xxx
xxx
xx

x = hama
o = musuh alami

Beberapa waktu setelah


penyemprotan

B. Resurgensi Hama
Penggunaan pestisida pada tahap awal menekan populasi
hama, namun dalam periode waktu tertentu populasi hama
meningkat kembali akibat kematian musuh alaminya

oxxxoxxo
xoooooox
xooxxxxo
ooooxoxo
xxxxxooo
oxxxxooo
xxxxxoxo

oxxoxx
oo
oxx
ooo

x
oooox
xo
xxx o
oo oxoxo
oxx
xx

Sesaat setelah
penyemprotan

ooo
oxo

Beberapa waktu
setelah
penyemprotan

C. Timbulnya Hama Sekunder


Penggunaan pestisida menyebabkan populasi hama yang
lama terkendali namun muncul hama baru yang sebelumnya
tidak menjadi masalah. Hama tersebut sebelumnya sudah ada
tetapi populasinya dapat terkendali oleh musuh alami.
xxxxoxo
xxo*oox
xxox*xo
* oxoxo
xx*xxxo
ox**xx*o
x*xoxo

oooooxo
xoo*ox
xoox*xo
*oxoxo
xo*xooo
ox**xo*o
x *oooo

xoooooox
xooxxxxo
ooooxoxo
*xxooo

Sesaat setelah
penyemprotan

Beberapa waktu
setelah
penyemprotan

x = hama A

* = musuh alami A

o = hama B

= musuh alami B

Anda mungkin juga menyukai