Anda di halaman 1dari 21

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang di era abad 21, perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pessat yang

begitu membutuhkan sumber energy atau tenaga untuk menggerakkan kemajuan tersebut. Salah satu
kebutuhan yang sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok setiap masyarakat di dunia adalah energy
listrik. Listrik sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa atau listrik bisa menjadi titik tolak ukur
kemajuan suatu bangsa, semakin besar penggunaan energy listrik di suatu Negara maka semakin maju
pula Negara tersebut. Salah satu penggunaan listrik yang paling utama adalah pada sector penerangan.
Kebutuhan akan penerangan semakin lama akan berkembang semakin banyak seiring pertumbuhan
penduduk di dunia terutama di Negara kita Indonesia. Di Indonesia masih banyak terdapat desa-desa
atau perkampungan yang belum dialiri listrik terutama di daerah-daerah terpencil. Hal itu terjadi
karena beberapa hal diantaranya sulitnya akses untuk mencapai perkampungan tersebut dan biaya
untuk instalasi listrik menjadi sangat besar. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini dan juga
adanya potensi pembangkit listrik di daerah terpencil terutama dari potensi air yang begitu melimpah
oleh karena itu dikembangkanlah pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga dan
dengan itu dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan pembangkit listriknya sendiri. Dengan
PLTMH ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya, melaksanakan
beberapa aktifitasnya dengan mudah baik itu untuk kebutuhan pertanian, Ekonomi, Sosial dan
sebagainya. Agar tidak lagi tertinggal dari daerah lain. Peningkatan kebutuhan suplai daya ke

daerah-daerah pedesaan di sejumlah negara, sebagian untuk mendukung industri-industri dan


sebagian untuk menyediakan penerangan di malam hari. Kemampuan pemerintah yang
terhalang oleh biaya yang tinggi untuk perluasan jaringan listrik, dapat membuat Mikrohidro
memberikan sebuah sebuah alternatif ekonomi ke dalam jaringan. Hal ini dikarenakan Skema
Mikrohidro yang mandiri dapat menghemat dari jaringan transmisi, karena skema perluasan
jaringan tersebut biasanya memerlukan biaya peralatan dan pegawai yang mahal. Dalam
kontrak, Skema Mikro Hidro dapat didisain dan dibangun oleh pegawai lokal, dan organisasi
yang lebih kecil, dengan mengikuti peraturan yang lebih longgar dan menggunakan teknologi
lokal, seperti untuk pekerjaan irigasi tradisional atau mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan
ini dikenal sebagai Pendekatan Lokal.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

2
Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia karena banyak terdapatnya
hutan hujan tropis, membuat kita harus bisa mengembangkan potensi ini, karena air adalah
sebagai sumber energy yang dapat terbarukan dan alami. Bila hal ini dapat terus dieksplorasi,
konversi air menjadi energy listrik sangat menguntungkan bagi negeri ini. Di Indonesia telah
terdapat banyak sekali PLTMH dan waduk untuk menampung air, tinggal bagaimana kita
dapat mengembangkan PLTMH menjadi lebih baik lagi dan lebih efisien.

1.2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
Apa itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Bagaimana teknolgi mikrohidro
Apa bagian-bagian dan komponen utama PLTMH
Bagaiamana cara kerja PLTMH
Keuntungan PLTMH
Kekurangan PLTMH
Prhitungan teknis dan ekonomis PLTMH
Persyaratan fisik dan langkah-langkah dalam membangun PLTMH
Pemanfaatan PLTMH

1.3.

TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah :
1. Untuk mengenal dan mengetahui Pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
2. Sebagai salah satu solusi sumber energy terbarukan.
3. Salah satu solusi pemerataan energy listrik di Negara kita.

BAB II
ISI
2.1. PENGERTIAN PLTMH
Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro artinya air.
Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun Mikrohidro, pasti
menggunakan air sebagai sumber energinya. Pembangkit Lisrik Tenaga Mikrohidro adalah
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

3
istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air.
Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah
yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik kecil
yang dapat menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan/head (dalam
meter) dan jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar kapasitas aliran maupun
ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik. PLTMH umumnya merupakan pembangkit listrik jenis run of
river dimana head diperoleh tidak dengan cara membangun bendungan besar, melainkan
dengan mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya
mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan sudah
diperoleh. Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW digolongkan sebagai PLTMH.
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan adanya air yang mengalir di suatu daerah
dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah
volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda ketinggian daerah aliran
sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai white
resources dengan terjemahan bebasnya yaitu energi putih. Sebab instalasi pembangkit
listrik seperti ini mengunakan sumber daya yang disediakan oleh alam dan ramah lingkungan.
Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air
mengalir. Dengan perkembangan teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi
dari pengaruh perbedaan ketinggian dengan daerah tertentu (tempat instalasi yang akan
dibangun) akan dapat diubah menjadi energi listrik.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

4
Gambar bagian dalam power house PLTMH

2.2. TEKNOLOGI PLTMH


Sebuah skema hidro memerlukan dua hal yaitu debit air dan ketinggian jatuh (biasa
disebut Head untuk menghasilkan tenaga yang bermanfaat. Ini adalah sebuah sistem
konversi tenaga, menyerap tenaga dari bentuk ketinggian dan aliran, dan menyalurkan tenaga
dalam bentuk daya listrik atau daya gagang mekanik. Tidak ada sistem konversi daya yang
dapat mengirim sebanyak yang diserap dikurangi sebagian daya hilang oleh sistem itu
sendiri dalam bentuk gesekan, panas, suara dan sebagainya.
Persamaan konversinya adalah: Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan (Loss)
atau Daya yang keluar = Daya yang masuk Efisiensi konversi.
Persamaan tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang
kecil. Daya yang masuk, atau total daya yang diserap oleh skema hidro, adalah daya kotor
(Pgross). Daya yang manfaatnya dikirim adalah daya bersih (Pnet). Semua efisiensi dari
konstruksi dan instalasi dari PLTMH disebut Eo.
Pnet = Pgross Eo kWatt
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga
dikalikan dengan sebuah faktor percepatan grafitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar
dari pembangkit listrik adalah :
Pnet = g Hgross Q Eo kWatt
Dimana:
-

Head dalam meter


Debit air dalam m3/s.

Dan Eo terbagi sebagai berikut :


Eo = Ekonstruksi sipil Epenstock Eturbin Egenerator Esistem kontrol
Ejaringan Etrafo
Biasanya :
-

Ekonstruksi sipil

: 1.0 - (panjang saluran 0.002 ~ 0.005)/ Hgross

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

5
-

Epenstock
Eturbin
Egenerator
Esistem control
Ejaringan
Etrafo

: 0.90 ~ 0.95 (tergantung pada panjangnya)


: 0.70 ~ 0.85 (tergantung pada tipe turbin)
: 0.80 ~ 0.95 (tergantung pada kapasisitas generator)
: > 0.97
: 0.90 ~ 0.98 (tergantung pada panjang jaringan)
: 0.98

Gambar skematik perhitungan efisiensi PLTMH


Ekonstruksi sipil dan Epenstock biasa diperhitungkan sebagai Head Loss (Hloss)/kehilangan
ketinggian. Dalam kasus ini, persamaan diatas dirubah ke persamaan berikut.
Pnet= g (Hgross-Hloss) Q (Eo Ekonstruksi sipil - Epenstock ) kW
Persamaan sederhana ini adalah inti dari semua desain pekerjaan pembangkit listrik. Ini
penting untuk menggunakan unit-unit yang benar.
2.3. PRINSIP KERJA PLTMH
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dan
generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya saja
berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian
atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai,
maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi
mekanik. Energi mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik.
Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar berikut :

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Gambar prinsip kerja PLTMH


Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk
mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH. Bendungan
ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah (filter) untuk mencegah
masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada dasar
sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di dekat bendungan dibangun bangunan
pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran pembawa yang
berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada
setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran
terbuka atau tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini
berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke
turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam dan memperlebar
saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang
akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini dibuat dengan
konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa pesat.
Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini, energi
potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda
turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa
digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis
dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu
dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah
yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

7
Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang
sedemikian agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air
akan memasuki turbin pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur
pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang
dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan
energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros
kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus
dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing
terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan
berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah
menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator
sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi
langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan
kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt
untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung
adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus
benar-benar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling fleksibel.
Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak
langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan generator secara lebih luas
karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt,
sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang
diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh
generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah
konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau sumber aliran air
yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan berikut :
P = g . Q . Hn .
Dimana :
P
Q
Hn
g

= daya (Watt)
= debit aliran (m3/s)
= beda ketinggian (m)
= percepatan gravitasi ( 9.8 m/s2)
= efisiensi keseluruhan

2.4. BAGIAN-BAGIAN PLTMH


1. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di
bagian sisi sungai (Intake pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap (Settling
Basin).

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Gambar intake
2. Settling Basin (Bak Pengendap)
Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air.
Bak pengendap sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya
dari pasir atau kotoran lain.
3. Headrace (Saluran Pembawa)
Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari
air yang disalurkan.

Gambar headrace
4. Headtank (Bak Penenang)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air
antara sebuah penstock dan headrace, juga berfungsi untuk menengkan air sebelum
masuk penstok serta untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu
kayuan.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Gambar headtank

5. Penstock (Pipa Pesat/Penstock)


Penstock atau pipa pesat adalah pipa yang menyalurkan air kemudian
dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, sehingga
menimbulkan air berkecepatan tinggi untuk memutar turbin.

Gambar pipa penstock


6. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar ketika
terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan dikopel dengan
generator sehingga ketika turbin berputar maka generator akan berputar dan
menghasilakan energy listrik. Ada beberapa jenis turbin yang biasa digunakan
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
jenisjenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap
awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan
parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin terutama
ketinggian head.

Jenis Turbin

Variasi Head

Kaplan

2 < H < 20

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

10
Propeller

2 < H < 20

Francis

10 < H < 350

Crossflow

6 < H < 100

Pelton

50 < H < 1000

Turgo

50 < H < 250

Gambar turbin pelton

Gambar turbin francis

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Gambar turbin kaplan

Gambar turbin crosflow

11

Gambar turbin propeller


7. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada pembangkit listrik yaitu:
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) dengan
penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator sinkron merupakan
mesin listrik bolak balik yang engubah energy mekanik menjadi energy listrik
arus bolak balik. Energy mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)
yag terkopel dengan rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh
diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor
dan kumparan stator. Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor berputar
secara sinkron atau berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan
yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada perencanaan
turbin propeller open flume. Generator induksi merupakan salah satujenis generator
AC yang menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator
induksi dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat
daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa
umumnya dapat digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal.
Generator induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik
mikrohidro, turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif
sederhana. Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran
rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak digunakan
pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada pembangkit listrik tenaga
mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

12

Gambar generator sinkron

Gambar generator induksi

8. Rumah pembangkit/ Power house


Rumah pembangkit adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan
elektrik PLTMH. Peralatan Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah
Pembangkit, demikian pula peralatan elektrik seperti kontroler dan panel.

Gambar power house


2.5.

PERENCANAAN DALAM MEMBANGUN PLTMH


1. Masyarakat berunding untuk membuat kesepakatan dan rencanabersama.
2. Mengajak ahli untuk melakukan survey lapangan tentang potensi aliran air untuk
PLTMH,termasuk mengukur debit dan ketinggian air (sering disebut head).
3. Menilai dampak lingkungan yang akan diakibatkan oleh pembangunan PLTMH.
4. Menghitung kebutuhan listrik masyarakat yang akan memanfaatkan. Hal ini
penting dilakukan karena kapasitas PLTMH tak terlalu besar, sehingga perlu
perhitungan yang cermat untuk menghindari konflik masyarakat.
5. Menghitung biaya yang diperlukan (pembelian seperangkat turbin,pembangunan
sipil, jaringan, dan sebagainya).
6. Berunding untuk memikirkan dari mana biaya akan didapat, apakah swadaya,
bantuan, atau semi-swadaya.
7. Setelah pembangunan fisik PLTMH, maka pengelolaan dan perawatan merupakan
hal yang sangat penting. Perangkat PLTMH (turbin, generator) dan bangunan fisik
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

13
pendukungnya (bendungan, saluran air, bak penampung, jaringan listrik dan rumah
turbin) memerlukan perawatan. Disamping maanfaatnya yang besar, listrik juga
berbahaya sehingga perlu kehati-hatian menggunakannya. Perlu dipertimbangkan
bagaimana cara merawatnya dan jika ada kerusakan.
8. Perancangan sistem PLT Mikrohidro.
Pemilihan lokasi dan layout dasar merupakan hal yang paling utama dalam
perencanaan PLTMH. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada
dasarnya memanfaatkan energy potensial air Gatuhan air). Semakin tinggi jatuhan
air (head) maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi
energi listrik. Di samping faktor geografts yang memungkinkan, tinggi jatuhan air (
head ) dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan
air menjadi tinggi. Secara umum lay-out sistem PLTMH merupakan pembangkit
jenis run off river, memanfaatkan aliran air permukaan (sungai). Komponen
sistern PLTMH tersebut terdiri dari bangunan intake (penyadap) bendungan,
bak pengendap dan penenang, saluran pelimpah, pipa pesat, rumah pembangkit
dan saluran pembuangan. Basic lay-out pada perencanaan pengembangan
PLTMH dimulai dari penentuan lokasi intake, bagaimana aliran air akan dibawa ke
turbin dan penentuan tempat rumah pembangkit untuk rnendapatkan tinggi jatuhan

(head ) optimum dan aman dari banjir.


Lokasi bangunan intake
Pada umumnya instalasi PLTMH merupakan pembangkit listrik tenaga
air jenis aliran sungai langsung, jarang yang merupakan jenis waduk
(bendungan besar). Konstruksi bangunan intake untuk mengambil air langsung
dari sungai dapat berupa bendungan (intake dam) yang melintang sepanjang
lebar sungai atau langsung membagi aliran air sungai tanpa dilengkapi
bangunan bendungan. Lokasi intake harus dipilih secara cermat untuk

menghindarkan masalah di kemudian hari.


Kondisi dasar sungai
Lokasi intake harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil, apalagi
bila bangunan intake tersebut tanpa bendungan (intake dam). Dasar sungai
yang tidak stabil mudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai
lebih rendah dibandingkan dasar bangunan intake. Hal ini akan menghambat
aliran air memasuki intake. Dasar sungai berupa lapisanllempeng batuan
merupakan tempat yang stabil. Tempat di mana kemiringan sungainya kecil,

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

14
umumnya memiliki dasar sungai yang relatif stabil. Pada kondisi yang tidak
memungkinkan diperoleh lokasi intake dengan dasar sungai yang relatif stabil
dan erosi pada dasar sungai memungkinkan teladi, maka konstruksi bangunan
intake dilengkapi dengan bendungan untuk menjaga ketinggian dasar sungai di

sekitar intake.
Bentuk aliran sungai
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada instalasi PLTMH
adalah kerusakan pada bangunan intake yang disebabkan oleh banjir. Hal
tersebut sering terjadi pada intake yang ditempatkan pada sisi luar sungai.
Pada bagian sisi luar sungai mudah erosi serta rawan terhadap banjir. Batubatuan, batang pohon serta berbagai material yang terbawa banjir akan
mengarah pada bagian tersebut. Sementara itu bagian sisi dalam sungai
merupakan tempat terjadinya pengendapan lumpur dan sedimentasi,
sehingga tidak cocok untuk lokasi intake. Lokasi intake yang baik terletak
sepanjang bagian sungai yang relatif lurus di mana aliran akan terdorong
memasuki intake secara alami dengan membawa beban (bed load) yang kecil.

Lokasi rumah pembangkit (power house)


Pada dasarnya setiap pembangun an mikrohidro berusaha untuk
mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya lokasi rumah
pembangkit (power house) berada pada tempat yang serendah mungkin.
Karena alasan keamanan dan 6nstruksi, lantai rumah pembangkit har us
selalu lebih tinggi dibandingkan permukaan air sungai. Data dan informasi
ketinggian permukaan sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam
menentukan lokasi rumah pembangkit. Selain lokasi rumah pembangkit
berada pada ketinggian yang aman, saluran pembuangan air ( tail race ) harus
terlindung oleh kondisi alam, seperti batu-batuan besar. Disarankan ujung
saluran tail race tidak terletak pada bagian sisi luar sungai karena akan
mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta memungkinkan masuknya
aliran air menuju ke rumah pembangkit.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

15

Gambar lay-out PLTMH

2.6. PERHITUNGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PLTMH


2.6.1. PERHITUNGAN TEKNIS
Perhitungan teknis potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan:
P = g . Q . Hn .
Misalnya dalam sebuah perencanaan PLTMH di suatu desa didapatkan data
sebagai berikut : Debit air yang bisa dialirkan sebesar 500 m3/dtk, dengan ketinggian
head net 20 meter, jika besarnya efisiensi keseluruhan sebesar 0.5, maka daya (P) yang
mampu dihasilkan adalah :
P = g . Q . Hn .
P = 9.8 m/s2 x 500 m3/s x 20 m x 0.5
P = 49000 watt = 49 kW
Daya teoritis PLTMH tersebut di atas, akan berkurang setelah melalui turbin dan generator,
yang diformulasikan sebagai berikut :

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

16
Dimana :
eff T
eff G

: Efisiensi Turbin antara ( 0,8 s/d 0,95)


: Efisiensi Generator ( 0,8 s/d 0,95)

Perkiraan beban tersambung :

Dimana : n = banyaknya pelanggan


P = Daya listrik pada tiap pelanggan ( Watt)

Kecepatan medan putar di dalam generator sinkron dinyatakan oleh persamaan :

Dimana :
ns
f
p

=
=
=

Kecepatan medan putar (rpm)


Frekuensi (Hz)
Jumlah kutub motor induksi

Kecepatan putar rotor tidak sama dengan kecepatan medan putar, perbedaan tersebut
dinyatakan dengan slip :

Dimana :
s
ns
nr

=
=
=

slip
kecepatan medan putar stator (rpm)
kecepatan putar rotor (rpm)

Daya maksimum yang di hasilkan dirumuskan :

Dan efisiensi dituliskan :

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

17

2.6.2. PERHITUNGAN EKONOMIS


Pembangunan PLTMH memerlukan investasi . Perhitungan harga listrik perKWH nya dapat dihitung berdasarkan biaya awal, dan biaya operasional yaitu
penggantian suku cadang , biaya perawatan, biaya tenaga kerja, serta biaya yang lain
selama pemakaian. Cobth perhitungan harga listrik/ kWH dari PLTMH dengan
kapasitas terpasang 1 kWH dibutuhkan biaya Rp. 5 juta , umur pakai PLTMH
dirancang selama 10 tahun dengan biaya operasional Rp. 2 juta/tahun, sehingga total
biayanya menjadi Rp. 20 juta/tahun. Maka rata-rata biaya/hari adalah :
Rp/hari = (biaya awal + biaya operasional) : (umur pakai x jumlah hari/tahun)
= (Rp 5 juta + Rp 20 juta) : (10 tahun x 365hari/tahun)
= Rp 6850/hari

2.7. KELEBIHAN PLTMH


Pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki berbagai kelebihan sebagai
pembangkit listrik berskala kecil, diantaranya yaitu :
1. Energi yang tersedia tidak akan habis selagi siklus dapat kita jaga dengan baik,
seperti daerah tangkapan atau catchment area, vegetasi sungai dan sebagainya.
2. Proses yang dilakukan mudah dan murah, harga turbin, generator, panel kontrol,
hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per KW (kondisional).
3. Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.
4. Dapat diproduksi di Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan tidak akan sulit
untuk mendapatkan sparepart-nya.
5. Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak langsung kita
ditutuntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar tetap seimbang, sehingga
sudah barang tentu tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti banjir,
tanah longsor atau erosi. Dan pada gilirannya ekosistem sungai atau daerah

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

18
tangkapan akan tetap terjaga, dengan cara ini pula pemanasan global dapat lebih
teredam.
6. Mengurangi tingkat konsumsi energi fosil, langkah ini akan berperan dalam
mengendalikan laju harga minyak di pasar internasional. Dengan kata lain, jika
akan membangun PLTMH dengan daya 100 KW (100.000 Watt) dibutuhkan biaya
Rp 500 juta. Biaya tersebut relatif murah dibandingkan dengan menggunakan
sumber listrik dari berbahan bakar fosil (BBM). Keuntungan lain yang didapat
dengan mengembangkan PLTMH,salah satunya adalah karena teknologi PLTMH
andal dan kokoh hingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun.
2.8. KEKURANGAN PLTMH
1. Sumber pembangkit berupa air, besarnya listrik yang dihasilkan PLTMH
bergntung pada tinggi jatuhnya air dan volume air. Pada musim kemarau
kemampuan PLTMH akan menurun karena jumlah air biasanya berkurang.
2. Ukuran Generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya karena semuanya
tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air sehingga ukuran generator bukan
penentu utama kapasitas PLTMH.

3. Jika jumlah pelanggan melebihi kemampuan PLTMH, maka kualitas listrik akan
menurun. Jika pelanggan sudah berlebih, maka penggunaan listrik harus diatur. Aturan
umum adalah 1 pelanggan paling sedikit mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu
neon/ 3 buah lampu bohlam 10-15 Watt).
4. Semakin dekat jarak Pelanggan ke Pembangkit, maka kualitas listrik juga lebih baik.
Semakin jauh jarak pelanggan, maka listrik yang hilang juga semakin banyak.
Jarakpelanggan terjauh yang dianjurkan adalah antara 1-2 km dari PLTMH.
5. Jika pelanggan menggunakan listrik secara berlebih, maka kualitas listrik menurun dan
membahayakan peralatan.Satu pelanggan melanggar, maka yang rugi adalah seluruh
pelanggan.

2.9. PEMANFAATAN PLTMH


Hampir semua aktivitas manusia zaman sekarang membutuhkan listrik. Hal ini
terbukti dengan banyaknya komplain kepada pihak PLN jika terjadinya pemadaman
listrik. Namun hal ini terlihat ironis dengan kenyataan bahwa ternyata di
jaman listrik saat ini masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik,
terutama mereka yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Kalaupun bisa
memperoleh listrik mereka harus membayar dengan harga yang mahal. Kenyataan
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

19
yang ada saat ini masyarakat pedesaan lebih memilih menggunakan genset (
generator set ) untuk memenuhi kebutuhan mereka akan listrik. Padahal
sebenarnya disekitar mereka ada sumber daya alam yang potensial untuk dijadikan
sebagai sumber pembangkit listrik yaitu air.
Sumber-sumber air yang melimpah di daerah pedesaan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energy listrik. Penggunaan air sebagai sumber energi listrik lebih
menguntungkan daripada menggunakan genset. Bayangkan saja, jika setiap malam
genset menghabiskan 3 liter bensin ( Rp. 19.500;) maka dalam sebulan mereka harus
merogoh kocek sekurang-kurangnya Rp. 585.000 itupun listrik yang diperoleh
hanya untuk beberapa jama saja. Belum lagi biaya modal untuk membeli genset dan
biaya perawatannya. Nah dengan menggunakan PLTMH, kita hanya memerlukan
modal untuk investasi awal saja, selanjutnya kita akan mendapatkan listrik secara
gratis selama 24 jam non-stop. Selain itu penggunaan PLTMH di wilayah pedesaan
secara tidak langsung juga akan membuat masyarakat aktif untuk menjaga hutan,
karena jika hutan tidak terjaga maka sumber air akan mengering sehingga mereka
tidak bisa memperoleh listrik.

Pembangunan mikrohidro ditujukan untuk daerah-daerah terpencil yang belum


dilalui oleh jaringan listrik PLN. Masalah yang berkembang saat ini yaitu ditinjau dari
faktor ekonominya. Pemakaian energi listrik oleh masyarakat pedesaan umumnya
hanya berkisar antara 4 - 5 jam perhari atau 14 - 16 % dari daya yang
terpasang. Rendahnya pemakaian energi (faktor beban) tersebut disebabkan oleh
pemakaian yang hanya sebagai lampu penerangan semata.
Nilai ekonomis dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat dicapai
dengan suatu rencana yang matang dengan melibatkan peran serta masyarakat
setempat secara aktif mulai sejak awal pembangunan dan terintegrasi dari aparat
dengan warga desanya. Selain itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki
jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang pengoperasian dan pengelolaannya
dapat diserahkan langsung kepada pengurus Desa setempat melalui badan tertentu.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

20
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energy terbarukan
yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara kita Indonesia. Karena
Negara kita memiliki begitu banyak suangai dan hutan hujan tropis sebagai penyedia sumber
energy tersebut. Tergantung kita lagi untuk seberapa besar upaya kita untuk
memaksialkannya terutama di kawasan pedesaan yang belum tersentuh aliran listrik. Dengan
adanya PLTMH diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang mandiri akan sumber
listriknya sendiri. Dengan adanaya sumber listrik di desa tersebut diharapakan akan
mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai sector kehidupan.

SARAN
Dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di harapkan menjadi solusi bagi Negara
kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia akan kebutuhan listrik
terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber listrik agar semua masyarakat
bia menikmati adanya listrik.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

21
DAFTAR PUSTAKA
Jack, Fritz.1 9 8 4 , Small and Mini Hydropower System, McGraw-Hill, New York,.
Dandekar ,M.M. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UIP. Jakarta.
PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. PLN. Jakarta.

http://www.litbang.esdm.go.id/
http://udai08.blogspot.com/
http://ezkhelenergy.blogspot.com/

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Anda mungkin juga menyukai