Anda di halaman 1dari 19

BABIII

ANALISAPERHITUNGAN

III.1

PenentuanDayaMotorPenggerak

3.1.1 Perhitungan Massa Roll Pemoles


a. Bahan roll
: SAE 1020
b. bahan
: 7845 kg/m3
c. Dimensi :
Diameter roll 1 Luar (d1L)
Diameter roll 1 Dalam (d1d)
Panjang roll (l)
Diameter roll 2 Luar(d2L)
Diameter roll 2 Dalam(d2d)
Panjang roll (2)
Diameter roll 3 Luar(d3L)
Diameter roll 3 Dalam(d3d)
Tebal roll (3)
Diameter roll 4 (d4)
Panjang roll (4)
d. Volume :
Roll 1

Roll Bagian 2

Roll Bagian 3

Roll Bagian 4

= 200mm = 0,2 m
= 190 mm = 0,19 m
= 600 mm = 0,6 m
= 30 mm = 0,03 m
= 20 mm = 0,02 m
= 640 mm = 0,64 m
= 190 mm = 0,19 m
= 30 mm = 0,03 m
= 10 mm = 0,01 m
= 10 mm = 0,01 m
= 20 mm = 0,02 m

e. Massa :
Bagian 1

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4

3.1.2 Perhitungan Massa Poros Roll


a. Bahan poros roll
: SAE 1040
b. bahan
: 7845 kg/m3
c. Dimensi :
Diameter (d) = 20 mm = 0,02 m
Panjang (l)
= 720 mm = 0,72 m
d. Volume :

=
=
e.

Massa :

3.1.3 Perhitungan Massa Blower


3.1.3.1 Perhitungan Massa Poros Blower
a. Bahan poros blower : SAE 1040

b. bahan
c. Dimensi :
Diameter (d)
Panjang (l)
d. Volume

: 7845 kg/m3
= 10 mm = 0,01 m
= 110 mm = 0,11 m

=
=
e. Massa :

3.1.3.2 Perhitungan massa propeller blower


a. Bahan blower
: PVC
b. bahan
: 1410 kg/m3
c. Dimensi :
Badan Propeller
- Diameter luar (d1)
= 40 mm = 0,04 m
- Diameter dalam (d2) = 10 mm = 0,01 m
- Panjang (l)
= 5 mm = 0,005 m
d. Volume :
Bagian badan propeller

e. Massa :

3.1.3.3 Perhitungan massa Sudu Blower


f. Bahan blower
: PVC
g. bahan
: 1410 kg/m3
h. Dimensi :
Sudu Blower
- Tebal sudu (b)
= 3 mm = 0,003 m
- Diameter blower (db) = 150 mm = 0,15 m
- Diameter blower (db) = 150 mm = 0,15 m
- Diameter badan Propeller (dp) = 40 mm = 0,04 m
i. Volume :

Sudu Blower menancap pada bagian badan blower, dimensi sudu


diasumsikan sebuah trapesium dengan :
Dimana :

P2 adalah panjang blower yang menempel pada badan propeller pada


(Dp) maka :
- Keliling
-

Karena sudu memiliki panjang sebesar 72, maka keliling


harus dikalikan dengan

Sehingga,

P1 adalah panjang blower pada diameter luar propeller (pada Dp),

maka :
Keliling

Karena sudu memiliki panjang sebesar 72, maka keliling


dikalikan dengan

Luas Trapesium

Sehingga,

harus

Volume

Massa sudu blower

Karena jumlah blower adalah 8 maka ,

3.1.4 PerhitunganInersia
3.1.4.1 Perhitungan Inersia Roll Pemoles
a. Bagian 1

b. Bagian 2

c. Bagian 3

d. Bagian 4

e. Inersia Roll Total

3.1.5

PerhitunganInersiaPoros Roll

3.1.6
Perhitungan Inersia Blower
a. Bagian Propeller blower

b. Bagian sudu blower

c. InersiaBlower Total

3.1.7

PerhitunganInersiaPoros Blower

3.1.8
PerhitunganInersia Total
a. Inersia Total Pasangan Roll-Poros Roll

b. Inersia Total Pasangan Blower-Poros Blower

3.1.5 Perhitungan Percepatan Sudut


Mencari berapa kali jumlah pemipilan dalam satu menit :

a) 1500

= 25

b) Dengan mengetahui mesin yang akan di desain mampu memipil 4 buah


tongkol jagung dalam sekali pemipilan dan berat masa satu jagung
merupakan 0.13 kg sehingga jumlah pemipilan yang dapat dilakukan
adalah :
25

= pemipilan yang dapat dilakukan x 4 x 0.13 kg

Pemipilan yang dapat dilakukan

pemipilan yang dapatdilakukan = 48.07 pemipilan/menit


48 kali pemipilan/menit
Karena dalam satu menit dapat dilakukan 48 kali pemipilan maka
dalam satu kali pemipilan dibutuhkan :

= 1,25

sekon dalam satu kali pemipilan


Rpm yang dibutuhkan untuk memipil
satu menit
:
n=

0.25 bagian dari jagung dalam

= 192 rpm

karena yang dipipil adalah satu bagian jagung maka n untuk mesin
perontok membutuhkan :
n :
3.1.6

x 192 rpm = 768 rpm = 800 rpm

Perhitungan Percepatan Sudut Pasangan Roll-Poros Roll

Roll dan poros roll terpasang bersamaan, maka percepatan sudut kedua
komponen ini sama, yaitu
Kecepatan sudut awal (o) = 0 rad/s
Kecepatan sudut yang diharapkan (t = n) = 83,73 rad/s
Waktu untuk mencapai t = 1 sekon
maka

3.1.7

Perhitungan Percepatan Sudut Pasangan Blower-Poros Blower


Mekanisme blower terhubung dengan poros roll dengan dihubungkan

oleh rangkaian gear, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan
sudut yang diharapkan adalah sama, yaitu 1 sekon.
Kecepatan sudut awal (o) = 0 rad/s
Kecepatan sudut yang diharapkan (t = n) = 157,08 rad/s
Waktu untuk mencapai t = 1 sekon
maka

3.1.8 Perhitungan Torsi


3.1.9
Perhitungan Torsi Efektif
3.1.9.1 Perhitungan Torsi Efektif Pasangan Roll-Poros Roll

3.1.9.2 Perhitungan Torsi Efektif Pasangan Blower-Poros Blower

3.1.10 Torsi yang Terjadi Pada jagung saat pemipilan


3.1.10.1 Gaya-gaya yang terjadi

Ff

Silinde
rpemi
pil

Jagung
N

Fj

Ft

Gambar 2.1 sistemkerjasilinderpemipil

a. Gaya Beratsilinder (W)

L
Silinderpemipiljagung
Diketahui :

Gambar 2.3

D
= 150 mm
L
= 300 mm
Maka :

Massa silinderpemipiljagung
Silinderpemipiljagungterbuatdaribesidengan = 7900 kg/m3
Maka :

b. Gaya Friksi (Ff)


Dengan :
= 0,2
m = 0,125 kg

c. Gaya beratjagung (Fj)


Dengan m = 0,125 kg
Maka :
Fj = m.g
Fj = 0,125kg . 9,81 m/s
Fj = 1.23 N
d. Gaya tangensial

e. MenghitungInersiaSilinderPemipilJagung
I = M R22
I =
(0,075)2 m2
= 0,235 kgm2
f. Menghitung

rad/ s2
g. Torsi dandaya
Mencari Torsi

3.1.11 Perhitungan Daya Motor


3.1.11.1 HP Output Roll dan Poros Roll

Dengan power output yang dibutuhkan sebesar 5 HP, maka dipilih


jenis motor dengan spesifikasi sebagai berikut :
Merk
: TECO MOTOR
Tipe
: YCL Performance Chart 132 M
Output
: 5,5 kW atau 7,5 HP
Rpm
: 1460rpm
Voltage
: 220 volt
Frekuensi
: 50 Hz
Berat
: 27 kg
Dimensi
: diameter = 200 mm, panjang = 332,5 mm

III.2

SistemTransmisiDaya.

Dalamperencaan kali iniakandigunakansebuahsistempemindahdaya


(transmisidaya) berupasistemtransmisiBelt and Pulley. Datadata yang
telahditetapkansebelumnyameliputi:
a.
b.
c.
d.

Dayayangakanditransmisikan(P)=dayamaksimummotorpenggerak.
Putaranpulleypenggerak(n1)=1000rpm.
PutaranDrivenPulleyberdasarkanputaranpenggiling(n2)=750rpm.
DiameterPulleypenggerak(d1)=7in.

III.2.1 DiameterDrivenPulley

Drivenpulleydapatditentukandarihubungan:

dimana:d=diameterpulley(in)
n=putaranpulley(rpm)

dariperhitunganukuran diameter
Driven Pulley
makaakandigunakansebuahpulleydengandiametersebesar7in.

di atas,

III.2.2 JarakAntaraPusatKeduaPulley.

Jarakantarapusatkeduapulleydapatditentukandari:

dimana:c=jarakpusatdiameterlingkaranpulley(in)
R=jarijaripulley(in)

didapatkanbahwajarakantarapusatkeduapulleyadalahsebesar11in.

III.2.3 PanjangPitchTotal.
Panjangpitchtotalpadauntukvbeltyangdigunakandapatdihitungdengancara:

dimana:L=panjangpitchtotal(in)

panjang pitch total dapatdiartikansebagaipanjang total Vbelt yang


akandigunakan,yaitusebesar42in.

III.2.4 SudutKontak.
Untukmencarisudutkontakantaravbeltdanpulleydapatdicaridenganpersamaan:

sudutkontakyangterbentukadalah:

nilaidari adalahbesardarisudutkontak
beltdenganPulleypenggerak.

yang

terbentukantaraV

III.2.5 TorsiyangBekerjapadaPulleyKecil.
Torsiyangbekerjapadapulleykecildapatdicaridaripersamaan:

torsi yang bekerjapadapulleykeciladalah


bekerjapadaPulleypenggerak.

torsi

yang

III.2.6 GayaInersiayangTerjadipadaPulley
Gayayangbekerjaarahradialpadapulleydapatdicaridaripersamaan:

dimana: =gayainersia(lbf)
w`=beratjenisBelt(lb/in)(untuktipe3Vadalah0,074kg/m)
=kecepatansudut(rad/s)
g=percepatangravitasi(in/ )
R=jarijaripulley(in)

nilai diatasadalahnilaigayainersiayangakandigunakanuntukmencari
tenganganpadaVbelt.

III.2.7 TeganganyangTerjadipadaVBelt
Teganganyangterjadipadabeltdapatdicaridaripersamaan:

dimana:

makaperhitunganteganganadalahsebagaiberikut:

nilai adalahteganganmaksimumdan adalahteganganminimum.

III.2.8 DayaAktualPenggiling(CorrectedPower)
Dayaaktualyangdiperlukanpadapenggilingberlakupersamaan:

dimana:

=
=Angleofwrapcorrectionfactor
=Beltlengthcorrectionfactor

=Dayaditransmisikan(HP)

untuknilaiAngle of wrap correction factor danBelt length correction


factordapatdilihatditabel714dan715padabukuRobertL,Mott:293.

III.2.9 DayaDiperlukan(RatedPower)
Dayadiperlukandapatdilihatpadagambar710pada"RobertL.MottMachine
ElementsinMechanicalDepartment":291.

III.2.10

JumlahBeltyangDibutuhkan

Jumlahbeltyangdibutuhkandapatdicaridenganpersamaan:

jadijumlahVbelt yang diperlukanadalah 2 buah, ataudengan kata lain


diperlukandoubleVbelt tipe3vdenganukuranpanjangsebesar42,5insesuai
yangterdapatpadastandarukuranbelt..

III.3

PerhitunganDimensidanBahanPoros

III.3.1

MomenBendingdanTorsipadaPoros
Untukmenghitungmomen bending dan
bekerjapadaporosdapatmenggunakanpersamaanberikutini:

III.3.2

torsi

yang

DiameterPoros
Setelahdiketahuitegangantegangan yang bekerjapadaporos,
makadapatdicaridiameterporosdenganmenggunakanpersamaandibawahini:
AsumsibahanyangdipakaiadalahAISI1010CoolDrawdenganSY =
68000psidanSn=23000.SafetyFactoryangdigunakanyaituN=2.

jadi diameter porosutama yang akandigunakanadalahsebesar


1,2 in.
III.4

Pasak

Ft

Ft
n

D
L
W

Gambar 3.1 Gaya yang bekerja pada pasak dan dimensi pasak

III.4.1

DimensiPasak

Dimensidarisebuahpasakbergantungdaribentukpasakdanukuranporos yang
akandipakai. Pasak yang akandipakaiadalahjenisSquare and Flat Tapper.
DimensidaripasakdapatdilihatpadaTabel77.
Asumsi bahanpasakadalah AISI 1010 Hot Rolled denganSyp = 42000 psi
danSafetyFactoryangdipakaiyaitu2.
Sedangkanpanjangpasakdapatdicaridenganpersamaan:

Jadipanjangpasak yang akandigunakansebesar


dengantinggidanlebarsebesar0,25in.

III.5

0,21

in

Bantalan

Bantalan adalah elemen masin yang menumpu poros berbeban, sehingga


putaran atau gerakan bolakbaliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan
panjangumur.Bantalanharuskokohuntukmemungkinkanporossertaelemenmesin
lainnyabekerjadenganbaik.Jikabantalantidakberfungsidenganbaikmakaprestasi
seluruhsystemakanmenurunatautidakdapatberfungsisebagaimanamestinya.

Anda mungkin juga menyukai