Anda di halaman 1dari 6

REZA HADI DWI NUARI

D1051131024
SATUAN PROSES

BAKTERI AEROB
PENDAHULUAN
Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan
tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya
merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki
jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di manamana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di
lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain
yaitu :
1.

Organisme multiselluler

2.

Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )

3.

Umumnya tidak memiliki klorofil

4.

Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.

5.

Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

6.

Hidup bebas atau parasite

7.

Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan

8.

Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung


peptidoglikan.
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

REZA HADI DWI NUARI


D1051131024
SATUAN PROSES

1.

Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)


Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan

2.

Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)


Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri :

1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
Jenis Bakteri
Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1.

Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan

oksigen bebas. Contohnya: Escherichia coli.


2.

Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen

sama sekali dan kadang bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani,
Clostridium botulinum.
3.

Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa

oksigen. Contoh: Salmonella typhosa.


Berdasarkan Kebutuhan Energi
1.

Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk

memperoleh energinya. Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.


2.

Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas

untuk memperoleh energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.

REZA HADI DWI NUARI


D1051131024
SATUAN PROSES

Pengertian Bakteri Aerob


Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk proses
respirasi. Oksigen juga dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhan, kelangsungan
hidup, dan bereproduksi. Sedangkan bakteri anaerob adalah bakteri yang hidup di
lingkungan yang tidak mengandung oksigen. Di antara kedua kelompok bakteri
tersebut terdapat bakteri fakultatif (misalnya, E. coli, Staphylococcus) dan bakteri
mikroaerofilik (misalnya, Campylobacter, Helicobacter pylori). Bakteri tersebut
bisa hidup secara aerob maupun anaerob. Sedangkan bakteri mikroaerofilik
membutuhkan oksigen namun dalam konsentrasi yang sangat rendah.
Bakteri aerob dapat diisolasi dengan mudah dengan mengkultur bakteri
pada media cair. Bakteri hasil kultur biasanya berkumpul di permukaan media cair
sehingga dapat menyerap oksigen secara maksimal.
Berikut adalah beberapa contoh dan karakteristik bakteri aerob:
1. Bacillus
Genus Bacillus terdiri dari spesies bakteri obligat aerob dan bakteri
fakultatif. Termasuk ke dalamnya adalah bakteri yang hidup bebas dan bakteri
patogen. Misalnya, B. subtilis adalah bakteri tanah yang hidup bebas, sedangkan
bakteri B. anthrax merupakan bakteri penyebab penyakit anthrax. Berbagai
spesies Bacillus digunakan secara komersial untuk produksi enzim dan penelitian
genetik.

2. Mycobacterium Tuberculosis
Bakteri

patogen

ini

merupakan

penyebab

penyakit

tuberkulosis.

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri berbentuk batang, aerob obligat, dan


memiliki ciri khusus yakni adanya lapisan lilin di dinding selnya. Sebagai bakteri
aerob yang membutuhkan oksigen, M. tuberculosis bermanifest di paru-paru

REZA HADI DWI NUARI


D1051131024
SATUAN PROSES

mamalia karena kandungan oksigennya sangat tinggi. Pembelahan diri bakteri M.


tuberculosis terjadi sangat lambat, yaitu sekitar 15 jam setelah infeksi terjadi.

3. Nocardia
Nocardia merupakan bakteri berbentuk batang dan termasuk jenis gram
positif. Genus Norcadia terdiri dari lebih 80 spesies. Sebagian bakteri Norcadia
bersifat patogen, namun sebagian lainnya tidak menimbulkan masalah kesehatan
atau non patogen. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Nocardia disebut
nocardiosis. Nocardiosis hanya mempengaruhi paru-paru saja namun bisa pula
seluruh tubuh. Biasanya, bakteri Nocardia tumbuh subur di rongga mulut,
terutama di gusi dan kantong periodontal.
4. Lactobacillus
Lactobacillus bukan bakteri aerob obligat, melainkan termasuk dalam tipe
bakteri fakultatif. Bakteri ini sering digunakan dalam proses pengentalan dan
fermentasi makanan. Lactobacillus juga sering ditemukan dalam rongga mulut
dan usus tanpa menimbulkan gangguan kesehatan. Sebaliknya, beberapa spesies
Lactobacillus bermanfaat bagi kesehatan dan diklasifikasikan sebagai flora
probiotik. Selain contoh empat bakteri diatas, bakteri aerob lain meliputi
Pseudomonas, bakteri Staphylococcus (fakultatif), dan spesies Enterobacteriacae
(fakultatif).

Perbandingan Bakteri Aerob dan Anaerob


Bakteri dapat diklasifikasikan menjadi aerob dan anaerob. Perbedaan
utama antara kedua adalah kenyataan bahwa bakteri aerobik membutuhkan
oksigen untuk tetap hidup, sementara bakteri anaerob tidak bergantung pada

REZA HADI DWI NUARI


D1051131024
SATUAN PROSES

oksigen untuk proses metabolisme dan kelangsungan hidup. Sedangkan aerob


dapat berkembang di habitat yang memiliki oksigen berlimpah, anaerob dapat
mati dalam dengan adanya oksigen. Jenis bakteri memang memiliki keunggulan
pertumbuhan area tubuh tidak terpapar oksigen, dan mereka bisa menjadi patogen
virulen. Perbedaan kapasitas untuk memanfaatkan oksigen antara aerob dan
anaerob penting dalam pengobatan infeksi tubuh.
Agar dapat menghasilkan energi, bakteri perlu
merombak

makanannya

melalui

proses

respirasi secara aerobik atau secara anaerobik.


Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen,
bakteri

dapat

dibedakan

menjadi

tiga

golongan, yaitu bakteri aerob, bakteri anaerob


fakultatif,

dan

bakteri

anaerob

obligat.

Klasifikasi bakteri dapat didasarkan tidak


hanya pada apakah atau tidak mereka
membutuhkan oksigen, tetapi juga pada bagaimana mereka menggunakannya.
Bakteri Aerob obligat
Aerob obligat adalah mikroorganisme yang membutuhkan oksigen untuk
bertahan hidup dan mati karena ketiadaan kata tersebut. Contohnya adalah bakteri
Bacillus anthracis. Anaerob obligat adalah organisme yang mati bila terkena
oksigen, seperti Clostridium tetani dan Clostridium botulinum, yang masingmasing menyebabkan tetanus dan botulisme.
Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan baik
bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Contoh bakteri anaerob fakultatif
antara

lain Escherichia

coli,

Streptococcus,

Alcaligenes,

Lactobacillus, dan Aerobacter aerogenes. Anaerob Fakultatif dapat hidup dengan


adanya atau tidak adanya oksigen, tetapi lebih memilih untuk menggunakan
oksigen. Contoh jenis ini termasuk Escherichia coli (E. coli) dan Staphylococcus,
atau hanya Staph. Subtipe E. coli, seperti O157: H7, menyebabkan diare berdarah,
sementara Staph dikenal sebagai penyebab infeksi kulit seperti bisul, folikulitis,
dan impetigo. Ketika laserasi kulit luarnya menjadi terinfeksi dengan Staph,
bentuk yang lebih parah dari infeksi yang disebut selulitis dapat terjadi.

REZA HADI DWI NUARI


D1051131024
SATUAN PROSES

Dua klasifikasi lain adalah bakteri mikroaerofilik dan bakteri aerotolerant.


Mikroaerofil bisa hidup di habitat yang memiliki kadar oksigen jika dibandingkan
dengan

udara.

Contoh

Mikroaerofil

adalah

Helicobacter

pylori,

yang

menyebabkan tukak lambung, dan Borrelia burgdorferi, yang menyebabkan


penyakit Lyme.
Bakteri anaerob Aerotolerant tidak menggunakan oksigen namun tidak
terpengaruh oleh kehadirannya. Contohnya adalah genus Lactobacillus, yang
biasanya ditemukan dalam usus, kulit, dan vagina. Ketika populasi Lactobacillus
dalam vagina menjadi habis, bakteri Gardnerella vaginalis seperti Bacteroides dan
berkembang biak, menyebabkan vaginosis bakteri.
Bakteri yang dibudidayakan di laboratorium mikrobiologi untuk
memberikan petunjuk penting dari identitas mereka. Secara khusus, bila ditanam
dalam tabung reaksi, pengamatan berikut dapat didokumentasikan. Aerob obligat
berkumpul di permukaan media kultur untuk memaksimalkan penyerapan
oksigen, sedangkan anaerob obligat berkumpul di bagian bawah untuk
menjauhkan diri dari oksigen. Bakteri fakultatif berkumpul di dekat bagian atas,
sedangkan Mikroaerofil berkumpul di dekat bagian atas, tetapi tidak di
permukaan. Anaerob Aerotolerant tersebar merata di sepanjang kedalaman
medium.
Mengidentifikasi apakah bakteri adalah aerob atau anaerob penting dalam
pengobatan infeksi bakteri. Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
anaerob sering lebih menantang karena mereka resisten terhadap terapi antibiotik
biasa. Misalnya, pengobatan bakteri seperti Bacillus fragilis biasanya mencakup
antibiotik kombinasi seperti piperasilin / tazobactam, imipenem / silastatin,
amoksisilin / klavulanat, dan metronidazol ditambah ciprofloxacin atau
gentamisin.

Anda mungkin juga menyukai