ABORTUS SPONTAN
DI MAKASSAR
ST. HADIJAH
P1502209011
BAB I
PENDAHULUAN
Angka kematian maternal di negara maju
berkisar antara
5-10/100.000
kelahiran hidup. Sedangkan di Negaranegara miskin dan sedang berkembang
berkisar antara 750 1000/ 100.000
kelahiran hidup (Rahmadewi, 2002).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian,
maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Berapa besar faktor risiko paritas ibu terhadap
kejadian abortus spontan di Makassar tahun
2010?
2. Berapa besar faktor risiko jarak kehamilan ibu
terhadap kejadian abortus spontan di Makassar
tahun 2010?
3. Berapa besar faktor risiko riwayat abortus
terhadap kejadian abortus spontan di Makassar
tahun 2010?
4. Berapa besar faktor risiko status gizi ibu
terhadap kejadian abortus spontan di Makassar
tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan faktor risiko
terjadinya abortus spontan dan faktor
risiko yang paling besar konstribusinya
terhadap kejadian abortus spontan di
Makassar tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat institusi
3. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan umum tentang Abortus
1. Pengertian Abortus
Abortus adalah ancaman/pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar sebagai batasan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram
(Sarwono Prawiroharjo, 2002).
2. Klasifikasi Abortus
Menurut terjadinya dibedakan atas:
a. Abortus spontan
1) Abortus imminens
2) Abortus incipiens
3) Abortus completus
4) Abortus incompletus
5) Missed Abortion
3. Patofisiologi
Pada awal permulaan keguguran terjadi
perdarahan dalam desidua basalis yang
diikuti oleh kematian jaringan sekitarnya
(nekrosis). Nerkrosis jaringan sekitar
desidua basalis menyebabkan terlepasnya
hasil konsepsi sebagaian atau seluruhnya,
sehingga bagian yang terlepas ini
merupakan benda asing dalam uterus.
.
4. Penyebab abortus
a. Kelainan pertumbuhan hasil
pembuahan
b. Kelainan pada plasenta
C. Penyakit ibu
d. Kelainan saluran reproduksi
5. Dasar diagnosis
a. Keterlambatan datang bulan
b. Terjadi perdarahan
c. Disertai sakit perut
d. Dapat disertai oleh pengeluaran
hasil konsepsi
e. Pemeriksaan hasil tes hamil dapat
masih positif atau sudah negatif
(Manuaba IBG, 1998).
6. Komplikasi
a. Perdarahan
b. Perforasi
c. Infeksi
d. Syok
7. Tindakan dan pencegahan
FAKTOR IBU
Umur
Paritas
Abnormalitas
ovum
Kelainan saluran
reproduksi
Jarak
kelahiran
Kelainan Placenta
Umur
Kehamilan
Kelainan pertmbhn
hasil konsepsi
KEMATIAN/CACAT
JANIN
tatus gizi
Riwayat
Abortus
Penyakit ibu
Kelainan
kromosom
Lingkungan
endometrium tdk
sempurna
Pengaruh lingkungan
luar :
Radiasi
Trauma psikis/stress
Paparan asap rokok
Paparan Obat2an
ABORTUS
SPONTAN
Paritas
Jarak kehamilan
Riwayat abortus
Status gizi
Pajanan asap rokok
Pajanan obat-obatan
Umur kehamilan
Penyakit ibu
Kelainan kromosom
Kelainan plasenta
Trauma psikis
Kelainan sistem reproduksi
ABORTUS
SPONTAN
Keterangan :
: Variabel yang tidak diteliti
: Variabel yang diteliti
: Variabel independen
: Variabel dependen
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep penelitian,
maka dirumuskan hipotesis Null sebagai
berikut:
1. Paritas merupakan faktor risiko terhadap
kejadian abortus spontan.
2. Jarak kehamilan merupakan faktor risiko
terhadap kejadian abortus spontan.
3. Riwayat abortus sebelumnya merupakan faktor
risiko terhadap kejadian abortus spontan.
4. Status gizi merupakan faktor risiko terhadap
kejadian abortus spontan.
F. Definisi Operasional
1. Abortus spontan pada ibu hamil
2. Paritas
3. Jarak Kehamilan
4. Riwayat abortus
5. Status Gizi
7. Pajanan obat-obatan
G. Kontrol Kualitas
1. Standarisasi petugas lapangan. Standarisasi
petugas lapangan dengan memberikan
pemahaman kepada tenaga pewawancara
untuk mendapatkan pemahaman yang sama
dengan peneliti.
2. Standarisasi metode dan alat ukur. Standarisasi
alat ukur, dilaksanakan dengan mengadjust
pada posisi normal sebelum digunakan. Untuk
kuesioner, standarisasi dilaksanakan dengan
melaksanakan uji coba kuesioner sebelum
dilaksanakan penelitian.
3. Pengawasan Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajekan dari suatu
pengukuran ke pengukuran lainnya. Karena
menilai keajekan dari suatu pengukuran ke
pengukuran lainnya, maka reliabilitas disebut
juga konsistensi. Reliabilitas meliputi dua
aspek : (1) Stabilitas dan (2) Kesamaan.
Stabilitas adalah konsistensi hasil suatu
pengukuran ke pengukuran oleh seorang
pengamat, terhadap subyek penilitian yang
sama dengan instrumen yang sama
(konsistensi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B Lokasi penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Affandi Biran, dkk, 1999, Dampak Abortus Terhadap
Kesehatan Ibu di Indonesia, Berkala Obstetri dan
Ginekologi, 23 (3), Jakarta.
Affandi Biran, dkk, 1999, Mencegah Kehamilan yang
Tidak dikehendaki Dan Abortus dengan kontrasepsi
Darurat, Berkala Obstetri dan Ginekologi, 23 (3),
Jakarta.
Ahmad Djaelani. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan
Profesi, Penerbit Dian Rakyat. Jakarta
Anonim, 2004. Keluarga Berencana,
http://www.Medicastore.com/med/detai.pyk.php?id=&iddt
l.575
, diakses Maret 2007.