menghasilkan
matriks
gel
yang
dapat
meningkatkan
persentase
pemanjangan dan kekuatan tarik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. histogram
rerata kuat tarik biofilm berbahan dasar karaginan, dimana semakin tinggi konsentrasi
karaginan yang ditambahkan mengakibatkan kuat tarik biofilm menjadi semakin
tinggi. Penggunaan karaginan pada konsentrasi 1,5% menghasilkan nilai kekuatan
tarik tertinggi dengan nilai sebesar 5516,67 kgf/cm2 serta secara statistik berbeda
nyata (p<0,05).
Pada parameter ini, kuat tarik edible film karagenan dengan penambahan gum
Arabic menunjukan nilai yang jauh lebih rendah daripada edible film karagenan.
Santoso et al. (2013) menjelaskan bahwa pada perlakuan gum Arabicmenunjukkan
bahwa semakin meningkat konsentrasi gum Arabic dalam matriks edible film nilai
kuat tarik semakin menurun. Hal ini disebabkan pada gum Arabic banyak
mengandung gugus hidroksil (OH), gugus ini dapat mengikat senyawa yang
mengandung gugus sejenis maupun senyawa lain yang mempunyai sifat yang sama,
yaitu hidrofilik. Sehingga dengan demikian, semakin banyak gum Arabic pada
matriks film dapat dipastikan semakin banyak gugus OH dan hal ini akan sangat
mempengaruhi daya ikat matriks film terhadap plastisizer yang digunakan. Semakin
banyak gugus OH maka semakin banyak plastisizer yang terikat pada matriks,
sehingga hal ini dapat menyebabkan penurunan kuat tarik film.