Anda di halaman 1dari 3

(PUISI)

Tangisan Para Musibah Merapi


Oleh : Namamu
Awan hitam tutupi kecerian bocah-bocah
Suara letusan dan guncangan merapi
Selalu terngiang di memori mereka
Tetesan darah butiran air mata
Tetesi tanah dan tubuh mereka
Jeritan histeris anak-anak yang ketakutan
Ratusan nyawa tumbang dalam musibah
Mati dalam melindungi diri
Musibah ini penuh dengan tangisan
Puin-puing bangunan gambarkan kesengsaraan
Merapi sedang marah
Apakah Allah melaknat karna tingkah laku kita?
Ataukah alam tak mau lagi bersahabat dengan kita?
Kini hanya dapat berdoa
Tuhan pasti rencanakan yang baik untuk kita

(PUISI)
Tangisan Para Musibah Merapi
Oleh : Namamu
Awan hitam tutupi kecerian bocah-bocah
Suara letusan dan guncangan merapi
Selalu terngiang dimemori mereka
Tetesan darah butiran air mata
Tetesi tanah dan tubuh mereka
Jeritan histeris anak-anak yang ketakutan

(PUISI)
Tangisan Para Musibah Merapi
Oleh : Namamu
Awan hitam tutupi kecerian bocah-bocah
Suara letusan dan guncangan merapi
Selalu terngiang dimemori mereka
Tetesan darah butiran air mata
Tetesi tanah dan tubuh mereka
Jeritan histeris anak-anak yang ketakutan

Ratusan nyawa tumbang dalam musibah


Mati dalam melindungi diri
Musibah ini penuh dengan tangisan
Puin-puing bangunan gambarkan kesengsaraan
Merapi sedang menangis
Ratapi roda kehidupannya

Ratusan nyawa tumbang dalam musibah


Mati dalam melindungi diri
Musibah ini penuh dengan tangisan
Puin-puing bangunan gambarkan kesengsaraan
Merapi sedang menangis
Ratapi roda kehidupannya

Apakah Allah melaknat karna tingkah laku kita?


Ataukah alam tak mau lagi bersahabat dengan
kita?
Kini hanya dapat berdoa
Tuhan pasti rencanakan yang baik untuk kita

Apakah Allah melaknat karna tingkah laku kita?


Ataukah alam tak mau lagi bersahabat dengan
kita?
Kini hanya dapat berdoa
Tuhan pasti rencanakan yang baik untuk kita

Anda mungkin juga menyukai