METODOLOGI PENELITIAN
PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK TEST
Disusun Oleh :
Fauziyyah Pucitraningrum
12/329520/TP/10308
Haprinda Sriharvela
12/329522/TP/10310
Alifa Karindra
12/333214/TP/10470
Nisia Veronika
12/333248/TP/10484
Uji t one tail test (uji pihak kanan) biasanya digunakan apabila Ho berbunyi
lebih kecil atau sama dengan () dan Ha berbunyi lebih besar (>). Contoh
rumusan hipotesa adalah sebagai berikut.
Ho = pedagang labu paling banyak menjual 100 kg/ hari ( 100 kg)
Ha = pedagang labu dapat menjual lebih dari 100 kg/ hari (> 100 kg)
Kurva Uji Pihak Kanan
Contoh Uji t two tail test dengan contoh rumusan hipotesanya adalah sebagai
berikut.
x ratarata 0
SD / n
di mana :
t
= rata-rata
SD
xratarata
xi
SD=
di mana :
xi
= data ke-i
= jumlah data
Nilai
x-xrata
x =
Langkah-langkah dalam pengujian adalah sebagai berikut.
(x-xrata)2
x2 =
1.
2.
3.
4.
Melihat perbedaan antara kelas yang diberi pelatihan dan yang tidak diberi
pelatihan.
Perbedaan perlakuan orang yang diberi obat diet dengan yang tidak.
Xratarata1Xratarata 2
S 12 S 22
+
N1 N2
Di mana :
Xratarata1 = rata-rata sampel 1
Xratarata2 = rata-rata sampel 2
S12
= varians sampel 1
S22
= varians sampel 2
= jumlah sampel
Xratarata 1Xratarata 2
( n 11 ) S 12 +(n 21)S 22 1 1
+
n 1+n 22
n1 n2
t=
di
N di ( di )
N1
Di mana :
D = selisih nilai sesudah dan sebelum (post pre)
N = banyak sampel
Tabel bantunya sebagai berikut.
No
Pre
Post
d2
6. Hitung dk untuk :
- Dk kolom = kol 1
- Dk baris = bar 1
- Dk interaksi = dkkol x dkbar
- Dk dalam = (N - kol.bar)
- Dk total = N 1
7. Hitung MK kuadrat (MKkol, MKbar, MKint, MKdal) masing-masing JK
dibagi dengan dk.
8. Hitung harga F
KORELASI
Analisis korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan
hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebutb dapat dibagi menjadi
tiga kriteria, yaitu mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan negatif,
dan tidak mempunyai hubungan. Contohnya : ada hubungan positif antara tinggi
badan dengan kemampuan bermain basket; ada hubungan negatif antara curah
hujan dengan es yang terjual. Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam
koefisien. Koefisien positif terbesar = 1; koefisien negatif terbesar = -1 (-1 r
+1). Semakin kecil koefisien korelasi, maka semakin besar error (kesalahan).
Korelasi Product Moment
rxy
xy
x2 y2
di mana :
rxy
nY 2(2)
( n X 2( X 2 ) )
n ( XY )( X )( Y )
Korelasi Ganda
Menunjukkan arah dan kuarnya hubungan antara dua atau lebih variabel
independen dengan satu variabel dependen.
REGRESI
Regresi digunakan untuk uji asosiatif, lebih ditujukan untuk mengestimasi/
memprediksikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji regresi hanya
digunakan untuk uji hubungan antara variabel hingga ke tingkat memprediksikan.
ANALISIS JALUR
Analisis jalur digunakan untuk menguji hubungan kausal (sebab akibat) yang
didapatkan melalui kajian teori yang telah dirumuskan. Analisis jalur digunakan
dalam rangka mempelajari saling ketergantungan antar variabel.
kecil (kurang dari 25). Dua kelompok klas itu misalnya pria dan wanita, senior
dan junior, sarjana dan bukan sasrjana, dan sebagainya. Selanjutya , nilai populasi
itu akan diteliti dengan menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Contoh :
Sautu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil minibus yaitu mobil
yang berbahan bakar solar dan bensin. Perusahaan tersebut ingin mengetahui
apakah masyarakat lebih senang mobil berbahan solar atau bensin. Berdasarkan
24 anggota sampel yang dipilih secara random ternyata 14 orang memilih mobil
berbahan bakar bensin dan 10 orang memilih berbahan bakar solar.
a. Hipotesis :
Ho : jumlah masyarakat yang memilih mobil berbahan bakar bensin
dan solar tidak berbeda/sama
Ha : jumlah masyarakt yang memilih mobil berbahan bakar bensin dan
solar sama
Ho : p1 p2 = 0
Ha : p1 p2 0,5
b. Hasil penelitian
c. Teknik statistik untuk pengujian hipotesis
d. Karena sampel <25 maka yang dipakai adalah test binomial. Dalam
kasus ini, N = 24, frekuensi terkecilnya adalah 10, berdasarkan tabel
harga-harga x dalam test binomial dengan N =24 , x 10, diperoleh nilai
koefisien binomialnya adalah 0,271. Bila taraf keslahan adalah 1%
yang berarti 0,01, maka harga p sebesar 0,271 ternyata lebih besar dari
0,01 (0,271 > 0,01). Karena harga p > harga maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Jadi kesimpulannya adalah frekuensi masyarakat dalam
memilih dua jenis mobil adalah sama yaitu 50% : 50 %.
e. Kesimpulan
Ada dua kecenderungan yang sama di masyarakat dalam memilih jenis
mobil berbahan bakar solar dan berbahan bakar bensin
2. Chi Kuadrat Satu Sampel
Chi Kuadrat (x2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas,
data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Yang dimaksud hipotesis diskriptif
di sini bisa merupkan estimasi / dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan
frekuensi antara ketegori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel tentang
suatu hal.
Rumus Chi kuadrat (x2)
k
(f of h )2
2
x =
fh
i=1
Dimana :
X2 = Chi kuadrat
Fo = frekuensi observaso
Fh = frekuensi yang diharapkan
Contoh :
Suatu perusahaan cat mobil ingin mengetahui warna cat apa yang harus lebih
banyak diproduksi. Untuk itu dilakukan penelitian. Berdasrkan pengamatan
selama 1 minggu di jalan protokol terhadap mobil-mobil pribadi di temukan 1000
berwarna biru, 900 berwarna merah, 600 berwarna putih dan 500 berwarna yang
lain.
a. Hipotesis :
Ho : jumlah masyarakat yang memilih 4 warna mobil tidak berbeda
(peluang 4 warna cat dipilih masyarakat adalah sama)
Ha : jumlah masyarakat yang memilih 4 warna mobil tidak berbeda
(peluang 4 warna cat dipilih masyarkat adalah tidak sama)
b. Data yang terkumpul disajikan pada tabel
Warna
fo
Biru
Merah
Putih
Warna lain
Jumlah
1000
900
600
500
fh
750
750
750
750
(fo-fh)
250
150
-150
250
(fo-fh)2
(fo-fh)2/
62500
22500
22500
62500
fh2
83,33
30,00
30,00
83,33
3000
3000
0
170000
226,67
Catatan : fh = 3000 : 4
c. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukan pada tabel chi
kuadrat maka dapat ditemukan bahwa harga chi kuadrat hitung =
226,67. Dalam hal ini dk = n-1 = 4-1 = 3. Berdasarkan dk = 3 dan
kesalahan 5 % diperoleh nilai chi kuadrat tabel sebesar 7,815. Ternyata
chi kuadrat hitung > dari chi kuadrat tabel. Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima.
d. Kesimpulan
Jumlah masyarakt yang memilih 4 warna cat mobil berbeda, dan
berdasarkan data, warna biru yang paling banyak diminat masyarakt.
e. Saran
Warna cat yang diproduksi paling banyak adalah warna biru.
3. Run Test
Run Test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel), bila
datanya berbentuk ordinal. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur
kerandoman populasi yang didasarkan atas data hasil pengamatan melalui data
sampel. Pengamatan terhadap data dilakukan dengan mengukur banyaknya run
dalam suatu kejadian.
Contoh :
Dalam suatu kantin diperusahaan elektronika, terdapat sekelompok
karyawan wanita yang sedang makan siang. Dari sekelompok karyawan itu ada 18
orang diambil secara random, selanjut diwawancarai, kapan akan mengambil cuti
hamil. Dalam pertanyaan itu disediakan dua alternative jawaban yaitu akan
mengambil cuti besar sebelum melahirkan atau sesudah melahirkan. Wawancara
dilakukan secara berurutan, yaitu mulai dari No.1 dan berakhir No.18.
4. Mc Test
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hiotesis komparatif dua
sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk nominal/diskrit. Rancangan
penelitian biasanya berbentuk before after. Jadi, hipotesis penelitian merupakaan
perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/treatment.
(membuktikan ada tidaknya perubahan). Test Mc Test ini berdistribusi Chi
kuadarat, maka digunaka pengujian ruus Chi kuadrat. Persamaannya adalah
sebagai berikut :
k
(f f )
x = o h
fh
i=1
2
Uji tanda digunkan untuk menguji hipotesis komparati dua sampel yang
berkorelasi, bila datanya berbentukordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign
test) karena data yang akan dianalisis dinyatkan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu
tanda positif ataupun tanda negatif.
6. Wilcoxon Match Pairs Test
Metode ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda (sign test). Kalau
dalam uji tanda besarnya selisih nilai angka positif dan negatif tidak
diperhitungkan, sedangkan dalam wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti dalam uji
tanda, teknik ini
Pertama
Kedua
U=
U=
n1 (n1 1)
R1
2
n ( n 1)
n1n2 2 2
R2
2
Oleh karena itu sebelum data dua sampel (n 1 + n2) dianalisis maka perlu disusun
terlebih dahulu ke dalam bentuk ranking, baru kemudian dalam bentuk run.
Kriteria pengujian : bila run hitung lebih kecil atau sama dengan run dari tabel
untuk taraf kesalahan tertentu, maka Ho ditolak (rn r tab, Ho ditolak). Untuk
sampel yang besar digunakan rumus z sebagai berikut.
fofh
2
x =
Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan antara
kelompok pegawai negeri dan swasta dalam memberikan pertimbangan untuk
memilih rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan secara random.
16. Median Extention (Perluasan Median)
Digunakan untuk menguji hipotesis komparatif median k sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Dalam tes ini ukuran sampel tidak
harus sama. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi Kuadrat, yaitu
2
fofh
x 2=
Dimana fo = banyak kasus pada baris ke i dan kolom j
fh = banyak kasus yang diharapkan pada baris ke i dan kolom ke j
= penjumlahan semua sel
Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan golongan gaji
pegawai dengan jumlah media cetak yang dibaca. Dalam hal ini golongan gaji
dikelompokkan menjadi 4 tingkat yaitu golongan I, II, III, dan IV.
17. Analisis Varian Satu Jalan Kruskal-Walls
Digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya
berbentuk ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan data berbentuk interval atau
ratio, makaperlu dirubah dulu ke dalam data ordinal (data berbentuk ranking).
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
x2
N + x2
EP ij
j=1
x =
i=1
6 bi
=1
2
n(n 1)
Contoh : Ada dua orang juri yang diminta untuk menilai dalam lomba masak.
Jumlah makanan yang dinilai ada 10 dengan rentang nilai 1-10. Yang akan
diketahui adalah kesesuaian di antara dua juri tersebut dalam menilai lomba.
Kesesuaian berarti member penilaian yang sama
20. Korelasi Kendal Tau ()
Digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua
variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau ranking. Kelebihan teknik
ini bila digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari
10, dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien korelasi parsial. Rumus
dasar yang digunakan adalah sebagai berikut.
=
A B
N (N1)
2
Dimana = koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1 < 0 < 1)
H = jumlah ranking atas
L = jumlah ranking bawah
N = jumlah anggota sampel
Uji signifikansi koefisien korelasi menggunakan rumus z, karena distribusinya
mendekati distribusi normal. Kriteria pengujian : Ho diterima bila harga z hitung
lebih kecil dari tabel. Rumusnya adalah sebagai berikut.
z=
2(2 N + 5)
9 N ( N 1)
dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Contoh:
4. Cohrans Formula
Dengan menggunakan metode Cohrans Formula ini, penentuan
jumlah sampel dibedakan menjadi 2 yaitu untuk data continue dan data
kategori.
Untuk data yang continue digunakan rumus sebagai berikut :
N = (t^2) * (s^2) / (d^2)
dimana, N = ukuran sampel, t = nilai t berdasarkan alpha tertentu, s =
standard deviasi dari populasi, dan d = margin error
Contoh :
Diketahui = t = 2.00
s = 1.167
d = 0.3
Tentukan ukuran sampel ?
N = ( 2.00^2) * ( 1.167^2) / ( 0.3^2 ) = 60.52 = 61 sampel
Sedangkan untuk data kategori digunakan rumus sebagai berikut :
N = (t)^2 * (p)(q) / (d)^2
Dimana, N = ukuran sampel, t = nilai t berdasarkan alpha tertentu, (p)
(q) = estimate of variance, d = margin of error yang diterima
Contoh :
Diketahui = t = 2.00
p = 0.5
q = 0.5
d = 0.3