MENINGITIS
DEFINISI
Inflamasi yang terjadi pada lapisan arachnoid, piameter dan spinal cord yang disebabkan organisme seperti:
bakteri, virus, protozoa dan jamur. (Donna, 1999)
Meningitis bacterial adalah Inflamasi pada lapisan arachnoid atau piameter. Infeksi menyebar sampai
subarachnoid melalui CSF, spinal cord dan biasanya juga mengenai ventrikel.
(Black & Matassarin, 1997)
Meningitis adalah radang pada meningen ( membrane yang mengelilingi otak dan medulla spinalis ) dan
disebabkan olleh virus, bakteri atau organ organ jamur. ( Brunnar and Suddart 2002 )
KLASIFIKASI MENINGITIS
1. Meningitis Bakterial (Meningitis sepsis)
Sering terjadi pada musim dingin, saat terjadi infeksi saluran pernafasan. Jenis organisme yang sering
menyebabkan meningitis bacterial adalah streptokokus pneumonia dan neisseria meningitis.
Meningococal meningitis adalah tife dari meningitis bacterial yang sering terjadi pada daerah penduduk yang
padat, spt: asrama, penjara.
Klien yang mempunyai kondisi spt: otitis media, pneumonia, sinusitis akut atau sickle sell anemia yang dapat
meningkatkan kemungkinan terjadi meningitis. Fraktur tulang tengkorang atau pembedahan spinal dapat juga
menyebabkan meningitis. Selain itu juga dapat terjadi pada orang dengan gangguan sistem imun, spt: AIDS dan
defisiensi imunologi baik yang congenital ataupun yang didapat.
3. Meningitis Jamur
Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang mempengaruhi sistem saraf pusat pada klien dengan AIDS.
Respon inflamasi yang ditimbulkan pada klien dengan menurunnya sistem imun antara lain: bisa demam/tidak,
sakit kepala, mual, muntah dan menurunnya status mental.
ETIOLOGI
Etiologi dapat dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi meningitis:
1. Bakteri
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Haemophilus influenza
Neisseria meningitis (meningococcal)
Diplococcus pneumonia (pneumococcal)
Streptococco, group A
Staphylococus aureus
Escherichia coli
Kliebsiela
h.
i.
Proteus
Pseudomonas
2. Virus
a.
b.
c.
d.
Abses otak
Encephalitis
Limfoma
Leukemia atau darah diruang subarachnoid
3. Jamur
Faktor predisposisi dari meningitis bacterial:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Trauma kepala
Infeksi sistemik
Infeksi post operasi
Infeksi meningeal
Gangguan anatomic
Penyakit sistemik lainnya
PATOFISIOLOGI
Organisme (Bakteri, virus, jamur dan protozoa)
(masuk melalui)
Trauma, prosedur pembedahan atau ruptur abses otak
(melalui aliran darah)
Central Nervus Sistem
Eksudat terbentuk
Kerusakan Neurologik
Ketika organisme patogen masuk ke subarachnoid terjadi reaksi inflamasi :
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kaji tanda vital dan cek status neurologis setiap 2-4 jam sesuai indikasi
Kaji fungsi saraf dengan melihat saraf cranial III, IV, VI, VII, dan VIII dan monitor perubahannya
Managemen nyeri dengan obat atau tanpa obat-obatan
Berikan intervensi untuk mengobati atau mencegah peningkatan TIK.
Berikan obat-obatan sesuai indikasi:
Antimikroba : Penisilin, ampisilin, kloramfenikol
Untuk dehidrasi dan syok : Berikan tambahan volume cairan
Kejang : Diazepam, fenitoin
Edema serebral : Diuretik osmotic (manitol)
Lindungi klien dari injury pada saat timbul serangan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Analisa CSS dari fungsi lumbal:
Meningitis Bakterial :
Tekanan meningkat, cairan keruh/ berkabut, jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun,
kultur (+) beberapa jenis bakteri
Meningitis Virus
Tekanan bervariasi, SCC biasanya jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal,
kultur biasanya (-), kultur virus biasanya hanya dengan prosedur khusus
Glukosa serum
: Meningkat
LDH Serum
PengkAjian Keperawatan
AKTIVITAS/ ISTIRAHAT
Gejala
Tanda
SIRKULASI
Gejala
ada riwayat kardiopatologi, seperti endokarditis, beberapa penyakit jantung
congenital (abses otak)
Tanda
jekanan darah meningkat, nadi menurun, tekanan nadi berat (berhubungan
dengan peningkatan TIK dan pengaruh pada pusat vasomotor)
Takikardia, disritmia (pada fase akut) seperti disritmia sinus pada meningitis
Tanda
ELIMINASI
Tanda Adanya inkontinensia dan/ retensi
MAKANAN/ CAIRAN
Gejala Kehilangan nafsu makan
Kesulitan menelan (pada periode akut)
Tanda Anoreksia, muntah
Turgor kulit jelek, membran mukosa kering
HIGIENE
Tanda Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri (pada periode akut)
NEUROSENSORI
Gejala
Sakit kepala (mungkin merupakan gejala pertama dan biasanya keras
Parestesia, terasa kaku pada semua persyarafan yang terkena, kehilangan sensasi (kerusakan pada saraf
cranial). Hiperalgesia/ meningkatnya sensitivitas pada nyeri (meningitis), timbul kejang (meningitisbakteri)
Gangguan pada penglihatan seperti diplopia(fase awal dari beberapa infeksi)
Foto fobia
Ketulian atau mungkin hipersensitif terhadap kebisingan
Adanya halusinasi penciuman/ sentuhan
Status mental/ tingkat kesadaran; letargi sampai kebingungan yang berat hingga koma, delusi dan
halusinasi/psikosis organic
Kehilangan memori, sulit mengambil keputusan (merupakan awal gejala
berkembangnya hidrosefalus komunikan yang mengikuti meningitis bacterial)
Afasia/ kesulitan dalam berbicara
Mata (ukuran/ reaksi pupil), unisokor atau tidak berespon terhadap cahaya
(peningkatan TIK) nistagmus (bola mata bergerak-gerak terus menerus)
Ptosis, Karakteristik fasial (wajah); perubahan pada fungsi motorik dan sensorik
(syaraf cranial V dan VII terkena)
Kejang umum atau local (pada abses otak), kejang lobus temporal. Otot
mengalami hipotonia/ flaksid paralysis (pada fase akut meningitis), spastik
(ensefalitis)
Hemiparese/ hemiplegi (meningitis / ensefalitis)
Tanda Brudzinski (+) dan atau tanda kernig (+) merupakan indikasi adanya
iritasi meningeal (fase akut)
Rigiditas nukal (iritasi meningeal)
Refleks tendon dalam terganggu, Babinski (+)
Refleks abdominal menurun/ tidakl ada, refleks kremastetik hilang pada lakilaki(meningitis)
NYERI/ KENYAMANAN
Gejala
Tanda
mengeluh
PERNAFASAN
Gejala
Adanya riwayat infeksi sinus atau paruu (abses otak)
Tanda
Peningkatan kerja awal (fase awal)
Perubahan mental (letargi sampai koma) dan gelisah
KEAMANAN
Adanya riwayat infeksi saluran nafas/ infeksi lain meliputi mastoiditis, telinga
tengah, sinus, abses gigi, infeksi pelvis, abdomen atau kulit; pungsi lumbal,
pembedahan, fraktur pada tengkorak/ cedera kepala, anemia sel sabit
Imunisasi yang baru terpajan pada meningitis, terpajan oleh campak, chicken fox, herpes simplek,
mononucleosis, gigitan binatang, benda asing yang terbawa
Gangguan penglihatan/ pendengaran
Tanda
Suhu meningkat, diaforesis, menggigil
Adanya ras, purpuramenyeluruh, perdarahan subcutan
Kelemahan secara umum, tonus otot flaksid atau spasti, paralisih atau paresis
Gangguan sensasi
Gejala
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Mungkin membutuhkan bantuan pada semua bidang, meliputi perawatan diri dan
mempertahankan tugas/pekerjaan rumah
Gejala