Cacat Kristal (Arief - Cool)
Cacat Kristal (Arief - Cool)
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara
umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada
kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam
padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi secara
umum kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan
padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari
merupakan polikristal. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan
tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan
tekanan ambien. Kristal terbentuk karena proses kristalisasi. Pengertian kristalisasi
sendiri yaitu proses pembentukan kristal yang terjadi pada saat pembekuan,
perubahan dari fasa cair ke fasa padat. Jika ditinjau dari mekanismenya,
kristalisasi terjadi melalui 2 tahap :
1. Tahapan Nucleation (pembentukan inti)
2. Tahapan Crystal Growth (Pertumbuhan Kristal)
2.4. Daerah
depan bagian atas kristal tergeser sebesar satu atom kekanan relatif
terhadap bagian bawah. Dislokasi ini disimbolkan dengan (.).
Pada bahan polikristal, zat padat tersusun oleh kristal-kristal kecil yang
disebut butir (grain). Setiap butir dapat berukuran mulai dari nanometer hingga
mikrometer. Pada setiap butir atom-atom tersusun pada arah tertentu, dan arah
keteraturan atom ini bervariasi dari satu butir ke butir lain. Batasan antara 2 buah
dimensi dan umumnya memisahkan daerah dari material yang mempunyai
struktur kristal berbeda dan atau arah kristalnya berbeda, misalnya : Batas Butir
(karena bagian batas butir inilah yang membeku paling akhir dan mempunyai
orientasi serta arah atom yang tidak sama. Semakin banyak batas butir maka akan
semakin besar peluang menghentikan dislokasi. Kemudian contoh yang
berikutnya adalah Twin (Batas butir tapi special, maksudnya : antara butiran satu
dengan butiran lainnya merupakan cerminan) dan ini menimbulkan cacat pada
daerah batas butir, sehingga disebut cacat batas butir.
Cacat Ruang (Bulk defect)
Perubahan bentuk secara permanen disebut dengan Deformasi Plastis,
deformasi plastis terjadi dengan mekanisme :
a. Slip, yaitu : Perubahan dari metallic material oleh pergerakan dari luar sepanjang
Kristal. Bidang slip dan arah slip terjadi pada bidang grafik dan arah atom yang
paling padat karena dia butuh energi yang paling ringan atau kecil.
b. Twinning terjadi bila satu bagian dari butir berubah orientasinya sedemikian rupa
sehingga susunan atom di bagian tersebut akan membentuk simetri dengan bagian
kristal yang lain yang tidak mengalami twinning.
permukaan adalah v dan (2) kekosongan yang ada amatlah jarang sehingga
proses ini dianggap independen. Dengan asumsi ini, dapat dituliskan,
dengan n adalah jumlah kekosongan, dan faktor kombinatorial adalah jumlah cara
mendistribusikan kekosongan dalam kristal. Keadaan setimbang adalah keadaan
dengan nilai A(n) minimum, yaitu
dimana kita mengabaikan nilai n dibandingkan dengan N. Cacat yang lain yang
dikenal adalah acat Frenkel, dimana kekosongan diimbangi dengan interstisi di
tempat lain. Anggap energi yang dibutuhkan untuk memindahkan atom dari kisi
ke interstisi adalah I , N adalah jumlah titik dalam kisi dan N0 adalah jumlah titik
yang mungkin disisipi.
Secara umum, entropi dapat dituliskan sebagai S = k ln (N; V;E), dengan adalah
jumlah susunan yang mungkin dari suatu sistem.
Angka kesetimbangan vakansi, Nv untuk material tertentu tergantung atas
kenaikan temperatur sesuai dengan persamaan:
dimana N = jumlah total sisi
Q = energi yang diperlukan untuk membentuk vakansi
v
T = @emperature mutlak, K
k = konstanta Boltzmqan = 1,38 x 10
-23
J/atom-K = 8,62 x 10
-5
eV/atom-K
Dalam kimia difusi berkaitan dengan Q dengan satuan kal/mol dan R (konstanta
gas), sehingga diperoleh hubungan :
RINGKASAN
Kristal merupakan padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
Kristal terbentuk dari zat cair yang mengalami proses pemadatan. Pada
keadaan ideal, zat cair yang membentuk Kristal tersebut hasilnya bias berupa
Kristal tunggal, tapi secara umum kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin.
Kristal merupakan suatu bahan penyusun zat padat, sehingga keadaan Kristal
harus diketahui. Adapun macam-macam cacat pada Kristal antara lain cacat
titik, cacat garis, cacat bidang dan cacat ruang.