Anda di halaman 1dari 6

Catatan

Medicuss tanggal 7 Oktober 2014



MALARIA


MALARIA
Ditandai oleh adanya bentuk aseksual dalam darah.
Trias malaria : demam, anemia, splenomegali

Plasmodium :

NO Plasmodium
Diagnosis
1
P. Falciparum
Malaria Tropika
Malaria Tertiana Maligna
Tertiana ! 2 hari bebas demam, 1
hari demam
Paling sering sebabkan komplikasi
2
P. Vivax
Malaria Tertiana Beligna
Malaria Vivax
3
P. Ovale
Malaria Ovale
Malaria Tertiana Benigna
Vivax dan Ovale, nama malarianya
sama, terapinya cenderung sama
juga
4
P. Malariae
Malaria Quartana
Malaria Malariae
Kuartana ! 3 hari bebas demam, 1
hari demam


Paling sering penularan ! Anopheles Betina

Cara penularan :
1. Alami ! Gigitan nyamuk
2. Induksi :
a. Tidak Sengaja ! Transfusi atau kongenital
b. Sengaja ! Pengobatan Termal untuk penyakit lues

SIKLUS HIDUP

Fase apa yang terjadi pada tubuh manusia ? " ASEKSUAL
Yang di tubuh nyamuk " SEKSUAL

Sporozoit di liur nyamuk ! gigit manusia ! sporozoid masuk manusia ke hepar
! berkumpul di suatu kantong yang disebut skizon ! Skizon di hepar !
Merozoit dalam skizon- ! Skizon pecah ! merozoit menginfeksi pembuluh
darah ! di pembuluh darah jadi gametosit jantan dan betina ! Dihisap nyamuk
! terjadi fase seksual di tubuh nyamuk

Skizon bisa alami :


1. Pecah ! merozoit keluar ke pembuluh darah (fase sporulasi)
2. Dorman ! tetap ada di skizon di hepar ! bisa jadi Relaps ! Vivax dan
Ovale
a. Kuartana ! pecah skizon tiap hari hari keempat
3.

SITOADHERENSI : perlekatan eritrosit yang telah terinfeksi Plasmodium
Falciparum pada reseptor di bagian endotelium venule dan kapiler

SEKUESTRASI : menyumbat total pembuluh darah

HANYA BISA TERJADI pada Plasmodium Falciparum


MANIFESTASI KLINIS

DEMAM
Demam periodik
Bisa intermitten, remitten, atau terus menerus
Intermitten : naik turun, tapi pas turun bisa sampai nilai normal
Remitten : naik turun, tapi pas turun tidak sampai normal
Kontinua : naik turun tapi suhu tetap febrilasi

ANEMIA
Falciparum : menyerah semua sel darah merah
Vivax Ovale : menyerang sel darah muda
Malariae : menyerang sel darah tua


Serangan Primer : serangan pertama kali
Recurrence : berulangnya gejala klinik atau parasitemia setelah 24 minggu (6
bulan) berakhirnya serangan primer
Relaps : muncul kembali setelah 2 tahun kemudian


KOMPLIKASI

Malaria Serebral : karena sekuestrasi, paling berbahaya
Gagal Ginjal Akut : dari dehidrasi, nekrosis tubular akut

Kelainan hati : Ikterus ! karena adanya skizon di hepar

Hipoglikemia : karena kebutuhan metabolik dari aprasit setelah habiskan
cadangan glikogen dalam hati

Malaria Hemoglobinuria (Black Water Fever) :

Edema Paru : biasanya jarang, kecuali sudah terlalu asidosis





MORFOLOGI

N
Plasmodium
O
1

P. Falciparum

P. Vivax

P. Ovale

P. Malariae

Eritrosit
Yang
diserang
Semua
eritrosit

Ukuran
Eritrosit

Trofozoit

Schizon Gamet Khas

Tdk
Membesa
r

Inti 2-24 Sosis / Maure


Pisang r Dott

Eritrosit
Muda
--=--

Membesa
r
--=--

Eritrosit
Tua

Tidak
Membesa
r

Double
doft /
head
phone /
acole
Ameboid
Form
Comet
Form
Band
Form
(memanja
ng seperti
pita)



TALAK MALARIA

No Plasmodium
1
P. Falciparum
2

P. Vivax dan Ovale

Konsensus Lama
I. Ar + Am + Pr
2. Ki + Dok/Tet + Pr
1. Klor + Pr
2. Ki + Pr

Inti 12-
24
--=--

Tdk
Khas
--=--

Schuff
ner
--=--

Rosette
Form

--=--

--=--

Konsensus Baru
ACT + Pr
Vivax :
ACT + Pr

Ovale : ACT SAJA
ACT

3
P. Malariae
Klorokuin SAJA

Primakuin :
1. pada Falciparum hanya diberi 1 kali, dosis tunggal, dosis 0,75 mg/kgBB
2. Kontra Indikasi untuk Ibu Hamil dan Anak kurang dari 1 tahun
3. pada Vivax dan Ovale, karena ada kemungkinan dorman, maka diberi 14
hari, dosis 0,25 mg/kgBB/hari

Doksisiklin / Tetrasiklin :
1. KI untuk ibu hamil dan anak <8 thn
2. Untuk Profilaksis sebelum ke daerah endemik. Cara pemberian : diminum
1-2 hari sebelum masuk ke daerah endemis sampai 4 minggu setelah
pulang. Atau maksimal selama 6 bulan di daerah endemik.


ACT
1. Artemisinin Combination Therapy
2. Terbagi 2
a. AA : lepasan A A
b. FDC : obatnya sudah digabung ! DHP (dihidroartemisin
piperakuin)
3. Meningkatkan efektivitas terapi, mengurangi resistensi pengobatan
4. KONTRAINDIKASI untuk Ibu Hamil pada Trimester 1 (diganti Kina +
Klindamicin)
5. Dosis Tunggal : selama 3 hari

Klorokuin
Kebanyakan sudah resistensi sudah di Indonesia, jadi sering diganti sama
Meflokuin

Meflokuin
Untuk profilaksis pada ibu hamil ke endemik : 25 mg/kg BB



DBD + TIFOID

Anamnesis Demam :

Demam
<7 hari









-
-
-
-
-
-
-

DD, DBD, DSS


Malaria
Hepatitis
ISK --------------- Nyeri Berkemih
ISPA ------------- Nyeri tenggorokan,
batuk pilek
Leptospirosis - Nyeri betis, ikterik,
riwayat banjir
Chikungunya - Nyeri sendi hebat sampai
pasien tidak bisa berjalan, dan tidak bisa
ke tempat tidurnya


- Thyphoid
>7 hari

- TB

- Keganasan



Demam Dengue : penyakit febris virus akut, seringkali disertai dengan sakit
kepala, nyeri tulang atau sendi, dan otot, ruam, dan leukopenia sebagai gejalanya
(flu like syndrome)

Demam Berdarah Dengue : Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai
oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan di rongga
tubuh

DBD

Serotipe yang paling sering menyebabkan Dengue : DEN-3 (epidemiologi, ada di
file foto slide)

Siklus Hidup nyamuk DBD ! Nyamuk, Telur, Larva, Pupa

PATOFISIOLOGI

Keluarnya sitokin ! inflamasi endotel ! gangguan permeabilitas

Trombositopenia ! virus dengue infasi sel trombosit ! tubuh menganggap
trombosit benda asing ! antigen antibody ! keluar sitokin sitokin inflamasi !
destruksi trombosit ! TROMBOSITOPENIA

Kelainan sistem koagulasi dan fibrinolisis ! adanya gangguan pada hepar !
fungsi hepar : metabolisme, sintesa protein, produksi faktor2 pembekuan,
menjaga homeostasis dari pembuluh darah ! karena ada infeksi dari virus
dengue, infeksi ke hepar ! gangguan sistem koagulasi

Trombositopenia ! juga terjadi karena konsumsi komponen platelet !


inflamasi epitel ! trombosit nempel ! trombosit menurun cadangannya

Kenapa bisa virus dengue bisa infeksi, tapi keluhannya cuma sakit kepala. Tapi
orang lain, bisa sampai koma?

Teori tentang, infeksi awal dengue tipe A (Misalnya), lalu terinfeksi dalam jangka
waktu 6 tahun dengan tipe dengue lain ! jadilah DBD

FDP : Fibrinolising Degradation Product (lihat di diagram di foto)

Efusi pleura : dilihat dari Foto Lateral Decubitus, atau PA

Pemeriksaan serial : 6-12 jam setelah pemeriksaan hematokrit awal

SYOK

Ada di Foto Slide

Limfosit : sistem imun spesifik untuk virus.
Limfositosis Relatif : peningkatan limfosit, tetapi leukositnya turun (kadang
ditemukan pada DBD)

IgM : Akut
IgG : Kronik atau Sekunder

Leukosit ! N / turun. Mulai hari ke-3 ! limfositosis relatif (45% dari total
leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) > 15% dari total jumlah
leukosit.

Ciri Efusi Pleura di Radiologi :
1. Radioopak
2. Meniscus Sign

Antibiotik : untuk profilaksis infeksi sekunder

ALUR PENATALAKSANAAN



Anda mungkin juga menyukai