MALARIA
Ditandai
oleh
adanya
bentuk
aseksual
dalam
darah.
Trias
malaria
:
demam,
anemia,
splenomegali
Plasmodium
:
NO
Plasmodium
Diagnosis
1
P.
Falciparum
Malaria
Tropika
Malaria
Tertiana
Maligna
Tertiana
!
2
hari
bebas
demam,
1
hari
demam
Paling
sering
sebabkan
komplikasi
2
P.
Vivax
Malaria
Tertiana
Beligna
Malaria
Vivax
3
P.
Ovale
Malaria
Ovale
Malaria
Tertiana
Benigna
Vivax
dan
Ovale,
nama
malarianya
sama,
terapinya
cenderung
sama
juga
4
P.
Malariae
Malaria
Quartana
Malaria
Malariae
Kuartana
!
3
hari
bebas
demam,
1
hari
demam
Paling
sering
penularan
!
Anopheles
Betina
Cara
penularan
:
1. Alami
!
Gigitan
nyamuk
2. Induksi
:
a. Tidak
Sengaja
!
Transfusi
atau
kongenital
b. Sengaja
!
Pengobatan
Termal
untuk
penyakit
lues
SIKLUS
HIDUP
Fase
apa
yang
terjadi
pada
tubuh
manusia
?
"
ASEKSUAL
Yang
di
tubuh
nyamuk
"
SEKSUAL
Sporozoit
di
liur
nyamuk
!
gigit
manusia
!
sporozoid
masuk
manusia
ke
hepar
!
berkumpul
di
suatu
kantong
yang
disebut
skizon
!
Skizon
di
hepar
!
Merozoit
dalam
skizon-
!
Skizon
pecah
!
merozoit
menginfeksi
pembuluh
darah
!
di
pembuluh
darah
jadi
gametosit
jantan
dan
betina
!
Dihisap
nyamuk
!
terjadi
fase
seksual
di
tubuh
nyamuk
MORFOLOGI
N
Plasmodium
O
1
P. Falciparum
P. Vivax
P. Ovale
P. Malariae
Eritrosit
Yang
diserang
Semua
eritrosit
Ukuran
Eritrosit
Trofozoit
Tdk
Membesa
r
Eritrosit
Muda
--=--
Membesa
r
--=--
Eritrosit
Tua
Tidak
Membesa
r
Double
doft
/
head
phone
/
acole
Ameboid
Form
Comet
Form
Band
Form
(memanja
ng
seperti
pita)
TALAK
MALARIA
No
Plasmodium
1
P.
Falciparum
2
Konsensus
Lama
I.
Ar
+
Am
+
Pr
2.
Ki
+
Dok/Tet
+
Pr
1.
Klor
+
Pr
2.
Ki
+
Pr
Inti
12-
24
--=--
Tdk
Khas
--=--
Schuff
ner
--=--
Rosette
Form
--=--
--=--
Konsensus
Baru
ACT
+
Pr
Vivax
:
ACT
+
Pr
Ovale
:
ACT
SAJA
ACT
3
P.
Malariae
Klorokuin
SAJA
Primakuin
:
1. pada
Falciparum
hanya
diberi
1
kali,
dosis
tunggal,
dosis
0,75
mg/kgBB
2. Kontra
Indikasi
untuk
Ibu
Hamil
dan
Anak
kurang
dari
1
tahun
3. pada
Vivax
dan
Ovale,
karena
ada
kemungkinan
dorman,
maka
diberi
14
hari,
dosis
0,25
mg/kgBB/hari
Doksisiklin
/
Tetrasiklin
:
1. KI
untuk
ibu
hamil
dan
anak
<8
thn
2. Untuk
Profilaksis
sebelum
ke
daerah
endemik.
Cara
pemberian
:
diminum
1-2
hari
sebelum
masuk
ke
daerah
endemis
sampai
4
minggu
setelah
pulang.
Atau
maksimal
selama
6
bulan
di
daerah
endemik.
ACT
1. Artemisinin
Combination
Therapy
2. Terbagi
2
a. AA
:
lepasan
A
A
b. FDC
:
obatnya
sudah
digabung
!
DHP
(dihidroartemisin
piperakuin)
3. Meningkatkan
efektivitas
terapi,
mengurangi
resistensi
pengobatan
4. KONTRAINDIKASI
untuk
Ibu
Hamil
pada
Trimester
1
(diganti
Kina
+
Klindamicin)
5. Dosis
Tunggal
:
selama
3
hari
Klorokuin
Kebanyakan
sudah
resistensi
sudah
di
Indonesia,
jadi
sering
diganti
sama
Meflokuin
Meflokuin
Untuk
profilaksis
pada
ibu
hamil
ke
endemik
:
25
mg/kg
BB
DBD
+
TIFOID
Anamnesis
Demam
:
Demam
<7
hari
-
-
-
-
-
-
-
- Thyphoid
>7
hari
- TB
- Keganasan
Demam
Dengue
:
penyakit
febris
virus
akut,
seringkali
disertai
dengan
sakit
kepala,
nyeri
tulang
atau
sendi,
dan
otot,
ruam,
dan
leukopenia
sebagai
gejalanya
(flu
like
syndrome)
Demam
Berdarah
Dengue
:
Pada
DBD
terjadi
perembesan
plasma
yang
ditandai
oleh
hemokonsentrasi
(peningkatan
hematokrit)
atau
penumpukan
di
rongga
tubuh
DBD
Serotipe
yang
paling
sering
menyebabkan
Dengue
:
DEN-3
(epidemiologi,
ada
di
file
foto
slide)
Siklus
Hidup
nyamuk
DBD
!
Nyamuk,
Telur,
Larva,
Pupa
PATOFISIOLOGI
Keluarnya
sitokin
!
inflamasi
endotel
!
gangguan
permeabilitas
Trombositopenia
!
virus
dengue
infasi
sel
trombosit
!
tubuh
menganggap
trombosit
benda
asing
!
antigen
antibody
!
keluar
sitokin
sitokin
inflamasi
!
destruksi
trombosit
!
TROMBOSITOPENIA
Kelainan
sistem
koagulasi
dan
fibrinolisis
!
adanya
gangguan
pada
hepar
!
fungsi
hepar
:
metabolisme,
sintesa
protein,
produksi
faktor2
pembekuan,
menjaga
homeostasis
dari
pembuluh
darah
!
karena
ada
infeksi
dari
virus
dengue,
infeksi
ke
hepar
!
gangguan
sistem
koagulasi