DENGAN MIOCARDITIS
( Mata Ajar KMB 1 )
DiSusun Oleh :
Arwil Fadillah
Fadli
Irmansyah
Mursalim Sayuti
Nazirwan
Lili saudah
Andry Wahyudi
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Miokarditis merupakan proses peradangan pada otot jantung atau miokad.Penyakit ini
dapat menyerang semua golongan umur insidensi sebenarnya sukar ditetapkan karena
banyak yang tidak terdiagnosis dan sembuh spontan.Ada yang menduga miokarditis
terjadi pada 5 sampai 15 % dengan penyakit infeksi,di Amerika Utara dan Eropa barat
miokarditis sering disebabkan virus,sedang di Amerika Selatan penyakit CHAGO
(
yang
disebabkan
trypanosome
cruzi
)lebih
dominan
bentuk
kronik
BAB II
KONSEP MEDIK
A. Pengertian
Miokarditis adalah suatu proses peradangan yang menyerang otot jantung atau
miokard, Yang disebabkan oleh mikroba, atau zat-zat toksik. Proses ini mengenai
seluruh jaringan yang ada pada miokard, yaitu, miosit, dan jaringan nonmiosid,
seperti elemen vaskuler, sel-sel fibroblast dan jaringan kolagen.
B. Etiologi
a. Infeksi :
- Firus : Coxsackie firus, arbofirus, hepatitis, sitomegala firus, influenza,
mumps, polio melitis, rabies, pariselaa dan HIV
- Bakteri : Stereptopkokus, stapilokokus, meningokokus, hemofilus,
salmonelosis
- Jamur : Aspergilosis, kondidiasis, kriptokokosis
- Parasit: Sisteserkosis tenia, tripanosomiasis, taksoplasmosis
- Spiroketa ; Sifilis, leptospirosis
- Ricketsia : Rocky mountain spotted fever, scrub typus
b. Reaksi alergi berupa suatu miokarditis hipersensitivitas yang disebabkan obatobatan
antibotik : Amfoterisin B, Penisilin, kloromfenikol, steptomisin
Sulfonamid : Sulfadiasin, sulfasoksazol
anti konvulsan: fenitoin, karbamazapin
anti tuberkolosis : isoniazid, paraminasolisilat
anti inflamasi : indometazin, fenilbutazon
diuretik : Asetazolamid, klortalidon, spironolaktan, hidroklorotiazid
lain-lain : amitriptilin, metildopa, tetanus toksiid, vaksin cacar
c. Reaksi topksik karena bahan-bahan tertentu seperti :
Bahan-bahan kimia : arsenic, timah
Anti neoplasma : interferon alfa, interleukin Z, siklofosfamid
C. Manifestasi Klinik
gejala miokarditis akut tergantung pada jenis infeksinya,derajat kerusakan
jantung,dan kemampuan miokardium memulihkan diri.Gejala bisa ringan atau tidak
sama sekali.pasien mungkin hanya mengalami kelelahan dan dispne,berdebar debar
dan kadang rasa tak nyaman didada dan perut atas.Pemerikasaan klinik mungkin
memperlihatkan pembesaran jantung,suara jantung tambahan,irama gallop dan bising
sistolik.Friction rub pericardial dapat juga terdengar bila pasien juga mengalami
perikarditis.Denyut alterans ( denyut dimana terdapat perubahan regular antara denyut
kuat dan lemah )mungkin ditemukan,demam dan diagnosis ditegakkan dengan biopsy
jantung.
D. Patofisiologi
bakteri/jamur/parasit
Inflamsi
terjadi kerusakan serabut otot
dilatasi jantung
thrombus dalam dinding jantung
sumbatan pembuluh darah
iskemia
nyeri
infark miokard
E. Komplikasi
dapat terjadi :
Efusi pericardial
AV block total
trombi kardiak
F. Penatalaksanaan
pasien diberi pengobatan khusus terhadap penyebab yang mendasarinya bila diketahui
( misal penicillin untuk streptokokus hemolitikus ).dan dibaringkan ditempat tidur
untuk mengurangi beban jantung.Berbaring juga membantu mengurangi kerusakan
miokardial residual dan komplikasi miokarditis.Pengobatan pada dasarnya sama
dengan yang digunakan untuk gagal jantung kongestif.Fungsi jantung dan suhu tubuh
selalu dievaluasi untuk menentukan apakah penyakit sudah menghilang dan apakah
sudah terjadi gagal jantung kongestif.Bila terjadi disritmia.Pasien harus dirawat diunit
yang mempunyai sarana pemantauan jantung berkesinambungan sehingga personal
dan peralatan selalu tersedia bila terjadi disritmia yang mengancam jiwa.Bila telah
terjadi gagal jantung kongestif harus diberikan obat untuk memperlambat frekuensi
jantung dan meningkatkan kekuatan kontraklitas.Pasien dengan miokarditis sangat
sensitive terhadap digitalis maka,pasien harus dipantau dengan ketat akan adanya
toksisitas
digitalis
dibuktikan
distritemia,anorexia,nausea,muntah,bradikardia,sakit
dengan
kepala,mamalase
adanya
)Staking
elastis dan latihan aktif dan fasigf harus dilakuakan karena embolisasi dari trombosis
vena dan muraltrombi dapat terjadi.
III. ASKEP
A. Pengkajian
Pengkajian data dasar pasien
- Aktifitas / istirahat
gejala : kelelahan,kelemahan
Tanda : - takikardia
- penurunan tekanan darah
- Sirkulasi
Gejala : - riwayat demam reamatik
- panfitasi
- jatuh pingsan
Tanda : - takikardia,distritmia
- mur mur aurtik
- edema
Eliminasi
Gejala : - riwayat penyakit ginjal / gagal ginjal
- penurunan frekuensi urin / jumlah urin
Tanda : urin pekat gelap
- Nyeri / ketidak nyamanan
Gejala : - nyeri pada dada anterior
- nyeri pada punggung
Tanda : prilaku distraksi misalnya : gelisah
Pernafasan
Gejala : nafas pendek
Tanda : - dispnea
- takipnea
- pernafasan dangkal
B. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan inflamisi miokardium
Intoleran aktifitas berhubungan dengan pembatasan
D. Evaluasi
DX. I
mengidentifikasikan metode yang memberi penghilangan.
melaporkan nyeri hilang atau terkontrol
mendekomentasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktifitas
pengalih sesuai indikasi untuk situasi individual
DX. II
melaporkan atau menunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam
toleransi aktifitas
mendemontrasikan penurunan tanda pisiologis intoleransi
mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapeutik yang
diperlukan
DX. III
menyatakan
pemahaman
tentang
proses
inflamasi,kebutuhan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Miokarditis adalah suatu proses peradangan yang menyerang otot jantung atrau
miokard,yang disebabkan oleh mikroba tau zat zat toksik.proses ini mengenai
seluruh jaringan yang ada pada miokard dan jaringan non niosit sampai vaskuler,sel
sel fibrobios dan jaringa kalogen
Penyakit ini dapat menyebabkan sumbatan pembuluh darah akibat dari adanya
trombus sel darah dan tanpa ada perawatan yang memadai dapat mengakibatkan
terjadinya infark miokard.
B. Saran Saran
Setiap mahasiswa /I dapat memahami atau mengerti tentang miokarditis
dalam melaksanakan tindakan keperawatan,perawat mampu untuk
mengambil keputusan secara cepat dan tepat dalam menghadapi pasien
yang sesuai dengan standar keperawatan