Manajemen
Konstruksi
ORGANISASI PROYEK
KONSTRUKSI
Fakultas
Teknik
Perencanaan dan
Disain
Program
Studi
Teknik Sipil
Tatap
Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
A61112EL
Abstract
Kompetensi
Pengertian Organisasi
Dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersamasama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
sesuai dengan yang direncanakan dapat diartikan sebagai organisasi secara umum.
Sesuatu pekerjaan yang relatif sederhana dimungkinkan dapat dikerjakan tanpa adanya
suatu wadah atau organisasi, tetapi bila keterlibatan orang-orang bekerja semakin banyak
dengan bidang kerja yang berbeda-beda maka sudah barang tentu diperlukan suatu
organisasi yang mengatur kegiatan satu dengan yang lainnya secara terpadu.
Dengan
adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisiensi yang tinggi
dan tepat waktu.
Money YD, : Organisasi adalah bentuk setiap kerjasama manusia untuk pencapaian
tujuan bersama.
2)
MC.Farland
Organisasi
adalah
suatu
kelompok
manusia
tertentu
yang
Dari ketiga uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan
sekelompok orang yang bekerja dengan bidang keahlian masing-masing, secara bersamasama untuk mencapai tujuan bersama agar mendapatkan tingkat efisiensi dan efektifitas
kerja yang optimal. Ada beberapa keuntungan dari organisasi ini yaitu:
1)
sebagai alat pembagi tugas antara masing-masing yang terlibat dalam kegiatan.
2)
sebagai koordinasi masing-masing unit kegiatan agar dapat berjalan dengan lancar.
3)
4)
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
Jenis Organisasi
Secara umum, organisasi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu
1)
2)
Organisasi Matriks
suatu tugas dan tanggung jawab tertentu berinteraksi baik secara vertikal maupun
secara horisontal.
Dalam implementasinya di proyek konstruksi, kedua jenis bentuk dasar organisasi ini dapat
dipergunakan. Tentunya dengan penyesuaian agar dapat mencapai tujuan dari proyek
secara efisien.
Keuntungan :
Organisasi fungsional :
Transfer teknologi antar proyek baik (berkaitan dengan : Life Cycle project
yang terdokumentasi).
Organisasi matrik :
Penjadwalan dan pengendalian biaya yang baik (karena setiap pihak dalam
organisasi otomatis juga mempunyai tanggung jawab pada bagian lain melalui
suatu distribusi informasi yang rata)
Dasar pelatihan bagi manajemen umum (karena setiap anggota dapat belajar
mengetahui bidang-bidang lain dalam organisasi karena bentuk hubungan
yang vertikal dan horizontal).
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
2)
Kekurangan
Organisasi fungsional
Organisasi matrik :
Dibawah ini
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
Gambar 4.1 : Bagan strukutur Organisasi Garis (Sumber : Istimawan D., "Manajemen
Konstruksi ", jilid II, BP-KMTS- UGM, 1996)
Organisasi garis ini hanya dapat berjalan dengan baik apabila pimpinan mempunyai
kemampuan manajerial yang baik, karena semua kemajuan dan kemunduran tergantung
ditangan pimpinan.
2) Organisasi Fungsional (Stafl)
Pada tahap perkembangan berikutnya, bentuk organisasi fungsional berbentuk sesuai
dengan konsepnya.
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
KEU. &
ADM
PRODUK
SI
PROYE
K
GEDUN
G
PENGADAA
N
LITBANG
PERSONAL
IA
DIKLAT
4) Organisasi Matrik
Pada tahap kebutuhan berikutnya, apabila kebutuhan sudah menuntut kesiapan
interdisipliner untuk mengantisipasi besaran proyek, maka berkembang sistem organisasi
matrik. Dalam susunan organisasi matrik untuk setiap proyek diperkenalkan seorang
koordinator. Kordinator tersebut masih bertugas dalam satuan organisasi atau departemen
fungsionalnya. Namun diserahi tanggungjawab penuh atas pelaksanaan proyek. Organisasi
matrik membebankan susunan samping terhadap tata jenjang (hirarki) vertikal yang ada.
Bentuk susunan organisasi matrik seperti gambar dibawah ini.
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
Gambar 4.4 : Struktur Organisasi Matriks (dikutip: Chris Hendrickson and Tung Au, Project
Management for Construction - Fundamental Concepts for Owners, Engineers, Architects
and Builders, 2003)
dipengaruhi
dan
dimodifikasi
sesuai
dengan
kebutuhan
proyek
bersangkutan. Untuk proyek-proyek yang besar yang harus dilaksanakan oleh beberapa
kontraktor maka pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan yang penuh pada suatu
badan yang disebut Manajemen Konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik
sebagai manajer. Struktur organisasi proyek konstruksi secara umum dapat dibagi menjadi
empat macam yaitu :
1)
Perencanaan/Pelelangan/Pelaksanaan (Design/Bid/Build)
Struktur organisasi ini dipergunakan bila dokumen kontrak telah selesai dilaksanakan
dan biasanya dipergunakan untuk proyek-proyek yang tidak memiliki kekhususan atau
keistimewaan tertentu. Bagan struktur organisasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.5 :
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
OWNER/PEMILI
K
KONSULTAN
PERENCANA
TIM
MANAJEMEN
KONSTRUKSI
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
OWNER/PEMILI
K
KONSULTAN
PERENCANA
KONTRAKTOR
TIM
MANAJEMEN
KONSTRUKSI
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
201
3
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
yang
detail
dirunut
akan
memberikan
masing-masing
dengan
keahlian,
tugas
dan
tanggung
tujuan
Organisasi
yang
Proyek
sama.
Sehingga
Konstruksi
yang
singkatnya
dalam
dapat
disebut
operasinya
adalah
10
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
Pada tinjauan
pekerjaan-pekerjaan
yang
ada
dalam
suatu
proyek
201
3
11
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin
Daftar Pustaka
1.
2.
Djoyowirono, Soegeng, "Manajemen Konstruksi I" edisi ke 2, BP KMTS FTUGM, 1991, Yogyakarta.
3.
4.
5.
Turner, J Rodney : " The Handbook Of Project based Management", McGrawHill Book Company, Berkshire, Maidenhead, England, 1991.
201
3
12
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Mawardi Amin