Anda di halaman 1dari 12

Saat capek atau lelah setelah bekerja, membunyika leher, tangan, punggung atau lainnya

memang terasa sangat nikmat. Banyak orang percaya bahwa kegiatan tersebut dapat
membantu menghilangkan rasa pegal dan capek, dan mungkin memang ada benarnya juga.
Namun tahukah anda bahwa terlalu sering membunyikan persendian tulang dapat
meningkatkan risiko stroke?
Para ahli mencoba membuat sebuah model persendian untuk mengetahui darimana asalnya
sumber bunyi ketika kita meretakkan buku-buku jari dan bagimana efeknya pada persendian.
Berdasarkan hasil riset tersebut, diketahui bahwa membunyikan buku-buku jari dapat
memicu keluarnya cairan sinovial yang akan berubah menjadi udara bersamaan dengan
keluarnya bunyi seperti retakan.
Pendekatan lain menyebutkan bahwa suara retakan berasal dari gesekan otot dengan
permukaan. Apapun sumber bunyi tersebut, namun para peneliti mengingatkan bahwa
meretakkan buku-buku jari tetap saja berbahaya.
Ada banyak bahaya yang menanti dibalik kegiatan membunyikan persendian tulang leher, jari
tangan & kaki dan punggung, diantaranya adalah:
1. Dr. Brian Cazzasa, M.D dari Universitas California, mengatakan bahwa membunyikan
tulang bisa membuat syaraf terjepit di sela-sela tulang ekor leher atau lainnya. Jika itu terjadi,
efek yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung jaringan saraf itu menuju kemana.
2. Bisa mengakibatkan organ tubuh seperti kaki dan tangan sulit dikomando oleh otak. Efek
yang ditimbulkan biasanaya orang tersebut akan berjalan seperti robot, karena otak gagal
memberi instruksi kepada organ-organ tubuh untuk melakukan apa yang diinginkan.
3. Membunyikan persendian tulang adalah kegiatan yang salah karena menyalahai aturan
persendian normalnya dan dapat menghancukan tulang-tulang rawan didalamnya.
4. Jika terus menerus dilakukan, hal ini dapat menyebabkan penyakit sendi yang kronis di
kemudian hari.
Cara Alternatif Selain Membunyikan Persendian Tulang Untuk Menghilangkan Sakit
atau Pegal
1. Jika dirumah anda ada shower, gunakan tekanan air shower (hangat) itu untuk mengurangi
sakit karena leher yang mengejang. Biarkan tekanan air hangat dari pancuran tercurah di
bagian belakang leher.
2. Jika tidak mempunyai shower, leher belakang bisa dikompres dengan air hangat
menggunkan washlap atau handuk kecil. Lakukan terus menerus dan ulangi jika air sudah
mulai dingin. Ingat! Air harus dalam keadaan hangat.
3. Menurut Dr. Cassaza, cara lain untuk menyembuhkan leher yang pegal adalah dengan
bersandar di tembok. Tempelkan bahu di leher, lemaskan bahu dan sandarkan ke belakang,
lalu tekan punggung bagian bawah ke tembok.

4. Atau gerakan leher perlahan, 4 atau 5 kali. Putarlah kepala ke kanan atau kekiri dengan
perlahan dan hati-hati.
5. Jika anda menggunakan AC saat tidur, pastikan suhu yang dikeluarkan serendah mungkin.
Sebab jika terlalu dingin, otomatis anda akan menarik selimut, dan posisi tidurpun
meringkuk. Hal ini akan membuat leher atau badan anda pegal esok harinya.
6. Jika sedang menonton tv, bekerja didepan komputer, atau membaca buku sambil tiduran,
pastikan kepala tidak menekuk ke depan, kebelakang atau kesamping. Posisi kepala tetap
harus lurus.
Jadi, sebelum hal yang lebih buruk datang menimpa anda, maka ada baiknya bila dari
sekarang anda coba untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.
Read more: http://www.inicaraku.com/bahaya-membunyikan-persendian-tulang-leher-danlainnya.html#ixzz3RW3mOSPK

AEROTITIS

Telinga

Bertambahnya ketinggian akan menyebabkan tekanan dalam telinga tengah menjadi lebih
besar dari tekanan di luar tubuh, sehingga akan terjadi aliran udara dani telinga tengah ke luar
tubuh melalui tuba Eustachii. Bila bertambahnya ketinggian ter- jadi dengan cepat, maka
usaha mengadakan keseimbangan tidak cukup waktu; hal ini akan menyebabkan rasa sakit
pada telinga tengah karena teregangnya selaput gendang, bahkan dapat me- robekkan selaput
gendang. Kelainan ini disebut aerotitis atau barotitis. Kejadian serupa dapat terjadi juga pada
waktu keting- gian berkurang, bahkan lebih sering terjadi karena pada waktu turun tekanan di
telinga tengah menjadi lebih kecil dari tekanan di luar sehingga udara akan mengalir masuk
telinga tengah, sedang muara tuba eustachii di tenggorokan biasanya sering tertutup sehingga
menyukarkan aliran udara. Bila ada radang di tenggorokan lubang tuba Eustachii makin
sempit sehingga lebih menyulitkan aliran udana melalui tempat itu; hal ini berarti
kemungkinan terjadinya banotitis menjadi lebih besar. Di samping itu pada waktu turun udara
yang masuk ke telinga tengah akan melalui daerah radang di tenggorokan, se- hingga
kemungkinan infeksi di telinga tengah sukar dihindarkan. Tindakan preventif terhadap
kelainan ini adalah :
Mengurangi kecepatan naik maupun kecepatan turun, agar tidak terlalu besar selisih tekanan
antana udana luan dengan telinga tengah.
Menelan ludah pada waktu pesawat udana naik agar tuba Eustachii terbuka dan mengadakan
gerakan Valsava pada waktu pesawat turun. Gerakan Valsava adalah menutup mulut dan
hidung kemudian meniup dengan kuat.
(http://www.anakku.net/airplane-ear-gangguan-saat-tinggal-landas.html#)

Airplane ear adalah tekanan pada gendang telinga, ketika tekanan udara di
telinga tengah berada di luar keseimbangan. Anda mungkin mengalami airplane
ear saat pesawat naik atau pada saat pesawat turun. Perubahan-perubahan
tekanan udara yang cepat dalam ketinggian tertentu menyebabkan tekanan dan
dapat menyebabkan airplane ear kadang disebut barotrauma pesawat, barotitis
tengah atau aerotitis.

Melarang terbang para awak pesawat yang sedang sakit saluran pernapasan bagian atas.
Penggunaan pesawat udana dengan pressurized cabin. Tindakan represif pada kelainan ini
adalah :

Bila terjadinya pada waktu naik, dilakukan :

Berhenti naik dan datar pada ketinggian tersebut sambil menelan ludah berulang-ulang
sampai hilang gejalanya.
Bila dengan usaha tadi tidak berhasil, maka pesawat ditu- runkan kembali dengan cepat
sampai hilangnya rasa sakit tadi.

Bila terjadi pada waktu turun, dilakukan :

Berhenti turun dan datar sambil melakukan Valsava ber- ulang sampai gejalanya hilang.
Bila usaha di atas tidak berhasil, pesawat dinaikkan kembali sampai rasa sakit hilang,
kemudian datar lagi untuk sementara. Bila rasa sakit sudah hilang sama sekali, maka pesawat
diturun- kan perlahan-lahan sekali sambil melakukan gerakan Valsava . terus menerus.
Komplikasi
Airplane ear biasanya tidak menyebabkan kondisi yang serius dan merespon dengan baik
upaya pencegahan yang Anda lakukan. Komplikasi jangka panjang dapat terjadi ketika
kondisi parah atau berkepanjangan atau jika terjadi kerusakan pada struktur atau telinga
bagian tengah.
Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain tinnitus kronis dan kehilangan pendengaran
secara permanen. Jika tindakan pencegahan yang Anda lakukan tidak berhasil mengatasi rasa
sakit, hubungi dokter THT dan diskusikan masalah Anda.
Langkah pencegahan
1. Menguap dan menelan selama pesawat lepas landas dan mendarat
2. Mengisap permen atau permen karet untuk membantu menelan
3. Gunakan manuver Valsava selama lepas landas dan mendarat: hembuskan napas,
seolah-olah meniup hidung, tekan hidung dan tutup mulut. Ulangi beberapa kali,
terutama saat mendarat. Usahakan untuk tidak tidur selama lepas landas dan
pendaratan.

Jika sedang pilek, infeksi sinus, atau infeksi telinga lebih baik revisi rencana perjalanan Anda,
apalagi jika baru saja menjalani operasi telinga. Bicarakan dengan dokter kapan sebaiknya
melakukan perjalanan.
Jika Anda memiliki penyakit jantung, gangguan denyut jantung atau tekanan darah atau
memiliki interaksi obat, hindari dekongestan oral kecuali dokter Anda menyetujuinya. Jika
Anda seorang pria lebih dari 50 tahun, hati-hati dengan dekongestan yang mengandung
pseudoefedrin, terutama jika Anda mengalami pembesaran prostat.
Jika Anda memiliki alergi, minum obat satu jam sebelum penerbangan Anda. Gunakan
penutup telinga Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. Ini akan membantu
mencegah iritasi saluran hidung dan tenggorokan dan untuk membantu memastikan fungsi
terbaik dari saluran tuba eustachius.
Jika Anda rentan mengalami airplane ear, sementara pekerjaan Anda mengharuskan sering
menggunakan pesawat terbang, dokter mungkin akan melakukan tindakan pembedahan.
(http://tht-medis.blogspot.com) (http://medicastore.com/penyakit/821/Barotitis_Media.html )
Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma)
Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang terjadi
akibat perubahan tekanan udara di telinga luar dan telinga tengah yang
dipisahkan oleh gendang telinga.
Gendang telinga merupakan pemisah antara saluran telinga dan telinga tengah.
Jika tekanan udara di dalam saluran telinga dan tekanan udara di dalam telinga
tengah tidak sama, maka bisa terjadi kerusakan pada gendang telinga.
Dalam keadaan normal, tuba eustakius (yang merupakan penghubung antara
telinga tengah dan hidung bagian belakang) membantu menjaga agar tekanan di
kedua tempat tersebut tetap sama dengan cara membiarkan udara dari luar
masuk ke telinga tengah atau sebaliknya.

PENYEBAB
Penyebab terjadinya barotrauma adalah penyumbatan pada tuba eustakius.
Jika tuba eustakius mengalami penyumbatan sebagian maupun penyumbatan
total akibat adanya jaringan parut, infeksi atau alergi, maka udara tidak akan
sampai ke telinga tengah dan terjadilah perbedaan tekanan.
Penyebab: Sumbatan pada tuba eustachius ( saluran yang menghubungkan
telinga tengah dan hidung bagian belakang), misalnya akibat jaringan parut,
infeksi, tumor, atau alergi. Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan antara
telinga tengah dengan udara luar yang akan menekan gendang telinga,
sehingga bisa menyebabkan robekan pada gendang telinga.
Faktor resiko terjadinya barotrauma adalah:
# Perubahan ketinggian : misalnya penerbangan, menyelam atau bepergian ke
daerah pegunungan.
# Hidung tersumbat akibat alergi, pilek atau infeksi saluran nafas atas.

GEJALA
Penderita akan merasakan nyeri pada salah satu atau kedua telinganya, yang
disertai dengan hilangnya pendengaran yang sifatnya ringan.
Penderita juga merasakan telinganya penuh dan pusing.
Jika keadaannya berat atau berlangsung lama maka ketulian bisa bertambah
berat, penderita merasakan adanya tekanan di dalam telinganya dan mungkin
akan terjadi perdarahan hidung.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Pada pemeriksaan telinga dengan otoskop akan tampak penggembungan ringan
atau retraksi (tarikan ke dalam) pada gendang telinga.
PENGOBATAN
Jika selama mengikuti penerbangan perubahan tekanan yang terjadi secara tibatiba menyebabkan rasa penuh atau nyeri di telinga, maka untuk menyamakan
tekanan di telinga tengah dan mengurangi rasa nyeri bisa diatasi dengan:
# menguap
# mengunyah permen karet
# mengisap permen
# menelan.
Mengunyah atau menelan bisa membantu membuka tuba eustakius sehingga
udara bisa keluar-masuk untuk menyamakan tekanan dengan udara luar.
Penderita infeksi atau alergi hidung dan tenggorokan bisa mengalami rasa nyeri
ketika bepergian dengan pesawat terbang atau menyelam.
Untuk meringankan penyumbatan dan membantu membuka tuba eustakius bisa
diberikan dekongestan, misalnya penilefrin dalam bentuk tetes hidung atau obat
semprot.
PENCEGAHAN
Gunakan dekongestan atau antihistamin sebelum mengalami perubahan
ketinggian.
Selama menderita infeksi saluran nafas atas atau selama serangan alergi
sebaiknya tidak mengikuti penerbangan, menyelam atau bepergian ke daerah
dengan ketinggian yang berbeda.

(http://www.askdoctork.com/how-can-i-prevent-ear-pain-on-an-airplane-201301244187 )
Yes, there is, and youre not alone. The ear pain you experience barotrauma of the ear
is the most common medical problem reported by air travelers. Barotrauma refers to
injuries caused by increased air pressure.
Ya, ada, dan Anda tidak sendirian. Rasa sakit telinga Anda mengalami barotrauma telinga - adalah masalah medis yang paling umum dilaporkan oleh
wisatawan udara. "Barotrauma" mengacu pada luka yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan udara.

Heres why it happens. Your ear has three parts: the outer ear (including the ear canal), the
middle ear and the inner ear. The eardrum comes between the outer ear and the middle ear.
The middle ear is connected to the back of your mouth by a thin canal called the Eustachian
tube. Air is constantly moving through the Eustachian tube and into the middle ear. This
balances the pressure in the middle ear with that in the inner ear.
Inilah mengapa hal itu terjadi. Telinga Anda memiliki tiga bagian: telinga luar
(termasuk saluran telinga), telinga tengah dan telinga dalam. Gendang telinga
datang antara telinga luar dan telinga tengah. Telinga tengah dihubungkan ke
bagian belakang mulut Anda dengan kanal tipis yang disebut tabung Eustachian.
Air terus bergerak melalui tabung Eustachio dan ke telinga tengah. Ini
menyeimbangkan tekanan di telinga tengah dengan itu dalam telinga bagian
dalam.

Ear barotrauma can occur when one (or both) of two things happen: the Eustachian tube
becomes blocked or partially blocked, and the air pressure around you changes suddenly.
Telinga barotrauma dapat terjadi ketika salah satu (atau keduanya) dari dua hal
terjadi: tabung Eustachian menjadi diblokir atau sebagian diblokir, dan tekanan
udara di sekitar Anda berubah tiba-tiba.

Air pressure gets lower at higher altitudes. When a plane takes off, and when it descends for
landing, the altitude changes rapidly. While the plane has systems to reduce the sudden
changes that occur during takeoff and landing, some still occur.
Tekanan udara akan lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi. Ketika
pesawat lepas landas, dan ketika itu turun untuk mendarat, ketinggian
perubahan cepat. Sementara pesawat memiliki sistem untuk mengurangi
perubahan mendadak yang terjadi selama lepas landas dan mendarat, beberapa
masih terjadi.

When a planes air pressure changes suddenly, it can create a vacuum in the middle ear that
pulls the eardrum inward. This can cause pain and muffle sounds. In more severe cases, the
middle ear can fill with clear fluid. In the most severe cases, the eardrum can rupture.
Fortunately, this is rare.
Ketika tekanan udara pesawat itu tiba-tiba berubah, itu dapat membuat vakum
di telinga tengah yang menarik gendang telinga dalam. Hal ini dapat
menyebabkan rasa sakit dan meredam suara. Dalam kasus yang lebih parah,
telinga tengah dapat mengisi dengan cairan bening. Dalam kasus yang paling
parah, gendang telinga bisa pecah. Untungnya, hal ini jarang terjadi.

Barotrauma is much more likely if youre flying with a cold, infection or allergies. If these
conditions block the Eustachian tube, the natural way you have of balancing pressures in your
ear is compromised.
Barotrauma jauh lebih mungkin jika Anda terbang dengan dingin, infeksi atau
alergi. Jika kondisi ini memblokir tabung Eustachio, cara alami Anda memiliki
tekanan balancing di telinga Anda terganggu.

So if you are ill and have any flexibility, reschedule your flight until you are better. If you
must fly, take a decongestant one hour before your flight or use a decongestant nasal spray, or
both. Antihistamines may also help if you have allergies.
Jadi jika Anda sakit dan memiliki fleksibilitas apapun, menjadwal ulang
penerbangan Anda sampai Anda lebih baik. Jika Anda harus terbang, mengambil
dekongestan satu jam sebelum penerbangan Anda atau menggunakan
semprotan dekongestan nasal, atau keduanya. Antihistamin juga dapat
membantu jika Anda memiliki alergi.

Special earplugs can slow down the pressure change that affects the ear. These might give
your ears additional time to adjust to pressure changes.
Penyumbat telinga khusus dapat memperlambat perubahan tekanan yang
mempengaruhi telinga. Ini mungkin memberikan telinga Anda waktu tambahan
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan.

If you experience the symptoms of barotrauma during a flight, try the following and
before the symptoms start (for most people, landing is worse than takeoff):

Chew gum or suck on hard candy.


Yawn and swallow frequently, tightening the muscles in the back of your throat as you
do (you often can feel and hear the Eustachian tube pop open).

Jika Anda mengalami gejala barotrauma selama penerbangan, coba berikut - dan
sebelum gejala mulai (bagi kebanyakan orang, arahan lebih buruk dari lepas
landas):
Chew permen karet atau menghisap permen keras.
Menguap dan menelan sering, mengencangkan otot-otot di bagian belakang
tenggorokan Anda seperti yang Anda lakukan (Anda sering bisa merasakan dan
mendengar tabung Eustachian pop terbuka).

If these methods dont work, pinch your nose closed, inhale through your mouth, and then try
to push the air out through your nose while keeping it pinched shut. Dont push hard, and
stop as soon as one ear pops. If you blow too hard, you can tear your eardrums, so do it
carefully.
If you continue to experience ear pain and stuffiness after landing, a decongestant spray may
help.
Jika metode ini tidak bekerja, mencubit hidung ditutup, tarik napas melalui mulut
Anda, dan kemudian mencoba untuk mendorong udara keluar melalui hidung
sambil menjaga menutup terjepit. Jangan mendorong keras, dan berhenti begitu
muncul satu telinga. Jika Anda meniup terlalu keras, Anda bisa merobek gendang
telinga Anda, begitu juga dengan hati-hati.
Jika Anda terus mengalami nyeri telinga dan hidung tersumbat setelah
mendarat, semprotan dekongestan dapat membantu.

Definition of Barotitis Media: (Definisi)


Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma) Ear disorders caused by changes in air pressure in the
outer ear and the middle ear are separated by the eardrum.
Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang terjadi akibat
perubahan tekanan udara di telinga luar dan telinga tengah yang dipisahkan oleh gendang
telinga.
Mechanism of Barotitis Media:
Your ear has three parts: the outer ear (including the ear canal), the middle ear and the inner
ear. The eardrum locates between the outer ear and the middle ear. The middle ear is
connected to the back of your mouth by a thin canal called the Eustachious tube. Air is
constantly moving through the Eustachius tube and into the middle ear. This balances the
pressure in the middle ear and in the inner ear.
Telinga Anda memiliki tiga bagian: telinga luar (termasuk saluran telinga), telinga tengah dan
telinga dalam. Gendang telinga terletak antara telinga luar dan telinga tengah. Telinga tengah
dihubungkan. Udara yang ada terus bergerak melewati Saluran Eustachius dan juga melalui
telinga tengah. Pergerakan udara ini untuk menyeimbangkan tekanan di telinga tengah
dengan dan telinga bagian dalam.
When a planes air pressure changes suddenly, it can create a vacuum in the middle ear that
pulls the eardrum inward. This can cause pain and muffle sounds. In more severe cases, the
middle ear can fill with clear fluid. In the most severe cases, the eardrum can rupture.
Fortunately, this is rare.
Ketika tekanan udara pesawat itu tiba-tiba berubah, itu dapat membuat vakum di telinga
tengah yang menarik gendang telinga dalam. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan
meredam suara. Dalam kasus yang lebih parah, telinga tengah dapat mengisi dengan cairan
bening. Dalam kasus yang paling parah, gendang telinga bisa pecah. Untungnya, hal ini
jarang terjadi.
Barotrauma is much more likely if youre flying with a cold, infection or allergies. If these
conditions block the Eustachius tube, the natural way you have of balancing pressures in your
ear is compromised.

Barotrauma jauh lebih mungkin jika Anda terbang pada kondisi pilek, infeksi atau alergi.
Kondisi ini memblokir Saluran Eustachius, secara alami Anda tekanan balancing di telinga
Anda terganggu.
So, Barotitis can occur when one (or both) of two things happen: the Eustachius tube
becomes blocked or partially blocked, and the air pressure around you changes suddenly.
Jadi Barotitis dapat terjadi ketika salah satu (atau keduanya) dari dua hal terjadi: Saluran
Eustachius menjadi diblokir atau sebagian diblokir, dan tekanan udara di sekitar Anda
berubah tiba-tiba.

Causes of Barotitis Media: (Penyebab)


1. The Eustachius tube becomes blocked or partially blocked
2. The air pressure around of you changes suddenly, for example: flight, diving or traveling
to the mountains
3. Nasal congestion due to allergies, cold or upper rerospiratory tract infection
1) Saluran Eustachius terblokir atau sebagian terblokir
2) Tekanan udara di sekitar Anda berubah tiba-tiba, misalnya: penerbangan, menyelam atau
bepergian ke daerah pegunungan
3) Hidung tersumbat akibat alergi, pilek atau infeksi saluran nafas atas

Who is at risk of Barotitis Media: ???


Symptoms of Barotitis Media: (Gejala)
1) Patients will feel pain in one or both ears, which is accompanied by hearing loss that are
mild.
2) Patients also felt the full ears and dizziness.
3) If it becomes severe or lasts longer then lead to severe deafness, the patient felt the
pressure in his ears and may be bleeding.
1.

Penderita akan merasakan nyeri pada salah satu atau kedua telinganya, yang disertai
dengan hilangnya pendengaran yang sifatnya ringan.

2.

Penderita juga merasakan telinganya penuh dan pusing.

3.

Jika keadaannya berat atau berlangsung lama maka mengakibatkan ketulian berat,
penderita merasakan adanya tekanan di dalam telinganya dan mungkin akan terjadi
perdarahan.

Diagnosis (Diagnosa)

The diagnosis can be determined based on symptoms.


Through examination of the ear with an otoscope will seem mild swelling or retraction
(pull into) in the eardrum

Diagnosis dapat diketahui berdasarkan gejala-gejalanya.


Melalui pemeriksaan telinga dengan otoskop akan tampak penggembungan ringan atau
retraksi (tarikan ke dalam) pada gendang telinga.

Treatment (Pengobatan)
If during the flight pressure changes that occur suddenly cause the full flavor or pain in the
ear, then to equalize the pressure in the middle ear and reduce pain can be treated with:
1. Yawning
2. Sucking candy
3. Chewing gum
4. Swallowing
1st - 4th treatment, can help open the eustachian canal so that the air can come and go to
equalize pressure with the outside air.
Or you can use the Valsalva maneuver during takeoff and landing, by the way: exhale, as if
blowing the nose, press the nose and mouth shut. Repeat several times, especially when
landing. And Try not to sleep during takeoff and landing.
And for allergy sufferers or infection of the nose and throat when experiencing pain when
traveling by plane or dive / climb the mountain. To relieve the blockage and help open the
eustachian canal can be given decongestants, such penilefrin in the form of nasal drops or
sprays.
Jika selama mengikuti penerbangan perubahan tekanan yang terjadi secara tiba-tiba
menyebabkan rasa penuh atau nyeri di telinga, maka untuk menyamakan tekanan di telinga
tengah dan mengurangi rasa nyeri bisa diatasi dengan:
1.

Menguap

2.

Mengisap permen

3.

Mengunyah permen karet

4.

Menelan

1st 4th treatment, bisa membantu membuka saluran eustachius sehingga udara bisa keluarmasuk untuk menyamakan tekanan dengan udara luar.

Atau anda dapat menggunakan Manuver Valsalva selama lepas landas dan mendarat, dengan
cara: hembuskan napas, seolah-olah meniup hidung, tekan hidung dan tutup mulut. Ulangi
beberapa kali, terutama saat mendarat. Dan Usahakan untuk tidak tidur selama lepas landas
dan pendaratan.
Dan untuk penderita infeksi atau alergi hidung dan tenggorokan saat mengalami rasa nyeri
ketika bepergian dengan pesawat terbang atau menyelam/ memanjat gunung. Untuk
meringankan penyumbatan dan membantu membuka saluran eustachius bisa diberikan
dekongestan, misalnya penilefrin dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot.

Follow these tips to avoid airplane ear:

Yawn and swallow during ascent and descent. Yawning and swallowing activate the muscles that
open your eustachian tubes. You can suck on candy or chew gum to help you swallow.
Use the Valsalva maneuver during ascent and descent. Gently blow, as if blowing your nose, while
pinching your nostrils and keeping your mouth closed. Repeat several times, especially during descent,
to equalize the pressure between your ears and the airplane cabin.

Don't sleep during takeoffs and landings. If you're awake during ascents and descents, you can do
the necessary self-care techniques when you feel pressure on your ears.

Reconsider travel plans. If possible, don't fly when you have a cold, sinus infection, nasal congestion
or ear infection. If you've recently had ear surgery, talk to your doctor about when it's safe to travel.

Use an over-the-counter decongestant nasal spray. If you have nasal congestion, use a nasal
decongestant about 30 minutes to an hour before takeoff and landing. Avoid overuse, however, because
nasal decongestants taken over several days can increase congestion.

Use oral decongestant pills cautiously. Oral decongestants may be helpful if taken 30 minutes to an
hour before an airplane flight. However, if you have heart disease, a heart rhythm disorder or high
blood pressure or if you've experienced possible medication interactions, avoid taking an oral
decongestant unless your doctor approves. If you're a man older than age 50, you may experience
serious side effects after taking decongestants containing pseudoephedrine (Actifed, Sudafed), such as
urinary retention, especially if you have an enlarged prostate. If you're pregnant, talk to your doctor
before taking oral decongestants.

Take allergy medication. If you have allergies, take your medication about an hour before your flight.

Use filtered earplugs. These earplugs slowly equalize the pressure against your eardrum during
ascents and descents. You can purchase these at drugstores, airport gift shops or your local hearing
clinic.

Ikuti tips ini untuk menghindari pesawat telinga:

Menguap dan menelan selama pendakian dan keturunan. Menguap dan menelan mengaktifkan otot-otot
yang membuka tabung eustachius Anda. Anda dapat mengisap permen atau mengunyah permen karet
untuk membantu Anda menelan.
Gunakan manuver Valsava selama pendakian dan keturunan. Lembut meniup, seolah-olah membuang
ingus, sementara mencubit hidung Anda dan menjaga mulut Anda tertutup. Ulangi beberapa kali, terutama
selama keturunan, untuk menyamakan tekanan antara telinga dan kabin pesawat.

Jangan tidur selama lepas landas dan pendaratan. Jika Anda terjaga selama pendakian dan keturunan, Anda
dapat melakukan teknik perawatan diri yang diperlukan ketika Anda merasakan tekanan di telinga Anda.
Mempertimbangkan kembali rencana perjalanan. Jika memungkinkan, tidak terbang ketika Anda memiliki
infeksi sinus dingin, hidung tersumbat atau infeksi telinga. Jika Anda baru saja menjalani operasi telinga,
berbicara dengan dokter Anda tentang ketika itu aman untuk melakukan perjalanan.
Gunakan semprotan dekongestan nasal over-the-counter. Jika Anda memiliki hidung tersumbat,
menggunakan dekongestan nasal sekitar 30 menit sampai satu jam sebelum lepas landas dan mendarat.
Hindari berlebihan, namun, karena dekongestan nasal diambil selama beberapa hari dapat meningkatkan
kemacetan.
Gunakan dekongestan lisan pil hati-hati. Dekongestan oral mungkin membantu jika diambil 30 menit
sampai satu jam sebelum pesawat udara. Namun, jika Anda memiliki penyakit jantung, gangguan irama
jantung atau tekanan darah tinggi atau jika Anda pernah mengalami kemungkinan interaksi obat, hindari
mengambil dekongestan lisan kecuali dokter Anda menyetujui. Jika Anda seorang pria yang lebih tua dari
usia 50, Anda mungkin mengalami efek samping yang serius setelah mengambil dekongestan
pseudoephedrine yang mengandung (Actifed, Sudafed), seperti retensi urin, terutama jika Anda memiliki
pembesaran prostat. Jika Anda sedang hamil, berbicara dengan dokter Anda sebelum mengambil
dekongestan oral.
Ambil obat alergi. Jika Anda memiliki alergi, minum obat Anda sekitar satu jam sebelum penerbangan
Anda.
Gunakan disaring penyumbat telinga. Penutup telinga ini perlahan menyamakan tekanan terhadap gendang
telinga Anda selama pendakian dan keturunan. Anda dapat membeli ini di toko obat, toko cendera bandara
atau klinik pendengaran setempat.
Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah dengan rongga hidung belakang serta tenggorokan
bagian atas. Dalam keadaan biasa, hubungan Saluran Eustachius dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada
saat kita mengunyah dan menguap.
Eustachian duct connects the middle ear space to the back of the nasal cavity and upper throat. In ordinary
circumstances, the relationship of the middle ear and Eustachian Channels closed and open when we chew and
yawn.

Anda mungkin juga menyukai