Identitas Pasien
Nama pasien
Umur
Pekerjaan
Jenis kelamin
Agama
Suku
Alamat
badas
MRS
: Tn. SN
: 60 tahun
: Ibu rumah tangga
: Perempuan
: Islam
: Jawa
: Magiran, lamong: 15-07-2014
Autoanamnesa
Keluhan utama : Muntah
Riwayat penyakit sekarang
Pasien merupakan kiriman dari rumah
sakit dr. amelia dengan keluhan
muntah sudah sejak 6 hari SMRS
kabupaten
Kediri.
Muntah
yang
dikeluarkan dideskripsikan seperti cair
dengan warna putih dan tidak disertai
lendir maupun warna merah atau
coklat kehitaman (darah).
Kebiasaan
pada
penderita
berupa
Diabetes
mellitus sejak 3 tahun yang lalu.
Penderita juga mengatakan rajin kontrol
ke dokter. Penderita mengatakan tidak
pernah mengalami hal yang seperti ini
sebelumnya.
Riwayat
penyakit
menahun seperti Hipertensi disangkal.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Pada
Riwayat Kebiasaan
Pada riwayat kebiasaan buruk pasien tidak
didapatkan minum alkohol dan rokok.
Riwayat pemakaian obat-0batan terlarang
disangkal. Pada pasien ini tidak didapatkan
riwayat kebiasaan meminum jamu dan
obat-obatan pasar.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Frekwensi Nadi
: 92 x/m (kuat angkat,
reguler)
Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36,0 O C (axilla)
Tensi
: 140/80 mmHg
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 155 cm
Kepala
: normocephali, distribusi rambut
merata,
warna hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata
: air mata +, konjungtiva anemis +/+,
sklera ikterik -/-, Isokor.
Telinga : Liang telinga lapang/lapang,
serumen -/Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/Mulut
: Mukosa bibir Lembab, lidah
kotor/pucat -,
tonsil T1-T1, Faring
hiperemis -.
Leher
: Kelenjar Getah bening tidak teraba
pembesaran, JVP tidak ada peingkatan.
Thorak
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan
kanan simetris, pelebaran ics (-).
Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan sama,
pelebaran ics (-), iktus kordis (-)
Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan
sama sonor, batas paru hati Ics 5, batas jantung
Kanan 2 jari kearah lateral parasternal line
dextra ICS 4, Kiri 2 jari kearah lateral
midklavikula line sinistra ICS 5
Auskultasi
: Bunyi napas dasar vesikuler,
Ronki ---/--, Wheezing ---/--, Bunyi Jantung I dan
II tunggal
reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, datar, venektasi
(-), caput
medusa (-), kelainan
kulit (-)
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, NT (-), Hepar, lien
dan ren
tidak teraba
pembesaran. Turgor
baik.
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Atas
: akral hangat kering tampak
pucat, capillary refill < 2 detik,
oedem -/-, lateralisasi -/-.
Bawah : akral hangat kering tampak
pucat, capillary refill < 2 detik,
oedem -/-, lateralisasi -/-.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah lengkap tanggal
15-07-2014
Pemeriksaan
Hasil
Harga normal
7,0
13-18 gr/dl
HCT
21,4
45-50 %
MCV
89,2
80,0-97,0 m^3
MCH
29,2
27,0-31,0 pg
MCHC
32,7
32,0-37,0 g/dl
8,3
Hb
MPV
Hasil
Harga Normal
SGOT
7,0
6 - 31 U/L
SGPT
21
6 - 32U/L
Ureum
212
10-50 mg/dl
Kreatinin
11,3
0,5-1,1 mg/dl
99
4-20 mg/dl
Bun
Hasil
Harga Normal
HBsAg
NEGATIF
NEGATIF
Resume
Pasien datang dengan keluhan muntah
Diagnosis
Gagal Ginjal kronik dengan penurunan
Planing Diagnosis
Darah lengkap
Kimia klinik
Elektrolit
Foto thorak
EKG
Analisa Gas Darah
Penatalaksaan
Rawat inap
Terapi :
Infus Pz asnet
Inj Ranitidin 2x1 Amp 50 mg IV
Inj Methamizole 3x1 Amp 1000 mg IV
Inj Cefotaxim 3x1 1ooo mg IV (skin test)
O2 nasal 2 lpm
Glibenclamid 1-0-0
Tinjauan Pustaka
Definisi
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses
patofisiologis
dengan
etiologi
yang
beragam, yang mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif dan umumnya
berakhir dengan gagal ginjal.
Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis
yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat
yang memerlukan terapi pengganti ginjal
yang tetap, berupa dialisis maupun
transplantasi ginjal.
Fungsi Ginjal
Ginjal mengekresi bahan-bahan kimia asing
tertentu seperti obat-obatan, hormon, dan
metabolit lain, tetapi fungsi ginjal paling utama
adalah mempertahankan volume dan komposisi
ECF dalam batas normal. Fungsi utama ginjal
adalah
1.Faktor Ekskresi
Mempertahankan
osmolaritas
plasma,
Mempertahankan volume ECF dan tekanan
darah, Mempertahankan pH plasma.
2.Faktor non-sekresi
Mensintesis dan mengaktifkan hormon seperti
renin, eritropoetin, prostaglandin dll.
Etiologi
1. Kelainan parenkim ginjal
a. Penyakit ginjal primer :
Glomerulonefritis, Pielonefritis, Ginjal
polikistik, TBC ginjal
b. Penyakit ginjal sekunder : Nefritis
lupus, Nefropati analgesic, Amiloidosis
ginjal
Patofisiolo
gi
Klasifikasi
Diagnosis
1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang
terjadi
lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional,
dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFR), dengan manifestasi:
Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk
kelainan dalam komposisi darah atau urin,
atau kelainan dalam tes pencitraan
2. LFG < 60 ml/min/1,73m2 selama lebih dari
3 bulan, atau adanya bukti gagal ginjal
Pendekatan Diagnosis
Didapatkan dengan :
GambaranKlinis
GambaranLaboratorium
GambaranRadiologi
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi
ginjal
Manifestasi Klinis
Uremia adalah sindrom klinik yang berhubungan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi:
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pembatasan cairan dan elektrolit
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid
Memperlambat perburukan fungsi ginjal
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
Terapi pengganti ginjal
Farmakoterapi
Kontrol tekanan darah
Pada orang dengan GGK, harus mengkontrol
tekanan sistolik > 130 mmHg (dengan kisaran
target 120 139 mm Hg) dan tekanan diastolic
< 90 mmHg.
Pada orang dengan GGK dan Diabetes dan juga
orang dengan ACR 70 mg/mmol atau lebih (kirakira ekuivalent dengan PCR 100 mg/mmol atau
lebih, atau proteinuria 1 gr/24jam atau lebih),
diharuskan untuk menjaga tekanan sistolik <
130 mmHg (dengan kisaran target 120-129
mmHg) dan tekanan diastolik < 80 mmHg.
Penanganan Anemia
Suplementasi eritropoetin
dengan deferoxamine
- Sejak inhibitor eritropoesis diketahui, pada
Mengkoreksi hiperparatiroidism
- Sekunder hiperparatiroid pada anemia
Terapi Androgen
- Efek yang positif pada terapi ini yaitu
meningkatkan produksi eritropoetin,
meningkatkan sensitivitas polifrasi
eritropoetin yang sensitif terhadap
populasi stem cell.
- Respon nya lambat dan efek dari obat ini
dapat terbukti dalam 4 minggu terapi.
Nandrolone dekanoat cukup diberikan
dengan dosis 100-200 mg, 1 x seminggu.
Suplementasi besi
- Penggunaan
pengikat
fosfat
dapat
mempengaruhi dengan absorpsi besi
pada usus.
- Untuk mengurangi kejadian komplikasi
syok anafilaktik, pasien harus di tes
dengan 5 menit pertama dengan dosis
kecil dari total dosis. Jumlah yang
diperlukan untuk replinish penyimpanan
besi dapat diberikan dengan dosis terbagi
yaitu 500mg dalam 5-10 menit setiap
harinya atau dosis tunggal dicampur
dengan normal saline diberikan 5% iron
dextran dan diinfuskan perlahan dalam
beberapa jam.
Tranfusi darah
Nutrisi
Perbandingan kalori yang bersumber dari lemak
LFG
(ml/min)
> 60
25 60
< 60
(sindrom
nefrotik)
Protein (g/kgBB/hari)
Tidak perlu restriksi protein
0,6 g/kgBB/hari termasuk
0,35 g/kgBB/hari protein
dengan nilai biologik tinggi
0,3
g/kgBB/hari
dengan
suplementasi asam amino
esensial ketoanalog.
0,8 g/kgBB/hari (+1 g
protein/ g proteinuria) atau
0,3
g/kgBB/hari
dengan
suplementasi asam amino
esensial atau ketoanalog
(+1
g
protein/
g
proteinuria).
Fosfor
(g/kg/hari)
Tidak perlu
restriksi
10
9
12