Anda di halaman 1dari 11

Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai

permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk


yang umum adalah permukaan yang berasal dari
1. Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, dan
parabola),
2. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas
kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan bola eliptik dan silindris)
3. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen garis pada 2 kurva
bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid)
4. Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah disebutkan di atas.
Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala
bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur. Bagaimanapun, tinjauan
konstruksional mungkin akan membatasi hal ini.
Beban-beban yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan
tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane) permukaan
tersebut.Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahan Momen yang berarti
Struktur cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk memikul beban merata pada atap
gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Struktur cangkang selalu
memerlukan penggunaan cincin tarik pada tumpuannya.
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam bidang (terutama dengan cara
tarik dan tekan), struktur cangkang dapat sangat tipis dan mempunyai bentang yang relatif
besar. Perbandingan bentang tebal sebesar 400 500 saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8
cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38
m). Cangkang setipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya
beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk 3
dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai ketebalan lebih besar, dan
tidak dapat dikelompokkan struktur yang hanya memikul tegangan dalam bidang karena,
pada struktur tebal seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan.

Bentuk 3 dimensional juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur seperti ini
pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku strukturalnya dapat dikatakan
sama dengan permukaan cangkang menerus, hanya saja tegangannya tidak lagi menerus
seperti pada permukaan cangkang, tetapi terpusat pada setiap batang. Struktur demikian baru
pertama kali digunakan pada awal abad XIX. Kubah Schewedler, yang terdiri atas jaringjaring batang bersendi tak teratur, misalnya, diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di
Berlin pada tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m).
Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang
dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah
besar di dunia ini yang menggunakan cara demikian.
Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang
yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara
lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu diantaranya adalah
kubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak
dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat
bagian dari permukaan bola itu akan terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20
segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi
bola. Tinjauan geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita harus berhati-hati
dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat strukturnya dapat membingungkan.
Keuntungan struktural yang didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya.
Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan
menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa di antaranya adalah atap barrel ber-rib dan
atap Lamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemenelemen diskrit. Bentuk yang disebut terakhir ini yang terbuat dari material kayu sangat
banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan. Dengan sistem
Lamella, kita dapat mempunyai bentangan yang sangat besar
Teori Dan Analisa Desain Cangkang
Kulit kerang yang tipis dapat memikul suatu beban lembut dengan

tegangan

-tegangan membran, dan bahwa tegangan


-tegangan membran, yang dikerahkan didalam suatu kulit kerang terutama tergantung
kepada kondisi

-kondisi tumpuan perbatasannya. Syaratsyarat yang harus dipenuhi untuk


menimbulkan tegangan membran murni didalam sebuah kulit kerang, antar lain:
Struktur kubah Masjid yang ada di sekitar kita adalah contoh yang paling umum
dari salah satu jenis struktur cangkang. Banyak bangunan mempergunakan
struktur cangkang, seperti struktur bangunan Keong Mas, struktur atap gedung
DPR-MPR RI dan lain-lainnya. Apasih sebenarnya struktur cangkang itu? Dan
apakah

kelebihannya?

Yang dimaksud dengan Struktur Cangkang adalah bentuk structural tiga


dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung.
Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk. Bentuk yang paling
umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu
sumbu

(misalnya,

permukaan

bola,

elips,

kerucut,

dan

parabola).

Cerita masalah kelebihan daripada struktur cangkang, saya kira yang paling
sederhana dan setiap harinya berhadapan dengan kita apabila ingin isi perut
atau makan adalah tudung saji. Coba perhatikan struktur tudung nasi, dengan
ketebalan hanya beberapa milimeter ternyata cukup kuat untuk memikul beban
dengan bentang beberapa puluh sentimeter. Walaupun material struktur itu
hanya terbuat dari rotan ataupun fiber glass, bukan terbuat dari beton atau baja.
kalau material itu berbentuk struktur cangkang akan mempunyai kekuatan yang
luar

biasa,

dibandingkan

bisa

mempunyai

dengan

kekutan

struktur

sampai

berbentuk

berpuluh-puluh
datar

atau

kali
rata

lipat
saja.

Tudung saji dengan ketebalan tidak sampai 3 milimeter bisa memikul beban
sampai dengan bentang 90 centimeter atau 900 milimeter, jadi bisa berbentang
300 kali ketebalannya. Jadi apabila kita hendak membuat kubah dari material
beton bertulang dengan ketebalan 10 centimeter saja, seharusnya kita sudah
bisa membuat struktur kubah itu dengan diameter 3.000 centimeter alias 30
meter. Bandingkan apabila pelat beton dengan ketebalan yang sama

itu hanya

bisa memikul beban untuk bentang 4 sampai 5 meter saja, cukup signifikan
bukan?
Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban terbagi rata, telur
juga

merupakan

suatu

struktur

cangkang,

misalnya,

apabila

saudara

mengenggam telur ayam dengan kedua telapak tangan, coba tekan dengan
sekuat tenaga, telur yang kulitnya begitu tipis itu tidak akan pecah. Tetapi
struktur cangkang tidak kuat menahan beban terpusat, misalnya, saudara bisa
saja mebenturkan benda padat ke salah satu titik sisi telur, maka dengan begitu

mudah

telur

itu

akan

pecah.

Cerita masalah perilaku struktur. Schodek(1991) dalam bukunya banyak


membahas tentang perilaku teknis struktur cangkang, mulai dari Beban-beban
dan gaya-gaya kerja sampai dengan asal muasal struktur cangkang. Adapun
beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah
dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam-bidang
(in-plane) permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan
tidak adanya tahanan momen yang cukup berarti. Struktur cangkang tipis
khususnya cocok digunakan untk memikul beban terbagi rata pada atap gedung.
Struktur

ini

tidak

cocok

untuk

memikul

beban

terpusat.

Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang (terutama
dengan cara tarik dantekan), struktur cangkang dapat dibuat sangat tipis dan
mempunyai bentang relatif besar. Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau
500 dapat saja digunakan, misalnya tebal 3 in (8 cm) mungkin saja digunakan
untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 meter).
Cangkang

demikian

tipis

ini

menggunakan

material

yang

relatif

baru

dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat


permukaan

cangkang.

Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang kaku dan
pendek. Struktur demikian baru ini pertama kali digunakan pada abab XIX.
Kubah Schwedler, yang terdiri atas jarring-jaring batang bersendi tak teratur,
misalnya, diperkenakan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863,
pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru
lainnya adalah menggunakan batang-bantang yang diletakkan pada kurva yang
dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar.
Banyak

kubah

besar

di

dunia

yang

menggunakancarademikian.

Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan


batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita
dapat menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang
panjangnya sama. Salah satu di antaranya adalah kubah geodesik yang
diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat
dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk
membuat bagian dari permukaan bola itu terbatas. Icosohedron bola, misalnya,
terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaranlingkaranbesaryangmengelilingibola.mBentuk-bentuk

lain

yang

bukan

merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan

elemen-elemen batang. Beberapa diantaranya adalah atap barrel ber rib dan
atap lamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk
elemen-elemen diskret. Bentuk yang disebut terakhir ini dari meterial kayu
sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat
digunakan. Dengan demikian sistem lamella, kita akan dapat mempunyai
bentang yang saangat besar

Gaya

-gaya reaksif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan berlawanan dengan gaya
-gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan oleh beban
Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk mengalami perindahan
yang ditimbulkan oleh regangan membrane Kalau salah satu atau keduanya tidak
terpenuhi, maka akan timbul teganagn lentur didalam kulit kerang
yang disebabkan oleh:
1. Gaya meridional, merupakan gaya intenal pada cangkang aksimetris yang terbagi
rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
2.

Gaya gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat

diperoleh dengan
meninjau keseimbangan dalam arah transver
3. Distribusi gaya,
distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan memplot
persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan, sementara gaya
melingkar
mengalami transisi pada sudut 51 49 diukur dari garis vertikal diukur dari garis
vertika
. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain
struktur. Secara ideal
tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan cangkang. Jadi
kondisi jepit
harus dihindari. Menggunakan hubungan sendi sama saja dengan memberik
an gaya pada
tepi cangkang, yang berarti akan menimbulkan momen lentur.tidak boleh menimbulkan
momen

lentur pada permukaan cangkang. Jadi kondisi jepit harus dihindari. Menggunakan
hubungan sendi sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti
akan menimbulkan momen lentur.
6. tegangan membran didalam kulitkerang tipis,merupakan suatumembran melengkung
yang cukup
tipis untuk mengerahkan tegangan
-tegangan lentur yang dapat diabaikanpada sebagian besar
permukaannya,akan tetapi cukup teba
l sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan
-tegangan tekan kecil, seperti yangakan terjadi pada suatu membranideal. Di bawah
beban, suatu kulit kerang tipis mengerahkan tegangan
-tegangan membran, yaitu tegangantarik, tegangan

tekan dan tegangan geser

singggung. Suatu kulit kerangtipis adalah stabil di bawah setiapbeban lembut


yang tidak menegangkan pelat secara berlebihan,karena kulit kerang tidak
perlumerubah bentuk untuk menghindari timbulnya tegangan
-tegangan tekan. Suatu kulit kerang harus ditumpu dengan selayaknya. Suatu tumpuan
layak adalahsuatu tumpuan yang :
(a) mengerahkan reaksi
-reaksi membran,yaitu reaksi
-reaksi yang bekerja dalam bidangyang
menyinggung kulit kerang pada perbatasan dan
(b) memungkinkan perpindahan
perpindahan membran yang pada perbatasankulit kerang , yaitu perpindahan
-perpindahan yang di timbulkan oleh regangan
-regangan akibat tegangan
-tegangan membran.

Apabila reaksi

-reaksi tumpuan tidak pada bidang singgung kulit kerang atau kalau
perpindahan
perpindahan membran dihalangi oleh tumpuan
-tumpuan, maka kulit kerang akan mengerahkan tegangan
-tegangan lentur perbatasan. Kalau bentuk kulit kerang dan kondisi
kondisi tumpuan, kedua

-duanya dipillih secara tidak tepat, maka kulit kerang mungkin akan mengarahkan
tegangan
-tegangan lentur meliputi seluruh permukaannya. kulit kerang yang didesain
secara tidak tepat semacam ini tidak dapat bekerja sebagai kulit kerang tipis, jadi
tidak mampu sebagian terbesar dari beban melalui tegangan
-tegangan membran. Gaya
-gaya yang bekerja pada pada atap shell Sydney opera house antara lain adalah:
1.

Gaya meredional, Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari

berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan baja

kekolom

penyangga atap. Gaya meredional yang bekerja pada atap diatasi dengan
mempertebal permukaan dan membentuk permukaannya menyerupai sirip
-sirip dengan tujuan agar permukaan lebih kaku
2.

Gaya rotasional, Gaya rotasional bekerja kearah vertical mengikuti lengkung atap

kemudian beban disalurkan ketanah melaui tiga kolom yang ada. Beban tekan dan
tarikdisalurkan melalui tulangan atap.
3.

Beban lentur Pertemuan atap dan dinding dibuat lebih tebal agar dapat

menyokong gaya yang bekerja pada arah vertical dan horizontal dari gaya meredional,
yang juga agar dapat menahan gaya dorong keluar yang terjadi.
4.

Kondisi tumpuan

memenuhi

syarat

Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera house

tumpuan

sudah

layak yang diizinkan untuk shell struktur, yaitu :

tumpuan yang disalurkan kekolom mampu mengerahkan reaksi dari membrane


baik itu reaksi tekan maupun tarik. Perpindahan gaya tekan tarik yang bekerja pada
permukaan cangkang.

Perpindahan

-perpindahan membrane pada


perbatasan kulit kerang yang timbul akibat tegangan dan regangan

mem

brane diatasai dengan


memperkaku sudut
-sudut pertemuan permukaan shell

Sifat-Sifat Lokal Permukaan Kulit Kerang Dalam usaha untuk memperoleh suatu
pengertian yang sempurna mengenai

kelakuan struktural dari struktur-struktur lengkung dua dimensi, seperti mambran dan
kulit kerang adalah penting untuk pertama kalinya mengenali sifat-sifat geometris dari
permukaan mereka.sifat- sifat ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:
a.Sifat- sifat lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera sekitar suatu titik
b.Sifat- sifat umum, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai suatu
keseluruhan. Permukaan- permukaan dibagi kedalam tiga kategori yang berbeda
tergantung kapada variasi darikelengkungan mereka disekitar satu titik:
1.Kalau kelengkungan pada suatu titik dalam semua arah mempunyai tanda sama, maka
permukaan disebut sinklastik pada titik tersebut Kalau kelengkungan pada suatu titik
dalam semua arah mempunyai tanda yang sama kecuali pada satu arah, yaitu nol, maka
permukaan itu disebut juga dapat direbahkan (developable) pada titik tersebut.
2.Kalau kelengkungan pada suatu titik adalah positif dalam arah- arah tertentu dan negatif
dalam arah- arah lainnya, permukaan disebut sebagai antiklastik atau suatu permukaan
pelana (saddle surface) pada titik tersebut

Anda mungkin juga menyukai