Anda di halaman 1dari 13

PENCAMPURAN

adalah penyebaran satu komponen ke komponen lain.


proses ini sulit dimengerti & sulit untuk diperhatikan
daripada pengertian secara diskripsi
beberapa aspek pencampuran dapat dihitung,
sehingga dpt membantu menyusun proses
pencampuran
Pencampuran yang sempurna besar proporsi dari
masing-masing komponen, sama/proporsional
seperti yang diharapkan.
Analisa contoh :
Pencampuran dapat ditandai antara lain,
dengan : pengukuran komposisi sampel/contoh
- pada berbagai pencampuran, ukuran
contoh yang sesuai ditentukan oleh
kondisi proses itu sendiri,
- besarnya ukuran contoh sangat
dipengaruhi oleh berbagai tujuan
- contoh :
* garam dapur mengandung 1 %
magnesium karbonat, artinya :
* penambahan 10 kg Mg CO2 pada 990
kg garam dianggap memenuhi
persyaratan
* bila dijual dengan kemasan 2 kg
akan terkandung 1/50 kg Mg CO2
(dengan toleransi khusus)
* dan besarnya ukuran contoh dari
pencampuran tsb (antara 10 kg Mg
1

CO2 dengan 990 kg garam) adalah 2


kg.
* dari contoh tsb , komposisinya akan
mengarah ke 99 % garam & 1 % Mg
CO2
- Ukuran Proses Pencampuran terlihat dari
deviasi (penyimpangan) komposisi ukuran
contoh thd komposisi rata-rata seluruh
campuran.
- secara statistik dikenal sbg : nilai akar
kwadrat rata2 yaitu :
- s=
[1/n {(x1 - x)2 + (x2 - x)2+ . . . (xn x)2}]
s : deviasi akar kwadrat
rata2
N : jml contoh yang diambil
x1, x2 xn : fraksi komposisi
komponen x dalam
contoh
X : fraksi rata2 kompsisi
komponen x dalam
seluruh contoh
Contoh :
Setelah proses pencampuran antara 10 kg Mg CO2
dengan 990 kg garam, diambil 10 contoh (@ 2 kg),
setelah dianalisis Mg CO2 sbb (dlm g) : 23,0 ; 17,2 ;
16,3 ; 17,3 ; 21,0 ; 13,2 ; 23,2 ; 22,0 ; 21,0 & 21,3 .
Hitunglah deviasi akar kwadrat rata2.
Jawab :
fraksi komposisi Mg CO2 dalam contoh :
23,0 23/2000 = 0,0115,
2

& seterusnya : 0,0086 ; 0,0082


fraksi rata2 kompsisi Mg CO2 : 10/1000 =
0,01
deviasi contoh dari rata2nya : (0,01 - 0,0115) ;
(0,01 - 0,0086) ; (0,01 - 0,0082)
s=
[1/n {(0,01 - 0,0115)2 + (0,01 - 0,0086) 2 +
(0,01 - 0,0082) 2 + }] 1,6 x 10-3 = 0,0016
deviasi akar rata2 kwadrat komposisi contoh dari
komposisi rata2 adalah 1,6 x 10-3, s terbaik = 0
Secara umum, persamaan bentuk, ukuran & densitas
masing-masing komponen yang menyusun suatu
campuran akan dapat menghasilkan suatu campuran
yang lebih baik.
Keseragaman produk akhir yang dihasilkan
tergantung pada titik equilibrium yang tercapai
antara mekanisme pencampuran, yang berhubungan
dengan tipe mixer, kondisi operasi dan komponen
makanan yang bersangkutan.
Derajat pencampuran :
Ukuran partikel, bentuk, densitas dari masing2
komponen
Efisiensi pencampuran dari komponen
tersebut
Kecenderungan partikel untuk membentuk
agregat
Komposisi campuran, sifat permukaan
campuran, & sifat aliran komponen
Peralatan Pencampuran :

digolongkan atas dasar bahan yang akan dicampur :


bahan cair, tepung kering & pasta kental.
Pencampuran bahan cair
yang umum digunakan dengan hasil yang cukup
memuaskan adalah pencampur jenis baling-baling.
menghindari pola aliran yang tetap (proses
pencampurannya tidak terjadi),
diatasi dengan penambahan plat pada jenis
pemutaran silinder, pemasangan kipas secara
asimetris.

seringkali pencampuran dilakukan dengan :


mengalirkannya melalui pompa
membentuk aliran turbulen dalam pipa
kadang pencampuran dilakukan selama proses
pengangkutan bahan melalui pipa (tentunya dengan
aliran turbulen).

Pencampuran tepung, butiran


prinsip pencampurannya adalah : menukar bagianbagian campuran dari yang satu kebagian yang
lainnya
peralatan yang umum dipakai adalah pencampur :
jenis pita & jenis kerucut ganda (molen)
Pencampur pita : terdiri sebuah selokan yang
didalamnya terdapat dua baling-baling
berbentuk spiral. keduanya berputar &
memberikan efek gerakan bahan yang
berlawanan sehingga terjadi pertukaran letak
partikel.
Pencampur kerucut ganda (molen) : terdiri 2
kerucut berahdapan berputar terhadap
sumbunya (ditambahkan sirip-sirip
didalamnya), pencampuran terjadi ketika
sebagian partikel terbawa ke atas & jatuh
berhamburan.
Catatan
pencampuran dengan proporsi sama lebih
mudah dilakukan dibandingkan dengan proporsi
yang jauh berbeda.
pencampuran bahan A yang sedikit ke dalam
bahan B yang sangat banyak biasa dilakukan
secara bertahap, untuk hasil yang merata.

mixer adonan

mixer adonan

pencampur bumbu

Pencampuran Adonan & Pasta


Menggunakan daya yang
relatif besar
(dibandingkan kedua
pencampuran tersebut
diatas)
Daya yang besar harus
dapat seefektif mungkin digunakan, bila banyak
tenaga yang hilang & berubah jadi panas
memanaskan bahan (tidak diinginkan)
6

sering kali ditambahkan air pendingan di sistem ini.


yang biasa digunakan adalah jenis persemas yang
menggunakan 2 tangan berbentuk khusus (seperti
sigma) berputar berlawanan (dengan kecep.
berbeda, 3 : 2) yang melipat & memotong bahan
melalui pusat (dasar) pencampur.

mixer adonan

mixer pasta

MIXING INDEX (M)

M = (S02 S2) / (S02 Sr2)


S02 : variance awal p(1-p), catatan : p=x
S2 : variance sesaat
1/n {(x1 - x)2 + (x2 x)2+ . . . (xn - x)2 }
Sr2 : variance random (acak) dengan N
partikel S02 / N
M bergerak dari : 0 1, tergantung waktu mixing
digunakan : partikel & pasta pekat
CONTOH :
Pada pencampuran 95 kg adonan roti secara batch
dengan 5 kg yeast, hitung mixing index setelah 5 menit
& 10 menit pencampuran. Komposisi (%) yeast tiap
sample (100 g campuran) sebagai berikut :
5 menit : 0,0; 16,5; 3,2; 2,2; 12,6; 9,6; 0,2; 4,6; 0,5; 8,5
10 menit : 3,4; 8,3; 7,2; 6,0; 4,3; 5,2; 6,7; 2,6; 4,3; 2,0
Jawab :
Komponen yeast rata-2 (x atau p) 5/100 = 0,05
S02 = 0,05 (1 0,05) = 0,0475
S52 = 1/10 {(0,0 0,05)2 + (0,165 0,05)2 + . . . } = 0,0030
S102 = 1/10 {(0,034 0,05)2 + (0,083 0,05)2 + . . . } =
0,0038
Sr2 = 0 (jumlah partikel (N) dalam sample tak terhingga)
M5 = (0,0475 0,0030) / 0,0475 = 0,93
M10 = (0,0475 0,0038) / 0,0475 = 0,99

. MIXING fraksi sangat kecil .


Pencampuran partikel : cenderung berkelompok
pada ukuran partikel & densitas
WAKTU mixing penting + kritis
Pencampuran fraksi yang relatif sama MUDAH
bila salah satu fraksi sangat kecil SULIT
dilakukan BERTAHAP (per-tahap dengan
perbandingan 30 : 1)
CONTOH :
diinginkan : mencapur tepung dengan vitamin pada
aras 10-3 % berat dalam ton tepung sereal. Tersedia 2
mixer tipe konis dengan kapasitas 100 500 kg (besar)
dan 10 50 kg (kecil). Keduanya bercampur baik pada
waktu 10 menit, bila konstituen minor tidak kurang
10%. Tentukan prosedur pencampurannya ?
aras 10-3 % berat 10-3 /100 1 : 105
1 ton = 1000 kg tepung sereal
tepung vit 1000 / 105 = 1/100 kg = 10 g
Langkah pencampuran :
JAWAB :

No
Cara
1.
Manual
2.

Manual

3.

mixer kecil

4.

mixer besar

5.a. mixer besar


5.b mixer besar
.

Ukuran
10 g vit
90 g tepung
100 g camp. 1
900 g tepung
1 kg camp. 2
9 kg tepung
10 kg camp. 3
90 kg tepung
50 kg camp. 4
450 kg tepung
50 kg camp. 4
450,01 kg tepung

Hasil
100 g camp. 1
1000g (1kg) camp. 2
10 kg camp. 3
100 kg camp. 4
500 kg camp. akhir
500,01 kg camp.
Akhir

Bagaimanakah dengan langkah yang lainnya ?


9

Coba lakukan jg untuk yang contoh adonan roti di atas ?

. Laju Pencampuran (Rates of Mixing) .


Laju pencampuran : pertambahan mixing index
(dM) per satuan waktu (d)
dM/d
tergantung : konstanta (K) & mixing index (M)

persamaan awal :

dM/d = K (1- M)

o konstanta (K) : berhub. dgn alat pencampur &


kondisi operasi

M = 1- e-K
o Persm. tersebut diatas dapat digunakan untuk
menentukan waktu () untuk mencapai tingkat
pencampuran tertentu.
CONTOH :
Pada pencampuran pati dan bubuk sayuran kering
untuk memproduksi sup, proporsi awal adalah 40%
bubuk sayuran & 60% pati. Setelah 300 detik
pencampuran diperoleh varian komposisi sample dari
fraksi pati sebesar 0,0823. Tentukan waktu untuk
mencapai varian komposisi sample maksimum sebesar
0,02 ?
Asumsi :
ukuran partikel pati dan bubuk sayuran dianggap sama
dan setiap sampel terdiri 24 partikel
Jawab :
Kadar ideal tiap sampel (p) 40% = 0,4
S02 = 0,4 (1 0,4) = 0,24
Sr2 = S02 / N = 0,24 / 24 = 0,01
M = (S02 S2) / (S02 Sr2) = 1- e-K
pada S2300 = 0,0823 : berapa waktu S2...? = 0,02
M = (0,24 0,0823) / (0,24 0,01) = 0,685 = 1- e-300K

10

e-300K = 1- 0,685
Ln e-300K = Ln 0,315
300K = 1,55 K = 0,0052

pada S2 = 0,02 :

M = (0,24 0,02) / (0,24 0,01) = 0,957 = 1- e-0,0052

e-0,0052 = 1- 0,957

= 603 detik 600 detik

tambahan waktu untuk pencampuran adalah :


600 300 = 300 detik

11

Pencampuran Produk Cair (Liquid Mixing) .

Pencampuran produk cair & padat sama dalam


pengambilan sample & analisis
lebih sedikit tenaga yang digunakan
lebih sederhana pada mixing & mixxer-nya
Persm yang digunakan :

P0 = K (Re)n (Fr)m
P0 : Power Number (dimensionless) (P/D5N3)
Re : Reynold Number (dimensionless) (D2N/)
Fr : Froud Number (dimensionless) (DN2/g)
dengan
P : Daya yang digunakan oleh baling-baling kipas
D : Diameter baling-baling pengaduk
N : rpm (rotasi baling-baling per-menit)
: densitas cairan
: viskositas cairan
g : Gravitasi
Catatan :
Fr (Froud Number) hanya berpengaruh nyata bila
permukaan liquid terganggu oleh baling-baling
Re 300 Fr, hampir tidak berpengaruh sama
sekali sehingga persm. menjadi :

P0 = K (Re)n
n & K didapat dari kurva hasil percobaan yang
dilakukan dengan menggunakan model fisik.
Secara empiris Rushton memberikan nilai n = -1 & K
= 41 pada percobaan yang menggunakan baling-2
dengan tebal (pitch) setara dengan diameter

12

CONTOH :
Konsentrat vit. dicampur melase dan dijumpai bahwa
kecep. pencampuran yang baik terjadi pada tangki
(diameter 0,67 m, tinggi tangki 0,75 m, diameter baling2
0,3m & rotasi baling2 450 rpm). Pada pabrik besar ingin
tangki dgn diameter 2 m. Kondisi diinginkan sama
dengan tangki kecil, hitung tinggi tangki, diameter &
rpm baling-2 dan daya untuk mengerakkan baling2nya ?
Asumsi :
melase ( = 6,6 Ns/m2, = 1520 kg/m3)
notasi : K tangki kecil, B tangki besar
Geometri rasio dimensional antar K & B sama
Jawab :
Kesamaan geometri :
D (diameter tangki) DB : DK = 200 : 67 DB = 3 DK
H (tinggi tangki) HB = 3 HK HB = 3 x 0,75 2,25 m
D (diameter baling2) DB = 3 DK DB= 3 x 0,33 1,0 m
Kesamaan dinamis :
(Re)B = (Re)K DB2 NB = DK2 NK (coba cari dari mana ?)
NB = (1/3)2 x 450 50 rpm
= 0,83 put / det rotasi baling2 dalam tangki besar
Re di tangki besar :
Re = (DB 2 NB ) / (12x0,83x1520) / 6,6 = 191,15 300
maka digunakan P0 = K(Re)n dng K = 41 & n = -1
P0 = K(Re)n = P/D5N3 41 (191)-1 = P / 15 x 0,833 x 1520
P = 186 J/det, motor yang dipakai 186 / 746 HP

13

Anda mungkin juga menyukai