Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Novi Haryani
1210533027
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas andalas
2014 / 2015
komputasi sederhana
Kekayaan Pribadi, karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta
denominator umum
Kredit (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat catatan tidak
begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian
Perniagaan, karena pertukaran yang hanya bersifat lokal tidak cukup memberi tekanan
(volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-
Apabila telusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting ini, secara alamiah kita
akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para pedagang yaitu
Bangsa Arabia dan Bangsa Mesir yang selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia,
menurunkan
gagasan
pertama
tentang
perdagangan
dari
hubungan
mereka
dan
konsekuensinya mereka harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan dalam cara
perdagangan yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika
kekaisaran barat di serang oleh bangsa Barbar dan semua negara jajahannya menyatakan
kemerdekaan, perniagaan hilang dan Italia menjadi pusat perdagangan. Bisnis pertukaran
oleh Lombard dikaitkan dengan semua kota-kota perdagangan Eropa memperkenalkan
metode pencatatan akun dengan cara berpasangan.
Buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari
dari Genoa. Raymond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia.
Pencapaian
pedagang-pedagang
Italia,
kira-kira
antara
1250
dan
1400
adalah
penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran dan harga barang yang di catat tetapi syarat
pembayaran juga di tunjukkan dan jika kas di terima atau dibayarkan, catatannya
mencantumkan jenis mata uang dan nilai konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan
durasi kongsi bisnis yang pendek, Pacioli menyarankan perhitungan profit periodik dan
penutupan buku.
3. Perkembangan Pembukuan Berpasangan
Cushing menggambarkan secara garis besar rangkaian tahap-tahap perkembangan sebagai
berikut:
a) Sekitar abad ke 16 sedikit perubahan dibuat dalam teknik pembukuan. Perubahan
yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe transaksi yang
berbeda. Menurut Yamey ini mencakup penggunaan buku-buku pembantu khusus,
misalnya untuk mencatat transaksi kas, tagihan atau tipe-tipe pengeluaran tertentu.
Tujuannya adalah untuk mencatat secara rinci transaksi yang di catat dalam jurnal
atau buku besar dan juga untuk menghindari pengisian yang terlalu cepat.
b) Evolusi praktek laporan keuangan periodik terjadi pada abad 16 dan 17. Pada masa
tersebut juga terjadi evolusi personifikasi akun dan transaksi sebagai upaya untuk
membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal.
c) Penerapan sistem berpasangan diperluas dalam tipe organisasi yang lain. Menurut
Peragallo dalam siklus ke dua, dari 1559 sampai 1795, elemen baru muncul berupa
kritik terhadap pembukuan. Periode ini juga merupakan masa perluasan penerapan
sistem berpasangan ke tipe organisasi yang lain, seperti biara dan negara. Kritik dan
bidang penerapan pembukuan yang semakin luas mendorong dimualinya riset teoritis.
d) Penggunaan akun persediaan yang dipisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi
pada abad ke 17, menurut Yamey berbagai akun barang bersama dengan barang dalam
akun kosinyiasi yang lain, barang dalam akun persekutuan dan akun barang dalam
perjalanan mungkin membentuk bagian yang besar dari suatu buku besar. Akan tidak
ada gunanya melihat akun perdagangan tunggal yang merupakan gabungan dari
semua aktivitas pembelian dan penjualan selama suatu periode, persiapan untuk
transfer ke akun profit dan loss umum. Haruslah disimpulkan bahwa banyak pedagang
merasakan manfaat memiliki akun barang yang terpisah, bahkan ketika tidak ada
pertanyaan partner atau prinsipal tentang akuntansi bagi pembuangan barang-barang
mereka.
e) Dimulai dengan East India Company dalam abad ke 17 dan pertumbuhan korporasi
yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status yang lebih
baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kas dan suatu kepercayaan pada konsep
kesinambungan (continuity), periodisitas (periodicity) dan akrual.
f) Metode perlakuan aset tetap yang dikembangkan sebelum abad 18, menurut Yamey:
Pertama, aset di bawa ke periode berikutnya pada kas pemerolehan, selisih
antara pendapatan pembayaran (revenue) dan penerimaan (misalnya perbaikan
atau sewa rumah yang diterima) yang secara umum dimasukkan dalam akun
aset, di transfer ke akun profit dan loss pada tanggal neraca.
Kedua, akun aset yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain
dan penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian aset) ditutup
pada tanggal neraca dam selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke
periode berikutnya sebagai saldo akun. Tidak ada debit atau kredit untuk akun
profit dan loss.
Ketiga, aset di nilai kembali, naik atau turun pada tanggal neraca hasil
penilaian kembali di bawa ke periode berikutnya dan perbedaan saldonya
(termasuk untung atau rugi penilaian kembali) di bawa ke akun profit dan loss.
g) Sampai ke awal abad ke 19,depresiasi kekayaan diperlakukan untuk barang dagang
yang tidak terjual. Dalam peride dua dari abad ke 19, depresiasi dalam industri kereta
api dipandang tidak perlu jika kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi yang
menurun. Meskipun tidak banyak digunakan, Saliero pada tahun 1915 membuktikan
adanya metode depresiasi garis lurus, metode saldo menurun, sinking found dan
metode anuitas serta metode unit produksi. Hanya setelah tahun 1930-an beban
depresiasi menjadi sesuatu yang umum.
h) Akuntansi biaya hadir pada abad ke 19 sebagai akibat revolusi industri. Akuntansi
biaya dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad ke 15. D.R.Scott mencatat
konsekuensi perkembangan pabrik dalam The Cultural Significance of Accounts
Sebelum revolusi industri, akuntansi terutama adalah catatan hubungan dengan pihak
eskternal dan suatu unit usaha, catatan tentang hubungan yang ditentukan dalam
pasar. Tetapi dengan munculnya operasi produktif skala besar, muncul kebutuhan
yang lebih besar pada akuntansi bunga dalam unit kompetitif dan pada penggunaan
catatan akuntansi sebagai alat pengendalian administratif atas perusahaan, contohnya
muncul akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur. Catatan yang dimiliki
perusahaan tekstil pada awal abad 19 dan perusahaan-perusahaan manufaktur raksasa
digunakan untuk mendukung dua hipotesis:
Pemain utama saat itu adalah asosiasi akuntan profesional, The American Institute of
Accountants (AIA) yang pada tahun 1917 mendirikan Board of Examiners untuk membuat
ujian CPA yang seragam dan The New York Stock Exchange yang dari tahun 1900
mensyaratkan semua korporasi yang mencatatkan saham untuk mempublikasikan laporan
keuangan tahunan. Perdebatan teoritis dan kontroversial pada periode tersebut adalah
pertanyaan tentang akuntansi untuk beban bunga. Memorandum Diskusi FASB tentang
Akuntansi untuk beban bunga.
Menjelang akhir abad 19 isu akuntansi untuk bunga muncul sebagai bagian dari
kepedulian yang besar terhadap perkembangan biaya sebagai bagian dari kepedulian yang
besar terhadap perkembangan biaya produk yang realistik sebagai dasar bagi penetuan harga
penjualan dan pengukuran efisiensi pemanufakturan. Meningkatnya kompleksitas bisnis,
meningkatnya kepercayaan pada mesin-mesin dan kebutuhan akan investasi modal yang
besar untuk periode waktu yang panjang meningkatnya jumlah overhead. Dengan demikian,
pemasukan overhead dalam biaya produk menjadi isu akuntansi utama.
Pendirian AIA terhadap permintaan Federal Trade Commision (FTC) adalah bahwa
tidak ada beban penjualan, beban bunga atau biaya administratif yang dimasukkan dalam
biaya overhead pabrik. Perlawanan terhadap pendirian AIA dijawab melalui pernyataan
dalam suatu laporan bahwa pemasukan bunga kedalam biaya produksi adalah tidak sehat
dalam teori dan salah, jika tidak nyata dalam praktik. Oposisi kalah karena AIA memenuhi
permintaan FTC untuk seragamnya praktik akuntansi.
Peristiwa penting lainnya adalah pengaruh pajak penghasilan bisnis terhadap teori
akuntansi. Sementara Revenue act 1913 menyediakan cara menghitung penghasilan kena
pajak atas dasar penerimaan dan pembayaran kas, Act 1918 merupakan aturan pertama yang
mengakui peran prosedur akuntansi dalam penentuan penghasilan kena pajak. Sebagaimana
dinyatakan dalam bagian 212 (b) undang-undang tersebut Penghasilan bersih harus dihitung
atas dasar periode akuntansi tahunan pembayar pajak sesuai dengan metode akuntansi yang
secara reguler digunakan dalam pembukuan pembayar pajak, tetapi jika tidak ada metode
akuntansi yang telah digunakan atau jika metode yang digunakan tidak merefleksikan
penghasilan, perhitungan harus dibuat atas dasar dan dengan cara mengikuti pendapat dewan
komisaris yang secara jelas merefleksikan penghasilan.
2) Fase Kontribusi Institusi (1933 - 1959)
Fase ini di tandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam pengembangan
prinsip akuntansi. Termasuk didalamnya adalah pembentukan Securuities adn Exchange
Commision (SEC), persetujuan prinsip-prinsip umum oleh AIA dan peran baru Committe
on Accounting Procedures. Masing-masing ditelaah di bawah ini:
prinsip akuntansi.
Mengikuti publikasi artikel Zipley yang mengkritik teknik pelaporan sebagai
sesuatu yang memperdayakan George O.May, orang Inggris mengusulkan agar
The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mulai melakukan
upaya kerja sama dengan bursa saham, sehingga standar dapat ditetapkan untuk
akun-akun neraca dan income yang akan disambut oleh banyak eksekutif
korporasi dalam akuntan yang ingin dibimbing oleh praktik terbaik,jika mereka
dapat diyankinkan tentang praktik tersebut.
Hasilnya Komite Khusus AICPA bekerjasama dengan Bursa Saham mengusulkan
solusi umum berikut ini kepada Komite NYSE. Alternatif yang lebih praktis
adalah membiarkansetiap korporasi bebsa untuk memilih metode akuntansinya
sendiri dalam batas yang sangat luas tetapi mensyaratkan pengungkapan metode
yang digunakan dan konsistensi penerapan mereka dari tahun ke tahun. Sebagai
tambahan,Komite mengusulkan upaya formal pertama untuk mengembangkan
teknik akuntansi berita umum, dikenal dengan prinsip-prinsip dewan May,
mencakup:
mendirikan Accounting Principles Board (APB) dan The Accounting Research Division
(ARD) untuk memajukan pernyataan tertulis tentang apa yang merupakan prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum.ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun dengan
cermat yang didasarkan pada penalaran deduktif.
APB juga menerbitkan berbagai opini yang membahas isu-isu konvensional hingga
mencapai 31 opini antara tahun 1959-1973. AAA juga berpartisipasi dalam proses tersebut
melalui beberapa riset dan berusaha mengembangkan pernyataan yang terintegrasi tentang
teori akuntansi dasar. APB segera di serang dan di kritik karena:
Opini yang bersifat ad hoc atau kontroversial termasuk APB 8 tentang akuntansi
pensiun. APB 11 tentang alokasi pajak penghasilan dan APBs 2 dan 4 tentang
Selain itu, ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung
konsekuensi yang mencakup:
Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang
ditetapkan.
Kewenangan pernyataan tidak jelas.
Adanya perlakuan-perlakuan alternatuf memungkinkan fleksibelitas dalam pilihan
teknik akuntansi.
Setelah menekankan keharusan pemerintah federal untuk menjamin bahwa korporasi milik
publik dipertanggungjawabkan secara benar kepada publik, laporan membuat rekomendasi
berikut yang ditujukkan untuk meningkatkan akuntabilitas korporat.
untuk
membantu
badan-badan
dan
departemen-departemen
dalam
menjalankan tanggung jawab mereka dan Kongres harus menetapkan kebijakan yang
secara khusus meniadakan teknik-teknik akuntansi kreatif seperti pengakuan
penghasilan berdasarkan persentase penyelesaian, akuntansi inflasi dan metode
catatan-catatan pendukung.
Pemerintah federal harus secara periodik memeriksa pekerjaan auditor independen
peraturan.
Pemerintahan federal harus menetapkan standar akuntansi keuangan, standar
akuntansi biaya, standar pengauditan, dan praktik-praktik akuntansi lainnya dalam
Pemerintah federal harus membatasi kantor akuntan yang bertindak sebagai auditor
Sejarah akuntansi adalah studi tentang evolusi pemikiran, praktik dan institusi
akuntansi sebagai tanggapan terhadap perubahan lingkungan dan kebutuhan
sosial. Sejarah akuntansi juga membahas pengaruh evolusi tersebut terhadap
lingkungan.
Sejarah akuntansi merupakan studi tentang warisan akuntansi dan kontribusinya
pada pengajar, kebijakan dan perspektif akuntansi.
Dalam kaitannya dengan pedagogi, sejarah akuntansi sangat membantu untuk memahami
dan mngapresiasi bidang ilmu akuntansi dan evolusinya sebagai suatu ilmu sosial dengan
lebih baik.
Dalam kaitannya dengan perspektif kebijakan, sejarah akuntansi dapat menjadi sarana
penilaian yang lebih baik terhadap praktik yang berjalan melalui perbandingan dengan
metode yang digunakan pada masa lalu.
Sumber : Godfrey, Hodgson, Tarca, Hamilton, and Holmes. Accounting Theory. Jhon Willey
& Sons, Inc. 2010.