Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
VERRUCA
Disusun Oleh :
Martapuji Lestari
0510162
Andriani Sheila A.
0710001
Lukas Jonathan
0710088
Marselina Anastasia
0510043
0210175
Pembimbing :
dr. John M. Sangkai, SpB
BAGIAN BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
Verruca merupakan hiperplasi epidermis akibat pertumbuhan epithel yang disebabkan
oleh Human Papilloma Virus tipe tertentu yang termasuk golongan Papova Virus. Sebagian
orang menyebutnya kutil atau Warts. Human papillomavirus (HPV) adalah virus dari
keluarga papillomavirus yang mampu menginfeksi manusia. Seperti semua papillomaviruses,
infeksi HPV hanya dapat menginvasi ke dalam keratinosit dari kulit atau selaput lendir.
Sementara sebagian dari hampir 200 tipe HPV yang diketahui tidak menyebabkan gejala pada
kebanyakan orang. Beberapa jenis dapat menyebabkan kutil (verrucae), sementara yang lain
dapat - dalam kasus minoritas - menyebabkan kanker serviks, vulva, vagina, dan anus (pada
wanita) atau kanker anus dan penis. Selain itu juga dapat menyebabkan kanker kepala dan leher
(lidah, tonsil dan tenggorokan)
Verruca memiliki beberapa nama berdasarkan lokasinya yaitu Verruca Vulgaris
(Common Warts) dengan predileksi khususnya di ekstremitas bagian ekstensor, Verruca
Plantaris (Plantar Warts) dengan predileksi pada telapak kaki, Verruca Plana (Flat Warts)
dengan predileksi pada muka dan leher, dan Condyloma Accuminata (Genital Warts).
Epidemiologi verruca tersebar kosmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit maupun
autoinokulasi pada luka di kulit.
BAB II
VERRUCA
2.1 ANATOMI KULIT
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis.
2.1.1 Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi.
Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan
oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan
germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan
germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan selsel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang
memberi warna pada kulit.
2.1.2 Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya
keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada
kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea.
Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu
tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan
proses
pembuangan
air
dan
sisa
metabolisme. Aktifnya
kelenjar
keringat
membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga
suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kedinginan. Keluarnya keringat dikontrol
oleh hipotalamus.
2.2 DEFINISI
Verruca adalah hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV) tipe tertentu.
2.3 EPIDEMIOLOGI
Verruca bisa tumbuh pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak dan
paling jarang ditemukan pada dewasa. Verruca di kulit mudah menyebar dari suatu bagian tubuh
ke bagian tubuh lainnya, tetapi sebagian besar tidak terlalu menular kepada orang lain.
Sedangkan verruca pada genital (Condiloma acuminata) dapat ditularkan melalui hubungan
seksual. Sebagian besar verruca tidak berbahaya dan tidak berubah menjadi suatu keganasan.
Hanya jenis verruca tertentu yang jarang ditemukan dan beberapa verruca yang menginfeksi
uterus, cervix, dan penis yang terkadang menjadi ganas. Transmisi melalui kontak kulit atau
autoinokulasi.
2.4 ETIOLOGI
Human Papilloma Virus (HPV) golongan Papova Virus . Telah dikenal 70 tipe dari HPV.
Tipe 6, 11, 16, 18, 30, 31, 33, 35, 39, 41, 42, 44, 51, 52 dan 56 sering ditemukan pada condiloma
acuminata. Tipe 16 dan 18 mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, sering dijumpai pada
kanker cervix.
Serologi HPV
HPV 1
HPV 2
HPV 3
HPV 4
HPV 6
HPV 16, 18
2.5 KLASIFIKASI
2.5.1 Verruca vulgaris (Common Warts)
Merupakan verruca yang paling sering ditemui, biasanya memiliki permukaan
yang kasar; bentuknya bundar atau tidak beraturan; berwarna keabuan, kuning atau
coklat dan biasanya memiliki garis tengah kurang dari 1 cm.
Biasanya veruca vulgaris tumbuh di bagian tubuh yang sering mengalami
cedera dan ekstremitas bagian ekstensor, seperti jari tangan, di sekitar kuku (veruca
periungual), lutut, wajah dan kulit kepala. Veruca ini bisa menyebar ke bagian tubuh
lainnya tetapi tidak pernah berubah menjadi keganasan.
10
11
2.8 PENCEGAHAN
Untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya penularan, dilakukan :
1. Vaksin HPV
2. Hindari menyikat, menjepit, menyisir atau mencukur daerah yang memiliki verruca,
untuk menghindari penyebaran virus
3. Hindari penggunaan barang secara bersamaan untuk mengurangi resiko terjadinya
penularan
4. Hindari menggigit kuku pada penderita dengan verruca di daerah kuku
5. Hindari mencungkil kutil karena dapat mempermudah penyebaran virus. Hal ini dapat
diatasi dengan menutup verruca menggunakan verban
6. Menjaga agar tangan selalu dalam kondisi kering karena pada kondisi lembab, virus akan
lebih sulit dikendalikan
7. Cuci tangan dengan baik setelah memegang verruca
12
13
dengan dosis 4-6 mU i.m. 3 x seminggu selama 6 minggu atau dengan dosis 1-5 mU i.m. selama
6 minggu. Interferon beta diberikan dengan dosis 210 g unit i.m. selama 10 hari berturut-turut.
Jika masih baru (kurun waktu hari-minggu) muncul, masih dapat diobati dengan obat oles
tingtura podofilin 25%. Verruca baru ditandai dengan warnanya yang kemerahan. Jika sudah
kronis, ditendai dengan warnanya keabuabuan hingga hitam sewarna kulit sekitarnya, biasanya
sudah lebih dari 1 bulan. Jika sudah kronis, obat podofilin tidak akan berespon lagi, sehingga
harus dilakukan bedah listrik/elektrokauter. Menunda pengobatan condyloma acuminata terlalu
lama yang mengakibatkan harus dilakukannya bedah listrik.
2.10 KEKAMBUHAN
Tingkat kekambuhan adalah masalah besar dan berkaitan dengan periode inkubasi virus.
Menurut literatur, umumnya kekambuhan dapat muncul antara 4 sampai 20 bulan. Lesi yang
terlihat dengan mata telanjang adalah lesi yang encapsulated atau pola mosaik kutil. Ada literatur
yang menyatakan virus dapat tetap tinggal (dorman) di dalam sel tubuh dan tidak terlihat oleh
mata, terlihat lebih kecil dari lesi utama. Jika lesi dighancurkan dan disingkirkan, mungkin masih
ada virus yang akan menginkubasi. Penting untuk membiarkan pasien tahu tentang periode
inkubasi sehingga dapat memeriksa bekas lesi untuk memastikan tidak ada kekambuhan. Untuk
mengevalusi, pasien biasanya diminta datang tiga bulan kemudian.
Faktor imunologis penderita juga sangat berpengaruh. Apabila imun penderita
memburuk, maka angka kekambuhan sering berulang.
2.11 KOMPLIKASI
Penyebaran lesi
Kekambuhan pada lesi
Timbulnya parut atau keloid pada lesi setelah dilakukan pengangkatan
Keganasan
14
BAB III
KESIMPULAN
Human papillomavirus (HPV) adalah virus dari keluarga papillomavirus yang mampu
menginfeksi manusia. Seperti semua papillomaviruses, infeksi HPV hanya dapat menginvasi ke
dalam keratinosit dari kulit atau selaput lendir.
Transmisinya melalui kontak kulit maupun autoinokulasi pada luka di kulit. Sering terjadi
kekambuhan pada penyakit ini. Walaupun demikian, banyak hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya penyakit dan mencegah penularan serta terjadinya komplikasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Warts, herpes simplex, and other viral infections. In: Habif TP, ed. Clinical Dermatology.
5th ed. Philadelphia, Pa: Mosby Elsevier; 2009:chap 12
2. Gibbs S, et al. Topical treatments for Cutaneous warts. Cochrane Database Syst Rev.
2006;(3):CD001781.
3. Fitzpatrick, Dermatologi in Medicine 7th edition, Mc Graw Hill, 2008. chapter196, p
4.
5.
6.
7.
1914-1921
http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit
http://medicastore.com/penyakit/816/Kutil_Verruca.html
http://riskichairi.blogspot.com/2011/06/verruca.html
http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/10/kondiloma-akuminata-penyakitmenular-seksual/
16